1. Kehidupan awal dan pondasi karier
Mark Blundell memulai karier balapnya di usia muda, menunjukkan bakat sejak awal.
1.1. Masa kecil dan awal masuk motorsport
Blundell lahir di Barnet, London. Ia pertama kali terjun ke dunia motorsport pada usia 14 tahun, dengan mengikuti balap motocross di seluruh Inggris Raya. Pada usia 17 tahun, ia beralih dari roda dua ke roda empat, memulai karier mengemudinya di Formula Ford. Di musim pertamanya dalam balap roda empat, ia berhasil menempati posisi kedua di Kejuaraan Formula Ford Junior Inggris. Setahun kemudian, Blundell meraih gelar juara di Kejuaraan Esso British dan Snetterton Formula Ford 1600. Pada tahun berikutnya, ia naik ke kategori yang lebih bertenaga, Formula Ford 2000, dan memenangkan seri BBC Grandstand. Ia juga kembali berkompetisi di Kejuaraan Eropa Formula Ford 1600, di mana ia berhasil meraih posisi pole dan finis keempat secara keseluruhan. Puncaknya pada tahun 1986, Blundell memenangkan gelar Eropa di Formula Ford 2000.
1.2. Karier formula junior
Pada tahun 1987, Blundell melanjutkan karier balapnya dengan berkompetisi di Formula 3000 Internasional. Selain itu, ia juga mengikuti sejumlah balapan di Formula Tiga untuk tim TOM'S-Toyota. Pada tahun 1988, ia pindah ke tim pabrikan Lola di ajang Formula 3000 Internasional. Di musim ini, Blundell menunjukkan peningkatan performa dengan meraih tiga podium dan menyelesaikan musim di posisi keenam dalam klasemen kejuaraan. Ia juga sempat mengikuti satu balapan di Kejuaraan Formula 3000 Jepang pada tahun 1988, meskipun tidak meraih poin. Pada tahun 1989, ia kembali meraih satu podium di Formula 3000 Internasional dengan tim Middlebridge.
2. Karier balap utama
Mark Blundell memiliki karier balap yang beragam, dengan partisipasi signifikan di Formula Satu, balap mobil sport, dan seri CART.
2.1. Formula Satu
Pada tahun 1989, Blundell menandatangani kontrak dengan tim mobil sport Nissan sebagai pembalap pabrikan. Di tahun yang sama, ia juga mendapat kesempatan untuk melakukan tes dengan Tim Williams F1, di mana ia diizinkan menguji Williams FW13. Pada tahun 1990, Blundell meninggalkan Formula 3000 untuk berkonsentrasi pada balap mobil sport, meskipun ia tetap menjadi pembalap uji untuk Williams dan terlibat dalam pengembangan suspensi aktif untuk mobil Williams FW14B di masa depan. Kepala teknis Williams, Patrick Head, memuji Blundell karena "mengemudi dengan sangat cerdas." Blundell juga sempat menolak tawaran dari tim Eurobrun pada Mei 1990 karena ingin bergabung dengan tim asal Inggris.
Debut Formula Satu Blundell terjadi pada tahun 1991 bersama tim Brabham-Yamaha. Ia berhasil meraih posisi keenam di Grand Prix Belgia 1991, yang memberinya satu poin pertamanya di F1. Meskipun sempat ada kesepakatan untuk bertahan di Brabham pada tahun 1992, perbedaan pendapat dengan pemilik tim, Koji Nakauchi, menyebabkan Blundell meninggalkan tim pada akhir musim. Ia kemudian menolak tawaran Williams untuk tetap menjadi pembalap uji dan merekomendasikan Damon Hill untuk posisi tersebut. Akhirnya, Blundell menandatangani kesepakatan sebagai pembalap uji penuh waktu untuk McLaren pada tahun 1992, sambil tetap aktif dalam balap mobil sport.
