1. Awal Karier
Paolo Bettini lahir pada 1 April 1974 di Cecina, Tuscany, Italia, dan tinggal bersama keluarganya di pesisir Tuscany. Ia mulai berkompetisi dalam balap sepeda pada usia tujuh tahun dan memenangkan 23 dari 24 balapan pertamanya. Sepeda pertamanya menggunakan rangka bekas yang dicat oranye oleh ayahnya, Giuliano, dengan komponen yang diambil dari sepeda lain. Ia mulai balapan atas dorongan dari saudara laki-lakinya.
Pada tahun 1996, ia menempati posisi keempat dalam Kejuaraan Dunia Balap Jalan Raya U-23, di belakang tiga pembalap Italia lainnya: Giuliano Fugeras, Roberti Sgambelluri, dan Luca Sironi. Tahun berikutnya, ia menjadi profesional untuk tim MG-Technogym. Di sana, ia berperan sebagai domestique (pembalap pendukung) bagi Michele Bartoli. Bartoli memenangkan Piala Dunia Balap Jalan Raya UCI pada tahun 1997 dan 1998 dengan bantuan Bettini.
Pada tahun 1999, Bartoli mengalami cedera lutut yang parah, yang memberikan kesempatan bagi Bettini untuk balapan secara mandiri. Ia memenangkan Liège-Bastogne-Liège pada tahun 2000 - dan membeli Porsche seharga 100.00 K EUR - serta sebuah etape datar di Tour de France tahun itu, dari Agen ke Dax. Pada tahun 2001, setelah beberapa bulan tanpa kemenangan, ia memenangkan Züri-Metzgete dengan mengalahkan Jan Ullrich dalam sprint menuju garis finis. Ia juga memenangkan Coppa Placci pada tahun yang sama. Kesuksesannya ini memicu perselisihan dengan Bartoli, yang memuncak pada Kejuaraan Dunia 2001 di Lisbon, Portugal, di mana Bartoli menolak untuk membantu Bettini dalam sprint akhir, sehingga Óscar Freire dari Spanyol yang memenangkan balapan.

2. Karier Profesional
Karier profesional Paolo Bettini ditandai dengan dominasi dalam balap klasik, kesuksesan di Kejuaraan Dunia dan Olimpiade, serta penampilan yang konsisten di Grand Tour.
2.1. Piala Dunia Balap Jalan Raya UCI
Musim 2002 menjadi titik balik bagi Bettini. Dalam seri Piala Dunia, ia nyaris memenangkan Milan-San Remo namun tertangkap di beberapa kilometer terakhir. Setelah kemenangan 1-2 bersama Stefano Garzelli di Liège-Bastogne-Liège, Bettini bersaing ketat dengan Johan Museeuw. Dengan penampilan taktis di Giro di Lombardia, Bettini berhasil meraih gelar Piala Dunia. Ia juga memberikan dukungan kuat dalam kemenangan Mario Cipollini di Kejuaraan Dunia Balap Jalan Raya UCI di Zolder, Belgia.
Seri Piala Dunia 2003 dimulai dengan Milan-San Remo, di mana Bettini melakukan dua serangan di perbukitan terakhir. Ia dibantu oleh Luca Paolini yang menyerang di turunan sulit menuju finis. Namun, cedera di Gent-Wevelgem memaksa Bettini absen dari beberapa balapan hingga Tour de France pada bulan Juli. Setelah itu, ia memenangkan Hamburg Cyclassics di depan runner-up Tour de France, Jan Ullrich, dan juga meraih kemenangan di Clásica de San Sebastián. Meskipun menjadi favorit, ia gagal memenangkan Kejuaraan Dunia Balap Jalan Raya UCI karena kesalahan di akhir balapan, yang memungkinkan Igor Astarloa dari Spanyol untuk memisahkan diri dan menang. Astarloa mengklaim bahwa Bettini telah menawarinya uang untuk menyerahkan kemenangan, yang ditolak Astarloa. Perselisihan pun terjadi, dan Astarloa mengaitkan komentarnya dengan kesalahpahaman bahasa Italia Bettini.
