1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Peter Carter lahir pada tanggal 9 Agustus 1964 di Adelaide, Australia. Informasi lebih lanjut mengenai latar belakang keluarga dan masa kecilnya tidak banyak didokumentasikan, namun ia mulai menapaki jalur tenis sejak usia muda.
q=Adelaide, Australia|position=right
2. Karier Bermain
Peter Carter memiliki karier yang menjanjikan sebagai pemain tenis profesional, dikenal dengan gaya bermain tangan kanan dan pukulan backhand satu tangan. Tinggi badannya mencapai 180 cm. Namun, perjalanan kariernya sering kali dihambat oleh berbagai cedera.
Selama karier bermainnya, Peter Carter mencapai peringkat tertinggi No. 173 di kategori tunggal pada tanggal 13 Juli 1987, dan No. 117 di kategori ganda pada tanggal 7 April 1986, dalam daftar peringkat ATP. Rekor pertandingan tunggalnya adalah 4 kemenangan dan 17 kekalahan, sedangkan di kategori ganda ia mencatat 14 kemenangan dan 33 kekalahan. Total hadiah uang yang ia kumpulkan sepanjang karier bermainnya adalah 70.70 K USD.
Dalam turnamen Grand Slam, Carter memiliki beberapa partisipasi. Di Australia Terbuka kategori tunggal, ia mencapai babak pertama pada tahun 1982, 1988, dan 1989. Untuk kategori ganda di Australia Terbuka, ia berhasil mencapai babak kedua pada tahun 1985 dan 1988. Ia juga berpartisipasi di Prancis Terbuka ganda (babak pertama 1985, 1988), Wimbledon ganda (babak pertama 1988), dan AS Terbuka ganda (babak pertama 1982).
2.1. Pencapaian Utama
Pencapaian paling menonjol Peter Carter selama karier bermainnya adalah kemenangannya di Turnamen Tenis Melbourne (Melbourne Outdoor) pada bulan Desember 1985. Ia memenangkan gelar ganda di turnamen tersebut bersama rekannya, sesama pemain Australia, Darren Cahill. Mereka mengalahkan pasangan Amerika Brett Dickinson dan Argentina Roberto Saad di final.
3. Karier Kepelatihan
Setelah mengakhiri karier bermainnya, Peter Carter beralih menjadi seorang pelatih tenis, di mana ia memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam pengembangan bakat-bakat muda. Peran kepelatihannya menjadi sangat terkenal berkat hubungannya dengan salah satu bintang tenis terbesar dunia.
3.1. Melatih Roger Federer
Peter Carter secara luas diakui sebagai pelatih yang paling berpengaruh bagi Roger Federer. Ia pertama kali bertemu Federer ketika Federer berusia 9 tahun. Sejak pertemuan pertama itu, Carter dengan cepat mengidentifikasi bakat luar biasa Federer dan memprediksi bahwa ia akan menjadi pemain nomor satu dunia di masa depan.
Carter melatih Federer dalam dua periode terpisah: dari tahun 1991 hingga 1995, dan kemudian lagi dari tahun 1997 hingga 1998. Ia terus melatih Federer hingga Federer menjadi pemain tenis profesional. Hubungan antara Carter dan Federer lebih dari sekadar hubungan pelatih dan murid; Carter adalah sosok mentor yang memberikan pengaruh besar pada pengembangan pribadi dan profesional Federer.
Federer sendiri sering kali menyampaikan betapa pentingnya Peter Carter dalam hidupnya. Ia pernah menyatakan, "Peter adalah sosok yang sangat inspiratif dan penting dalam hidup saya. Ia mengajarkan saya untuk menghargai setiap orang. Saya tidak akan pernah bisa cukup berterima kasih kepadanya." Dedikasi dan bimbingan Carter membentuk fondasi mental dan teknis yang kemudian membawa Federer menuju puncak kariernya.
3.2. Kegiatan Kepelatihan Lainnya
Selain perannya yang krusial dalam melatih Roger Federer, Peter Carter juga mengemban tugas kepelatihan penting lainnya. Ia menjadi pelatih untuk tim Piala Davis Swiss pada tahun 2001 dan 2002. Peran ini menunjukkan pengakuan atas kemampuannya sebagai pelatih di level internasional dan kontribusinya terhadap tim nasional Swiss.
4. Kematian
Peter Carter meninggal dunia secara tragis pada tanggal 1 Agustus 2002, hanya delapan hari sebelum ulang tahunnya yang ke-38. Ia meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di Afrika Selatan. Pada saat itu, Carter sedang dalam perjalanan bulan madu yang tertunda ke Kruger National Park bersama istrinya, Sylvia, yang baru saja pulih dari penyakit Hodgkin.
Kecelakaan itu terjadi ketika kendaraan yang ditumpangi Carter oleng keluar jalur untuk menghindari tabrakan langsung dengan sebuah minivan. Peristiwa ini menyebabkan duka mendalam di komunitas tenis, terutama bagi Roger Federer yang baru saja kehilangan sosok mentor terdekatnya.
5. Warisan dan Dampak
Meskipun karier bermainnya relatif singkat dan tidak mencapai puncak tertinggi, warisan Peter Carter dalam dunia tenis sangatlah besar, terutama melalui dampaknya terhadap individu-individu yang ia bimbing. Filosofi kepelatihan dan bimbingan personalnya telah membentuk mentalitas dan kemampuan teknis para pemain, yang paling menonjol adalah Roger Federer.
5.1. Dampak pada Roger Federer
Kematian Peter Carter memiliki dampak emosional dan transformatif yang mendalam pada karier Roger Federer. Federer sangat terpukul dengan kehilangan mentornya. Namun, tragedi ini justru menjadi titik balik yang menguatkan tekad Federer untuk meraih kesuksesan.
Hanya setahun setelah kematian Carter, Federer berhasil meraih gelar Grand Slam pertamanya di Wimbledon Championships 2003. Banyak pengamat dan Federer sendiri mengaitkan kemenangan bersejarah ini dengan keinginan kuatnya untuk menghormati Peter Carter dan memenuhi harapan yang telah ditanamkan oleh pelatihnya. Kemenangan ini menjadi simbol dari warisan Carter yang terus hidup melalui pencapaian Federer.
6. Final Karier
Selama karier bermainnya, Peter Carter berhasil mencapai dan memenangkan satu final di kategori ganda. Berikut adalah rinciannya:
| Hasil | No. | Tanggal | Turnamen | Permukaan | Mitra | Lawan | Skor |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Menang | 1. | Des 1985 | Melbourne Outdoor (Melbourne, Australia) | Rumput | Darren Cahill | Brett Dickinson Roberto Saad | 7-6(7-3), 6-1 |