Ia kembali ke Formula Satu pada tahun 1993 bersama tim Ligier. Dengan Ligier, ia meraih dua podium pertamanya di Grand Prix Afrika Selatan 1993 dan Grand Prix Jerman 1993, menyelesaikan musim di posisi kesepuluh klasemen. Kontraknya dengan Ligier hanya satu tahun, dan pada tahun 1994, Blundell pindah ke Tyrrell. Di musim tersebut, ia hanya meraih satu podium di Grand Prix Spanyol 1994, yang sekaligus menjadi podium terakhir bagi tim Tyrrell dalam sejarah Formula Satu. Pada akhir musim, Tyrrell melepas Blundell karena kurangnya sponsor dan kembalinya Nigel Mansell ke McLaren membuka kesempatan bagi Blundell untuk kembali ke tim tersebut, kali ini sebagai pembalap utama.
Pada tahun 1995, Blundell bergabung dengan McLaren, berpasangan dengan calon juara dunia dua kali Mika Häkkinen. Meskipun Nigel Mansell awalnya bergabung sebagai pembalap reguler, masalah penyesuaian kokpit dan ketidakpuasan terhadap mobil McLaren MP4/10 membuatnya absen di dua balapan pembuka dan kemudian sepenuhnya meninggalkan tim. Blundell kemudian mengambil alih kursi Mansell dan berhasil finis dalam poin sebanyak lima kali, termasuk dua kali finis di posisi keempat, dan kembali menempati posisi kesepuluh di klasemen akhir. Meskipun demikian, tahun 1995 menjadi musim terakhir Blundell di Formula Satu karena McLaren merekrut David Coulthard untuk musim berikutnya. Setelah itu, Blundell sempat melakukan negosiasi dengan Sauber dengan dukungan dari Mercedes (pemasok mesin McLaren), tetapi ia kalah dalam persaingan kursi dengan Johnny Herbert yang kehilangan kursinya di Benetton.
Sepanjang karier Formula Satunya, Mark Blundell berhasil meraih total 3 podium dan mengumpulkan 32 poin kejuaraan. Pada tahun 2001, ia hampir kembali ke Formula Satu setelah melakukan negosiasi lanjutan dengan Prost Grand Prix untuk menjadi pembalap uji dan pengembangan, tetapi kesepakatan tersebut tidak terwujud.

2.2. Balap mobil sport
Karier balap mobil sport Mark Blundell juga sangat sukses. Ia berkompetisi di Kejuaraan Dunia Prototipe Sport (WSPC) pada tahun 1989 dan 1990 bersama tim pabrikan Nissan Motorsports. Pada tahun 1990, ia meraih posisi pole di ajang legendaris 24 Hours of Le Mans dengan mengemudi mobil Nissan R90CK. Prestasi ini membuatnya menjadi pembalap termuda yang meraih posisi pole di Le Mans, dengan selisih 6.040 detik di depan pembalap posisi kedua.
Pada tahun 1992, saat ia tidak memiliki kursi balap Formula Satu, Blundell menandatangani kontrak dengan tim pabrikan Peugeot dan berkompetisi penuh di Kejuaraan Dunia Mobil Sport (SWC). Di tahun itu, ia berhasil memenangkan 24 Hours of Le Mans 1992 bersama rekan setimnya Derek Warwick dan Yannick Dalmas dengan mengemudi Peugeot 905. Kemenangan ini menjadi salah satu sorotan utama dalam karier balap mobil sportnya.
Setelah kemenangan tersebut, ia terus berpartisipasi di Le Mans, termasuk finis di posisi keempat pada tahun 1995. Pada tahun 2001 dan 2002, ia kembali berkompetisi di Le Mans bersama tim MG Lola, meskipun tidak berhasil finis. Pada tahun 2003, Blundell finis kedua di 24 Hours of Le Mans bersama tim Bentley, sebagai bagian dari finis 1-2 untuk Bentley. Ia juga finis ketiga di 12 Hours of Sebring 2003 bersama Bentley, berpasangan dengan Johnny Herbert dan David Brabham.
2.3. CART (Champ Car)
Setelah meninggalkan Formula Satu, Mark Blundell pindah ke Amerika Serikat untuk berkompetisi di seri CART (Cart PPG Indy Car World Series) dari tahun 1996 hingga 2000. Ia bergabung dengan tim PacWest Racing, di mana ia berpasangan dengan sesama mantan pembalap Formula Satu, Maurício Gugelmin.
