1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Miyeegombyn Enkhbold memulai perjalanan hidupnya dari masa kecil hingga pendidikan awal yang membentuk landasan karier politiknya.
1.1. Kelahiran dan Keluarga
Miyeegombyn Enkhbold lahir pada 19 Juli 1964. Ia telah menikah dan memiliki dua orang anak.
1.2. Pendidikan
Ia menyelesaikan pendidikan sekolahnya pada tahun 1982 dan memulai studi universitasnya pada tahun 1983. Pada tahun 1987, ia memperoleh diploma sarjana dari Universitas Nasional Mongolia, dengan jurusan ekonomi terencana.
1.3. Karier Awal
Setelah lulus pada tahun 1987, Enkhbold memulai kariernya sebagai seorang ekonom di Kantor Layanan Otoritas Eksekutif Majelis Deputi Rakyat Ulaanbaatar. Pada tahun 1989, ia beralih peran menjadi spesialis di Departemen Perencanaan dan Mekanika Layanan Kementerian Layanan Umum. Pada tahun 1991, ia kembali ke Kantor Layanan Kota dan menjabat sebagai kepala di sana, yang kemudian membawanya kembali ke Kantor Layanan Majelis Rakyat Ulaanbaatar sebagai manajer layanan.
2. Karier Politik
Karier politik Miyeegombyn Enkhbold ditandai dengan berbagai peran kepemimpinan di tingkat kota maupun nasional, mencerminkan perjalanan panjangnya dalam Partai Revolusioner Rakyat Mongolia dan Partai Rakyat Mongolia.
2.1. Masuk Politik dan Peran di Tingkat Kota
Enkhbold bergabung dengan Partai Revolusioner Rakyat Mongolia (MPRP) pada tahun 1990. Tahun ini juga merupakan periode penting dalam sejarah Mongolia, di mana Politbiro MPRP mengundurkan diri dan proses demokratisasi dimulai di negara tersebut. Dari tahun 1992 hingga 1996, Enkhbold diangkat oleh MPRP sebagai Wakil Gubernur Distrik Chingeltei di Ulaanbaatar. Ia kemudian menjabat sebagai Ketua Presidium Khural Perwakilan Warga Distrik Chingeltei dari tahun 1996 hingga 1997.
Dari tahun 1997 hingga 2005, ia menjabat sebagai Ketua Dewan MPRP di Ulaanbaatar. Pada tahun 1999, ia terpilih sebagai Walikota Ulaanbaatar oleh Khural Perwakilan Rakyat Ulaanbaatar yang didominasi oleh MPRP. Selama menjabat sebagai walikota, Enkhbold aktif berupaya untuk mengatasi masalah kekurangan perumahan yang terdokumentasi dengan baik di kota itu. Ia bekerja untuk merealokasi lahan-lahan bekas industri atau terbengkalai (brownfield land) di pusat Ulaanbaatar untuk pembangunan, sebuah inisiatif yang memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan perumahan warga.
2.2. Kepemimpinan Partai
Pada tahun 2005, Enkhbold memberikan kontribusi pada kampanye kepresidenan Nambaryn Enkhbayar. Setelah Enkhbayar terpilih sebagai Presiden Mongolia, ia harus melepaskan jabatannya sebagai Ketua MPRP. Posisi ini kemudian jatuh kepada Enkhbold, yang menjabat sebagai ketua partai dari tahun 2005 hingga Oktober 2007.
Partai Revolusioner Rakyat Mongolia kemudian mengubah namanya menjadi Partai Rakyat Mongolia (MPP) pada tahun 2010. Enkhbold terpilih dua kali sebagai ketua partai dalam Kongres ke-27 Partai Rakyat Mongolia, menunjukkan pengaruh dan dukungan kuat yang ia miliki di dalam partai.
2.3. Peran dalam Pemerintahan Nasional
Pada Januari 2006, MPRP memutuskan untuk menarik diri dari koalisi pemerintahan, yang menyebabkan sepuluh menteri dari partai tersebut mengundurkan diri. Situasi ini mengakibatkan lebih dari separuh posisi menteri kosong, sehingga parlemen tidak memiliki pilihan lain selain membubarkan pemerintahan dan menggulingkan Tsakhiagiin Elbegdorj dari kekuasaan.
Langkah ini diambil oleh MPRP karena beberapa hari sebelumnya, seorang anggota dari Partai Demokrat telah beralih ke MPRP, memberikan mereka setengah dari kursi di parlemen. Dukungan dari empat anggota Partai Demokrat lainnya yang mendukung perubahan tersebut (yang kemudian diberi posisi menteri sebagai imbalannya) menghasilkan mayoritas efektif bagi MPRP. Dalam konfigurasi ini, dan atas nominasi Presiden Enkhbayar, parlemen menyetujui Enkhbold sebagai perdana menteri baru pada 25 Januari 2006.
