1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Park Yong-woo lahir pada 10 September 1993 di Goyang, Gyeonggi, Korea Selatan. Ia memulai perjalanan sepak bolanya di Sekolah Dasar Gwangyang Jecheol. Bakatnya diasah sejak dini, dengan ayahnya, Park Gong-ja, yang merupakan mantan pemain sepak bola profesional di Hanil Bank dari tahun 1986 hingga 1992, memberikan pelajaran privat untuk memperkuat dasar-dasar permainannya.
Selama masa remajanya, Park Yong-woo melanjutkan pendidikan sepak bolanya di Sekolah Menengah Baekma pada tahun 2008, diikuti oleh Sekolah Menengah Neunggok pada tahun 2009. Dari tahun 2010 hingga 2011, ia menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Teknik Chuncheon, di mana ia mendapat bimbingan dari Yoo Sang-chul, salah satu pahlawan Piala Dunia FIFA 2002 Korea Selatan. Setelah itu, ia melanjutkan karier sepak bolanya di tingkat universitas dengan bergabung bersama Universitas Konkuk dari tahun 2012 hingga 2015.
2. Karier Klub
Park Yong-woo telah membangun karier klub yang solid di Korea Selatan dan kini di Uni Emirat Arab, meraih berbagai penghargaan dan menunjukkan konsistensi di lini tengah.
2.1. FC Seoul
Park Yong-woo memulai karier profesionalnya pada tahun 2015 dengan bergabung bersama FC Seoul sebagai pemain pilihan bebas setelah menyelesaikan tahun ketiga di Universitas Konkuk. Di musim debutnya, ia dengan cepat menunjukkan dampaknya, tampil dalam 34 pertandingan resmi. Kontribusinya membantu FC Seoul meraih posisi keempat di K League 1 2015 dan memenangkan Piala FA Korea 2015.
Pada musim 2016, di bawah pelatih Hwang Sun-hong, Park Yong-woo bermain dalam 26 pertandingan resmi dan mencetak 2 gol. Ia turut berkontribusi pada kemenangan FC Seoul di K League 1 2016, menjadi runner-up di Piala FA Korea 2016, dan mencapai semifinal Liga Champions AFC 2016. Namun, performanya yang tidak konsisten dan persaingan ketat untuk posisi gelandang bertahan dengan pemain seperti Osmar Ibáñez, Yojiro Takahagi, dan Ju Se-jong menyebabkan ia jarang menjadi pilihan utama. Akibatnya, ia mengakhiri kontraknya dengan FC Seoul pada akhir musim 2016.
2.2. Ulsan Hyundai (Periode 1)
Pada awal musim 2017, Park Yong-woo meninggalkan FC Seoul dan bergabung dengan Ulsan Hyundai. Selama periode pertamanya di Ulsan hingga akhir musim 2019, ia tampil dalam 123 pertandingan resmi dan mencetak 8 gol.
Pada musim 2017, ia membantu Ulsan meraih posisi keempat di K League 1 2017 dan memenangkan Piala FA Korea 2017, menjadikannya gelar Piala FA kedua dalam kariernya. Pada musim 2018, Ulsan finis di posisi ketiga K League 1 2018 dan menjadi runner-up di Piala FA Korea 2018. Pada musim 2019, ia berkontribusi pada posisi runner-up Ulsan di K League 1 2019. Selama musim 2019, ia juga dipercaya sebagai wakil kapten tim bersama Park Joo-ho, menunjukkan peran kepemimpinannya di dalam skuad. Pada 25 Mei 2017, Park Yong-woo bersama pelatih Kim Do-hoon dan beberapa rekan setimnya di Ulsan Hyundai berpartisipasi dalam syuting video iklan untuk mode baru 3vs3 role-play di permainan FIFA Online 3. Setelah musim 2019 berakhir, Park Yong-woo meninggalkan Ulsan untuk memenuhi kewajiban wajib militernya.
2.3. Gimcheon Sangmu
Untuk memenuhi kewajiban wajib militernya, Park Yong-woo bergabung dengan Gimcheon Sangmu pada akhir musim 2019, bersama dengan rekan setimnya dari Ulsan, Lee Myung-jae dan Oh Se-hun.
Selama masa dinas militernya, ia tampil dalam 30 pertandingan dan mencetak 1 gol hingga putaran kelima K League 2 2021. Pada musim K League 1 2020, ia bermain dalam 25 pertandingan dan membantu Gimcheon Sangmu meraih posisi keempat, yang merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah klub di K League 1. Setelah menyelesaikan dinas militernya, Park Yong-woo kembali ke Ulsan pada 23 Juni 2021.
