1. Early Life and Background
Peter Geach memiliki latar belakang pribadi yang beragam, dari kelahiran di London hingga pendidikan awal yang membentuk pandangan filosofis dan keagamaannya.
1.1. Birth and Family
Peter Geach lahir di Chelsea, London, pada tanggal 29 Maret 1916. Ia adalah putra tunggal dari George Hender Geach dan istrinya, Eleonora Frederyka Adolfina Sgonina. Ayahnya, yang bekerja di Layanan Pendidikan India, kemudian menjadi profesor filsafat di Lahore dan selanjutnya menjabat sebagai kepala perguruan tinggi pelatihan guru di Peshawar.
Pernikahan orang tuanya tidak bahagia dan segera bubar. Hingga usia empat tahun, Peter Geach tinggal bersama kakek-nenek dari pihak ibunya, yang merupakan imigran Polandia, di Cardiff. Setelah itu, ia ditempatkan di bawah pengawasan seorang wali (sampai ayahnya kembali ke Britania Raya), dan kontak dengan ibu serta kakek-neneknya terputus.
1.2. Childhood and Education
Geach bersekolah di Sekolah Katedral Llandaff di Cardiff dan kemudian di Clifton College. Ayahnya, yang pernah belajar dengan Bertrand Russell dan G. E. Moore di Universitas Cambridge, mulai mengajarinya filsafat, diawali dengan logika.
Pada tahun 1934, Geach memenangkan beasiswa untuk masuk ke Balliol College, Universitas Oxford, dan lulus pada tahun 1938 dengan gelar kehormatan kelas satu dalam bidang literae humaniores. Di Oxford, ia semakin terlibat dalam perdebatan intelektual dengan umat Katolik. Melalui perdebatan inilah ia menemukan iman Katolik, dan kemudian berpindah agama ke Gereja Katolik Roma. Ia menggambarkan pengalamannya tersebut: "Saya jelas lebih pintar dari mereka, tetapi mereka memiliki keuntungan tak terukur bahwa mereka benar-keuntungan yang tidak mereka sia-siakan dengan menggunakan filsafat dan apologetika buruk yang kadang diajarkan di sekolah-sekolah Katolik saat itu. Suatu hari pertahanan saya tiba-tiba runtuh: saya tahu bahwa jika saya ingin tetap menjadi orang yang jujur, saya harus mencari pengajaran dalam Agama Katolik. Saya diterima di Gereja Katolik pada 31 Mei 1938."
2. Academic Career
Karier akademis Peter Geach membentang selama beberapa dekade, ditandai dengan posisi profesor, penelitian, dan keterlibatannya selama masa perang.
2.1. Activities during World War II
Setelah lulus, Geach menghabiskan satu tahun (1938-1939) sebagai Gladstone Research Student, berbasis di Perpustakaan St Deiniol, Hawarden.
Geach menolak untuk bergabung dengan Angkatan Darat Britania Raya dalam Perang Dunia II dan, sebagai penentang hati nurani, ia dipekerjakan selama masa perang dalam produksi kayu. Meskipun demikian, Geach sendiri menceritakan bahwa ia kemudian mencoba, namun tidak berhasil, untuk bergabung dengan Tentara Polandia Bebas.
2.2. University Appointments and Research
Setelah berakhirnya perang pada tahun 1945, ia melanjutkan penelitian lebih lanjut di Universitas Cambridge.
Pada tahun 1951, Geach diangkat ke jabatan akademis substantif pertamanya sebagai asisten dosen di Universitas Birmingham, dan kemudian menjadi Reader dalam Logika. Pada tahun 1966, Geach mengundurkan diri sebagai bentuk protes terhadap keputusan Universitas untuk mendirikan Institut Budaya Kontemporer. Dalam surat pengunduran dirinya, ia menyatakan tidak ingin bertahan di universitas yang "lebih memilih Seni Pop daripada Logika". Pada tahun yang sama, ia diangkat sebagai Profesor Logika di Departemen Filsafat di Universitas Leeds. Geach pensiun dari jabatannya di Leeds pada tahun 1981 dengan gelar Profesor Emeritus Logika.
2.3. Visiting Professorships
Peter Geach juga pernah menjabat sebagai profesor tamu di berbagai universitas terkemuka, termasuk Cornell, Chicago, Michigan, Pennsylvania, dan Warsawa, yang menunjukkan jangkauan internasionalnya dalam dunia akademis.
3. Philosophical Work
Karya filosofis Peter Geach sangat luas dan mendalam, mencakup berbagai bidang dan memperkenalkan konsep-konsep kunci yang berpengaruh.
