1. Awal Kehidupan dan Latar Belakang
Bagian ini menguraikan masa kecil, pendidikan awal, serta latar belakang keluarga Mary Louise Booth yang membentuk fondasi karier dan kepribadiannya.
1.1. Masa Kecil dan Pendidikan

Mary Louise Booth lahir di Millville, yang kini dikenal sebagai Yaphank, New York, pada 19 April 1831. Ia dikenal sebagai anak yang sangat cerdas. Ketika ditanya, ia pernah mengaku tidak ingat kapan ia belajar membaca bahasa Prancis atau Inggris, sama seperti ia tidak ingat kapan ia belajar berbicara. Ibunya mengatakan bahwa begitu ia bisa berjalan, Booth akan mengikutinya dengan buku di tangan, memohon untuk diajari membaca cerita sendiri. Sebelum berusia lima tahun, ia telah selesai membaca Alkitab. Ia juga membaca Plutarch di usia muda, dan pada usia tujuh tahun, ia telah menguasai karya Racine dalam bahasa aslinya, setelah itu ia mulai belajar bahasa Latin dengan ayahnya.
Sejak saat itu, ia menjadi pembaca yang tak kenal lelah, lebih mencintai buku daripada bermain. Ayahnya memiliki perpustakaan yang cukup besar. Sebelum ulang tahunnya yang kesebelas, ia telah mengenal karya-karya Hume, Gibbon, Alison, dan penulis serupa. Meskipun ia dikirim ke sekolah dan orang tuanya sangat memperhatikan pendidikannya, Booth belajar lebih sedikit di sekolah daripada yang ia pelajari sendiri. Ia adalah anak yang sangat kecil ketika ia belajar sendiri bahasa Prancis, setelah menemukan buku panduan bahasa Prancis. Ia tertarik untuk mengeja kata-kata Prancis dan membandingkannya dengan kata-kata Inggris, dan terus belajar dengan cara ini. Kemudian, ia menguasai bahasa Jerman dengan cara yang sama. Karena belajar sendiri dan tidak pernah mendengar kedua bahasa tersebut diucapkan, ia tidak pernah belajar berbicara, tetapi ia menjadi begitu mahir sehingga di kemudian hari ia bisa menerjemahkan hampir semua buku dari bahasa Jerman atau Prancis, membacanya dengan suara keras dalam bahasa Inggris. Ia lebih menyukai bahasa dan ilmu alam, di mana ia sangat mahir, daripada sebagian besar mata pelajaran lain, dan tidak terlalu menikmati matematika.
1.2. Latar Belakang Keluarga
Orang tua Mary Louise Booth adalah William Chatfield Booth dan Nancy Monswell. Ibunya adalah keturunan Prancis, cucu dari seorang pengungsi Revolusi Prancis. Ayah Booth, William Chatfield Booth, adalah keturunan dari pemukim awal, John Booth, yang tiba di Amerika Serikat pada tahun 1649. John Booth adalah kerabat dari politikus Inggris Sir George Booth. Pada tahun 1652, John Booth membeli Pulau Shelter dari penduduk asli Amerika dengan harga 91 m (300 ft) kain kaliko. Selama setidaknya 200 tahun, keluarga tersebut tetap tinggal di sekitar wilayah itu.
William Chatfield Booth, ayahnya, selama beberapa tahun menyediakan penjaga malam untuk beberapa perusahaan bisnis besar di New York, dan ia memiliki kewajiban untuk mengawasi mereka secara pribadi dari jam 9 malam hingga 7 pagi. Selain Mary Louise, keluarganya terdiri dari seorang putri lain dan dua putra, dengan putra bungsu adalah Kolonel Charles A. Booth, yang kemudian menghabiskan dua puluh tahun di militer. Ayahnya adalah seorang pria terhormat yang tidak pernah sepenuhnya percaya bahwa putrinya mampu menopang dirinya sendiri secara finansial, dan selalu bersikeras memberinya hadiah yang murah hati. Mengenai ayahnya, Presiden Amerika Serikat pernah berkata, "Sulit menemukan pria yang lebih baik dan lebih terhormat."