2.4. Ulsan Hyundai (Periode 2)
Setelah menyelesaikan dinas militernya, Park Yong-woo kembali ke Ulsan Hyundai pada putaran kelima K League 2 2021. Pada sisa musim 2021, ia tampil dalam 17 pertandingan resmi, membantu Ulsan meraih posisi runner-up di K League 1 2021, mencapai semifinal Piala FA Korea 2021, dan semifinal Liga Champions AFC 2021.
Pada musim 2022, Park Yong-woo menjadi pemain kunci dengan tampil dalam 31 pertandingan liga dan total 40 pertandingan resmi, mencatatkan 1 assist. Kontribusinya sangat signifikan dalam membantu Ulsan meraih gelar K League 1 2022, yang merupakan gelar liga pertama klub dalam 17 tahun, serta mencapai semifinal Piala FA Korea 2022. Pada awal musim 2023, ia masih menjadi bagian penting dari Ulsan, tampil dalam 20 pertandingan dan mencetak 1 gol, membantu tim mempertahankan posisi teratas di liga.
2.5. Al Ain FC
Pada 7 Juli 2023, muncul spekulasi mengenai kepindahan Park Yong-woo ke Al Ain FC di Liga Profesional UEA. Sepuluh hari kemudian, pada 17 Juli 2023, Al Ain FC secara resmi mengumumkan penandatanganan Park Yong-woo. Kepindahan ini menandai pertama kalinya Park bermain di liga luar negeri setelah delapan tahun berkarier profesional di Korea Selatan.
Sejak bergabung dengan Al Ain, ia telah menjadi bagian integral dari tim. Pada musim Liga Profesional UEA 2023-24, ia tampil dalam 17 pertandingan liga dan mencetak 1 gol, serta berkontribusi dalam 2 pertandingan piala domestik, 4 pertandingan piala liga, dan 12 pertandingan Liga Champions AFC. Secara keseluruhan, ia bermain dalam 35 pertandingan dan mencetak 1 gol di musim pertamanya. Salah satu pencapaian terbesarnya bersama Al Ain adalah memenangkan Liga Champions AFC 2023-24. Pada musim Liga Profesional UEA 2024-25, ia telah tampil dalam 4 pertandingan liga, 0 pertandingan piala domestik, 1 pertandingan piala liga, dan 4 pertandingan Liga Champions AFC Elite, dengan total 9 penampilan.
3. Karier Internasional
Park Yong-woo telah mewakili Korea Selatan di berbagai level usia, menunjukkan kemampuannya di panggung internasional.
3.1. Timnas U-23 Korea Selatan
Park Yong-woo bergabung dengan skuad Timnas U-23 Korea Selatan untuk Kejuaraan U-23 AFC 2016, menggantikan Lee Chan-dong. Ia berperan penting dalam membantu tim mencapai posisi runner-up di turnamen tersebut, yang sekaligus mengamankan kualifikasi Olimpiade kedelapan berturut-turut bagi Korea Selatan.
Namun, di Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio de Janeiro, Park Yong-woo menunjukkan performa yang kurang memuaskan baik dalam aspek serangan maupun pertahanan. Penampilannya ini dinilai turut berkontribusi pada kegagalan tim mencapai semifinal, menandai tersingkirnya Korea Selatan di perempat final Olimpiade untuk pertama kalinya dalam 12 tahun.
3.2. Timnas Senior Korea Selatan
Pada Juni 2023, Park Yong-woo menerima panggilan pertamanya untuk bergabung dengan tim nasional senior Korea Selatan di bawah asuhan pelatih Jürgen Klinsmann. Ia dipanggil untuk pertandingan persahabatan melawan Peru dan El Salvador.
Debutnya di pertandingan internasional A-match terjadi pada 16 Juni 2023, ketika ia masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua melawan Peru. Sejak saat itu, ia telah tampil dalam 20 pertandingan untuk tim nasional senior.
