1. Early Life and Background
Matsutarō Kawaguchi lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Tokyo, menghadapi berbagai tantangan hidup yang membentuk perjalanan awalnya sebelum ia menemukan jalannya di dunia sastra. Pengalaman-pengalaman ini, termasuk pendidikan awal yang terputus dan berbagai pekerjaan, memberinya wawasan mendalam tentang kehidupan rakyat jelata yang kemudian ia tuangkan dalam karya-karyanya.
1.1. Childhood and Education
Kawaguchi lahir pada tanggal 1 Oktober 1899, di distrik Asakusa, Tokyo. Menurut catatan keluarga, ia terdaftar sebagai anak tidak sah dari Kawaguchi Takejirō, seorang tukang plester yang dikenal sebagai pemabuk berat, dan Yone Shimaoka, saudara perempuan Shimoka Harukichi. Identitas orang tua kandungnya yang sebenarnya tidak diketahui. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa ia mungkin berasal dari Burakumin (kelompok minoritas yang secara historis terdiskriminasi) karena keberadaan Asakusa Shinmachi di Imado, yang dulunya berada di bawah kendali Dan-zaemon, atau bahkan keturunan bangsawan. Ia sendiri mengingat adanya surat tentang biaya pengasuhan yang dikirimkan saat ia masih bayi, namun surat tersebut hilang dalam Gempa Bumi Besar Kantō tahun 1923.
Kawaguchi bersekolah di Sekolah Dasar Imado, namun putus sekolah pada kelas empat untuk bekerja sebagai magang di sebuah toko pakaian. Karena perpanjangan wajib belajar selama dua tahun, ia kemudian masuk kembali ke Sekolah Dasar Yamaya Hori. Ia adalah siswa yang berprestasi dan lulus dengan nilai yang baik, namun tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Setelah itu, ia bekerja di berbagai tempat, termasuk pegadaian di Yamaya-cho, pedagang buku bekas di pinggir jalan dekat Denpoin Sensō-ji, dan sebagai pelayan di Kantor Polisi Kisagata. Ia juga sempat bekerja sebagai teknisi telegraf untuk Kementerian Komunikasi di Saitama dan Tochigi, termasuk di Kantor Pos Soboi di Distrik Haga, Prefektur Tochigi, selama setahun sejak tahun 1915.
1.2. Literary Debut and Influences
Kawaguchi mulai menulis novel sekitar tahun 1915. Pada usia 17 tahun, ia membuat debut sastranya dengan menerbitkan cerita pendek "Ruzainin Tōsuke" (流罪人藤助Bahasa Jepang) di majalah Kōdan Zasshi, dengan bantuan dari Chōkai Ikuta. Melalui Ikuta, ia juga menjadi dekat dengan Sentarō Iwata. Kawaguchi mendapatkan penghasilan dengan mengirimkan "kōdan baru", kisah nyata detektif, dan novel "koma-e" yang diilustrasikan oleh Iwata ke majalah-majalah terbitan Hakubunkan.
Setelah kematian ayah angkatnya, Kawaguchi menjadi sebatang kara dan tinggal di sebuah kamar sewaan di halaman Kuil Hirakawa Tenjin di Kōjimachi. Melalui perkenalan dari Mori Gyōkō, editor Bungei Club, ia kemudian tinggal bersama pencerita kōdan populer, Gōdōken Entama, di Fukagawa. Kawaguchi membantu Entama dalam mendikte dan memperoleh pengetahuan tentang puisi Tiongkok serta sastra Edo. Ia juga menjadi murid dari Mantarō Kubota dan bergabung dengan kelompok riset skenario Kaoru Osanai atas rekomendasi Kubota. Selain itu, ia bekerja sebagai reporter untuk surat kabar Yamato Shimbun. Pada tahun 1922, dramanya yang berjudul "Shutsugoku" (出獄Bahasa Jepang) memenangkan penghargaan dalam kompetisi drama yang diselenggarakan untuk memperingati 10 tahun berdirinya Teater Kekaisaran, yang dipilih oleh Shōyō Tsubouchi dan juri lainnya.