Ketika Booth berusia sekitar 13 tahun, keluarganya pindah dari Yaphank ke Brooklyn, New York, di mana ayahnya mendirikan sekolah umum pertama di kota itu. Mary membantu ayahnya mengajar di sekolah tersebut. Pada tahun 1845 dan 1846, ia mengajar di sekolah ayahnya di Williamsburg, New York, tetapi ia menghentikan kegiatan tersebut karena masalah kesehatan dan mendedikasikan dirinya pada sastra.
2. Pendidikan dan Persiapan Karier Awal
Bagian ini menguraikan transisi Mary Louise Booth dari pendidikan formal menuju awal karier profesionalnya, yang ditandai dengan upaya kemandirian dan kontribusi sastra awal.
2.1. Pindah ke New York dan Kemandirian
Ketika Booth semakin dewasa, tekadnya untuk menjadikan sastra sebagai profesinya menjadi sangat kuat, dan tidak ada kekecewaan yang dapat mengubah tujuannya. Karena ia adalah anak tertua dari empat bersaudara, ia merasa tidak adil jika ia menerima lebih banyak bantuan finansial dari ayahnya daripada yang seharusnya, mengingat saudara-saudaranya mungkin juga membutuhkan bantuan di kemudian hari. Akibatnya, pada usia 18 tahun, Booth memutuskan bahwa ia harus berada di New York untuk pekerjaannya, karena ia tidak bisa sepenuhnya bergantung pada ayahnya. Tanpa mengabaikan keinginan orang tuanya, ia membuat keputusan sendiri mengenai tujuan utama hidupnya. Ia harus meninggalkan mereka dan mencari nafkah untuk menutupi selisih antara jumlah yang dapat diberikan ayahnya dan uang yang ia butuhkan untuk hidup, serta mencari waktu dan kesempatan untuk kariernya.
Seorang teman yang berprofesi sebagai pembuat rompi menawarkan untuk mengajarinya keahlian tersebut, yang memungkinkan Booth melaksanakan rencananya untuk pergi ke New York. Ia menyewa sebuah kamar kecil di kota dan hanya pulang pada hari Minggu, karena komunikasi antara Williamsburg dan New York sangat lambat pada masa itu, dan perjalanan tidak bisa ditempuh kurang dari tiga jam. Dua kamar selalu disiapkan untuknya di rumah orang tuanya. Namun, keluarganya kurang bersimpati pada karya sastranya sehingga ia jarang membicarakannya di rumah.
2.2. Aktivitas Sastra Awal
Booth menyumbangkan cerita dan sketsa untuk berbagai surat kabar dan majalah, tetapi ia tidak dibayar untuk itu. Ia mulai melakukan pelaporan dan ulasan buku untuk jurnal pendidikan dan jurnal sastra, masih tanpa bayaran uang, tetapi ia senang sesekali dibayar dengan buku. Ia berkata, "Ini adalah universitas saya, dan saya harus belajar apa yang saya lakukan sebelum saya menuntut bayaran." Pada tahun 1856, ia menyusun manual pekerja marmer yang diterbitkan di Prancis, dan meskipun diterbitkan, ia kembali hanya menerima buku sebagai kompensasi. Meskipun ia terkadang masih kekurangan uang untuk ongkos kereta dan harus berjalan sejauh 6437 m (4 mile), seiring berjalannya waktu, ia menerima semakin banyak tugas sastra, dan ia terus berkembang. Lingkaran teman-temannya yang mulai menghargai kemampuannya semakin meluas.