Enkhbold menjabat sebagai perdana menteri hingga ia mengajukan pengunduran dirinya kepada parlemen pada 5 November 2007. Parlemen menerima pengunduran diri tersebut pada 8 November 2007, namun ia tetap menjabat hingga Sanjaagiin Bayar terpilih sebagai perdana menteri pada 22 November 2007. Dalam pemerintahan Bayar, Enkhbold kemudian diangkat sebagai Wakil Perdana Menteri pada 5 Desember 2007, sebuah posisi yang ia pegang hingga tahun 2012.
2.4. Kepemimpinan Parlemen
Setelah kekalahan partainya dalam pemilihan umum 2012, Enkhbold diangkat sebagai Wakil Ketua Khural Agung Negara. Pada Juni 2016, Partai Rakyat Mongolia memenangkan pemilihan umum legislatif Mongolia 2016 dengan perolehan suara yang signifikan, meraih 85% dari kursi di parlemen. Setelah kemenangan besar ini, Miyeegombyn Enkhbold terpilih sebagai Ketua Khural Agung Negara, jabatan yang diembannya hingga tahun 2019.
3. Riwayat Pemilu
Berikut adalah hasil pemilihan umum penting yang diikuti oleh Miyeegombyn Enkhbold:
Pemilu | Jabatan | Periode | Partai | % Suara Putaran 1 | Jumlah Suara Putaran 1 | % Suara Putaran 2 | Jumlah Suara Putaran 2 | Hasil | Status |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2017 | Presiden Mongolia | ke-5 | Partai Rakyat Mongolia | 30.75% | 411,748 | 44.85% | 497,067 | ke-2 | Kalah |
Dalam Pemilihan Presiden Mongolia 2017, Miyeegombyn Enkhbold yang mewakili Partai Rakyat Mongolia, berhasil mencapai putaran kedua namun dikalahkan oleh kandidat dari Partai Demokrat (Mongolia), Khaltmaagiin Battulga.
4. Kehidupan Pribadi
Miyeegombyn Enkhbold memiliki kehidupan pribadi yang cukup tertutup dari sorotan publik. Ia diketahui telah menikah dan memiliki dua orang anak, yang merupakan fokus utama dalam aspek personalnya.
5. Warisan dan Evaluasi
Miyeegombyn Enkhbold meninggalkan jejak yang signifikan dalam politik Mongolia, dengan berbagai kontribusi dan pencapaian, meskipun tidak luput dari kritik dan kontroversi.
5.1. Kontribusi dan Pencapaian
Salah satu kontribusi utama Enkhbold terlihat jelas selama masa jabatannya sebagai Walikota Ulaanbaatar pada tahun 1999. Ia secara proaktif menangani krisis perumahan di ibu kota dengan mengalokasikan kembali lahan-lahan terbengkalai di pusat kota untuk pembangunan, yang secara efektif membantu mengatasi kekurangan perumahan bagi warga. Langkah ini menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan rakyat dan kemampuannya dalam mengimplementasikan kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.
Selain itu, ia memainkan peran penting dalam mengantarkan Partai Rakyat Mongolia (sebelumnya MPRP) meraih kemenangan mayoritas di parlemen pada pemilihan umum 2016. Di bawah kepemimpinannya, partai berhasil memenangkan 85% kursi di Khural Agung Negara, sebuah pencapaian yang menegaskan kembali dominasi dan kepercayaan publik terhadap partai tersebut. Enkhbold, sebagai pemimpin yang berorientasi pada rakyat, memanfaatkan kemenangan ini untuk memimpin parlemen sebagai Ketua, memperkuat posisi partainya dalam lanskap politik Mongolia.
5.2. Kritik dan Kontroversi
Meskipun banyak pencapaiannya, karier politik Enkhbold tidak lepas dari kritik dan kontroversi, terutama terkait manuver politik yang mengiringi pengangkatannya sebagai Perdana Menteri pada tahun 2006. Keputusan MPRP untuk menarik diri dari koalisi pemerintahan pada Januari 2006, yang menyebabkan pembubaran kabinet Tsakhiagiin Elbegdorj, merupakan langkah yang sangat politis.
Kritik muncul sehubungan dengan laporan bahwa perolehan mayoritas MPRP di parlemen saat itu sebagian besar difasilitasi oleh beralihnya beberapa anggota Partai Demokrat ke MPRP. Lebih lanjut, empat anggota Partai Demokrat lainnya yang mendukung perubahan ini dilaporkan diberi imbalan berupa posisi menteri setelah pembentukan pemerintahan baru. Meskipun taktik politik semacam ini tidak asing dalam sistem multi-partai, peristiwa ini memicu perdebatan mengenai etika dan transparansi dalam pembentukan koalisi, serta potensi adanya transaksi politik di balik layar.
6. Lihat pula
- Politik Mongolia
- Sejarah Mongolia
7. Pranala luar
- [http://news.bbc.co.uk/1/low/world/asia-pacific/4645678.stm Laporan BBC tentang perubahan pemerintahan]
- [https://web.archive.org/web/20080116142310/http://ubpost.mongolnews.mn/index.php?option=com_content&task=view&id=858&Itemid=37 Pengunduran Diri Perdana Menteri Mongolia M.Enkhbold (The UB Post)]