1. Kehidupan awal dan pendidikan
Bagian ini menguraikan masa kecil, latar belakang keluarga, dan perjalanan pendidikan Melitta Schenk Gräfin von Stauffenberg yang membentuk fondasi awal karier dan kepribadiannya.
1.1. Masa kecil dan latar belakang keluarga
Melitta lahir di Krotoschin, Prussia, pada tanggal 3 Januari 1903. Ayahnya, Michael Schiller, adalah seorang Yahudi yang kemudian memeluk agama Kristen pada usia 18 tahun. Ibunya bernama Margaret Eberstein. Melitta memiliki empat saudara kandung: Marie-Luise, Otto, Jutta, dan Klara. Setelah berakhirnya Perang Dunia I, Krotoschin menjadi bagian dari Polandia.
1.2. Latar belakang akademik
Pada bulan Oktober 1919, Melitta mulai bersekolah di sekolah asrama di seberang perbatasan, di Hirschberg, Silesia. Ia berhasil lulus ujian masuk universitas pada tahun 1922 dan diterima di Technical University of Munich. Di sana, ia menekuni matematika, fisika, dan teknik, dengan spesialisasi akhir pada teknik penerbangan. Ia berhasil lulus dengan predikat dengan pujian (cum laude) pada tahun 1927.
2. Karier penerbangan
Perjalanan profesional Melitta Schenk Gräfin von Stauffenberg dimulai sebagai seorang insinyur, kemudian berkembang menjadi pilot uji yang sangat terampil, menandai kontribusinya yang signifikan di bidang penerbangan.
2.1. Masuk ke dunia penerbangan dan karier awal
Pada tahun 1927, Melitta memulai kariernya di Deutsche Versuchsanstalt für LuftfahrtBahasa Jerman (DVL), sebuah lembaga eksperimen penerbangan di Berlin-Adlershof. Pada bulan Juli 1929, ia mulai mengambil pelajaran terbang di Staaken dan berhasil memperoleh lisensi terbang sementara dalam beberapa bulan, serta lisensi penuhnya pada pertengahan tahun 1930. Namun, pada tahun 1936, ia terpaksa meninggalkan pekerjaannya sebagai Ingenieurflugzeugführerininsinyur penerbanganBahasa Jerman karena asal-usul kakeknya dari pihak ayah yang Yahudi, meskipun ayahnya telah berpindah agama.
q=Berlin-Adlershof|position=right
2.2. Kehidupan pribadi dan tantangan
Pada tanggal 11 Agustus 1937, di Berlin-Wilmersdorf, Melitta menikah dengan sejarawan Alexander Schenk Graf von Stauffenberg. Dua bulan kemudian, pada tanggal 28 Oktober 1937, ia dianugerahi pangkat kehormatan FlugkapitäninBahasa Jerman (Kapten Penerbang), sebuah pangkat yang saat itu diperuntukkan bagi pilot uji di Jerman. Dengan pencapaian ini, ia menjadi wanita kedua di Jerman, setelah Hanna Reitsch, yang meraih gelar tersebut. Setelah itu, ia berhasil memperoleh lisensi untuk semua jenis pesawat bertenaga, lisensi terbang akrobatik, dan lisensi pesawat luncur.
3. Aktivitas Perang Dunia II
Selama Perang Dunia II, Melitta Schenk Gräfin von Stauffenberg memainkan peran penting sebagai pilot uji Luftwaffe dan juga memiliki keterkaitan dengan gerakan perlawanan anti-Nazi.