Pada tahun 1859, ia setuju untuk menulis sejarah New York, tetapi bahkan saat itu, ia tidak dapat sepenuhnya menopang dirinya sendiri, meskipun ia telah berhenti membuat rompi dan menulis dua belas jam sehari. Ketika ia berusia tiga puluh tahun, ia menerima posisi sebagai amanuensis (sekretaris atau penulis) untuk Dr. J. Marion Sims, seorang dokter yang dikenal sebagai bapak kebidanan modern. Ini adalah pekerjaan pertama yang memberinya bayaran tetap. Ia kini dapat hidup mandiri tanpa bantuan ayahnya, dan menopang hidupnya sendiri di New York, meskipun dengan sangat sederhana.
3. Karier Sastra dan Aktivitas Penerjemahan
Bagian ini membahas secara rinci karier Mary Louise Booth sebagai penulis dan penerjemah profesional, menyoroti kontribusinya yang signifikan pada sastra Amerika, terutama selama periode Perang Saudara Amerika.
3.1. Tulisan dan Terjemahan Awal
Booth menulis cerita dan sketsa untuk surat kabar dan majalah. Ia menerjemahkan dari bahasa Prancis The Marble-Worker's Manual (New York, 1856) dan The Clock and Watch Maker's Manual. Ia juga menerjemahkan André Chénier karya Joseph Méry dan The King of the Mountains karya Edmond François Valentin About untuk Emerson's Magazine, yang juga menerbitkan artikel-artikel asli Booth. Selanjutnya, ia menerjemahkan Secret History of the French Court: or, Life and Times of Madame de Chevreuse (1859) karya Victor Cousin.
Pada tahun yang sama, edisi pertama karyanya, History of the City of New York, muncul, yang merupakan hasil penelitian mendalam. Itu adalah harta miliknya yang paling berharga. Seorang teman telah menyarankan kepada Booth bahwa belum ada sejarah lengkap Kota New York yang pernah ditulis, dan mungkin baik untuk menyiapkan satu untuk digunakan di sekolah. Ia memulai proyek tersebut, dan setelah beberapa tahun menyelesaikan draf yang, atas permintaan penerbit, menjadi dasar karya yang lebih penting tentang subjek yang sama. Booth memiliki akses penuh ke perpustakaan dan arsip selama pekerjaannya. Washington Irving mengiriminya surat dukungan yang tulus, dan D. T. Valentine, Henry B. Dawson, William John Davis, Edmund Bailey O'Callaghan, dan banyak lainnya memberinya dokumen dan bantuan. Sejarawan Benson John Lossing menulis, "Warga New York berhutang budi kepada Anda atas kisah populer kehidupan metropolis besar ini, yang berisi begitu banyak fakta penting dalam sejarahnya, dan termasuk dalam satu volume yang dapat diakses oleh semua orang. Saya mengucapkan selamat atas kelengkapan tugas dan cara yang luar biasa dalam melaksanakannya."

Sejarah Kota New York karya Booth muncul dalam satu volume besar. Karya ini diterima dengan sangat baik sehingga penerbit mengusulkan agar Booth pergi ke luar negeri dan menulis sejarah populer ibu kota-ibu kota besar Eropa seperti London, Paris, Berlin, dan Wina. Meskipun masa depan tampak cerah bagi penulis muda ini, pecahnya Perang Saudara Amerika dan keadaan lain mencegah perjalanannya. Selanjutnya, ia membantu Orlando Williams Wight dalam membuat serangkaian terjemahan klasik Prancis, dan ia juga menerjemahkan Germaine (Boston, 1860) karya About.
3.2. Peran Selama Era Perang Saudara
Tak lama setelah publikasi edisi pertama karyanya, Perang Saudara pecah. Booth selalu menjadi partisan anti-perbudakan dan simpatisan gerakan-gerakan yang ia anggap sebagai kemajuan. Ia bergabung dengan pihak Union dan sangat ingin melakukan sesuatu untuk membantu perjuangan tersebut. Namun, ia merasa tidak memenuhi syarat untuk menjadi perawat di rumah sakit militer.
