1. Gambaran Umum
Moritz dari Hesse-Kassel (lahir di Kassel, 25 Mei 1572 - meninggal di Eschwege, 15 Maret 1632) adalah seorang Landgrave dari Hesse-Kassel dalam Kekaisaran Romawi Suci yang memerintah dari tahun 1592 hingga 1627. Ia dikenal dengan julukan Moritz der GelehrteMoritz yang TerpelajarBahasa Jerman, sebuah gelar yang mencerminkan minat mendalamnya dalam bidang seni, musik, dan keilmuan. Namun, masa pemerintahannya juga ditandai dengan berbagai kontroversi dan kesulitan, termasuk perpindahan agamanya ke Calvinisme yang memicu konflik keagamaan dan teritorial dengan cabang keluarga Hesse-Darmstadt dan Kaisar Romawi Suci, serta masalah finansial serius yang pada akhirnya menyebabkan keruntuhan keuangan Hesse-Kassel dan pengunduran dirinya.
2. Kehidupan
Kehidupan Landgrave Moritz dari Hesse-Kassel ditandai oleh perpaduan antara minat intelektual yang mendalam dan tantangan politik serta keagamaan yang signifikan, yang pada akhirnya membentuk warisannya.
2.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Moritz lahir di Kassel pada tanggal 25 Mei 1572. Ia adalah putra dari Wilhelm IV, Landgrave Hesse-Kassel dan istrinya, Sabine dari Württemberg. Ia dibesarkan dalam keyakinan Lutheranisme.
2.2. Perpindahan Agama dan Konflik Keagamaan
Pada tahun 1605, meskipun telah dibesarkan dalam keyakinan Lutheran, Moritz berpindah agama ke Calvinisme. Berdasarkan prinsip Cuius regio eius religio (Siapa yang berkuasa, dialah yang menentukan agama), rakyat Moritz juga diwajibkan untuk berpindah agama ke Calvinisme. Perpindahan agama Moritz ini menimbulkan kontroversi besar karena Perdamaian Augsburg hanya mengatur masalah keagamaan antara Katolik Roma dan Lutheran, tanpa mempertimbangkan Calvinis.
Moritz berusaha memperkenalkan Calvinisme ke wilayah-wilayah yang ia warisi dari cabang keluarganya yang telah punah, Hesse-Marburg. Tindakan mengubah keyakinan ini bertentangan dengan aturan warisan yang ditetapkan oleh pamannya, Ludwig IV dari Hesse-Marburg, yang meninggal tanpa ahli waris pada tahun 1604 dan berwasiat agar Hesse-Marburg dibagi antara Hesse-Kassel dan Hesse-Darmstadt dengan syarat tidak mengubah doktrin Lutheran. Karena Moritz mengambil alih seluruh wilayah Hesse-Marburg dan mengubah agamanya, hal ini mengakibatkan konflik yang berkelanjutan, sering disebut sebagai Perang Hessen, dengan cabang Landgraviate Hesse-Darmstadt, khususnya dengan sepupunya Ludwig V, Landgrave Hesse-Darmstadt. Konflik ini juga menyeretnya ke dalam perselisihan dengan Kaisar Romawi Suci, Matthias. Kebijakan agamanya yang keras ini berdampak luas pada struktur masyarakat dan memicu ketidakstabilan di wilayah kekuasaannya.
2.3. Dukungan Budaya dan Seni
Terlepas dari gejolak politik dan keagamaan, Landgrave Moritz adalah seorang pendukung besar seni pertunjukan. Ia bahkan membangun teater permanen pertama di Jerman, yang diberi nama Ottoneum, pada tahun 1605 di Kassel. Bangunan ini masih ada hingga saat ini, meskipun kini berfungsi sebagai Museum Sejarah Alam. Para pemain keliling Inggris yang dikenal sebagai 'Die Englische Comoedianten' sering mengunjungi dan tampil di kota-kota di Jerman, termasuk Kassel, selama abad ke-16 dan ke-17, dan mereka mendapat dukungan besar dari Moritz.
Moritz tidak hanya seorang musisi yang serius, tetapi juga seorang komposer yang ahli. Sebuah Pavane karyanya untuk lute telah beberapa kali direkam oleh pemain lute maupun gitaris. Tokoh-tokoh musik terkemuka yang ia dukung antara lain Heinrich Schütz dan John Dowland.
2.4. Kegiatan Politik Utama
Pada tahun 1609, Moritz memainkan peran penting dalam mediasi Perjanjian Dortmund. Perjanjian ini bertujuan untuk menentukan suksesi wilayah Jülich-Cleves-Berg, dan Moritz melakukannya dengan dukungan dari Raja Henri IV dari Prancis.
2.5. Pengunduran Diri dan Tahun-tahun Akhir
Tindakan Moritz, meskipun tidak selalu berkaitan dengan pembangunan Ottoneum, menyebabkan keruntuhan finansial Hesse-Kassel. Pada tahun 1627, ia terpaksa turun takhta dan menyerahkan kekuasaannya kepada putranya, Wilhelm V, Landgrave Hesse-Kassel. Lima tahun kemudian, pada tanggal 15 Maret 1632, ia meninggal dunia di Eschwege.
3. Hubungan Keluarga
Moritz dari Hesse-Kassel menikah dua kali dan memiliki keturunan yang sangat banyak, membentuk beberapa cabang keluarga Hesse di kemudian hari.