3.1. Tugas dan kontribusi pilot uji
Pada awal Perang Dunia II, Melitta sebenarnya ingin bekerja untuk Palang Merah, tetapi ia diperintahkan untuk menjadi pilot uji bagi Luftwaffe di fasilitas uji coba pusat ErprobungsstelleBahasa Jerman di Rechlin, Mecklenburg. Meskipun masih berstatus sipil, ia secara resmi diperbantukan dari Askania di Berlin. Ia melakukan uji coba pembom tukik yang berbahaya, hingga 15 kali sehari, dari ketinggian 4.00 K m.
q=Rechlin|position=left
Sejak tahun 1942, Melitta melanjutkan penerbangan ujinya di akademi teknis Luftwaffe di Berlin-Gatow. Ia dianugerahi Salib Besi Kelas Dua pada tanggal 22 Januari 1943, dan medali tersebut disematkan kepadanya oleh kepala Oberkommando der Luftwaffe sendiri, Hermann Göring, pada tanggal 29 Januari. Ia melakukan lebih dari 2.500 penerbangan uji coba, sebagian besar pada pesawat pembom tukik, menjadikannya pilot uji dengan jumlah penerbangan terbanyak kedua di Luftwaffe. Lebih dari 1.500 penerbangan uji coba tersebut dilakukan dengan pesawat pembom tukik.
3.2. Kemajuan akademik dan profesional selama perang
Pada tahun 1944, ia berhasil menyelesaikan disertasinya untuk kualifikasi gelar masternya dan menerima nilai A. Pada tahun yang sama, ia diangkat sebagai kepala teknis Versuchsstelle für FlugsondergeräteLembaga Uji Peralatan Penerbangan KhususBahasa Jerman, sebuah lembaga uji coba lainnya.
3.3. Keterkaitan dengan Plot 20 Juli
Ketika Plot 20 Juli, sebuah upaya untuk membunuh Adolf Hitler, gagal, Melitta ditangkap bersama anggota keluarga Stauffenberg lainnya. Kedua iparnya, Claus dan Berthold, dieksekusi. Melitta dan suaminya, serta anggota keluarga dewasa lainnya, dikirim ke kamp konsentrasi. Namun, ia dibebaskan pada tanggal 2 September karena kepentingan militernya yang krusial. Karena nama Stauffenberg tidak populer di kalangan Nazi, ia secara resmi dipanggil sebagai "Gräfin Schenk" alih-alih "Gräfin Schenk von Stauffenberg". Kakak iparnya, salah satunya sedang hamil, ditahan di kamp konsentrasi, dan anak-anak Stauffenberg dipisahkan dari ibu mereka. Melitta menggunakan posisinya yang menonjol untuk membantu semampunya.
Melitta merasa setia kepada Jerman sebagai negara, tetapi tidak kepada Nazi. Oleh karena itu, ia mendukung Luftwaffe, tetapi ia mengakui dalam buku hariannya bahwa konflik moral ini sangat menyiksanya. Ia tetap menjalin kontak dengan anggota keluarganya yang dipenjara, meskipun mereka ditahan di kamp konsentrasi. Statusnya, dan kemungkinan bahwa para tahanan mungkin berguna dalam tawar-menawar dengan Sekutu Barat ketika Jerman akhirnya jatuh, membuat mereka diperlakukan dengan cukup baik. Ia terbang beberapa kali ke kamp konsentrasi Buchenwald setelah mengetahui pada bulan Maret 1945 bahwa suaminya berada di sana. Ketika fasilitas penelitian di Berlin dibubarkan dan dipindahkan ke lokasi lain menjelang serangan Soviet, aktivitas Melitta dipindahkan ke Wurzberg, di mana ia mengetahui bahwa rumahnya telah dihancurkan oleh serangan RAF.
4. Kematian
Pada tanggal 4 April, Melitta bersama asisten pilotnya, Hubertus, berangkat menuju Buchenwald. Setelah melihat dari udara bahwa kompleks tahanan khusus kosong-para tahanan telah dipindahkan ke Regensburg-ia terbang kembali ke Weimar. Mereka kemudian menerbangkan beberapa personel dari Weimar ke Pilsen dengan pesawat Siebel Si 204 yang kelebihan muatan, di mana mereka menukar Siebel dengan pesawat latih dua tempat duduk Bü 181 Bestmann pada tanggal 6 April. Di Marienburg, Hubertus meninggalkannya untuk terbang menuju Straubing dan kemudian Regensburg untuk mencari suaminya. Pada saat itu, suaminya dan tahanan lain telah dipindahkan lagi. Melitta kemudian mendapatkan izin Gestapo untuk mengunjungi komandan di Schönberg, tempat mereka dibawa.