4. Gaya Bermain
Park Yong-woo dikenal sebagai gelandang bertahan yang tangguh, dengan kemampuan utama dalam melindungi lini depan pertahanan timnya. Ia memiliki tinggi 187 cm dan berat 84 kg, serta menggunakan kaki kanan sebagai kaki dominannya. Ia memiliki kemampuan umpan dan teknik yang cukup baik, memungkinkannya untuk mendistribusikan bola dengan efektif dari lini tengah. Keunggulan paling menonjol dari gaya bermainnya adalah kemampuan antisipasi yang luar biasa, yang memungkinkannya untuk memblokir umpan lawan dan mengintersep bola dengan efisien. Selain peran utamanya sebagai gelandang bertahan, Park Yong-woo juga memiliki fleksibilitas untuk bermain sebagai bek tengah, menjadikannya pemain serbaguna yang dapat diandalkan di lini belakang.
5. Statistik Karier
Statistik karier Park Yong-woo mencakup penampilannya di berbagai klub dan kompetisi, serta kontribusinya di level internasional.
Klub | Musim | Liga | Piala | Piala Liga | Kontinental | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | ||
FC Seoul | 2015 | K League 1 | 26 | 0 | 5 | 0 | - | 3 | 0 | 34 | 0 | |
2016 | 19 | 1 | 1 | 0 | - | 6 | 1 | 26 | 2 | |||
Total | 45 | 1 | 6 | 0 | 0 | 0 | 9 | 1 | 60 | 2 | ||
Ulsan Hyundai | 2017 | K League 1 | 31 | 2 | 3 | 1 | - | 3 | 0 | 37 | 3 | |
2018 | K League 1 | 31 | 3 | 6 | 0 | - | 3 | 1 | 40 | 4 | ||
2019 | 36 | 0 | 1 | 0 | - | 9 | 1 | 46 | 1 | |||
2021 | 9 | 0 | 1 | 0 | - | 7 | 0 | 17 | 0 | |||
2022 | 31 | 0 | 0 | 0 | - | 4 | 0 | 35 | 0 | |||
2023 | 19 | 1 | 1 | 0 | - | - | 20 | 1 | ||||
Total | 157 | 6 | 12 | 1 | 0 | 0 | 26 | 2 | 195 | 9 | ||
Sangju Sangmu | 25 | 1 | 0 | 0 | - | - | 25 | 1 | ||||
2021 | K League 2 | 5 | 0 | 0 | 0 | - | - | 5 | 0 | |||
Total | 30 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 30 | 1 | ||
Al-Ain | 2023-24 | UPL | 17 | 1 | 2 | 0 | 4 | 0 | 12 | 0 | 35 | 1 |
2024-25 | 4 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | 4 | 0 | 9 | 0 | ||
Total | 21 | 1 | 2 | 0 | 5 | 0 | 16 | 0 | 44 | 1 | ||
Total Karier | 253 | 9 | 20 | 1 | 5 | 0 | 51 | 3 | 329 | 13 |
6. Penghargaan
Park Yong-woo telah mengumpulkan sejumlah penghargaan penting sepanjang karier klub dan internasionalnya.
FC Seoul
- K League 1:
- Juara: 2016
- Piala FA Korea:
- Juara: 2015
- Runner-up: 2016
- Liga Champions AFC:
- Semifinalis: 2016
Ulsan Hyundai
- K League 1:
- Juara: 2022
- Runner-up: 2019, 2021
- Piala FA Korea:
- Juara: 2017
- Runner-up: 2018
Gimcheon Sangmu
- K League 2:
- Juara: 2021
Al-Ain
- Liga Champions AFC:
- Juara: 2023-24
Tim Nasional U-23 Korea Selatan
- Kejuaraan U-23 AFC:
- Runner-up: 2016
7. Kontroversi
Pada 11 Juni 2023, Park Yong-woo terlibat dalam insiden kontroversial bersama rekan setimnya, Lee Myung-jae dan Lee Gyu-seong, ketika mereka membuat unggahan di media sosial yang dianggap menghina Sasalak Haiprakhon, seorang pemain Thailand yang pernah bermain untuk klub rival, Jeonbuk Hyundai Motors. Unggahan tersebut memicu tuduhan rasisme dan menuai kritik luas dari publik.
Menanggapi insiden ini, Federasi Sepak Bola Profesional Korea mengadakan komite disipliner pada 22 Juni 2023. Komite tersebut menjatuhkan sanksi berupa larangan bermain satu pertandingan dan denda sebesar 15.00 M KRW kepada ketiga pemain tersebut. Selain itu, klub Ulsan Hyundai juga didenda sebesar 30.00 M KRW. Insiden ini menjadi catatan penting dalam sejarah K League, karena ini adalah pertama kalinya komite disipliner diadakan untuk kasus rasisme sejak liga didirikan pada tahun 1983.