Musim 2004 dimulai dengan baik di Milan-San Remo. Namun, Davide Rebellin memenangkan La Flèche Wallonne, Liège-Bastogne-Liège, dan Amstel Gold Race. Kekecewaan Bettini berlanjut dengan posisi kedua di Hamburg Cyclassics dan Clásica de San Sebastián. Poin yang diraih di Paris-Tours menempatkannya di posisi terdepan, tetapi dengan Giro di Lombardia yang lebih cocok untuk Rebellin sebagai balapan terakhir, gelar Piala Dunia belum aman. Bettini membuntuti Rebellin sepanjang balapan, yang membuat Rebellin frustrasi dan akhirnya menyerah.

2.2. Kesuksesan Olimpiade dan Kejuaraan Dunia
Kemenangan terpenting Bettini adalah di Olimpiade Musim Panas 2004 di Athena, di mana ia memisahkan diri bersama pembalap Portugal Sérgio Paulinho dan meraih kemenangan yang nyaman setelah sprint di saat-saat terakhir. Ia kembali gagal memenangkan Kejuaraan Dunia pada tahun yang sama karena cedera lutut yang membentur mobil tim di awal balapan.
Pada tahun 2006, Bettini berhasil meraih gelar Kejuaraan Dunia Balap Jalan Raya UCI yang telah lama ia impikan. Sebelumnya, ia gagal dalam beberapa kesempatan: pada tahun 2002 ia menjadi domestique untuk Mario Cipollini, pada tahun 2003 ia finis keempat setelah gagal mengikuti serangan Igor Astarloa, pada tahun 2004 ia harus mundur karena cedera lutut, dan pada tahun 2005 ia hanya finis di posisi ke-13.
Pada tahun 2007, Bettini kembali memenangkan Kejuaraan Dunia Balap Jalan Raya UCI di Stuttgart, meraih gelar juara dunia dua kali berturut-turut. Ia menjadi pembalap kelima dalam sejarah kejuaraan dunia yang mencapai prestasi ini, dan yang pertama sejak Gianni Bugno pada tahun 1991-1992. Kemenangan ini diraih di tengah-tengah isu doping yang mengelilinginya, namun ia menunjukkan ketahanan mental dan strategi balapan yang brilian.

2.3. Spesialis Klasik
Paolo Bettini dikenal luas sebagai salah satu spesialis balap klasik terbaik di generasinya. Ia memiliki reputasi sebagai pembalap yang agresif dan suka menyerang, yang membuatnya dijuluki Il Grillo (Si Jangkrik). Dengan tinggi 169 cm dan berat 58 kg, Bettini memiliki kekuatan yang luar biasa untuk ukuran tubuhnya yang relatif kecil, menjadikannya seorang "puncher" (pembalap yang kuat di tanjakan pendek) yang juga memiliki kemampuan sprint.
Kemampuan ini sangat menguntungkan di balapan satu hari (klasik) yang seringkali memiliki kecepatan rata-rata tinggi dan lintasan bergelombang dengan tanjakan-tanjakan pendek berulang. Bettini mampu melepaskan diri dari grup sprinter di tanjakan dan mengalahkan para climber di bagian datar atau dalam sprint menanjak di garis finis. Ia juga dikenal karena kemampuannya menjaga kondisi puncak untuk balapan-balapan target sepanjang musim.
2.3.1. Kemenangan Balapan Klasik Utama
- Liège-Bastogne-Liège: Ia memenangkan balapan klasik ini dua kali, pada tahun 2000 dan 2002.
- Milan-San Remo: Bettini meraih kemenangan di balapan "Primavera" ini pada tahun 2003.
- Giro di Lombardia: Ia memenangkan "Balapan Daun Gugur" ini dua kali berturut-turut, pada tahun 2005 dan 2006. Kemenangan tahun 2006 sangat emosional karena diraih beberapa hari setelah kematian saudaranya.