Setelah ia menerima salinan awal Un Grand Peuple Qui Se Releve (Un Grand Peuple Qui Se ReleveUprising of a Great PeopleBahasa Prancis) karya Count Agénor de Gasparin, ia segera melihat peluangnya untuk membantu. Ia membawa karya tersebut kepada Charles Scribner, mengusulkan agar ia menerbitkannya. Scribner menyatakan bahwa ia akan dengan senang hati melakukannya jika terjemahannya sudah siap, tetapi perang akan berakhir sebelum buku itu keluar; namun jika bisa siap dalam seminggu, ia akan menerbitkannya. Booth pulang dan mulai bekerja, menerima lembar-lembar koreksi pada malam hari dan mengembalikannya dengan salinan baru di pagi hari. Dalam waktu kurang dari seminggu, terjemahan itu selesai, dan dalam dua minggu, buku itu diterbitkan. Tidak ada buku lain yang diterbitkan selama perang yang menimbulkan sensasi sebesar volume ini. Surat kabar pada masa itu penuh dengan ulasan dan pemberitahuan, pujian dan sebaliknya, sesuai dengan partai yang diwakili. "Ini bernilai seluruh falanx dalam perjuangan kebebasan manusia," tulis Senator Charles Sumner. Publikasi terjemahan ini membuat Booth berkomunikasi dengan Gasparin dan istrinya, yang memintanya untuk mengunjungi mereka di Swiss.
Penerbitan buku ini menempatkan Booth dalam komunikasi dengan Gasparin dan istrinya, yang memintanya untuk mengunjungi mereka di Swiss. Kemudian, ia juga mulai berkorespondensi dengan penulis seperti Augustin Cochin, Édouard René de Laboulaye, Henri Martin, dan Charles Forbes René de Montalembert, serta simpatisan Eropa lainnya yang bersatu dalam kebencian terhadap perbudakan. Para tokoh terkemuka ini saling bersaing untuk mengirimkan artikel, surat, dan pamflet kepada Booth agar ia dapat menerjemahkan dan menyediakannya untuk publikasi di surat kabar New York atau melalui Union League Club. Booth, pada gilirannya, memberikan informasi akurat mengenai perkembangan peristiwa di Amerika Serikat dan mengirimkan publikasi yang bermanfaat bagi mereka.
Selama perang, ia menerjemahkan banyak buku Prancis ke dalam bahasa Inggris yang bertujuan untuk membangkitkan perasaan patriotik. Pada suatu waktu, ia dipanggil ke Washington, D.C. untuk menulis bagi para negarawan, dan hanya menerima akomodasi di hotel. Pada masa ini, ia dapat mengatur posisi juru tulis di Kantor Bea Cukai New York untuk ayahnya, membebaskannya dari pekerjaan malam yang berat.
3.3. Karya Terjemahan Utama
Dalam suksesi cepat, muncul terjemahan karya Booth seperti America before Europe (New York, 1861) karya Gasparin, Results of Emancipation dan Results of Slavery (Boston, 1862) karya Augustin Cochin, dan Paris in America (New York, 1865) karya Édouard René de Laboulaye. Untuk terjemahan karya Cochin, ia menerima pujian dan dorongan dari Presiden Abraham Lincoln, Senator Sumner, dan negarawan lainnya. Selama seluruh perang, ia menjaga korespondensi dengan Cochin, Gasparin, Laboulaye, Henri Martin, Charles Forbes René de Montalembert, dan simpatisan Eropa lainnya dari Union. Dokumen-dokumen yang diteruskan kepadanya oleh teman-teman Prancis dari Union diterjemahkan dan diterbitkan dalam pamflet, yang dikeluarkan oleh Union League Club, atau dicetak di jurnal-jurnal New York.