Setelah Gempa Bumi Besar Kantō pada tahun 1923, atas saran Osanai, Kawaguchi pindah ke Osaka dan bekerja di Puraton-sha bersama Sanjūgo Naoki sebagai editor majalah Kuraku. Ia kembali ke Tokyo pada tahun 1926 dan mulai menulis novel, esai, dan drama secara lebih produktif.
2. Literary Career
Karier sastra Matsutarō Kawaguchi ditandai oleh produktivitas yang luar biasa dan kemampuannya untuk menulis di berbagai genre, menjadikannya salah satu penulis paling populer di Jepang. Ia dikenal karena keahliannya dalam membangun plot yang menarik dan menggambarkan emosi rakyat jelata dengan gaya bercerita yang unik.
2.1. Rise to Popularity
Pada awal tahun 1930-an, Kawaguchi mulai menulis novel kontemporer dan cerita-cerita yang diadaptasi dari film untuk majalah Kōdan Club. Serialisasinya yang berjudul "Joyū Jōen-shi" (女優情艶史Bahasa Jepang, "Sejarah Aktris yang Menggoda") dari tahun 1931 hingga 1932 sangat populer. Ia kemudian menulis karya-karya bertema sejarah seperti "Yuibiso no Heitarō" dan "Hagidera Chōshichi". Pada November 1933, Kawaguchi terlibat dalam insiden perjudian yang melibatkan kalangan sastrawan dan bangsawan, yang dikenal sebagai Insiden Bangsawan Nakal. Ia ditangkap bersama Masao Kume dan Ton Satomi, dan dijatuhi hukuman denda.
Pada tahun 1934, cerita pendeknya "Tsuruhachi Tsurujirō" (鶴八鶴次郎Bahasa Jepang), yang berlatar dunia hiburan era Meiji, diterbitkan di majalah All Yomimono dan mendapat sambutan hangat. Pada tahun 1935, ia mulai menserialisasikan "Fūryū Fukagawa Uta" (風流深川唄Bahasa Jepang), sebuah kisah humanis tentang sebuah restoran tradisional. Berkat karya-karya bertema Meiji ini, ia dianugerahi Penghargaan Naoki pertama pada tahun 1935, atas rekomendasi dari Yoshie Wada, editor majalah Hinode, dan Kōichi Kayahara, editor Kōdan Club. Ia kemudian menulis "Meiji Ichidai Onna" (明治一代女Bahasa Jepang, "Wanita Hebat Era Meiji"), yang dikatakan terinspirasi dari insiden Hanai Oume.
Karya Kawaguchi yang paling terkenal, "Aizen Katsura" (愛染かつらBahasa Jepang), sebuah kisah cinta melodramatis antara seorang perawat dan seorang dokter, diserialisasikan antara tahun 1937 dan 1938. Novel ini menjadi buku terlaris pada masanya dan adaptasi filmnya yang dibintangi oleh Kinuyo Tanaka dan Ken Uehara meraih kesuksesan besar, menjadikannya seorang penulis yang sangat populer.
Setelah perang, pada tahun 1947, ia menulis novel modern "Rafu" (裸婦Bahasa Jepang, "Wanita Telanjang") dengan nama pena Inosuke Seki atas permintaan Yoshie Wada untuk edisi perdana majalah Nihon Shōsetsu, yang juga mendapat pujian. Ketika Penghargaan Naoki dilanjutkan pada tahun 1949, Kawaguchi menjadi anggota komite seleksi dan menjabat selama 30 tahun hingga edisi ke-80.