- Züri-Metzgete: Ia memenangkan balapan ini dua kali, pada tahun 2001 dan 2005.
- Hamburg Cyclassics: Ia memenangkan balapan ini pada tahun 2003.
- Clásica de San Sebastián: Ia juga meraih kemenangan di balapan ini pada tahun 2003.
- Tirreno-Adriatico: Meskipun bukan balapan klasik satu hari, ia memenangkan balapan etape ini pada tahun 2004.
2.4. Pencapaian Grand Tour
Paolo Bettini juga menunjukkan performa yang signifikan dalam balapan Grand Tour, meskipun ia tidak pernah memenangkan klasifikasi umum. Ia dikenal karena kemampuannya meraih kemenangan etape dan bersaing dalam klasifikasi poin.
- Giro d'Italia: Bettini meraih dua kemenangan etape di Giro d'Italia (masing-masing satu pada tahun 2005 dan 2006). Ia juga memenangkan klasifikasi poin dua kali (2005 dan 2006), dan sempat mengenakan jersey merah muda sebagai pemimpin klasifikasi umum selama beberapa hari pada tahun 2005.
- Tour de France: Ia memenangkan satu etape di Tour de France pada tahun 2000 (Etape 9 dari Agen ke Dax).
- Vuelta a España: Bettini meraih total lima kemenangan etape di Vuelta a España (satu pada tahun 2005, satu pada tahun 2006, satu pada tahun 2007, dan dua pada tahun 2008).
2.5. Kejuaraan Nasional
Bettini juga meraih kesuksesan di tingkat nasional, memenangkan Kejuaraan Balap Jalan Raya Nasional Italia pada tahun 2003 dan 2006. Kemenangan ini mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pembalap terkemuka di Italia.
3. Gaya Balap dan Julukan
Gaya balap Paolo Bettini dicirikan oleh agresivitas dan serangan mendadak yang kuat, terutama di tanjakan pendek. Kemampuan ini membuatnya dijuluki Il GrilloIl GrilloBahasa Italia (Si Jangkrik) karena serangannya yang berulang-ulang dan tiba-tiba, mirip dengan lompatan jangkrik.
Dengan postur tubuh yang relatif kecil (tinggi 169 cm dan berat 58 kg), Bettini memiliki kekuatan yang tak terduga, yang membuatnya menjadi seorang "puncher" yang mampu mengatasi tanjakan pendek dan seorang sprinter yang dapat menanjak. Kombinasi kemampuan ini menjadikannya spesialis klasik yang dominan.
Di balapan satu hari (klasik), yang umumnya memiliki kecepatan rata-rata tinggi dan lintasan bergelombang dengan tanjakan-tanjakan pendek, gaya Bettini sangat efektif. Ia mampu menjatuhkan para sprinter di tanjakan dan kemudian langsung melancarkan sprint atau menyerang di bagian datar sebelum tanjakan untuk mengalahkan para climber. Jika garis finis berada di tanjakan, ia bisa meningkatkan kecepatan di bagian datar untuk menjatuhkan para climber yang kurang bertenaga, lalu melancarkan sprint di tanjakan, yang tidak disukai oleh sprinter berbadan besar.
Dalam balapan etape seperti Grand Tour, Bettini sering kali tampil baik di etape-etape dengan tanjakan kecil dan bergelombang. Ia juga sering bersaing untuk klasifikasi poin, terutama di Giro d'Italia dan Vuelta a España, di mana ia secara konsisten mengumpulkan poin dan meraih kemenangan etape. Selain itu, ia dikenal karena kemampuannya mengatur kondisi fisik untuk mencapai puncak performa di balapan-balapan target, terutama di balapan klasik.
4. Kehidupan Pribadi dan Insiden
Paolo Bettini menikah dengan Monica Orlandini, seorang guru sastra, pada tahun 2000. Mereka pindah ke sebuah rumah pertanian milik keluarga istrinya di Riparbella, sekitar 10 km dari Cecina, tempat kelahiran Bettini. Keluarga istrinya telah menjadi petani zaitun selama empat generasi.
