1. Gambaran Umum
Norodom Chakravuth (នរោត្ដម ចក្រាវុធNorodom ChakravuthBahasa Khmer; lahir 13 Januari 1970) adalah seorang politikus Kamboja dan anggota keluarga kerajaan Kamboja, yang saat ini menjabat sebagai presiden FUNCINPEC. Sebagai putra tertua dari Pangeran Norodom Ranariddh dan Eng Marie, Chakravuth mewarisi kepemimpinan partai royalis tersebut pada tahun 2022. Ia dikenal karena upaya-upayanya dalam menyatukan kembali berbagai faksi royalis, termasuk Sihanoukis dan Ranariddhis, dengan tujuan mengembalikan kejayaan dan pengaruh FUNCINPEC dalam kancah politik Kamboja. Di tengah lanskap politik yang berubah, khususnya setelah pembubaran partai oposisi utama, kepemimpinan Chakravuth berpotensi untuk menegaskan kembali peran FUNCINPEC sebagai pemain penting dalam sistem demokrasi multi-partai di Kamboja.
2. Nama dan Makna
Norodom Chakravuth merupakan keturunan dari cabang Wangsa Norodom dari monarki Kamboja. Nama "Chakravuth" secara harfiah berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "dia yang memiliki chakra sebagai senjata". Istilah ini merujuk pada konsep Chakravarti, sebuah istilah kuno dari India yang digunakan untuk menyebut seorang penguasa universal ideal. Makna mendalam dari namanya mencerminkan harapan akan kepemimpinan yang adil dan berkuasa, sejalan dengan warisan dan statusnya dalam keluarga kerajaan Kamboja.
3. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Kehidupan awal Norodom Chakravuth ditandai oleh perubahan signifikan dalam situasi politik Kamboja yang memengaruhi keluarganya, termasuk periode pengasingan dan perjalanan pendidikannya.
3.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Norodom Chakravuth lahir pada 13 Januari 1970, di Phnom Penh, Kamboja, sebagai putra pertama dari Pangeran Norodom Ranariddh dan Eng Marie. Tak lama setelah kelahirannya, pada Maret 1970, Lon Nol melakukan kudeta yang berhasil melawan Norodom Sihanouk. Akibatnya, ayahandanya, Ranariddh, diberhentikan dari jabatannya di pemerintahan dan mengirim keluarganya ke Prancis sebelum sendiri melarikan diri ke hutan untuk bergabung dengan para pemimpin perlawanan. Peristiwa ini memaksa Chakravuth menghabiskan masa kecil awalnya dalam pengasingan di Prancis.
3.2. Pengasingan dan Pendidikan
Pada tahun 1973, Chakravuth akhirnya bersatu kembali dengan ayahandanya, Ranariddh, yang mencari suaka di Prancis. Selama di Prancis, Ranariddh belajar hukum dan kemudian mengajar di Universitas Provence. Chakravuth sendiri tinggal bersama keluarganya di Aix-en-Provence sebelum pindah ke Paris untuk melanjutkan studinya. Ia berhasil lulus di bidang ilmu komputer di Paris, yang menjadi dasar bagi karier profesional awalnya.
3.3. Karier Awal dan Kembali ke Kamboja
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Norodom Chakravuth kembali ke Kamboja pada tahun 1994. Di sana, ia memulai bisnisnya sendiri, menandai awal dari usaha profesionalnya di tanah air. Pada periode ini, ia juga diketahui menjalin hubungan dengan seorang dokter Prancis yang bekerja di Institut Pasteur du Cambodge. Sebagai anggota keluarga kerajaan Kamboja yang berkedudukan tinggi, Pangeran Chakravuth secara teratur turut serta dalam acara-acara resmi Istana Kerajaan Kamboja, seperti Upacara Pembajakan Kerajaan, sebuah tradisi penting yang menunjukkan keterlibatannya dalam kehidupan kerajaan dan masyarakat.
4. Karier Politik
Norodom Chakravuth secara bertahap menempati peran sentral dalam politik Kamboja, khususnya di dalam FUNCINPEC, partai yang dipimpin oleh ayahandanya.

4.1. Ketua Interim FUNCINPEC
Pada 11 Agustus 2018, Partai FUNCINPEC menunjuk Pangeran Norodom Chakravuth sebagai ketua interimnya. Penunjukan ini dilakukan karena kesehatan Pangeran Norodom Ranariddh, ketua partai sejak tahun 1992, yang semakin menurun dan tidak dapat hadir. Ranariddh sendiri secara pribadi memilih putra tertuanya untuk mengambil alih kepemimpinan partai selama ketidakhadirannya. Setelah penunjukannya, Chakravuth segera melakukan restrukturisasi dengan memberhentikan tiga pejabat senior partai dari posisi mereka, termasuk You Hockry, yang mengindikasikan adanya konflik internal dalam struktur FUNCINPEC. Selama masa kepemimpinan interimnya, Pangeran Chakravuth menghadapi berbagai tantangan, termasuk dukungan populer yang menyusut dan kesulitan keuangan partai. Kondisi ini menyebabkan perdebatan sengit dan penjualan kontroversial properti partai, seperti kantor FUNCINPEC di Mondulkiri yang dijual seharga sekitar 600.00 K USD.