3.1. Pernikahan Pertama dan Keturunan
Pada tanggal 23 September 1593, Moritz menikah dengan Agnes dari Solms-Laubach (lahir 7 Januari 1578 - meninggal 23 November 1602). Mereka memiliki enam anak:
Nama | Lahir | Meninggal | Catatan |
---|---|---|---|
Otto, Pangeran Pewaris Hesse-Kassel | 24 Desember 1594, Kassel | 7 Agustus 1617, Hersfeld | |
Elisabeth dari Hesse-Kassel | 24 Maret 1596, Kassel | 16 Desember 1625, Güstrow | Menikah dengan Johann Albrecht II, Adipati Mecklenburg |
Anak lahir mati | 24 Januari 1597, Kassel | ||
Anak lahir mati | Agustus 1599, Kassel | ||
Moritz | 14 Juli 1600, Kassel | 11 Agustus 1612, Kassel | |
Wilhelm V, Landgrave Hesse-Kassel | 13 Februari 1602, Kassel | 21 September 1637, Leer, Ostfriesland |
3.2. Pernikahan Kedua dan Keturunan
Pada tanggal 22 Mei 1603, Moritz menikah lagi dengan Countess Juliane dari Nassau-Siegen (lahir 3 September 1587 - meninggal 15 Februari 1643). Dari pernikahan kedua ini, mereka dikaruniai empat belas anak:
Nama | Lahir | Meninggal | Catatan |
---|---|---|---|
Philipp | 26 September 1604, Kassel | 17 Juni 1626, Lutter am Barenberge | Tewas dalam pertempuran |
Agnes dari Hesse-Kassel | 14 Mei 1606, Kassel | 28 Mei 1650, Dessau | Menikah dengan Johann Casimir, Pangeran Anhalt-Dessau |
Hermann IV, Landgrave Hesse-Rotenburg | 15 Agustus 1607, Kassel | 25 Maret 1658, Rotenburg | Mewarisi Rotenburg |
Juliane | 7 Oktober 1608, Marburg | 11 Desember 1628, Kassel | |
Sabine | 5 Juli 1610, Kassel | 21 Mei 1620, Kassel | |
Magdalene | 25 Agustus 1611, Kassel | 12 Februari 1671, Bedburg | Menikah dengan Erich Adolf, Count Salm-Reifferscheid |
Moritz | 13 Juni 1614, Kassel | 16 Februari 1633, Kassel | |
Sophie dari Hesse-Kassel | 12 September 1615, Kassel | 22 November 1670, Bückeburg | Menikah dengan Philipp I, Count Schaumburg-Lippe |
Friedrich, Landgrave Hesse-Eschwege | 9 Mei 1617, Kassel | 24 September 1655, Kosten | Tewas dalam pertempuran; mewarisi Eschwege |
Christian | 5 Februari 1622, Kassel | 14 November 1640, Bückeburg | Seorang kolonel Swedia, meninggal setelah perselisihan dengan Jenderal Johan Banér dan beberapa perwira lainnya; ia kemungkinan diracun. |
Ernst, Landgrave Hesse-Rheinfels | 17 Desember 1623, Kassel | 12 Mei 1693, Köln | Mewarisi Rheinfels |
Christine | 9 Juli 1625, Kassel | 25 Juli 1626, Kassel | |
Philipp | 28 September 1626, Kassel | 8 Juli 1629, Rotenburg | |
Elisabeth | 23 Oktober 1628, Kassel | 10 Februari 1633, Kassel |
4. Penilaian dan Warisan
Pemerintahan Moritz dari Hesse-Kassel meninggalkan warisan yang kompleks, di mana reputasinya sebagai seorang intelektual dan pelindung seni diimbangi oleh kritik atas kebijakan keagamaannya dan kehancuran finansial yang ia timbulkan.
4.1. Penilaian Positif
Moritz secara luas dikenal sebagai "Landgrave yang Terpelajar" (der GelehrteBahasa Jerman) karena minat intelektualnya yang mendalam dan kontribusinya pada budaya. Ia adalah seorang musisi dan komposer berbakat yang secara aktif mendukung tokoh-tokoh seni dan musik terkemuka pada masanya. Pendirian Ottoneum sebagai teater permanen pertama di Jerman menjadi bukti nyata komitmennya terhadap pengembangan seni pertunjukan, menjadikannya pelopor dalam bidang ini di wilayahnya.
4.2. Kritik dan Kontroversi
Meskipun memiliki reputasi yang cemerlang dalam hal intelektual, masa pemerintahan Moritz juga menghadapi kritik serius. Hesse-Kassel mengalami kehancuran finansial yang parah di bawah kepemimpinannya, sebagian besar karena tindakannya yang tidak terkontrol, yang pada akhirnya memaksanya untuk turun takhta. Kontroversi terbesar datang dari kebijakan keagamaannya. Perpindahannya ke Calvinisme dan penerapan prinsip Cuius regio eius religio secara paksa kepada rakyatnya menciptakan ketegangan besar dan konflik keagamaan yang berkepanjangan. Sengketa teritorialnya dengan Hesse-Darmstadt atas warisan Hesse-Marburg juga mencerminkan pendekatannya yang kadang-kadang agresif dan merugikan dalam politik regional.