Pada tahun-tahun berikutnya, Kawaguchi terus menulis berbagai novel sejarah dan romansa. Beberapa karyanya yang terkenal termasuk novel sejarah seperti "Shin吾 jūban shōbu" (新吾十番勝負Bahasa Jepang, "Sepuluh Pertarungan Shingo"), "Kōjo Kazunomiya" (皇女和の宮Bahasa Jepang, "Putri Kazunomiya"), dan "Nyonin Musashi" (女人武蔵Bahasa Jepang, "Musashi Wanita"). Untuk genre kontemporer, ia menulis "Yoru no Chō" (夜の蝶Bahasa Jepang, "Kupu-kupu Malam") yang menggambarkan kehidupan wanita di Ginza, dan "Koto Yūshū" (古都憂愁Bahasa Jepang, "Melankoli Kota Tua") yang berlatar industri film dan distrik hiburan di Kyoto. Autobiografi panjangnya berjudul "Yaburekabure" (破れかぶれBahasa Jepang, "Sembrono") juga menjadi karya penting. Setelah kematian istrinya, ia menerbitkan "Aiko Itoshiya" (愛子いとしやBahasa Jepang, "Aiko Tercinta"), yang menarik perhatian publik. Dalam epilog "Shin吾 jūban shōbu", Kawaguchi menyatakan, "Saya menganggap diri saya seorang pencerita. Saya mendengar bahwa di era Dinasti Heian, ada profesi yang disebut 'kataribe' (pencerita), dan saya ingin menjadi 'kataribe' itu."
2.2. Major Works and Genres
Kawaguchi Matsutarō adalah seorang penulis yang sangat produktif dan mahir dalam berbagai genre, termasuk cerita pendek, novel, drama, dan skenario. Karya-karyanya mencakup geidōmono (kisah tentang jalan seni), meijimono (kisah era Meiji), jidaimono (kisah sejarah), dan gendaifūzokumono (kisah adat kontemporer). Ia dikenal karena alur cerita yang cerdik dan gaya bercerita yang unik, yang berhasil menggambarkan emosi rakyat jelata, sehingga menarik banyak pembaca.
Berikut adalah daftar pilihan karya-karya utamanya:
- Novel dan Cerita Pendek
- 1934: Tsuruhachi Tsurujirō (鶴八鶴次郎Bahasa Jepang)
- 1935: Fūryū Fukagawa Uta (風流深川唄Bahasa Jepang)
- 1935: Meiji Ichidai Onna (明治一代女Bahasa Jepang)
- 1937-1938: Aizen Katsura (愛染かつらBahasa Jepang)
- 1939: Kuroshio (黒潮Bahasa Jepang)
- 1941: Suzhou no Yoru (蘇州の夜Bahasa Jepang)
- 1941: Bakumatsu Jūken-shi (幕末十剣士Bahasa Jepang)
- 1942: Kokumin Hana (国民花Bahasa Jepang)
- 1943: Rōshun (老春Bahasa Jepang)
- 1944: Attsu Gyokusai (アッツ玉砕Bahasa Jepang)
- 1946: Geidō Ichidai Otoko (芸道一代男Bahasa Jepang)
- 1946: Hebihime-sama (蛇姫様Bahasa Jepang)
- 1947: Onna (女Bahasa Jepang)
- 1947: Meiji Bijinkan (明治美人館Bahasa Jepang)
- 1948: Ren'ai Gokko (恋愛ごっこBahasa Jepang)
- 1948: Aisuru Kenri (愛する権利Bahasa Jepang)
- 1948: Amigasa Gonpachi (編笠権八Bahasa Jepang)
- 1948: Asakusa Nyōbō (浅草女房Bahasa Jepang)
- 1950: Beniyasha (紅夜叉Bahasa Jepang)
- 1951: Sakurafubuki (桜吹雪Bahasa Jepang)
- 1952: Fūryū Gōdōken (風流悟道軒Bahasa Jepang)
- 1952: Furisode Kyōjo (振袖狂女Bahasa Jepang)
- 1952: Mateki (魔笛Bahasa Jepang)
- 1953: Kosodate Bunshichi (子育て文七Bahasa Jepang)
- 1953: Nikkō Gekkō (日光月光Bahasa Jepang)
- 1953: Kōjo Kazunomiya (皇女和の宮Bahasa Jepang)
- 1954: Ugetsu Monogatari (雨月物語Bahasa Jepang)
- 1955-1956: Shishimaru Ippei (獅子丸一平Bahasa Jepang)
- 1955: Ninjo Baka Monogatari (人情馬鹿物語Bahasa Jepang)
- 1955: Hana Shinju (花真珠Bahasa Jepang)
