1. Kehidupan
Park Jin-ho lahir pada tahun 1977 di Seoul dan menempuh pendidikan di bidang olahraga sebelum mengalami cedera yang mengubah arah hidupnya menuju karier menembak Paralimpik.
1.1. Kelahiran dan Latar Belakang
Park Jin-ho lahir pada 9 Juni 1977 di Seoul, Korea Selatan. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mendukung, termasuk memiliki seorang kakak perempuan bernama Park Kyung-mi.
1.2. Pendidikan
Ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Suwon, di mana ia berhasil lulus dari departemen Pendidikan Jasmani. Latar belakang pendidikannya ini memberinya dasar yang kuat dalam bidang olahraga.
1.3. Cedera dan Awal Karier Menembak
Pada tahun 2002, saat berusia 25 tahun, Park Jin-ho mengalami kecelakaan jatuh yang mengakibatkan cedera tulang belakang dan kelumpuhan tubuh bagian bawah. Selama masa rehabilitasinya, ia menerima rekomendasi dari dokter dan dorongan dari kakak perempuannya, Park Kyung-mi, untuk mencoba olahraga menembak. Saran ini menjadi titik balik dalam hidupnya, membawanya masuk ke dunia menembak olahraga.
2. Karier
Setelah cedera, Park Jin-ho memulai karier menembaknya, bergabung dengan afiliasi profesional, dan meraih kesuksesan signifikan di Pesta Olahraga Difabel Asia serta berbagai edisi Paralimpik, termasuk dua medali emas di Paris 2024.
2.1. Aktivitas Awal dan Afiliasi
Pada tahun 2005, Park Jin-ho mulai berlatih menembak tanpa afiliasi resmi, mendapatkan dukungan dari Jung Jin-wan, seorang peraih medali emas Paralimpik. Setahun kemudian, pada tahun 2006, ia bergabung dengan Balai Kota Cheongju, menandai awal karier profesionalnya. Pada tahun 2024, ia kemudian pindah afiliasi ke Balai Kota Gangneung.
2.2. Asian Para Games
Park Jin-ho telah menunjukkan dominasinya di berbagai edisi Pesta Olahraga Difabel Asia.
- Pada tahun 2010, ia membuat debut internasional pertamanya di Pesta Olahraga Difabel Asia 2010 yang diselenggarakan di Guangzhou, Tiongkok. Dalam ajang tersebut, ia berhasil meraih medali perak pada nomor R1 10 meter senapan angin berdiri SH1 putra.
- Empat tahun kemudian, di Pesta Olahraga Difabel Asia 2014 yang diadakan di Incheon, Korea Selatan, ia mencapai puncak prestasinya dengan memenangkan total lima medali, terdiri dari tiga medali emas dan dua medali perak.
- Pada Pesta Olahraga Difabel Asia 2022 di Hangzhou, Tiongkok, ia kembali meraih medali perak di nomor R1 10 meter senapan angin berdiri SH1 putra, dengan selisih tipis hanya 0,1 poin dari peraih emas.
2.3. Prestasi Paralimpik
Park Jin-ho telah menjadi salah satu atlet menembak Paralimpik paling berprestasi, dengan serangkaian medali dan rekor yang mengesankan.
2.3.1. Paralimpik Rio de Janeiro 2016
Ia berpartisipasi dalam Paralimpik Musim Panas 2016 yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil. Meskipun tidak meraih medali, ia berhasil mencapai posisi terbaiknya di peringkat keempat dalam salah satu nomor yang diikutinya.
2.3.2. Paralimpik Tokyo 2020
Pada Paralimpik Musim Panas 2020 di Tokyo, Jepang, Park Jin-ho menunjukkan performa yang cemerlang. Ia berhasil meraih dua medali:
- Medali perak pada nomor R3 10 meter senapan angin campuran posisi tiarap SH1.
- Medali perunggu pada nomor R1 10 meter senapan angin berdiri SH1 putra.
2.3.3. Paralimpik Paris 2024
Puncak karier Park Jin-ho datang di Paralimpik Musim Panas 2024 yang berlangsung di Paris, Prancis. Ia mencetak sejarah dengan meraih dua medali emas, menjadikannya atlet Korea Selatan pertama yang mencapai prestasi dua medali emas dalam satu edisi Paralimpik.
- Ia memenangkan medali emas pertamanya pada nomor R1 10 meter senapan angin berdiri SH1 putra.
- Tak lama kemudian, ia meraih medali emas keduanya pada nomor R7 50 meter senapan 3 posisi SH1 putra. Dalam final nomor ini, ia mencetak rekor Paralimpik dengan skor 454,6 poin, menegaskan dominasinya.
3. Kehidupan Pribadi
Park Jin-ho menikah dengan Yang Yeon-ju, yang juga memiliki latar belakang disabilitas dan kemudian menjadi atlet menembak Paralimpik.
Istrinya, Yang Yeon-ju, juga mengalami kelumpuhan tubuh bagian bawah akibat kecelakaan pada tahun 2003. Mereka bertemu di rumah sakit selama masa rehabilitasi mereka, dan pertemuan ini menjadi awal dari hubungan mereka. Keduanya mulai berpacaran pada tahun 2004 dan menikah pada tahun 2005. Atas saran Park Jin-ho, Yang Yeon-ju juga memulai kariernya sebagai atlet menembak Paralimpik pada tahun 2018.
4. Penilaian dan Dampak
Park Jin-ho dijuluki "Jin Jong-oh-nya Menembak Paralimpik," sebuah perbandingan dengan atlet menembak Olimpiade legendaris Korea Selatan, yang menunjukkan tingkat keunggulan dan dominasinya dalam olahraga menembak Paralimpik. Pencapaiannya yang luar biasa, terutama kemampuannya untuk bangkit dari cedera serius dan mencapai puncak prestasi global, telah memberikan dampak positif yang signifikan. Ia bukan hanya seorang atlet, tetapi juga simbol harapan dan inspirasi. Kisahnya menyoroti pentingnya inklusi sosial dan menunjukkan bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk mencapai impian. Park Jin-ho menjadi teladan bagi banyak orang, membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan dukungan, setiap individu dapat mengatasi kesulitan dan memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat, menginspirasi generasi mendatang untuk mengejar potensi penuh mereka tanpa batas.