3.1. Major Works and Key Concepts
Karya-karya awalnya mencakup teks-teks klasik seperti Mental Acts (1957) dan Reference and Generality (1962). Dalam Reference and Generality, ia membela konsepsi referensi yang pada dasarnya modern terhadap teori-teori supposition abad pertengahan. Perspektif Katoliknya sangat terintegrasi dalam filsafatnya.
3.2. Analytical Thomism
Geach dianggap sebagai salah satu pendiri Thomisme Analitik, meskipun aliran pemikiran yang berlanjut melalui karya-karyanya dan Elizabeth Anscombe baru secara eksplisit dinamai demikian empat puluh tahun kemudian oleh John Haldane. Tujuan dari Thomisme Analitik adalah untuk mensintesis pendekatan Thomisme dan filsafat analitik.
3.3. Influence of Wittgenstein
Peter Geach adalah seorang mahasiswa dan pengikut awal Ludwig Wittgenstein saat berada di Universitas Cambridge. Pengaruh Wittgenstein sangat terlihat dalam pemikiran filosofisnya.
3.4. Views on Human Nature and Reason
Geach membela posisi Thomistik bahwa manusia pada dasarnya adalah hewan rasional, masing-masing diciptakan secara ajaib. Ia menolak upaya-upaya Darwinisme untuk menganggap akal sebagai tidak esensial bagi kemanusiaan, menyebutnya sebagai "sofisme belaka, menggelikan, atau menyedihkan." Ia menolak kemampuan bahasa hewan sebagai sekadar "asosiasi tanda-tanda manual dengan benda atau kinerja."
3.5. Theory of Truth
Geach menolak konsepsi kebenaran yang pragmatis dan epistemik, dan mendukung versi teori korespondensi kebenaran yang diusulkan oleh Thomas Aquinas. Ia berpendapat bahwa ada satu realitas yang berakar pada Tuhan sendiri, yang merupakan pembuat kebenaran tertinggi. Menurut Geach, Tuhan adalah kebenaran. Ia menganggap W.V. Quine dan Arthur Prior sebagai sekutunya, karena mereka memegang tiga kebenaran: bahwa tidak ada makhluk yang tidak ada; bahwa suatu proposisi dapat muncul dalam wacana tanpa ditegaskan di sana; dan bahwa makna suatu istilah tidak bergantung pada kebenaran proposisi di mana ia muncul.
3.6. Theory of Identity
Geach secara terkenal berpendapat bahwa gagasan identitas absolut harus ditinggalkan, untuk digantikan dengan predikat identitas relatif.
3.7. Metaethics and Ethical Contributions
Dalam metaetika, perdebatan berkembang pada tahun 1960-an dan 1970-an mengenai apakah mungkin secara logis menurunkan pernyataan 'seharusnya' (ought) kategoris dari pernyataan 'adalah' (is). Perdebatan ini melibatkan Richard Hare, Max Black, Philippa Foot, dan John Searle, di antara banyak lainnya. Geach memberikan kontribusi penting dalam perdebatan ini dengan sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 1977, yang bertujuan untuk menurunkan satu 'seharusnya' kategoris dari premis-premis yang murni faktual. Ia juga dikenal karena menciptakan contoh etis terkenal tentang "penjelajah gua yang terjebak" (stuck potholer), ketika berargumen menentang gagasan bahwa mungkin benar untuk membunuh seorang anak untuk menyelamatkan ibunya.
4. Personal Life
Selain karier akademisnya, Peter Geach memiliki kehidupan pribadi yang kaya, terutama dalam hubungannya dengan sesama filsuf.
4.1. Marriage and Family
Istrinya dan kolaborator sesekali adalah filsuf Elizabeth Anscombe. Keduanya adalah mualaf Katolik Roma, mereka menikah di Brompton Oratory pada tahun 1941 dan memiliki tujuh anak. Mereka menulis buku bersama pada tahun 1961 berjudul Three Philosophers, dengan Anscombe menyumbangkan bagian tentang Aristoteles dan Geach masing-masing tentang Aquinas dan Gottlob Frege. Selama seperempat abad, mereka adalah tokoh terkemuka dalam Philosophical Enquiry Group, sebuah pertemuan tahunan para filsuf Katolik yang diadakan di Spode House di Staffordshire yang didirikan oleh Columba Ryan pada tahun 1954.
5. Awards and Honours
Peter Geach menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa dalam bidang filsafat dan Gereja Katolik.
5.1. Academic Honours
Pada tahun 1965, Geach terpilih sebagai Fellow of the British Academy (FBA), sebuah pengakuan atas keunggulan akademisnya. Ia juga terpilih sebagai honorary fellow dari Balliol College pada tahun 1979.