Musim 1996 Blundell diawali dengan insiden serius. Ia mengalami kecelakaan head-on dengan dinding beton di Rio, yang mengakibatkan patah kaki dan pergelangan kaki, memaksanya absen dalam tiga balapan. Blundell sendiri menggambarkan kecelakaan ini sebagai "tabrakan terburuk dalam kariernya." Meskipun demikian, ia berhasil menempati posisi ketiga dalam klasemen pembalap pemula, dengan tiga kali finis di enam besar dalam balapan seperti U.S. 500, Grand Prix Detroit, dan balapan di Michigan International Speedway.
Pada musim 1997, Blundell hampir memenangkan Grand Prix Detroit Belle Isle namun kehabisan bahan bakar di tikungan terakhir, sebuah peristiwa yang ia sebut sebagai kekecewaan terbesar dalam kariernya saat itu. Namun, di balapan berikutnya, ia berhasil memenangkan Grand Prix Portland dengan mengalahkan Gil de Ferran di jalur lurus terakhir dengan selisih hanya 0.027 detik. Blundell melanjutkan performa impresifnya dengan meraih kemenangan di Toronto dan Fontana, yang membawanya finis di posisi keenam dalam klasemen kejuaraan. Berkat pencapaiannya pada tahun ini, ia juga dinobatkan sebagai Pembalap Inggris Terbaik Tahun Ini oleh majalah Autosport.
Pada tahun 1999, Blundell kembali mengalami kecelakaan saat uji coba di Gateway, yang menyebabkan ia absen dalam delapan balapan di pertengahan musim. Ia kembali ke PacWest untuk musim terakhirnya pada tahun 2000. Setelah finis di posisi ke-21 dalam kejuaraan dengan 18 poin, ia meninggalkan PacWest Racing atas kesepakatan bersama dan digantikan oleh Scott Dixon.
3. Karier pasca-balap dan kegiatan lainnya
Setelah pensiun dari balap penuh waktu, Mark Blundell beralih ke berbagai peran lain di dunia motorsport.
3.1. Media dan penyiaran
Setelah tidak lagi berkompetisi di seri CART, Mark Blundell kembali ke Inggris dan bergabung dengan televisi ITV sebagai analis Formula Satu untuk musim 2002. Peran ini ia emban hingga akhir musim Formula Satu 2008, ketika hak siar televisi Formula Satu di Inggris beralih dari ITV ke BBC.
3.2. Manajemen olahraga
Pada tahun 2004, Blundell bersama dengan mantan pembalap Formula Satu dan sahabatnya, Martin Brundle, mendirikan perusahaan manajemen olahraga bernama 2MB Sports Management. Namun, pada Januari 2009, Brundle memutuskan untuk lebih fokus pada karier televisinya, dan Blundell menjadi pemilik tunggal perusahaan tersebut. Meskipun demikian, nama perusahaan tetap 2MB. Pada 5 Juli 2013, perusahaan tersebut berganti nama menjadi MB Partners, di mana Blundell menjabat sebagai CEO.
MB Partners mewakili sejumlah pembalap terkenal, termasuk pembalap uji McLaren Gary Paffett, juara British Formula 3 dan pembalap IndyCar Mike Conway, pembalap junior Ferrari Callum Ilott, pembalap yang didukung BMW Tom Blomqvist, pembalap IndyCar Jordan King, juara British F4 Kiern Jewiss, pembalap British GT Patrick Kibble, dan Jann Mardenborough.
3.3. Partisipasi balap kemudian
Sejak tahun 2001, keterlibatan Blundell dalam balap secara bertahap menurun, dengan hanya partisipasi sesekali dalam ajang tertentu. Ia sempat menguji mobil Dale Coyne Champ Car untuk membantu persiapan Darren Manning dalam balapan CART pertama di Inggris di Rockingham. Ia juga berkompetisi di putaran Inggris World Rally Championship (WRC) pada tahun 2002, meskipun ia harus mundur.
Pada tahun 2019, Blundell kembali ke trek untuk berkompetisi di British Touring Car Championship (BTCC) dengan mengemudi mobil Audi A3 untuk tim Trade Price Cars. Setelah musim tersebut, pada Januari 2020, Blundell mengumumkan pensiun dari balap aktif. Namun, pada Februari 2020, ia membentuk timnya sendiri, MB Motorsport, dan kembali ke BTCC, kali ini sebagai Direktur Olahraga yang bekerja sama dengan Laser Tools Racing, dengan mobil Honda Civic.

