1. Latar Belakang dan Identitas
Nausicaa adalah seorang putri yang memiliki latar belakang mitologis yang kaya, dengan garis keturunan bangsawan dan nama yang memiliki makna mendalam.
1.1. Keturunan dan Asal Usul
Nausicaa adalah putri dari Raja Alcinous dan Ratu Arete dari Phaeacia, sebuah pulau legendaris yang sering diidentifikasi sebagai Kerkyra modern. Pulau Scheria dikenal sebagai rumah bagi bangsa Phaeacia, sebuah suku pelaut yang diberkati oleh para dewa. Ia memiliki beberapa saudara laki-laki.
1.2. Etimologi Nama
Nama Nausicaa (ΝαυσικάαNausikáaBahasa Yunani Kuno) berasal dari bahasa Yunani Kuno yang secara harfiah berarti "pembakar kapal". Nama ini terbentuk dari kata Yunani ναῦςnausBahasa Yunani Kuno yang berarti 'kapal' dan κάωkaōBahasa Yunani Kuno yang berarti 'membakar'.
2. Peran dalam Odyssey
Nausicaa memainkan peran krusial dalam Odyssey, di mana ia menjadi penyelamat bagi pahlawan Odysseus dan memberinya harapan untuk kembali ke tanah airnya.
2.1. Kedatangan di Scheria
Setelah terdampar selama tujuh tahun di pulau Calypso, Odysseus akhirnya berhasil melarikan diri berkat bantuan Athena. Namun, Poseidon, yang masih marah padanya karena membutakan putranya, Polyphemus, mengirimkan badai yang menghancurkan rakit Odysseus. Dalam keadaan telanjang dan kelelahan, Odysseus terdampar di pantai pulau Scheria, tanah bangsa Phaeacia.
2.2. Pertemuan dan Pertolongan
Pada hari itu, Nausicaa dan para dayang-dayangnya pergi ke tepi pantai untuk mencuci pakaian, sebuah tugas yang diilhami oleh Dewi Athena dalam mimpi Nausicaa. Setelah selesai mencuci, mereka bermain bola di pantai. Suara tawa dan permainan mereka membangunkan Odysseus yang sedang tidur di antara semak-semak. Odysseus muncul dari hutan dalam keadaan telanjang, membuat para dayang-dayang ketakutan dan melarikan diri, kecuali Nausicaa yang tetap berdiri dengan tenang. Odysseus memohon bantuan Nausicaa dengan kata-kata yang bijaksana dan penuh hormat. Tergerak oleh penderitaan sang pahlawan, Nausicaa menunjukkan belas kasih dan keberanian. Ia tidak hanya memberinya pakaian dan makanan, tetapi juga menginstruksikannya untuk pergi langsung ke istana ayahnya, Raja Alcinous, dan memohon bantuan kepada ibunya, Ratu Arete, yang dikenal lebih bijaksana dan berpengaruh di dalam keluarga kerajaan. Odysseus mengikuti saran Nausicaa, mendekati Arete, dan berhasil mendapatkan persetujuannya, sehingga ia diterima sebagai tamu kehormatan oleh Raja Alcinous.

2.3. Hubungan dengan Odysseus
Selama masa tinggal Odysseus di istana Phaeacia, ia menceritakan petualangan panjangnya kepada Alcinous dan para punggawanya, yang menjadi bagian penting dari narasi Odyssey. Nausicaa digambarkan sebagai seorang gadis muda yang cantik dan cerdas. Ia secara terbuka menyatakan keinginannya untuk memiliki suami yang mirip dengan Odysseus, dan Raja Alcinous bahkan menawarkan Odysseus untuk menikahinya. Meskipun ada potensi romantis, hubungan antara Nausicaa dan Odysseus tidak berkembang menjadi percintaan. Odysseus melihat Nausicaa lebih sebagai figur ibu atau penyelamat yang memberinya "hidup" kembali. Nausicaa sendiri mengatakan kepadanya, "Jangan pernah lupakan aku, karena aku telah memberimu kehidupan." Menariknya, Odysseus tidak pernah menceritakan pertemuannya dengan Nausicaa kepada istrinya, Penelope, di antara semua wanita yang ia temui dalam perjalanannya pulang, yang oleh beberapa penafsir dianggap sebagai indikasi perasaan yang lebih dalam terhadap sang putri muda. Beberapa versi bahkan menyebutkan bahwa Odysseus, bukan putranya Telemachus, adalah ayah dari salah satu putra Nausicaa.
2.4. Kepergian dari Scheria
Raja Alcinous, terkesan dengan kisah-kisah Odysseus dan atas permintaan Nausicaa, dengan murah hati menyediakan kapal-kapal yang akhirnya membawa Odysseus pulang ke Ithaca. Saat perpisahan, Nausicaa menyampaikan salam perpisahan yang mengharukan kepada Odysseus, mengingatkannya untuk selalu mengingatnya.