- 1955: Furisode Goten (振袖御殿Bahasa Jepang)
- 1955-1960: Ore wa Tōkichirō Kawaguchi Taikōki (俺は藤吉郎 川口太閤記Bahasa Jepang)
- 1955: Tama wa Kudakezu (珠はくだけずBahasa Jepang)
- 1955: Fūryū Kenshi (風流剣士Bahasa Jepang)
- 1956: Utahime Shizuka (うた姫静Bahasa Jepang)
- 1956: Yōkihi (楊貴妃Bahasa Jepang)
- 1957-1959: Shin吾 jūban shōbu (新吾十番勝負Bahasa Jepang)
- 1957: Kao to Kokoro (顔と心Bahasa Jepang)
- 1957: Yoru no Chō (夜の蝶Bahasa Jepang)
- 1957: Kuchizuke (くちづけBahasa Jepang)
- 1958: Hijō Monogatari (非情物語Bahasa Jepang)
- 1959: Ikiru to Iu Koto (生きるという事Bahasa Jepang)
- 1960: Meshi to Shiru (飯と汁Bahasa Jepang)
- 1960: Gentaro Fune (源太郎船Bahasa Jepang)
- 1960: Salome no Oshiroi (サロメの白粉Bahasa Jepang)
- 1961-1962: Shin吾 nijūban shōbu (新吾二十番勝負Bahasa Jepang)
- 1962: Shin Genji Monogatari (新源氏物語Bahasa Jepang)
- 1962: Shin吾 bangai shōbu (新吾番外勝負Bahasa Jepang)
- 1962: Tsuma no Motsu Ōgi (妻の持つ扇Bahasa Jepang)
- 1963: Onna de Aru Fushiawase (女であるふしあわせBahasa Jepang)
- 1963: Shinkichi Ninjō Banashi (信吉人情ばなしBahasa Jepang)
- 1964: Utsukushiki Sankon (美しき三婚Bahasa Jepang)
- 1964: Sakura Dennai (桜伝内Bahasa Jepang)
- 1965: Yaburekabure (破れかぶれBahasa Jepang)
- 1965: Nyonin Musashi (女人武蔵Bahasa Jepang)
- 1965: Koto Yūshū (古都憂愁Bahasa Jepang)
- 1966: Yakusha: Shōsetsu Hanayagi Shōtarō (役者 小説花柳章太郎Bahasa Jepang)
- 1967: Shōkon-san (商魂さんBahasa Jepang)
- 1967: Nichiren (日蓮Bahasa Jepang)
- 1967: Aku Gentarō (悪源太郎Bahasa Jepang)
- 1968: Kamagure Onna (窯ぐれ女Bahasa Jepang)
- 1969: Shigurejaya Oriku (しぐれ茶屋おりくBahasa Jepang, diterbitkan dalam bahasa Inggris sebagai Mistress Oriku: Stories from a Tokyo Teahouse)
- 1970: Kyōdai-mae Jinsei (鏡台前人生Bahasa Jepang)
- 1972: Nagenawa Shū (投げ縄秀Bahasa Jepang)
- 1973: Jinsei Kui Bakari (人生悔iばかりBahasa Jepang)
- 1975: Ikite Yuku (生きてゆくBahasa Jepang)
- 1979: Zaigo Chūjō Ariwara no Narihira (在五中将在原業平Bahasa Jepang)
- 1979: O-Otsu Goryōnin (お与津御寮人Bahasa Jepang)
- 1981: Koshū Izumi Shikibu (孤愁和泉式部Bahasa Jepang)
- 1981: Yaeko Shō (八重子抄Bahasa Jepang)
- 1982: Aiko Itoshiya (愛子いとしやBahasa Jepang)
- 1983: Kubota Mantarō to Watashi (久保田万太郎と私Bahasa Jepang)
- 1983: Wasure Enu Hito Wasure Enu Koto (忘れ得ぬ人忘れ得ぬことBahasa Jepang)
- 1984: Ikkyū-san no Mon (一休さんの門Bahasa Jepang)
- 1985: Kabuki Yakusha (歌舞伎役者Bahasa Jepang)
- 1986: Sannin Oban (三人オバンBahasa Jepang)
- 1986: Ikkyū-san no Michi (一休さんの道Bahasa Jepang)
- Kumpulan Karya
- 1947-1948: Kawaguchi Matsutarō Shin Senshū (川口松太郎新選集Bahasa Jepang)
- 1967-1969: Kawaguchi Matsutarō Zenshū (川口松太郎全集Bahasa Jepang)
- 1987: Kawaguchi Matsutarō Kushū (川口松太郎句集Bahasa Jepang)
- 1991: Kawaguchi Matsutarō Gikyoku Sen (川口松太郎戯曲選Bahasa Jepang)
- 1998: Kawaguchi Matsutarō Shū (川口松太郎集Bahasa Jepang)
2.3. Collaborations and Theater Work
Pada tahun 1940, Kawaguchi bergabung dengan grup teater Shinpa yang baru dibentuk, Shinsei Shinpa, di mana ia menjabat sebagai kepala pengurus dan aktif menulis serta menyutradarai drama. Banyak dari karyanya menjadi pertunjukan representatif untuk Shinpa pada era Shōwa.