Melitta lepas landas pada pagi hari tanggal 8 April 1945, terbang rendah di sepanjang jalur kereta api untuk bernavigasi. Sebuah pesawat pengintai F-6D Amerika, yang diterbangkan oleh Letnan Satu Norbourn Thomas, yang sedang memburu Ju 87, menyerangnya di dekat Straßkirchen, Bavaria. Ia berhasil melakukan pendaratan darurat dan masih sadar ketika warga sipil tiba untuk membantu. Melitta meminta bantuan untuk keluar dari pesawat dan berhasil diekstraksi dalam keadaan hidup. Warga sipil melaporkan bahwa cedera terparahnya adalah patah kaki.
q=Straßkirchen|position=right
Seorang dokter setempat, Hans Siegl dari Straßkirchen, tiba di lokasi, tetapi karena ada dokter Luftwaffe dan militer lainnya, jasanya tidak diperlukan. Melitta dibawa pergi dengan ambulans. Cedera von Stauffenberg tampaknya tidak mengancam nyawa, tetapi ia meninggal dua jam kemudian. Jenazahnya dibawa ke rumah sakit di Straubing, di mana buku kamar mayat kota mencatat penyebab kematiannya sebagai "...fraktur dasar tengkorak, robeknya paha kiri, patahnya pergelangan kaki kanan." Suaminya mengetahui kematiannya beberapa hari kemudian.
Melitta dimakamkan pada tanggal 13 April di Pemakaman St. Michaels, yang diatur oleh asisten komandan pangkalan udara Staubing. Pada bulan September 1945, Alexander mengatur agar jenazahnya digali kembali dan dipindahkan ke kediaman Stauffenberg di Lautlingen, di mana ia dimakamkan di kuburan keluarga pada tanggal 8 September 1945.
q=Lautlingen|position=left
5. Penghargaan dan kehormatan
Selama kariernya yang luar biasa, Melitta Schenk Gräfin von Stauffenberg menerima beberapa tanda kehormatan militer dan gelar bergengsi atas kontribusinya:
- Salib Besi Kelas Dua
- Lencana Terbang Garis Depan Emas untuk Pembom dengan berlian
6. Warisan dan penilaian
Melitta Schenk Gräfin von Stauffenberg meninggalkan warisan yang kompleks dan signifikan, terutama sebagai penerbang wanita terkemuka di era yang penuh gejolak.
6.1. Signifikansi historis
Melitta Schenk Gräfin von Stauffenberg diakui atas kontribusinya yang luar biasa di bidang penerbangan, khususnya sebagai pilot uji yang kompeten dan berani selama Perang Dunia II. Perannya sebagai wanita dalam profesi yang didominasi pria dan di tengah-tengah era politik yang bergejolak di Jerman Nazi menjadikannya sosok yang unik. Meskipun ia melayani Luftwaffe, ia menghadapi diskriminasi karena warisan Yahudi dan memiliki konflik moral pribadi dengan rezim Nazi, yang mencerminkan dilema banyak warga Jerman yang mencintai negara mereka tetapi menolak ideologinya.
6.2. Pengakuan dan memori anumerta
Melitta Schenk Gräfin von Stauffenberg dikenang sebagai salah satu penerbang wanita paling penting dalam sejarah Jerman. Kisahnya sering diceritakan untuk menyoroti keberanian, ketahanan, dan dilema moral yang dihadapi individu di bawah rezim totaliter. Pengabdiannya kepada sains dan penerbangan, serta keberaniannya dalam menghadapi bahaya pribadi dan politik, terus dihormati dalam catatan sejarah dan ingatan publik.