1. Kehidupan
Bagian ini menjelaskan latar belakang pribadi Otto I, termasuk kelahirannya, masa kecilnya, dan awal kariernya yang membentuk jalannya menuju kekuasaan.
1.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Adipati Otto I lahir pada tahun 1117, kemungkinan besar di Kelheim. Ia adalah putra dari Pangeran Otto IV dari Wittelsbach, yang menjabat sebagai Pangeran Palatinus Bayern sejak tahun 1120, dan Heilika dari Pettendorf-Lengenfeld. Ayahnya berasal dari keluarga yang telah memerintah sebagai Pangeran Scheyern di Bayern Hulu sejak abad ke-11, dan garis keturunan yang lebih tua menyebut diri mereka Pangeran Wittelsbach sejak awal abad ke-12 karena kepindahan mereka ke Kastil Wittelsbach di Swabia. Ibunya, melalui ibunya sendiri, adalah cucu dari Adipati Frederick I dari Swabia dari Wangsa Hohenstaufen. Salah satu saudaranya, Conrad dari Wittelsbach, kemudian menjadi Uskup Agung Mainz dan Uskup Agung Salzburg.
1.2. Awal Karier
Setelah kematian ayahnya pada tahun 1156, Otto mewarisi kepemilikan garis Wittelsbach dalam keluarga, dan juga menggantikan ayahnya sebagai Pangeran Palatinus dari kadipaten Bayern, yang saat itu berada di bawah kekuasaan Henry sang Singa, keturunan Wangsa Welf.
Otto adalah sekutu dekat Kaisar Romawi Suci Frederick Barbarossa, dan aktif secara militer serta diplomatik dalam pelayanan Kaisar. Pada tahun 1155, sebagai salah satu ksatria terbaik yang dipekerjakan oleh Kaisar, ia menyerbu dan menaklukkan posisi yang menghadap dan mendominasi Celah Ceraino dekat Verona dengan 200 prajurit terpilih, sehingga memungkinkan pasukan Barbarossa untuk berbaris dengan aman melintasi Pegunungan Alpen kembali ke Jerman setelah penobatan Kaisar di Roma. Dalam konflik Dominium mundi antara kaisar dan paus yang memuncak pada Reichstag Besançon tahun 1157, Otto yang berapi-api hanya dapat dihentikan agar tidak menyerang utusan paus, Kardinal Rolando Bandinelli, dengan kapak perangnya oleh intervensi pribadi Frederick.

2. Aktivitas Utama dan Pencapaian
Bagian ini merinci aktivitas, pencapaian, dan kontribusi paling penting dari Otto I selama masa hidupnya, yang membentuk warisan politik dan teritorialnya.
2.1. Hubungan dan Pelayanan kepada Kaisar Frederick I
Otto I dikenal sebagai sekutu setia dan cakap bagi Kaisar Romawi Suci Frederick Barbarossa. Kesetiaannya terbukti dalam berbagai kampanye militer dan diplomatik. Pada tahun 1155, ia menunjukkan kemampuan militernya yang luar biasa ketika memimpin 200 prajurit terpilih untuk menyerbu dan menguasai Celah Ceraino dekat Verona. Tindakan strategis ini sangat penting karena memastikan jalur aman bagi pasukan Barbarossa untuk kembali ke Jerman setelah penobatan Kaisar di Roma. Selain itu, dalam konflik Dominium mundi yang tegang antara Kaisar dan Paus pada Reichstag Besançon tahun 1157, Otto menunjukkan temperamennya yang kuat. Ia hampir menyerang utusan paus, Kardinal Rolando Bandinelli, dengan kapak perangnya, dan hanya intervensi pribadi Frederick yang mampu menenangkannya.
2.2. Pemberian Gelar Adipati Bayern dan Pemerintahan
Sebagai penghargaan atas kesetiaan dan pelayanannya, Otto akhirnya dianugerahi Kadipaten Bayern pada tanggal 16 September 1180 di Altenburg, Thuringia. Pemberian gelar ini terjadi setelah pencopotan Adipati Henry sang Singa, saingan kuat Frederick Barbarossa. Namun, Otto menghadapi tantangan signifikan dari bangsawan Bayern. Banyak dari mereka tidak terlalu menghormatinya dan bahkan menolak untuk memberikan penghormatan adat. Penolakan ini mencapai puncaknya ketika mereka menolak menghadiri pertemuan istana pertamanya di Regensburg.
Pada tahun yang sama, Styria dipisahkan di bawah Adipati Ottokar IV, yang menyebabkan Bayern kehilangan wilayah tenggara terakhirnya. Meskipun demikian, dengan dukungan kuat dari Kaisar dan saudaranya, Conrad, Otto berhasil mengamankan kekuasaan dinastinya dari bangsawan Bayern yang waspada. Keturunan Otto kemudian memerintah Bayern selama 738 tahun berikutnya, menjadikannya salah satu dinasti paling berpengaruh di Kekaisaran Romawi Suci, hingga Raja Ludwig III turun takhta dalam Revolusi Jerman tahun 1918.

2.3. Administrasi dan Pengelolaan Properti
Selama masa pemerintahannya sebagai Adipati Bayern, Otto I juga terlibat dalam keputusan administratif dan pengelolaan properti untuk memperkuat posisinya dan kekuasaan dinastinya. Salah satu tindakan penting yang dicatat adalah pembelian kastil Dachau, para ministerialis, dan semua perlengkapan lainnya. Pembelian ini dilakukan pada tahun 1182 atau 1183 dengan sejumlah besar uang tunai dari janda adipati terakhir Dachau dan Merania, Conrad II. Akuisisi ini menunjukkan upaya Otto untuk mengkonsolidasikan dan memperluas kendali teritorial serta sumber daya di bawah kekuasaannya.