Kawaguchi memiliki hubungan jangka panjang dengan Daiei Film, di mana ia menjabat sebagai direktur pelaksana (専務Bahasa Jepang). Setelah Perang Dunia II, ia juga menjadi auditor (監査役Bahasa Jepang) di Daiei mulai tahun 1947, memberikan kontribusi signifikan bagi industri perfilman.
Ia berulang kali berkolaborasi dengan sutradara Kenji Mizoguchi. Kawaguchi mengadaptasi karya penulis lain untuk film-film Mizoguchi, seperti The Story of the Last Chrysanthemums (1939). Sebagai balasannya, Mizoguchi mengadaptasi karya-karya Kawaguchi, seperti Ayen Kyo untuk film The Straits of Love and Hate (1937) dan A Geisha (1953). Setelah perang, keduanya melanjutkan kolaborasi dalam film-film seperti Ugetsu (1953), The Crucified Lovers (1954), dan Princess Yang Kwei Fei (1955).
Pada tahun 1960, Kawaguchi bersama Minoru Nakano, Hideji Hojo, dan Kazuo Kikuta membentuk "Gekisakka Yonin no Kai" (劇作家四人の会Bahasa Jepang, "Kelompok Empat Dramawan") atas prakarsa produser Tōhō, Mitsuru Ikeno, dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup para dramawan.
Selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua, Kawaguchi menjadi anggota Pen Butai (ペン部隊Bahasa Jepang, "Brigade Pena"), sebuah kelompok penulis yang disponsori pemerintah. Kelompok ini memiliki akses ke area perang yang terbatas dan, sebagai imbalannya, diharapkan menulis secara positif tentang upaya perang Jepang di Tiongkok.
3. Film and Television Adaptations
Banyak novel dan skenario Matsutarō Kawaguchi diadaptasi menjadi film dan drama televisi, menunjukkan popularitas dan dampak luas karyanya di industri hiburan Jepang. Berikut adalah daftar adaptasi utama:
- Adaptasi Film
- 1937: The Straits of Love and Hate (愛怨峡Bahasa Jepang, dari novel Ayen Kyo)
- 1938: Tsuruhachi and Tsurujiro (鶴八鶴次郎Bahasa Jepang)
- 1938: Aizen Katsura (愛染かつらBahasa Jepang)
- 1941: Geidō Ichidai Otoko (芸道一代男Bahasa Jepang), disutradarai oleh Kenji Mizoguchi
- 1945: Meitō Bijomaru (名刀美女丸Bahasa Jepang), disutradarai oleh Kenji Mizoguchi
- 1948: Yoru no Mon (夜の門Bahasa Jepang), disutradarai oleh Keigo Kimura
- 1953: Ugetsu (雨月物語Bahasa Jepang), disutradarai oleh Kenji Mizoguchi, dibintangi Kinuyo Tanaka, Machiko Kyō, Masayuki Mori, Eitarō Ozawa
- 1953: Chatterley Fujin wa Nihon ni mo Ita (チャタレイ夫人は日本にもいたBahasa Jepang), disutradarai oleh Kōji Shima
- 1953: A Geisha (祇園囃子Bahasa Jepang, Gion Bayashi), disutradarai oleh Kenji Mizoguchi, dibintangi Ayako Wakao, Michiyo Kogure, Eitarō Shindō
- 1954: The Crucified Lovers (近松物語Bahasa Jepang)
- 1955: Princess Yang Kwei Fei (楊貴妃Bahasa Jepang)
- 1957: Kuchizuke (くちづけBahasa Jepang), disutradarai oleh Yasuzō Masumura, dibintangi Hiroshi Kawaguchi, Hitomi Nozoe, Aiko Mimasu