Beberapa insiden dan episode penting dalam hidup Bettini meliputi:
- Kematian Saudara
Pada tahun 2006, beberapa hari setelah ia memenangkan Kejuaraan Dunia Balap Jalan Raya UCI, saudaranya, Sauro, meninggal dunia dalam kecelakaan mobil. Bettini nyaris memutuskan untuk pensiun dari balap sepeda karena kesedihan yang mendalam. Namun, ia mengubah pikirannya dan memutuskan untuk tetap berkompetisi di Giro di Lombardia tahun itu. Ia memenangkan balapan tersebut dengan berlinang air mata, dan setelah balapan, ia menunjuk ke langit sambil berkata, "Kemenangan ini lebih membahagiakan daripada Olimpiade atau Kejuaraan Dunia. Hari ini saya tidak mengayuh sendirian," yang menyentuh hati banyak orang.
- Balap Trek
Pada musim dingin 2006, Bettini mencoba balap trek enam hari di Munich dan Grenoble. Ia menyatakan bahwa ia melakukannya bukan untuk uang, melainkan karena kecintaannya pada balapan dan keinginannya untuk merasakan balapan di trek. Debutnya digambarkan sebagai "bencana" karena ia kesulitan berkoordinasi dengan pasangannya dalam balapan madison, dan menyelesaikan malam pertama dengan "ketakutan di wajahnya". Namun, ia dengan cepat beradaptasi dan mendapatkan rasa hormat dari pembalap lain.
- Gestur Kontroversial
Pada Kejuaraan Dunia 2007, Bettini melakukan gestur "menembakkan pistol" saat melintasi garis finis. Gestur ini merupakan ekspresi ketidakpuasannya terhadap penyelenggara terkait isu doping yang mengelilinginya, dan menuai kritik dari beberapa pihak.
- Pencurian Sepeda
Pada 6 Oktober 2007, hanya seminggu setelah ia memenangkan Kejuaraan Dunia, sepeda-sepeda yang disimpan di dalam mobil timnya dicuri. Insiden ini termasuk sepeda yang ia gunakan untuk meraih gelar juara dunia. Ini menjadi tragedi kedua yang menimpanya setelah kemenangan Kejuaraan Dunia.
- Insiden Jersey Pelangi di Vuelta a España
Pada Vuelta a España 2007, Bettini memimpin klasifikasi poin di tengah balapan. Namun, demi mempersiapkan diri untuk Kejuaraan Dunia, ia memutuskan untuk mundur dari balapan. Pada etape terakhir yang ia ikuti (Etape 17), ia mengenakan jersey pelangi (jersey juara dunia) alih-alih jersey pemimpin klasifikasi poin yang seharusnya ia kenakan. Tindakan ini dilaporkan menyebabkan ia harus membayar denda yang cukup besar kepada penyelenggara.
- Asistensi Rekan Setim
Pada Giro d'Italia 2008, Bettini secara aktif membantu rekan setimnya, Giovanni Visconti, yang mengenakan jersey merah muda (jersey pemimpin klasifikasi umum) di awal balapan. Terutama pada Etape 7, Bettini secara cermat memantau pergerakan lawan-lawan utama Visconti dan terus memberikan asistensi, yang membantu Visconti mempertahankan jersey merah muda.
- Ciri Khas Emas
Bettini dikenal dengan penggunaan warna emas pada helm dan sepatunya. Ia bahkan pernah mengendarai sepeda balap yang seluruhnya berwarna emas, termasuk rangka, bar tape, roda, dan sadel. Helmnya juga memiliki pelat emas bertatahkan berlian, yang merupakan produk khusus.
5. Statistik dan Penghargaan Karier
Bagian ini merangkum pencapaian dan hasil utama Paolo Bettini sepanjang karier profesionalnya.