3. Kehidupan Pribadi
Bagian ini merangkum aspek-aspek pribadi Otto I yang diketahui publik, khususnya mengenai pernikahannya dan keturunannya yang melanjutkan garis keturunan Wangsa Wittelsbach.
3.1. Pernikahan dan Keturunan
Sekitar tahun 1169, Otto I menikah dengan Agnes, yang merupakan putri dari Pangeran Louis I dari Loon. Dari pernikahan ini, Agnes dan Otto memiliki beberapa anak yang penting bagi kelanjutan dan perluasan Wangsa Wittelsbach:
- Otto (sekitar 1169-1181)
- Ulrich († 29 Mei...)
- Agnes (sekitar 1172-1200), menikah pada tahun 1186 dengan Henry von Plain.
- Heilika I (sekitar 1171-1200), menikah pada tahun 1184 dengan Hallgrave Dietrich dari Wasserburg.
- Richardis (sekitar 1173-1231), menikah pada tahun 1186 dengan Pangeran Otto I dari Guelders dan Zutphen.
- Louis I (sekitar 1173-1231), yang kemudian menggantikan ayahnya sebagai Adipati Bayern; ia menikah pada tahun 1204 dengan Ludmilla dari Bohemia.
- Heilika II (sekitar 1176-1214), menikah dengan Pangeran Adelbert III dari Dillingen.
- Elisabeth (sekitar 1178-1190), menikah dengan Pangeran Berthold II dari Vohburg.
- Mechtild (sekitar 1180-1231), menikah pada tahun 1209 dengan Pangeran Rapoto II dari Ortenburg.
- Sophia (sekitar 1170-1238), menikah dengan Landgrave Hermann I dari Thuringia.
4. Kematian
Pada tahun 1183, Otto mendampingi Kaisar Frederick untuk menandatangani Perjanjian Konstanz dengan Liga Lombardia. Dalam perjalanan pulang dari penandatanganan perjanjian tersebut, Otto meninggal mendadak di Pfullendorf, Swabia, pada tanggal 11 Juli 1183. Ia digantikan oleh satu-satunya putranya yang masih hidup, Louis I. Jenasah Otto dimakamkan di ruang bawah tanah Biara Scheyern.
5. Evaluasi
Evaluasi ini menyajikan penilaian historis dan sosial yang komprehensif mengenai Otto I, menyoroti kontribusi positifnya serta kritik dan kontroversi yang mengelilingi tindakannya.
5.1. Evaluasi Positif
Otto I diakui secara luas atas perannya yang krusial dalam mendirikan Wangsa Wittelsbach sebagai dinasti penguasa di Bayern. Melalui kepemimpinannya, ia berhasil mengamankan Kadipaten Bayern untuk keluarganya, sebuah pencapaian yang meletakkan dasar bagi kekuasaan dinasti selama lebih dari tujuh abad. Kesetiaan dan keterampilan militernya yang luar biasa dalam melayani Kaisar Romawi Suci Frederick Barbarossa juga sangat dihargai. Kemampuannya untuk mengamankan kekuasaan bagi dinastinya, meskipun menghadapi penolakan awal dari bangsawan Bayern, menunjukkan ketangguhan dan dukungan kuat yang ia miliki dari Kaisar.
5.2. Kritik dan Kontroversi
Meskipun pencapaiannya signifikan, Otto I juga menghadapi kritik dan kontroversi. Salah satu kritik utama adalah penolakan awal yang ia hadapi dari sebagian besar bangsawan Bayern setelah ia dianugerahi kadipaten. Bangsawan-bangsawan ini menolak untuk memberikan penghormatan adat dan bahkan menolak menghadiri pertemuan istana pertamanya di Regensburg, menunjukkan kurangnya penerimaan awal terhadap kekuasaannya.
Temperamennya yang berapi-api juga menjadi sorotan. Insiden di Diet of Besançon tahun 1157, di mana ia hampir menyerang utusan paus dengan kapak perangnya, menunjukkan kecenderungan kekerasan dan kurangnya kendali diri dalam situasi diplomatik yang tegang. Selain itu, meskipun ia berhasil memperkuat kekuasaannya, pada tahun yang sama ia menerima kadipaten, Bayern kehilangan wilayah tenggara terakhirnya dengan pemisahan Styria di bawah Adipati Ottokar IV. Ini dapat dilihat sebagai kemunduran teritorial yang terjadi di awal pemerintahannya.
6. Dampak
Dampak Otto I sangat besar, terutama dalam membentuk lanskap politik dan dinasti di Bayern dan Kekaisaran Romawi Suci untuk generasi mendatang.
6.1. Dampak pada Generasi Mendatang
Dampak paling signifikan dari Otto I adalah pendirian Wangsa Wittelsbach sebagai penguasa Bayern. Dinasti ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi salah satu keluarga paling berpengaruh di Kekaisaran Romawi Suci, memerintah Bayern selama 738 tahun hingga Revolusi Jerman pada tahun 1918, ketika Raja Ludwig III turun takhta. Pemerintahannya meletakkan dasar bagi stabilitas politik dan perkembangan regional di Bayern selama berabad-abad, dengan putranya, Louis I, berhasil melanjutkan garis keturunan dan kekuasaannya. Warisan Otto I tetap terlihat melalui berbagai peninggalan sejarah dan budaya yang terkait dengan Wangsa Wittelsbach di Bayern.