- 1957: Suzakumon (朱雀門Bahasa Jepang), disutradarai oleh Issei Mori
- 1960: Ōeyama Shuten Dōji (大江山酒天童子Bahasa Jepang), disutradarai oleh Tokuzō Tanaka
- 1961: Shin Genji Monogatari (新源氏物語Bahasa Jepang), disutradarai oleh Issei Mori
- 1967: Koto Yūshū Ane Imōto (古都憂愁 姉いもうとBahasa Jepang), disutradarai oleh Kenji Misumi
- Adaptasi Film dari Hebihime-sama (蛇姫様Bahasa Jepang)
- 1940: Hebihime-sama, Tōhō, disutradarai oleh Teinosuke Kinugasa, dibintangi Kazuo Hasegawa, Isuzu Yamada
- 1950: Hebihime Dōchū (蛇姫道中Bahasa Jepang), Daiei, disutradarai oleh Keigo Kimura, dibintangi Kazuo Hasegawa, Isuzu Yamada
- 1954: Hebihime-sama, Tōei, disutradarai oleh Juichi Kono, dibintangi Chiyonosuke Azuma, Michiko Hoshi
- 1959: Hebihime-sama, Daiei, disutradarai oleh Kunio Watanabe, dibintangi Raizō Ichikawa VIII, Michiko Saga
- 1965: Shin Hebihime-sama Oshima Sentarō (新蛇姫様 お島千太郎Bahasa Jepang), Tōei, disutradarai oleh Tadashi Sawashima, dibintangi Hibari Misora, Yoichi Hayashi
- Adaptasi Drama Televisi
- 1969: Kamagure Onna (窯ぐれ女Bahasa Jepang), THK, disutradarai oleh Toshio Hiramatsu, dibintangi Mayumi Ōzora, Isao Yamagata, Homare Suguro
- 1970: Koto Yūshū (古都憂愁Bahasa Jepang), NHK General TV, dalam seri Ginga Drama
4. Other Professional Activities
Selain karier sastranya yang sukses, Matsutarō Kawaguchi juga aktif dalam berbagai peran profesional lainnya, terutama di industri film dan organisasi budaya.
Ia memiliki hubungan yang lama dengan Daiei Film, di mana ia menjabat sebagai direktur pelaksana (専務Bahasa Jepang) dan kemudian sebagai auditor (監査役Bahasa Jepang) sejak tahun 1947. Kontribusinya dalam manajemen studio film ini menunjukkan pengaruhnya yang melampaui bidang penulisan. Pada tahun 1960, ia juga menjabat sebagai direktur departemen produksi di Meijiza, sebuah teater terkenal di Jepang, dan sebagai auditor di Naniwa Rakutenchi.
Pada tahun 1965, Kawaguchi diangkat sebagai anggota Akademi Seni Jepang (日本芸術院会員Bahasa Jepang), khususnya di Divisi Ketiga yang berfokus pada teater. Pengangkatan ini merupakan pengakuan atas kontribusinya yang signifikan terhadap seni dan budaya Jepang.
Selain itu, Kawaguchi juga terlibat dalam acara publik. Ia menjabat sebagai ketua komite juri untuk Miss Universe Japan dari tahun 1952 hingga 1959, dan untuk Miss World Japan dari tahun 1956 hingga 1959.
5. Personal Life
Matsutarō Kawaguchi menikah dengan aktris Aiko Mimasu sebagai istri keduanya. Dari pernikahannya dengan Aiko Mimasu, ia memiliki empat anak yang semuanya juga berkecimpung di industri hiburan:
- Hiroshi Kawaguchi (川口浩Bahasa Jepang), putra sulung, seorang aktor.
- Hisashi Kawaguchi (川口恒Bahasa Jepang), putra kedua, seorang aktor, yang kemudian mendirikan dan mengelola situs web resmi Matsutarō Kawaguchi.