5.1. Hasil Utama
Berikut adalah daftar hasil utama Paolo Bettini:
;1996
- Peringkat 4 Balap jalan raya, Kejuaraan Dunia U-23
;1997
- Peringkat 8 Klasifikasi Umum Tour de Langkawi
;1998
- Peringkat 3 Trofeo Laigueglia
- Peringkat 3 Gran Premio Bruno Beghelli
- Peringkat 7 Klasifikasi Umum Giro d'Italia
- Peringkat 7 Klasifikasi Umum Danmark Rundt
- Peringkat 1 Klasifikasi Pegunungan
- Peringkat 8 Züri-Metzgete
;1999
- Peringkat 1 Klasifikasi Umum Giro della Provincia di Lucca
- Peringkat 2 Milano-Torino
- Peringkat 3 Klasifikasi Umum Settimana Internazionale di Coppi e Bartali
- Peringkat 5 Liège-Bastogne-Liège
- Peringkat 9 Giro di Lombardia
;2000
- Peringkat 1 Klasifikasi Umum Memorial Cecchi Gori
- Peringkat 1 Liège-Bastogne-Liège
- Peringkat 1 Etape 9 Tour de France
- Peringkat 4 Clásica de San Sebastián
- Peringkat 4 Paris-Tours
- Peringkat 9 Balap jalan raya, Olimpiade Sydney 2000
- Peringkat 9 Balap jalan raya, Kejuaraan Dunia Balap Jalan Raya UCI 2000
- Peringkat 10 Giro di Lombardia
;2001
- Peringkat 1 Züri-Metzgete
- Peringkat 1 Coppa Placci
- Peringkat 2 Klasifikasi Umum Tour de Langkawi
- Peringkat 1 Klasifikasi Poin
- Peringkat 2 Balap jalan raya, Kejuaraan Dunia Balap Jalan Raya UCI 2001
- Peringkat 5 Milan-San Remo
- Peringkat 6 Hamburg Cyclassics
;2002
- Peringkat 1 Klasifikasi Umum Piala Dunia Balap Jalan Raya UCI
- Peringkat 1 Klasifikasi Umum Tour de la Région Wallonne
- Peringkat 1 Klasifikasi Umum Giro Riviera Ligure Pomente
- Peringkat 1 Liège-Bastogne-Liège
- Peringkat 1 Coppa Sabatini
- Peringkat 1 Giro del Lazio
- Peringkat 2 Züri-Metzgete
- Peringkat 4 E3 Prijs Vlaanderen
- Peringkat 4 Hamburg Cyclassics
- Peringkat 7 Clásica de San Sebastián
- Peringkat 8 Amstel Gold Race
;2003
- Peringkat 1 Klasifikasi Umum Piala Dunia Balap Jalan Raya UCI
- Peringkat 1 Balap jalan raya, Kejuaraan Nasional
- Peringkat 1 Klasifikasi Umum Tour Méditerranéen
- Peringkat 1 Klasifikasi Poin
- Peringkat 1 Milan-San Remo
- Peringkat 1 Clásica de San Sebastián
- Peringkat 1 Hamburg Cyclassics
- Peringkat 3 Omloop Het Volk
- Peringkat 3 Züri-Metzgete
- Peringkat 4 Balap jalan raya, Kejuaraan Dunia Balap Jalan Raya UCI 2003
- Peringkat 5 Klasifikasi Umum Tirreno-Adriatico
- Peringkat 1 Klasifikasi Poin
;2004
- Peringkat 1 Klasifikasi Umum Piala Dunia Balap Jalan Raya UCI
- Peringkat 1 Balap jalan raya, Olimpiade Athena 2004
- Peringkat 1 Klasifikasi Umum Tirreno-Adriatico
- Peringkat 1 Gran Premio Città di Camaiore
- Peringkat 2 Clásica de San Sebastián
- Peringkat 2 Hamburg Cyclassics
- Peringkat 2 Kuurne-Brussels-Kuurne
- Peringkat 2 Züri-Metzgete
- Peringkat 3 Amstel Gold Race
- Peringkat 6 Klasifikasi Umum Tour Méditerranéen
- Peringkat 6 Paris-Tours
- Peringkat 8 Milan-San Remo
- Peringkat 9 Tour of Flanders
;2005
- Peringkat 1 Giro di Lombardia
- Peringkat 1 Züri-Metzgete
- Giro d'Italia
