1. Kehidupan
Georges-Maurice de Guérin lahir dari keluarga bangsawan dan memiliki latar belakang pendidikan yang ketat, yang pada akhirnya membawanya ke lingkungan literasi di Paris.
1.1. Masa muda dan pendidikan

Georges-Maurice de Guérin lahir pada tanggal 4 Agustus 1810 di château Le Cayla, Andillac, Tarn, Prancis. Ia dibesarkan dalam keluarga Katolik Roma yang sangat ketat dan mendapatkan pendidikan awal di seminari keagamaan di Toulouse. Setelah itu, ia melanjutkan studinya di Collège Stanislas de Paris. Di sana, ia bertemu dengan Jules Barbey d'Aurevilly, yang kemudian menjadi sahabat seumur hidupnya.
1.2. Keterlibatan religius dan awal karier
Setelah lulus dari Collège Stanislas pada tahun 1831, Guérin memutuskan untuk tidak menempuh kehidupan religius tradisional. Sebaliknya, ia pergi ke Brittany untuk bergabung dengan masyarakat Kristen sosialis radikal yang didirikan oleh Hugues Felicité Robert de Lamennais. Namun, Lamennais kemudian berselisih dengan Tahta Suci pada tahun 1833, yang menyebabkan pembubaran masyarakat tersebut. Akibatnya, Lamennais dan Guérin memutuskan hubungan mereka dengan kekristenan. Setelah itu, Guérin pindah ke Paris dan memulai karier sastranya, bahkan sempat mengemban jabatan sebagai pengajar. Di Paris, ia bergaul dengan Barbey d'Aurevilly dan mengabdikan diri sepenuhnya pada sastra, meskipun ia belum berhasil mencapai ketenaran sastra yang luas pada masa itu.
1.3. Tahun-tahun terakhir dan penyakit
Pada tahun-tahun terakhirnya di Paris, Guérin mengarang dua karya utamanya, La Bacchante dan Le Centaure. Namun, kesehatannya mulai menurun pada tahun 1837. Meskipun ia sempat pulih sebagian pada tahun 1838, pada bulan November tahun itu ia menyetujui pernikahan yang diatur dengan Caroline de Gervain, seorang wanita bangsawan yang cukup berada. Sayangnya, ia segera jatuh sakit lagi dan meninggal dunia karena tuberkulosis pada bulan Juli 1839, di usia yang masih sangat muda, 28 tahun. Sebelum kematiannya, Guérin menghancurkan banyak puisinya, sehingga sebagian besar karyanya belum sempat dipublikasikan. Ia meninggal di tempat kelahirannya di Andillac, Tarn.
2. Karya sastra
Karya sastra Maurice de Guérin memiliki gaya dan tema yang unik, terutama dalam pendekatannya terhadap alam dan penggunaannya dalam puisi prosa.
2.1. Gaya dan tema puitis
Karya-karya puitis Maurice de Guérin sangat kaya akan hasrat mendalam terhadap alam, yang intensitasnya hampir mencapai pemujaan. Kecintaannya pada alam diperkaya dengan elemen-elemen pagan, menciptakan nuansa yang khas dalam tulisannya. Kritikus sastra terkemuka, Charles Augustin Sainte-Beuve, memuji Guérin sebagai penyair atau pelukis Prancis yang paling baik dalam menggambarkan "perasaan akan alam, perasaan akan asal mula sesuatu, dan prinsip kehidupan yang berdaulat". Ini menunjukkan kedalaman dan keunikan gaya puitisnya yang mampu menangkap esensi alam dengan sensitivitas yang tajam.
2.2. Komposisi utama
Georges-Maurice de Guérin dikenal terutama karena prosa puitisnya, di antaranya yang paling menonjol adalah Le CentaureSang CentaurBahasa Prancis dan La BacchanteSang BacchanteBahasa Prancis. Selain itu, ia juga menyimpan jurnal pribadinya yang terkenal dengan sebutan 'Buku Harian Hijau' (Le Cahier vertBuku Harian HijauBahasa Prancis). Jurnal ini berisi refleksi-refleksi pribadinya serta pengamatan-pengamatan tentang alam dan kehidupan. Sayangnya, sebelum meninggal, Guérin menghancurkan banyak puisinya, sehingga hanya sebagian kecil dari karya-karya puitisnya yang bertahan dan dapat dinikmati hingga kini.
3. Publikasi anumerta dan warisan
Setelah kematiannya, karya-karya Maurice de Guérin ditemukan dan diterbitkan, yang kemudian membentuk warisannya dalam sejarah sastra Prancis.
3.1. Penyebaran karya
Setelah kematian Georges-Maurice de Guérin, karya-karya yang masih tersisa tersebar di antara anggota keluarga dan kenalan di seluruh Prancis. Jurnalnya, yang dikenal sebagai 'Buku Harian Hijau', mengalami perjalanan yang unik: ia dibawa oleh salah satu temannya ke Louisiana dan Alabama di Amerika Serikat, kemudian kembali ke Caen, Prancis, di mana jurnal tersebut secara ajaib selamat dari pemboman pada tahun 1944 selama Perang Dunia II. Penyebaran naskah-naskah ini menjadi kunci bagi publikasi anumerta karyanya.
3.2. Publikasi penting
Publikasi anumerta karya Maurice de Guérin dimulai tak lama setelah kematiannya. Pada tahun 1840, sebuah esai penghormatan untuk Maurice de Guérin diterbitkan di jurnal sastra terkemuka Revue des deux Mondes oleh penulis terkenal George Sand. Dalam artikel ini, Sand juga menyertakan dua fragmen dari tulisan Guérin-satu berupa komposisi prosa dan satu lagi puisi pendek.
Publikasi yang lebih komprehensif muncul pada tahun 1861 dengan judul Reliquiae. Karya ini disunting oleh Guillaume-Stanislas Trébutien dan berisi Le Centaure karya Guérin, jurnalnya, sejumlah surat-surat, serta beberapa puisinya. Publikasi ini juga dilengkapi dengan catatan biografi dan kritik oleh Charles Augustin Sainte-Beuve, yang memberikan pengantar penting bagi pembaca.
Edisi baru, berjudul Journal, lettres et poèmes, menyusul pada tahun 1862. Kemudian, terjemahan bahasa Inggris dari karya ini diterbitkan oleh Leypoldt and Holt pada tahun 1867. Selain itu, saudara perempuan Guérin, Eugénie de Guérin, yang juga seorang penulis jurnal, turut mempublikasikan beberapa karyanya setelah kematian sang adik.
3.3. Penerimaan kritis dan pengaruh
Georges-Maurice de Guérin secara anumerta dikenal sebagai "pendiri puisi prosa modern" bersama Louis Bertrand, berkat publikasi karyanya. Penerimaan kritis terhadap karyanya, terutama pandangan Charles Augustin Sainte-Beuve dan George Sand, menggarisbawahi kepekaan dan orisinalitasnya dalam menggambarkan alam dan pemandangan. Puisinya yang menampilkan kepekaan tajam terhadap alam dan lanskap semakin memperkuat posisinya dalam sejarah sastra. Dampaknya meluas hingga memengaruhi generasi penulis berikutnya, yang menemukan inspirasi dalam pendekatannya yang unik terhadap prosa puitis dan tema-tema alam. Guérin diakui sebagai salah satu tokoh penting yang membuka jalan bagi perkembangan puisi prosa di Prancis.