- Atsushi Kawaguchi (川口厚Bahasa Jepang), putra ketiga, seorang aktor yang kemudian menjadi produser di Meijiza. Ia meninggal pada usia 57 tahun pada tahun 2008 karena pendarahan otak.
- Akira Kawaguchi (川口晶Bahasa Jepang), putri sulung, seorang mantan aktris yang kini menjadi seniman keramik.
Pada tahun 1964, Kawaguchi pindah ke Koishikawa Suidōchō (sekarang bagian dari Kasuga, Bunkyō-ku), di mana ia tinggal selama sekitar 20 tahun hingga akhir hayatnya. Bangunan apartemen mewahnya, "Kawaguchi Apartment", yang dibangun di lokasi rumahnya, masih berdiri hingga kini.
Kawaguchi juga menjadi inspirasi bagi karakter Jōtarō Nishingu dalam novel Ōinaru Josō karya Yasutaka Tsutsui.
6. Awards and Honors
Sepanjang kariernya, Matsutarō Kawaguchi menerima berbagai penghargaan sastra dan budaya yang mengakui kontribusinya yang luar biasa:
- 1935: Penghargaan Naoki pertama, untuk karya-karyanya Tsuruhachi Tsurujirō dan Fūryū Fukagawa Uta, serta beberapa lainnya.
- 1959: Penghargaan Teater Mainichi (毎日演劇賞Bahasa Jepang).
- 1963: Penghargaan Kikuchi Kan ke-11.
- 1969: Penghargaan Sastra Yoshikawa Eiji ke-3, untuk novelnya Shigurejaya Oriku.
- 1973: Dinobatkan sebagai Order of Culture (文化功労者Bahasa Jepang) oleh pemerintah Jepang.
7. Death
Pada tanggal 18 Januari 1982, Matsutarō Kawaguchi kehilangan istri keduanya, Aiko Mimasu, yang meninggal pada usia 71 tahun karena kanker pankreas. Setelah kematian istrinya, kesehatan Kawaguchi mulai menurun, dan ia sering keluar masuk rumah sakit.
Matsutarō Kawaguchi meninggal dunia pada tanggal 9 Juni 1985, di Rumah Sakit Universitas Medis Wanita Tokyo karena pneumonia. Ia wafat pada usia 85 tahun.
8. Legacy and Evaluation
Matsutarō Kawaguchi meninggalkan dampak yang signifikan pada sastra dan budaya Jepang. Ia berhasil menarik banyak pembaca dengan novel-novel populernya yang menggambarkan emosi dan kehidupan sehari-hari rakyat jelata. Kemampuan bercerita yang ulung dan alur cerita yang menarik membuatnya menjadi salah satu penulis terkemuka di genre sastra populer (taishū shōsetsu).

Banyak dari karyanya diadaptasi menjadi film dan drama televisi yang sangat sukses, seperti Aizen Katsura, yang menjadi fenomena budaya pada masanya. Kolaborasinya dengan sutradara ternama seperti Kenji Mizoguchi juga memperkuat posisinya di persimpangan sastra dan sinema. Ia juga berperan penting dalam dunia teater, terutama sebagai kepala pengurus grup Shinsei Shinpa, di mana banyak karyanya menjadi pertunjukan ikonik.

Setelah kematiannya, naskah setebal seribu halaman untuk sekuel mahakaryanya di akhir hayat, Ikkyū-san no Mon (一休さんの門Bahasa Jepang), yang berjudul Ikkyū-san no Michi (一休さんの道Bahasa Jepang), ditemukan dan diserialisasikan di surat kabar. Hal ini menunjukkan produktivitasnya yang tak henti hingga akhir hayat.
Sebagai pengakuan atas warisannya, sebuah monumen haiku dengan kutipan "Ikiru to iu koto muzukashiki yosamu kana" (生きるということむずかしき夜寒かなBahasa Jepang, "Betapa sulitnya hidup di malam yang dingin") didirikan di halaman Kuil Sansha, di sebelah timur Kannon-dō Sensō-ji di Asakusa, tempat kelahirannya. Monumen ini menjadi simbol abadi dari kontribusi dan pemikirannya.