- Peringkat 1 Klasifikasi Poin
- Peringkat 1 Etape 16 Vuelta a España
- Peringkat 4 Liège-Bastogne-Liège
;2006
- Peringkat 1 Balap jalan raya, Kejuaraan Dunia Balap Jalan Raya UCI 2006
- Peringkat 1 Balap jalan raya, Kejuaraan Nasional
- Peringkat 1 Giro di Lombardia
- Peringkat 1 Gran Premio di Lugano
- Peringkat 1 Trofeo Sóller
- Giro d'Italia
- Peringkat 1 Klasifikasi Poin
- Peringkat 1 Etape 2 Vuelta a España
- Peringkat 2 Liège-Bastogne-Liège
- Peringkat 7 Tour of Flanders
- Peringkat 8 Amstel Gold Race
;2007
- Peringkat 1 Balap jalan raya, Kejuaraan Dunia Balap Jalan Raya UCI 2007
- Peringkat 1 Etape 3 Vuelta a España
- Peringkat 1 Etape 4 Tour of California
- Peringkat 4 Liège-Bastogne-Liège
- Peringkat 6 Amstel Gold Race
- Peringkat 7 Vattenfall Cyclassics
;2008
- Peringkat 1 Trofeo Matteotti
- Vuelta a España
- Peringkat 1 Etape 6 & 12
- Peringkat 1 Etape 1 Tour of Austria
- Peringkat 3 Klasifikasi Umum Tour de Wallonie
- Peringkat 4 Clásica de San Sebastián
- Peringkat 9 Liège-Bastogne-Liège
5.2. Hasil Grand Tour
Grand Tour | 1997 | 1998 | 1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Giro d'Italia | 25 | 7 | 44 | |||||||||
DNF | ||||||||||||
38 | 56 | 41 | 19 | |||||||||
Tour de France | ||||||||||||
122 | 74 | |||||||||||
114 | 114 | |||||||||||
Vuelta a España | ||||||||||||
32 | ||||||||||||
DNF | DNF | DNF | DNF |
5.3. Hasil Balapan Klasik Mayor
Monument | 1997 | 1998 | 1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Milan-San Remo | - | 70 | 77 | 40 | 5 | 50 | 1 | 8 | 42 | 75 | 33 | 102 |
Tour of Flanders | - | - | - | - | 23 | 16 | DNF | 9 | - | 7 | 21 | - |
Paris-Roubaix | Tidak berkompetisi selama kariernya | |||||||||||
Liège-Bastogne-Liège | - | 92 | 5 | 1 | 15 | 1 | - | 22 | 4 | 2 | 4 | 9 |
Giro di Lombardia | - | 21 | 9 | 10 | 20 | 30 | DNF | 29 | 1 | 1 | 103 | - |
Classic | 1997 | 1998 | 1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 |
Omloop Het Volk | - | - | - | - | - | 5 | 3 | - | DNF | - | - | 90 |
Kuurne-Brussels-Kuurne | - | - | - | - | - | 11 | 25 | 2 | DNF | - | - | DNF |
E3 Prijs Vlaanderen | - | - | - | - | - | 4 | DNF | 48 | - | - | 24 | - |
Amstel Gold Race | - | DNF | 32 | 14 | DNF | 8 | - | 3 | 37 | 8 | 7 | - |
La Flèche Wallonne | - | 50 | - | 19 | 20 | 37 | - | DNF | 41 | 12 | DNF | - |
Clásica de San Sebastián | - | DNF | 11 | 4 | 13 | 7 | 1 | 2 | DNF | 101 | - | 4 |
Hamburg Cyclassics | - | 12 | 12 | 18 | 6 | 4 | 1 | 2 | DNF | 48 | 7 | - |
Züri-Metzgete | 41 | 8 | 4 | 25 | 1 | 2 | 3 | 2 | 1 | DNF | Tidak diadakan | |
GP Ouest-France | - | - | 7 | - | - | 28 | - | - | - | - | - | - |
Giro dell'Emilia | - | - | - | - | - | - | 8 | - | DNF | - | DNF | - |
Milano-Torino | - | 21 | 2 | NH | - | - | - | - | - | - | 88 | NH |
Paris-Tours | - | 47 | 14 | 4 | - | 19 | 11 | 6 | - | - | - | - |
5.4. Hasil Kejuaraan Utama