5.2. Papal Commendation
Pada tahun 1999, ia dianugerahi salib kepausan Pro Ecclesia et Pontifice oleh Tahta Suci sebagai penghargaan atas karya filosofisnya yang luar biasa.
6. Death
Peter Geach meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2013 di Addenbrooke's Hospital di Cambridge. Ia dimakamkan di kuburan yang sama dengan istrinya di Ascension Parish Burial Ground.
7. Works
Peter Geach adalah seorang penulis yang produktif, dengan banyak buku dan artikel yang diterbitkan sepanjang kariernya.
7.1. Major Books and Edited Works
- Translations from the Philosophical Writings of Gottlob Frege (diedit bersama Max Black), 1952 (edisi ke-2 1960, edisi ke-3 1980)
- Descartes: Philosophical Writings (bersama G.E.M. Anscombe), 1954
- Mental Acts: Their Content and Their Objects, 1957 (dicetak ulang 1997)
- Three Philosophers: Aristotle; Aquinas; Frege (bersama G.E.M. Anscombe), 1961
- Reference and Generality: An Examination of Some Medieval and Modern Theories, 1962
- History of the Corruptions of Logic, 1968
- God and the Soul, 1969 (dicetak ulang 2001)
- Logic Matters, 1972
- Reason and Argument, 1976
- Providence and Evil: The Stanton Lectures 1971-2, 1977
- The Virtues: The Stanton Lectures 1973-4, 1977
- Truth, Love, and Immortality: An Introduction to McTaggart's Philosophy, 1979
- Wittgenstein's Lectures on Philosophical Psychology, 1946-47: Notes by P.T. Geach, K.J. Shah, and A.C. Jackson (diedit), 1989
- Logic and Ethics (diedit bersama Jacek Holowka), 1990
- Truth and Hope: The Furst Franz Josef und Furstin Gina Lectures Delivered at the International Academy of Philosophy in the Principality of Liechtenstein, 1998, 2001
7.2. Major Articles
- "Good and Evil," Analysis (1956), dicetak ulang dalam Philippa Foot (ed.) Theories of Ethics (1967).
- "Ascriptivism." Philosophical Review 69 (2):221-225, 1960, dicetak ulang dalam Richard Rorty (ed.) The Linguistic Turn (1967).
- "PLATO'S "PLATO'S EUTHYPHRO": An Analysis and Commentary," The Monist Vol. 50, No. 3, Juli 1966.
- "Some Problems about Time," Proceedings of the British Academy 51, 1965, 1966.
- "Form and Existence," dalam Anthony Kenny (eds) Aquinas. Modern Studies in Philosophy (1969).
- "Nominalism," dalam Anthony Kenny (eds) Aquinas. Modern Studies in Philosophy (1969).
- "A Program for Syntax" (1970). Synthèse 22:3-17. dicetak ulang dalam Donald Davidson & Gilbert Harman (edc.) Semantics of natural language (1972).
- "Saying and Showing in Frege and Wittgenstein," Acta Philosophica Fennica 28 (1976): 54-70.
- "Again the Logic of 'Ought'," Philosophy 52 (211): 473-476, 1977.
- "Truth and God," Proceedings of the Aristotelian Society, Supplementary Volume LVI, 1982.
- "Whatever Happened to Deontic Logic," dicetak ulang dalam Logic and Ethics (diedit oleh Geach bersama Jacek Holowka), 1990.
8. Assessment and Influence
Pemikiran Peter Geach meninggalkan dampak yang signifikan dalam berbagai bidang filsafat, memengaruhi generasi filsuf berikutnya.
8.1. Influence on Philosophy
Pengaruh Geach sangat terasa dalam pengembangan Thomisme Analitik, sebuah gerakan yang ia rintis. Argumennya mengenai teori identitas relatif juga menjadi titik referensi penting dalam diskusi metafisika. Selain itu, kontribusinya terhadap perdebatan metaetika, khususnya mengenai hubungan antara 'is' dan 'ought', terus menjadi bahan diskusi dalam filsafat moral.
8.2. Festschriften
Sebagai pengakuan atas kontribusi filosofisnya, beberapa volume peringatan (Festschriften) telah diterbitkan untuk menghormatinya. Ini termasuk Peter Geach: Philosophical Encounters (1991) yang diedit oleh Harry A. Lewis, dan Moral Truth and Moral Tradition: Essays in Honour of Peter Geach and Elizabeth Anscombe (1994) yang diedit oleh Luke Gormally.