4.2. Ketua FUNCINPEC
Peran Pangeran Chakravuth semakin menonjol setelah wafatnya ayahandanya. Dari 6 hingga 8 Desember 2021, ia memimpin upacara pemakaman kerajaan ayahandanya di depan Wat Botum, yang diselenggarakan di bawah naungan Bunda Ratu Monique dari Kamboja dan raja yang berkuasa, Norodom Sihamoni. Sesuai dengan tradisi Khmer, setelah jenazah dikremasi, Pangeran Chakravuth mengambil koin emas yang telah diletakkan di mulut jenazah dari abu. Tiga bulan setelah kematian presiden FUNCINPEC sebelumnya, Samdech Krom Preah Norodom Ranariddh, pada 28 November 2021, Sar Kheng, Menteri Dalam Negeri Kamboja, mendorong FUNCINPEC untuk segera memilih pemimpin baru pada akhir Januari 2022. Meskipun menghadapi tentangan dari pendukung bibinya, Putri Norodom Arunrasmy, yang sebelumnya menjabat sebagai presiden FUNCINPEC antara tahun 2013 dan 2015, Pangeran Norodom Chakravuth terpilih secara aklamasi sebagai presiden partai dalam Kongres FUNCINPEC pada 9 Februari 2022. Chakravuth berhasil membangun koalisi yang kuat, mendapatkan dukungan dari penasihat senior dan anggota partai lama yang telah lama meninggalkan partai. Heng Chantha, seorang anggota senior FUNCINPEC, bahkan menyatakan dukungan penuhnya dengan menyebut Pangeran Chakravuth sebagai "satu-satunya penerus yang memenuhi syarat" untuk Pangeran Ranariddh karena ia adalah seorang intelektual dan pemuda yang luar biasa, dan menambahkan bahwa ia adalah "satu-satunya kandidat yang cocok" dalam masyarakat Kamboja.
4.3. Visi dan Arah Politik
Dengan dibubarkannya Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP), partai oposisi utama negara tersebut, oleh Mahkamah Agung Kamboja pada tahun 2017, FUNCINPEC di bawah kepemimpinan Chakravuth melihat peluang untuk kembali menjadi pemain utama dalam politik Khmer. Mengingat Kamboja akan mengadakan pemilihan komune pada Juni 2022 dan pemilihan umum Kamboja 2023 pada tahun 2023, partai ini memiliki kesempatan untuk menegaskan kembali pengaruhnya. Dalam pidato pelantikannya pada 9 Februari 2022, Pangeran Norodom Chakravuth secara eksplisit menyatakan visinya: "Saya akan menyatukan kembali mantan royalis, Sihanoukis, dan Ranariddhis, sehingga partai ini dapat kembali ke tingkat kesuksesan sebelumnya." Visi ini menekankan komitmennya untuk membangun kembali fondasi partai dan menggalang dukungan dari berbagai faksi yang secara historis memiliki ikatan dengan monarki, dengan tujuan mengembalikan FUNCINPEC ke posisi kekuatan politik yang relevan di Kamboja.
5. Status Saat Ini dan Prospek Masa Depan
Saat ini, Norodom Chakravuth memegang kendali kepemimpinan FUNCINPEC, sebuah partai yang pernah menjadi kekuatan dominan dalam politik Kamboja. Kepemilihannya secara aklamasi menunjukkan dukungan internal yang signifikan dan harapan untuk revitalisasi partai. Di tengah absennya oposisi kuat setelah pembubaran CNRP, FUNCINPEC memiliki jalur yang jelas untuk mengisi kekosongan politik dan menegaskan kembali perannya sebagai alternatif yang kredibel dalam sistem multi-partai Kamboja. Prospek masa depan partai di bawah kepemimpinannya bergantung pada kemampuannya untuk mengimplementasikan visinya dalam menyatukan faksi-faksi royalis dan menerjemahkan dukungan internal menjadi keberhasilan elektoral dalam pemilihan mendatang. Peran Chakravuth akan menjadi krusial dalam membentuk lanskap politik Kamboja pasca-2023, berpotensi mengembalikan FUNCINPEC sebagai pemain kunci yang berkontribusi pada pluralisme politik negara tersebut.