Booth menerjemahkan History of France karya Martin. Dua volume yang membahas The Age of Louis XIV diterbitkan pada tahun 1864, dan dua volume lainnya, yang terakhir dari tujuh belas volume karya aslinya, pada tahun 1866 dengan judul The Decline of the French Monarchy. Awalnya dimaksudkan untuk melanjutkan dengan volume-volume lain dari awal, tetapi meskipun ia menerjemahkan dua volume lagi, proyek tersebut ditinggalkan, dan tidak ada lagi yang dicetak. Terjemahan Booth atas ringkasan History of France karya Martin muncul pada tahun 1880. Ia juga menerjemahkan Fairy Book karya Laboulaye, Fairy Tales karya Jean Macé, dan Lettres provinciales (Provincial Letters) karya Blaise Pascal. Ia menerima ratusan surat penghargaan dari negarawan-Henry Winter Davis, Senator James Rood Doolittle, Galusha A. Grow, Dr. Francis Lieber, Dr. Bell, presiden Komisi Sanitasi Amerika Serikat, dan banyak lainnya, di antaranya Cassius M. Clay, dan Jaksa Agung James Speed. Terjemahannya mencapai hampir empat puluh volume. Ia sempat berpikir untuk menambah jumlah ini, atas permintaan James T. Fields, ringkasan dari Histoire de ma vie karya George Sand yang berjilid-jilid; namun, keadaan mencegah penyelesaian karya tersebut.
4. Harper's Bazaar
Bagian ini mengulas peran profesional Mary Louise Booth yang paling menonjol sebagai pemimpin redaksi Harper's Bazaar, menyoroti pendirian, kepemimpinan, pengaruh, dan kesuksesan majalah di bawah arahannya.
4.1. Pendirian dan Kepemimpinan sebagai Pemimpin Redaksi
Pada tahun 1867, Booth mengambil alih manajemen Harper's Bazaar, sebuah jurnal mingguan yang didedikasikan untuk kesenangan dan peningkatan kehidupan rumah tangga. Ia telah menjalin hubungan baik dengan keluarga Harper, empat bersaudara yang mendirikan perusahaan penerbitan besar yang menyandang nama mereka. Ketika mereka memutuskan untuk menerbitkan majalah mode wanita pertama, mereka segera memintanya untuk mengambil alih posisi pemimpin redaksi.
Booth awalnya ragu akan kemampuannya, tetapi akhirnya menerima tanggung jawab tersebut. Ia menjabat sebagai pemimpin redaksi sejak awal penerbitan majalah pada tahun 1867 hingga kematiannya pada tahun 1889.
4.2. Pengaruh dan Kesuksesan


Di bawah manajemen editorial Booth, Harper's Bazaar sangat sukses, dengan jumlah pelanggan mencapai ratusan ribu. Majalah ini mencatat salah satu keberhasilan jurnalistik tercepat dalam sejarah. Meskipun ia memiliki asisten di setiap departemen, ia sendiri adalah inspirasi dari seluruh staf. Hampir tidak ada penyair, penulis cerita, atau novelis dari kelas mana pun di Amerika atau Inggris yang tidak berkontribusi pada halaman-halamannya. Kemurnian, harga diri, standar tinggi, dan keunggulan sastranya tak tertandingi di antara majalah berkala.

Pengaruh majalah semacam itu di rumah-rumah Amerika sangat dihormati. Majalah ini selalu membahas hal-hal yang baik dan menyenangkan; ia menjadikan kebahagiaan dan kebajikan wanita dan keluarga sebagai pertimbangan utamanya, menciptakan suasana yang sehat di mana pun majalah itu dibaca. Melalui kolom-kolomnya, editornya memberikan pengaruhnya di banyak keluarga selama hampir enam belas tahun dan membantu membentuk kehidupan rumah tangga satu generasi. Dikatakan bahwa ia menerima gaji yang lebih besar daripada wanita mana pun di Amerika Serikat pada saat itu.