4. Aspek pribadi
Selain karier balapnya, Mark Blundell juga dikenal karena beberapa aspek pribadi dan anekdot menarik.
4.1. Desain helm
Desain helm Mark Blundell memiliki kisah unik di baliknya. Helmnya didominasi warna kuning dengan tiga garis merah dan dua celah kuning di bagian tengah. Area dagu helmnya berwarna biru, dan di bagian atas terdapat lingkaran biru dengan inisial emas "MB". Bagian belakang helmnya terukir moto "The Will To Win" (Keinginan untuk Menang), yang merupakan kutipan dari kakeknya.
Blundell sendiri merancang desain helm ini pada tahun 1985, ketika ia masih berkompetisi di Formula Ford dengan impian mencapai Formula Satu. Ia memilih biru dan kuning sebagai warna favoritnya. Penempatan inisial "MB" yang besar di bagian atas helm didasarkan pada imajinasinya bahwa jika suatu saat ia berhasil balapan di Formula Satu dan melewati tikungan ikonik Loews Hairpin di Grand Prix Monako, para fotografer akan memotretnya dari atas hotel Loews, dan inisial yang besar akan mudah terlihat. Impian ini terwujud enam tahun kemudian ketika ia berhasil berkompetisi di Grand Prix Monako 1991.
4.2. Hubungan dengan Martin Brundle
Mark Blundell memiliki persahabatan dan hubungan profesional yang erat dengan sesama pembalap Formula Satu, Martin Brundle. Keduanya pernah menjadi rekan setim di Brabham pada tahun 1991 dan kembali berpasangan di Ligier pada tahun 1993. Fakta bahwa kedua nama mereka sangat mirip sering menjadi bahan perbincangan di media F1 Jepang, yang menjuluki mereka sebagai "Kombo Brabham Bru-Bru" atau "Kombo MB", serta "mimpi buruk bagi komentator" dan "Mine Ryuta dan Ryu Raita-nya F1" (merujuk pada duo komedi Jepang).
Blundell mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Brundle atas dukungan besar yang diberikan selama musim debutnya di F1 pada tahun 1991. Ia menyatakan bahwa Brundle banyak membantu dan memastikan ia merasa nyaman di tim, bahkan dalam hal-hal yang tidak seharusnya menjadi tanggung jawabnya. Hubungan saling percaya ini berlanjut hingga mereka mendirikan perusahaan manajemen pembalap bersama, 2MB Sports Management, pada tahun 2004, di mana "2MB" mengacu pada inisial nama mereka yang sama.
4.3. Insiden dan anekdot penting
Salah satu insiden paling menarik dalam karier Blundell terjadi di Grand Prix Jepang 1995. Akibat kerusakan mobil yang berulang kali, ia tidak dapat mencatatkan waktu kualifikasi yang layak. Waktu terbaiknya adalah 16 menit 42.640 detik, yang jauh lebih lambat dari waktu pole Michael Schumacher (1 menit 38.023 detik). Ini menjadikannya waktu kualifikasi terlambat dalam sejarah F1 yang berhasil lolos, mengingat saat itu aturan 107% belum diterapkan secara ketat.
Selain itu, Blundell juga mengalami kecelakaan serius di Rio Oval pada tahun 1996 saat berkompetisi di seri CART, yang ia gambarkan sebagai kecelakaan terburuk dalam kariernya. Pada Grand Prix Detroit 1997, ia mengalami nasib buruk ketika kehabisan bahan bakar di tikungan terakhir saat memimpin balapan, sebuah insiden yang sangat mengecewakan baginya. Blundell juga memiliki selera yang unik, ia bisa minum vodka, tetapi ketika ditanya apa yang ia sukai selain alkohol, ia menjawab "banana milkshake".
5. Penghargaan dan pengakuan
Sepanjang kariernya, Mark Blundell telah menerima beberapa penghargaan dan pengakuan atas prestasinya dalam balap.
Salah satu penghargaan paling bergengsi yang ia terima adalah gelar Pembalap Inggris Terbaik Tahun Ini oleh majalah Autosport pada tahun 1997, sebagai pengakuan atas performanya yang impresif di seri CART pada musim tersebut, termasuk meraih tiga kemenangan balapan.