1998 | 1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Olimpiade | Tidak diadakan | 9 | Tidak diadakan | 1 | Tidak diadakan | 17 | |||||
Kejuaraan Dunia | 63 | - | 9 | 2 | 26 | 4 | DNF | 13 | 1 | 1 | 28 |
Kejuaraan Nasional Italia | - | - | 7 | 15 | - | 1 | 11 | - | 1 | DNF | 27 |
- | Tidak berkompetisi |
---|---|
DNF | Tidak menyelesaikan balapan |
6. Pensiun dan Karier Kepelatihan

Musim 2008 Bettini diwarnai oleh cedera, termasuk jatuh di Kuurne-Brussels-Kuurne dan patah tulang rusuk setelah jatuh di turunan basah di Tour of the Basque Country. Meskipun demikian, ia memenangkan Trofeo Matteotti dan beberapa etape di Tour of Austria serta Tour de Wallonie. Ia juga meraih dua kemenangan etape di Vuelta a España, di mana ia mengumumkan akan meninggalkan tim Quick-Step setelah 10 tahun karena perselisihan finansial.
Pada 27 September 2008, ia secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari balap sepeda profesional setelah Kejuaraan Dunia. Pada 4 November 2008, tak lama setelah pensiun, ia jatuh saat balapan enam hari di Milan dan dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Pada 17 Juni 2010, Bettini ditunjuk sebagai pelatih tim nasional sepeda Italia yang baru, menggantikan Franco Ballerini yang meninggal dunia dalam kecelakaan mobil pada awal tahun itu. Ia memegang peran ini hingga tahun 2014, sebelum akhirnya meninggalkan posisi tersebut untuk bekerja dengan tim balap sepeda baru milik Fernando Alonso, yang direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2015.
7. Penilaian dan Warisan
Paolo Bettini meninggalkan warisan yang signifikan dalam dunia balap sepeda, terutama sebagai salah satu spesialis balap klasik terhebat sepanjang masa. Julukannya, Il Grillo, mencerminkan gaya balapnya yang agresif, dinamis, dan penuh serangan mendadak yang seringkali mengejutkan lawan-lawannya.
Ia adalah salah satu dari sedikit pembalap yang berhasil meraih medali emas Olimpiade dan gelar juara dunia secara berturut-turut, sebuah pencapaian yang menunjukkan dominasinya di puncak olahraga. Kemenangannya di berbagai balapan klasik bergengsi, termasuk Milan-San Remo, Liège-Bastogne-Liège (dua kali), dan Giro di Lombardia (dua kali), mengukuhkan posisinya sebagai pembalap satu hari yang tak tertandingi di eranya.
Selain itu, kemampuannya untuk memenangkan etape dan bersaing dalam klasifikasi poin di Grand Tour menunjukkan keserbagunaannya sebagai pembalap. Bettini dikenang bukan hanya karena daftar kemenangannya yang panjang, tetapi juga karena semangat juangnya, karisma di luar lintasan, dan momen-momen emosional, seperti kemenangannya di Giro di Lombardia setelah kematian saudaranya, yang menunjukkan ketahanan mentalnya. Warisannya sebagai "jangkrik" yang tak kenal lelah dan juara sejati terus menginspirasi generasi pembalap sepeda berikutnya.
8. Pranala Luar
- [http://www.paolobettini.it/ Situs web resmi (Italia)]