3. Deskripsi Karakter
Nausicaa digambarkan sebagai sosok yang luar biasa, baik dari segi penampilan maupun kepribadian. Ia adalah seorang gadis muda yang sangat cantik; Odysseus bahkan membandingkan kecantikannya dengan Dewi Artemis. Selain kecantikannya, Nausicaa juga memiliki sifat-sifat yang mulia. Ia digambarkan sebagai sosok yang bijaksana, proaktif dalam memberikan bantuan, dan memiliki belas kasih yang mendalam terhadap orang lain. Keberaniannya untuk menghadapi Odysseus yang telanjang dan terdampar, sementara dayang-dayang lainnya melarikan diri, menunjukkan kemandirian dan ketenangannya.
4. Kehidupan Kemudian dan Pernikahan dalam Tradisi
Meskipun Odyssey tidak merinci kehidupan Nausicaa setelah kepergian Odysseus, tradisi-tradisi selanjutnya memberikan beberapa catatan mengenai nasibnya. Menurut Aristoteles dan Dictys of Crete, Nausicaa kemudian menikah dengan putra Odysseus, Telemachus. Dari pernikahan ini, ia melahirkan seorang atau dua putra, yaitu Poliporthes atau Persepolis.
Selain itu, seorang ahli tata bahasa wanita dari abad ke-2 SM bernama Agallis mengemukakan bahwa Nausicaa adalah penemu permainan bola, kemungkinan karena ia adalah orang pertama yang digambarkan dalam literatur sedang bermain bola. Namun, sejarawan Herodotus (abad ke-5 SM) menyebutkan bahwa bangsa Lydia adalah penemu berbagai permainan, termasuk permainan bola.
5. Pengaruh Budaya dan Referensi Modern
Karakter Nausicaa telah meninggalkan jejak yang signifikan dalam berbagai bentuk seni dan budaya sepanjang sejarah, terus menginspirasi seniman dan pemikir modern, termasuk dalam sastra, seni rupa, musik, film, dan bahkan penamaan objek atau tempat.
5.1. Sastra dan Seni Rupa
Nausicaa telah menjadi subjek berbagai karya seni rupa, termasuk lukisan-lukisan terkenal seperti Odysseus and Nausicaa (1819) oleh Johann Heinrich Wilhelm Tischbein, Nausicaa (1878) oleh Frederick Leighton, Ulysses and Nausicaa (1888) oleh Jean Veber, dan lukisan Nausicaa oleh Robert Jackson Emerson.


Dalam dunia sastra, Nausicaa juga menjadi pusat perdebatan mengenai kepengarangan Odyssey. Pada tahun 1892, Samuel Butler dalam ceramahnya "The Humor of Homer" berpendapat bahwa Nausicaa adalah penulis sebenarnya dari Odyssey, karena adegan pencucian pakaian yang ia gambarkan terasa lebih realistis dan hidup dibandingkan adegan lainnya dalam epik tersebut. Hipotesis ini kemudian ia kembangkan lebih lanjut dalam bukunya The Authoress of the Odyssey.


Karakter Nausicaa juga diinterpretasikan ulang dalam novel-novel modern. Misalnya, James Joyce dalam novelnya Ulysses (1922) menghadirkan kembali kisah Nausicaa melalui karakter Gerty McDowell yang menggoda Bloom. Novel Homer's Daughter (1955) karya Robert Graves juga menampilkan Nausicaa sebagai penulis Odyssey. William Faulkner menamai kapal pesiar dalam novelnya Mosquitoes (1927) dengan nama Nausikaa. Penyebutan Nausicaa juga ditemukan dalam puisi "Sea Grapes" karya penyair Derek Walcott.
5.2. Musik
Beberapa komposer terkemuka telah terinspirasi oleh Nausicaa untuk menciptakan karya musik. Pada tahun 1907, komposer Hungaria Zoltán Kodály menulis lagu "Nausikaa" berdasarkan puisi Aranka Bálint. Komposer Polandia Karol Szymanowski menyelesaikan suite puisi simfonisnya Métopes, op. 29 pada tahun 1915, yang menggambarkan mitologi Yunani dan menampilkan karakter wanita yang ditemui Odysseus dalam perjalanannya pulang, termasuk bagian berjudul "Nausicaa". Komposer Australia Peggy Glanville-Hicks menulis opera berjudul Nausicaa (dengan libretto oleh Robert Graves), yang pertama kali dipentaskan pada tahun 1961 di Festival Athena. Pada tahun 2010, band Glass Wave merekam lagu "Nausicaa", dengan lirik yang ditulis dari sudut pandang karakter tersebut.
5.3. Film dan Animasi
Nausicaa telah diperankan oleh beberapa aktris dalam adaptasi film dan televisi. Ia diperankan oleh Rossana Podestà dalam film Ulysses tahun 1954, oleh Barbara Bach dalam miniseri Italia L'Odissea tahun 1968, dan oleh Katie Carr dalam miniseri The Odyssey tahun 1977.

Salah satu adaptasi paling terkenal adalah karakter utama dalam manga tahun 1982 Kaze no Tani no Naushika (manga) dan film animasi tahun 1984 Nausicaä of the Valley of the Wind, yang ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki. Miyazaki secara tidak langsung terinspirasi oleh Odyssey setelah membaca deskripsi karakter Nausicaa dalam terjemahan Jepang dari antologi mitologi Yunani karya Bernard Evslin. Ia menggambarkan Nausicaa sebagai pencinta alam dan menambahkan unsur-unsur dari cerita pendek Jepang serta animisme.
5.4. Referensi Lainnya
Nama Nausicaa juga telah digunakan dalam berbagai bidang lain:
- Sebuah asteroid yang ditemukan pada tahun 1879 dinamai 192 Nausikaa.
- Pada tahun 1991, akuarium publik Nausicaä Centre National de la Mer, salah satu akuarium terbesar di Eropa, dibuka di Boulogne-sur-Mer, Prancis.
- Nausicaan adalah ras humanoid yang tinggi, kuat, dan agresif dalam alam semesta Star Trek.