5. Kehidupan Pribadi
Bagian ini membahas aspek-aspek kehidupan pribadi Mary Louise Booth, termasuk tempat tinggalnya dan lingkaran sosial yang ia bina.
5.1. Tempat Tinggal dan Lingkaran Sosial
Mary Louise Booth tinggal di New York City, di lingkungan Central Park, di sebuah rumah yang ia miliki. Di sana, ia tinggal bersama teman lamanya, Nyonya Anne W. Wright, sebuah persahabatan yang dimulai sejak masa kanak-kanak. Rumah mereka sangat cocok untuk menjamu tamu. Selalu ada tamu, dan di salon, setiap Sabtu malam, ada perkumpulan penulis, penyanyi, aktor, musisi, negarawan, pelancong, penerbit, dan jurnalis. Booth diberkati dengan teman-teman yang setia. Ia tidak melayani atau tunduk pada orang lain, melainkan puas dengan kebahagiaan mereka. Ia digambarkan sebagai pribadi yang sensitif, simpatik, dan lembut.
5.2. Pendamping
Mary Louise Booth memiliki hubungan yang erat dan panjang dengan Nyonya Anne W. Wright, yang digambarkan sebagai pendamping lamanya. Persahabatan mereka telah terjalin sejak masa kanak-kanak dan berlanjut sepanjang hidup Booth, dengan mereka berbagi rumah di New York City.
6. Kematian
Mary Louise Booth meninggal di New York setelah sakit singkat pada 5 Maret 1889.
7. Prestasi dan Evaluasi
Bagian ini merangkum pengaruh keseluruhan dan evaluasi karya Mary Louise Booth, menyoroti pujian yang ia terima dan statusnya sebagai wanita perintis.
7.1. Pujian dari Tokoh Penting
Mary Louise Booth menerima banyak pujian dan pengakuan dari tokoh-tokoh terkemuka pada masanya. Presiden Abraham Lincoln dan Senator Charles Sumner secara khusus mengiriminya surat terima kasih atas terjemahan patriotiknya, Un Grand Peuple Qui Se Releve karya Gasparin, yang sangat mempengaruhi sentimen Union selama Perang Saudara Amerika. Sumner bahkan menyatakan bahwa karyanya "bernilai seluruh falanx dalam perjuangan kebebasan manusia." Ia juga menerima ratusan surat penghargaan dari negarawan lain seperti Henry Winter Davis, Senator James Rood Doolittle, Galusha A. Grow, Dr. Francis Lieber, Dr. Bell, presiden Komisi Sanitasi Amerika Serikat, serta Cassius M. Clay, dan Jaksa Agung James Speed. Para penerbit, seperti Harper bersaudara, juga menunjukkan kepercayaan besar padanya dengan menawarkannya posisi pemimpin redaksi Harper's Bazaar, sebuah bukti pengakuan atas kemampuannya sebagai penulis dan editor.
7.2. Status sebagai Wanita Perintis
Mary Louise Booth menonjol sebagai wanita perintis yang berhasil menorehkan jejak signifikan dalam dunia jurnalisme dan penerbitan yang didominasi pria pada abad ke-19. Dengan kecerdasan otodidak dan dedikasi yang tak tergoyahkan, ia tidak hanya menjadi penerjemah yang produktif dan penulis yang dihormati, tetapi juga pemimpin redaksi wanita pertama dari majalah besar seperti Harper's Bazaar. Keberhasilannya dalam meningkatkan sirkulasi dan pengaruh majalah tersebut, serta laporan gaji tingginya yang melebihi wanita lain di Amerika Serikat pada masanya, menegaskan statusnya sebagai figur yang membuka jalan bagi wanita di bidang profesional. Ia membuktikan bahwa wanita mampu mencapai kemandirian finansial dan kesuksesan karier yang luar biasa melalui bakat dan kerja keras di tengah tantangan sosial yang ada.