Selain itu, ia juga diakui sebagai salah satu pemenang 24 Hours of Le Mans, sebuah ajang balap ketahanan ikonik yang ia menangkan pada tahun 1992 bersama tim Peugeot Talbot Sport.
6. Statistik karier
6.1. Ringkasan karier
Musim | Seri | Tim | Balapan | Menang | Pole | Putaran Tercepat | Podium | Poin | Posisi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1984 | Formula Ford 2000 | ? | ? | ? | ? | ? | 0 | ? | |
1985 | Formula Ford 1600 | ? | 6 | ? | ? | ? | ? | 1 | |
Formula Ford 2000 | ? | 6 | ? | ? | ? | ? | ? | ||
Formula Ford Festival | 1 | 0 | 0 | ? | 0 | 0 | 4 | ||
1986 | Formula Ford 2000 | ? | ? | ? | ? | ? | 125 | 1 | |
1987 | Kejuaraan Formula Tiga Inggris | TOM'S GB | 6 | 0 | 0 | 0 | 1 | 6 | 13 |
Formula 3000 Internasional | Fleetray Racing | 5 | 0 | 0 | 0 | 1 | 5 | 15 | |
BS Automotive | 4 | 0 | 0 | 0 | 0 | ||||
1988 | Formula 3000 Internasional | Lola Motorsport | 11 | 0 | 0 | 1 | 3 | 18 | 6 |
Kejuaraan Formula 3000 Jepang | Footwork Racing International | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | NC | |
1989 | Formula 3000 Internasional | Middlebridge | 8 | 0 | 0 | 0 | 1 | 8 | 11 |
Kejuaraan Dunia Mobil Sport | Nissan Motorsports | 5 | 0 | 0 | 0 | 2 | 27 | 11 | |
24 Hours of Le Mans | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | DNF | ||
1990 | Kejuaraan Dunia Mobil Sport | Nissan Motorsports International | 8 | 0 | 0 | 0 | 3 | 16 | 11 |
24 Hours of Le Mans | 1 | 0 | 1 | 0 | 0 | N/A | DNF | ||
1991 | Formula Satu | Motor Racing Developments Ltd | 14 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 18 |
1992 | 24 Hours of Le Mans | Peugeot Talbot Sport | 1 | 1 | 0 | 0 | 1 | N/A | 1 |
1993 | Formula Satu | Ligier Gitanes Blondes | 16 | 0 | 0 | 0 | 2 | 10 | 10 |
1994 | Formula Satu | Tyrrell | 16 | 0 | 0 | 0 | 1 | 8 | 12 |
1995 | Formula Satu | Marlboro McLaren Mercedes | 15 | 0 | 0 | 0 | 0 | 13 | 10 |
24 Hours of Le Mans | GTC Gulf Racing | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | N/A | 4 | |
1996 | PPG Indy Car World Series | PacWest Racing | 13 | 0 | 0 | 0 | 0 | 41 | 16 |
1997 | PPG CART World Series | PacWest Racing | 17 | 3 | 0 | 2 | 5 | 115 | 6 |
1998 | CART FedEx Championship Series | PacWest Racing | 19 | 0 | 0 | 0 | 0 | 36 | 18 |
1999 | CART FedEx Championship Series | PacWest Racing | 12 | 0 | 0 | 0 | 0 | 9 | 23 |
2000 | CART FedEx Championship Series | PacWest Racing | 20 | 0 | 0 | 0 | 0 | 18 | 21 |
2001 | 24 Hours of Le Mans | MG Sport & Racing | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | DNF |
2002 | 24 Hours of Le Mans | MG Sport & Racing | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | DNF |
World Rally Championship | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | NC | ||
2003 | 24 Hours of Le Mans | Team Bentley | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | N/A | 2 |
American Le Mans Series | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 19 | 21 | ||
2010 | Volkswagen Scirocco R-Cup | - | 1 | 0 | 0 | 1 | 1 | 0 | NC† |
2011 | Rolex Sports Car Series | United Autosports w/ Michael Shank Racing | 4 | 0 | 0 | 0 | 0 | 99 | 17 |
Volkswagen Scirocco R-Cup | - | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | NC† | |
24 Hours of Nürburgring - SP8 | Volkswagen Motorsport | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | DNF | |
2012 | Blancpain Endurance Series | United Autosports | 4 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | NC |
Volkswagen Scirocco R-Cup | - | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | NC† | |
2013 | British GT Championship | United Autosports | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | NC |
2017 | Mini Challenge UK | United Autosports | 3 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | NC† |
2019 | British Touring Car Championship | TradePriceCars.com | 30 | 0 | 0 | 0 | 0 | 5 | 27 |
† Sebagai pembalap tamu, Blundell tidak memenuhi syarat untuk poin kejuaraan.
