1. Masa Muda
Letnan Jenderal Al-Khadher lahir di Alshamiyah pada tanggal 4 Oktober 1955. Ia berasal dari keluarga militer, dengan ketiga adik laki-lakinya juga mengikuti jejaknya berkarier di bidang militer. Masa kecilnya dihabiskan di Jiblah dan Al-Murqab sebelum keluarganya pindah ke Alfaiha pada tahun 1960, tempat ia masih tinggal bersama keluarganya hingga saat ini.
2. Kehidupan Pribadi
Letnan Jenderal Al-Khadher telah menikah dan dikaruniai lima orang anak: Aishah, Faisal, Abdullah, Abdulwahab, dan Abdulrahman. Ia adalah kakak laki-laki dari melodis terkenal Rashed Khaled Al-Khadher (راشد الخضرRashed Al-KhadherBahasa Arab), yang meninggal dunia pada Januari 1998.
3. Karier Militer
Karier militer Letnan Jenderal Mohammed Khaled Al-Khadher dimulai pada tahun 1977 dan berkembang pesat melalui berbagai posisi komando, pendidikan militer, serta pengalaman penting termasuk menjadi tawanan perang. Dedikasi dan kepemimpinannya mengantarkannya hingga posisi tertinggi sebagai Kepala Staf Umum Angkatan Darat Kuwait, dengan masa jabatan yang diperpanjang atas dasar komitmen dan kinerjanya.
3.1. Pendidikan dan Penugasan Awal
Mohammed Khaled Al-Khadher lulus dari Akademi Militer Kuwait pada tahun 1977 sebagai bagian dari angkatan ke-8. Setelah dilantik, keterampilan kepemimpinannya terus berkembang berkat komitmen dan cintanya terhadap negaranya. Ia memulai penugasannya sebagai Komandan Peleton Infanteri di Batalyon ke-5 Brigade ke-6 pada tahun 1977. Setahun kemudian, pada tahun 1978, ia menjabat sebagai kadet sayap infanteri di Sekolah Komando.
3.2. Pengalaman sebagai Tawanan Perang
Pada Agustus 1990, saat Invasi Irak ke Kuwait berlangsung, Mohammed Khaled Al-Khadher bertugas sebagai perwira di Brigade Komando dekat Al Jahra. Setelah upaya perlawanannya untuk melawan para penyerbu, ia ditangkap dan menjadi tawanan perang. Ia ditahan di penjara Irak selama lebih dari tujuh bulan bersama banyak perwira angkatan bersenjata dan polisi Kuwait lainnya. Setelah Pembebasan Kuwait pada Februari 1991, ia dibebaskan pada bulan Maret dan segera kembali bergabung dengan unitnya (Komando).
3.3. Jabatan Komando Utama
Sejak dibebaskan dari tawanan perang, Letnan Jenderal Al-Khadher memegang berbagai posisi komando yang semakin tinggi dalam hierarki militer Kuwait. Jabatan-jabatan yang pernah diembannya meliputi:
- Pemimpin Peleton Unit Komando.
- Komandan Kompi Unit Komando, 1983.
- Komandan Seksi Khusus (Pelatihan Komando), 1984.
- Komandan Sayap Pelatihan Komando, 1987.
- Staf Kedua Operasi dan Pelatihan, Pasukan Komando, 1993.
- Asisten Komandan Pasukan Komando, 1994.
- Kepala Cabang Pelatihan di Ali Al-Sabah Military College, 1998.
- Asisten Komandan Brigade Komando ke-25, 2001.
- Komandan Brigade Komando ke-25, 2009.
- Direktur Ali Al-Sabah Military College, 2012.
- Komandan Angkatan Darat, Januari 2014.
- Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, April 2014.
- Kepala Staf Umum Angkatan Darat, yang merupakan jabatan tertinggi di Angkatan Darat Kuwait.
3.4. Pengembangan Profesional dan Pelatihan Militer
Selama kariernya, Letnan Jenderal Al-Khadher juga secara aktif mengikuti berbagai kursus dan program pelatihan militer profesional untuk meningkatkan kemampuannya. Kursus-kursus yang berhasil diselesaikannya meliputi:
- Kursus Infanteri Dasar, Kuwait, 1978.
- Kursus Dasar Komando, Kuwait, 1979.
- Kursus Tempur Jalanan, Yordania, 1981.
- Kursus Perwira Infanteri Lanjutan, Kuwait, 1982.
- Kursus Pelatihan Penembak Jitu, Yordania, 1985.
- Kursus Keamanan dan Pengawal Khusus, Yordania, 1987.
- Kursus Komandan Batalyon Komando, Mesir, 1988.
- Kursus Spesialis Pelatihan, Kuwait, 1992.
- Kursus Kepemimpinan dan Kolese Staf Gabungan, Mesir, 1993.
- Kursus Manajemen Sumber Daya Pertahanan, Amerika Serikat, 1995.
- Kursus Manajemen Operasi Gabungan, Yordania, 2004.
- Kursus Pertahanan Nasional, Yordania, 2004.
3.5. Masa Jabatan sebagai Kepala Staf Umum
Letnan Jenderal Al-Khadher mendapatkan perpanjangan masa jabatan sebagai Kepala Staf Umum Angkatan Darat selama dua tahun, yang dimulai pada Oktober 2015. Perpanjangan ini diberikan sebagai pengakuan atas komitmen dan kerja kerasnya yang luar biasa dalam melayani personel militer. Usulan perpanjangan dua tahun dari Menteri Pertahanan, Letnan Jenderal Purnawirawan Sheikh Khaled Al-Jarah Al-Sabah, disambut baik oleh Yang Mulia Emir Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah dan Putra Mahkota Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah.
Pada Mei 2017, Dewan Menteri kembali menyetujui perpanjangan masa jabatan Kepala Staf Umum Al-Khadher selama tiga tahun lagi. Perpanjangan ini berlaku sejak ia mencapai usia pensiun wajib. Selama masa jabatannya, ia juga mengalami insiden kecelakaan helikopter di Bangladesh pada 2 Januari 2018. Meskipun demikian, ia selamat dari kecelakaan tersebut dan disambut oleh Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina serta Emir Kuwait, Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah.
4. Penghargaan dan Medali
Sebagai pengakuan atas kontribusi dan dedikasinya dalam memperkuat hubungan militer serta pelayanannya, Letnan Jenderal Mohammed Khaled Al-Khadher telah menerima berbagai medali dari beberapa negara:
- Pada Agustus 2016, ia dianugerahi medali Komandan Légion d'honneur oleh Menteri Pertahanan Prancis selama kunjungannya, sebagai bentuk apresiasi atas dukungan luar biasanya terhadap hubungan militer antara kedua negara.
- Pada Februari 2017, ia dianugerahi Medali Nil oleh Presiden Sudan saat itu, Marsekal Lapangan Omer Al-Bashir.
- Pada Januari 2018, ia menerima Medali Persahabatan Angkatan Darat Bangladesh dari Kepala Staf Angkatan Darat Bangladesh, Jenderal Abu Belal Muhammad Shafiul Huq.