6.2. Hasil Formula 3000 Internasional
Tahun | Entri | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | PK | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1987 | Fleetray Racing | SIL Ret | VAL 6 | SPA 2 | PAU | DON 9 | BRH 6 | BIR DNQ | 14 | 5 | ||||
BS Automotive | PER 9 | IMO Ret | BUG Ret | JAR 8 | ||||||||||
1988 | Lola Motorsport | JER 2 | VAL 5 | PAU Ret | SIL 9 | MNZ Ret | PER Ret | BRH 3 | BIR Ret | BUG 7 | ZOL 2 | DIJ Ret | 6 | 18 |
1989 | Middlebridge | SIL 3 | VAL Ret | PAU 6 | JER DNQ | PER Ret | BRH Ret | BIR 5 | SPA DNS | BUG Ret | DIJ 6 | 11 | 8 |
6.3. Hasil Kejuaraan Formula 3000 Jepang
Tahun | Entri | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | PK | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1988 | Footwork Racing International | SUZ | FUJ | MIN | SUZ | SUG | FUJ | SUZ | SUZ Ret | NC | 0 |
6.4. Hasil 24 Hours of Le Mans
Tahun | Tim | Rekan-pembalap | Mobil | Kelas | Putaran | Pos. | Pos. Kelas |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1989 | NISMONissan MotorsportsBahasa Jepang | Julian Bailey Martin Donnelly | Nissan R89C | C1 | 5 | DNF | DNF |
1990 | NISMONissan Motorsports InternationalBahasa Jepang | Julian Bailey Gianfranco Brancatelli | Nissan R90CK | C1 | 142 | DNF | DNF |
1992 | Peugeot Talbot Sport | Derek Warwick Yannick Dalmas | Peugeot 905 Evo 1B | C1 | 352 | 1 | 1 |
1995 | GTC Gulf Racing | Ray Bellm Maurizio Sandro Sala | McLaren F1 GTR | GT1 | 291 | 4 | 3 |
2001 | MG Sport & Racing Ltd. | Julian Bailey Kevin McGarrity | MG-Lola EX257 | LMP675 | 92 | DNF | DNF |
2002 | MG Sport & Racing Ltd. | Julian Bailey Kevin McGarrity | MG-Lola EX257 | LMP675 | 219 | DNF | DNF |
2003 | Team Bentley | David Brabham Johnny Herbert | Bentley Speed 8 | LMGTP | 375 | 2 | 2 |
6.5. Hasil Formula Satu
Tahun | Entri | Sasis | Mesin | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | PK | Poin. |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1991 | Motor Racing Developments Ltd | BT59Y | Yamaha V12 | USA Ret | BRA Ret | 18 | 1 | |||||||||||||||
BT60Y | Yamaha V12 | SMR 8 | MON Ret | CAN DNQ | MEX Ret | FRA Ret | GBR Ret | GER 12 | HUN Ret | BEL 6 | ITA 12 | POR Ret | ESP Ret | JPN DNPQ | AUS 17 | |||||||
1993 | Ligier Gitanes Blondes | JS39 | Renault V10 | RSA 3 | BRA 5 | EUR Ret | SMR Ret | ESP 7 | MON Ret | CAN Ret | FRA Ret | GBR 7 | GER 3 | HUN 7 | BEL 11 | ITA Ret | POR Ret | JPN 7 | AUS 9 | 10 | 10 | |
1994 | Tyrrell | 022 | Yamaha V10 | BRA Ret | PAC Ret | SMR 9 | MON Ret | ESP 3 | CAN 10 | FRA 10 | GBR Ret | GER Ret | HUN 5 | BEL 5 | ITA Ret | POR Ret | EUR 13 | JPN Ret | AUS Ret | 12 | 8 | |
1995 | Marlboro McLaren Mercedes | MP4/10 | Mercedes V10 | BRA 6 | ARG Ret | SMR | ESP | 10 | 13 | |||||||||||||
MP4/10B | MON 5 | CAN Ret | FRA 11 | GBR 5 | GER Ret | HUN Ret | BEL 5 | ITA 4 | PAC 9 | JPN 7 | AUS 4 | |||||||||||
MP4/10C | POR 9 | EUR Ret |
6.6. Hasil CART
Tahun | Tim | No. | Sasis | Mesin | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | Peringkat | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1996 | PacWest Racing | 21 | Reynard 96i | Ford XB V8 t | MIA 17 | RIO 27 | SRF Inj | LBH Inj | NZR Inj | 500 5 | MIL 22 | DET 5 | POR 8 | CLE 11 | TOR 11 | MIS 6 | MDO 10 | ROA 20 | VAN 12 | LS 24 | 16 | 41 | ||||
1997 | PacWest Racing | 18 | Reynard 97i | Mercedes-Benz IC108D V8 t | MIA 14 | SRF 8 | LBH 13 | NZR 19 | RIO 8 | STL 24 | MIL 12 | DET 17 | POR 1 | CLE 9 | TOR 1* | MIS 2 | MDO 26 | ROA 16* | VAN 7 | LS 2 | FON 1 | 6 | 115 | |||
1998 | PacWest Racing | Reynard 97i | Mercedes-Benz IC108D V8 t | MIA 12 | MOT 10 | LBH 7 | 18 | 36 | ||||||||||||||||||
Reynard 98i | Mercedes-Benz IC108E V8 t | NZR 20 | RIO 11 | STL 10 | MIL 12 | DET 22 | POR 22 | CLE 10 | TOR 26 | MIS 17 | MDO 19 | ROA 7 | VAN 12 | LS 25 | HOU 14 | SRF 11 | FON 6 | |||||||||
1999 | PacWest Racing | Reynard 99i | Mercedes-Benz IC108E V8 t | MIA 8 | MOT 24 | LBH 13 | NZR 17 | RIO Inj | STL Inj | MIL Inj | POR Inj | CLE Inj | ROA Inj | TOR Inj | MIS Inj | DET 10 | MDO 13 | CHI 21 | VAN 19 | LS 12 | HOU 24 | SRF 19 | FON 16 | 23 | 9 | |
2000 | PacWest Racing | Reynard 2Ki | Mercedes-Benz IC108F V8 t | MIA 13 | LBH 8 | RIO 7 | MOT 19 | NZR 17 | MIL 17 | DET 11 | POR 20 | CLE 12 | TOR 22 | MIS 19 | CHI 23 | MDO 14 | ROA 11 | VAN 25 | LS 13 | STL 23 | HOU 20 | SRF 11 | FON 15 | 21 | 18 |
6.7. Hasil Kejuaraan Reli Dunia
Tahun | Entri | Mobil | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | PK | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2002 | MG Sport & Racing | MG ZR S1600 | MON | SWE | FRA | ESP | CYP | ARG | GRC | KEN | FIN | GER | ITA | NZL | AUS | GBR Ret | NC | 0 |
6.8. Hasil Seri American Le Mans
Tahun | Entri | Kelas | Sasis | Mesin | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | PK | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2003 | Team Bentley | LMGTP | Bentley Speed 8 | Bentley 4 L Turbo V8 | SEB 3 | ATL | SON | TRO | MOS | AME | MON | MIA | PET | 21 | 19 |
6.9. Hasil Kejuaraan Mobil Tur Inggris
Tahun | Tim | Mobil | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | PK | Pts |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2019 | TradePriceCars.com | Audi A3 Sedan | BRH 14 | BRH 27 | BRH 19 | DON 23 | DON Ret | DON 22 | THR 27 | THR Ret | THR Ret | CRO 21 | CRO 26 | CRO 19 | OUL Ret | OUL 23 | OUL 18 | SNE 23 | SNE 21 | SNE Ret | THR 27 | THR 26 | THR 27 | KNO 20 | KNO 24 | KNO 21 | SIL Ret | SIL 18 | SIL 13 | BRH 22 | BRH Ret | BRH 20 | 27 | 5 |