1. Kehidupan awal dan latar belakang
Girard lahir pada tanggal 4 April 1954 di Vauvert, Gard, Prancis. Ia tumbuh di lingkungan yang kelak membawanya ke dunia sepak bola profesional.
2. Karier bermain
Karier bermain René Girard terutama dihabiskan di klub-klub Prancis, di mana ia dikenal sebagai gelandang bertahan yang andal, dan juga sempat mewakili Prancis di ajang internasional.
2.1. Karier klub
René Girard memulai karier profesionalnya sebagai pemain di klub Nîmes pada tahun 1973, di mana ia bermain hingga tahun 1980 dengan total 202 penampilan dan mencetak 27 gol. Setelah itu, ia bergabung dengan Bordeaux dari tahun 1980 hingga 1988. Selama waktunya di Bordeaux, ia menjadi bagian dari salah satu era paling sukses dalam sejarah klub. Ia tampil sebanyak 241 kali dan mencetak 17 gol untuk tim tersebut.
Bersama Bordeaux, Girard meraih tiga gelar Ligue 1 pada musim 1983-84, 1984-85, dan 1986-87. Ia juga memenangkan dua gelar Coupe de France secara berturut-turut, yaitu pada 1986 dan 1987, keduanya diraih setelah mengalahkan rival sengit Olympique de Marseille. Selain itu, ia juga memenangkan Trophée des Champions pada tahun 1986. Ia kemudian kembali ke Nîmes pada tahun 1988 dan pensiun pada tahun 1991, setelah membuat 92 penampilan dan mencetak 5 gol di periode keduanya bersama klub tersebut.
2.2. Karier internasional
René Girard tampil sebanyak tujuh kali untuk Prancis dan mencetak satu gol. Ia adalah bagian dari skuad Prancis yang mencapai posisi keempat di Piala Dunia FIFA 1982 yang diselenggarakan di Spanyol. Dalam skuad tersebut, ia bermain bersama legenda-legenda sepak bola Prancis seperti Michel Platini, Alain Giresse, dan Jean Tigana, di bawah arahan pelatih Michel Hidalgo. Meskipun tidak bermain dalam setiap pertandingan, partisipasinya dalam turnamen tersebut merupakan puncak karier internasionalnya.
3. Karier kepelatihan
Setelah pensiun sebagai pemain, René Girard beralih ke dunia kepelatihan, memulai perannya di tim-tim klub dan tim nasional junior Prancis, sebelum meraih kesuksesan besar di Montpellier HSC.
3.1. Peran kepelatihan awal
René Girard memulai karier kepelatihannya di mantan klubnya, Nîmes, pada tahun 1992. Setelah itu, ia melatih Pau FC dari tahun 1996 hingga 1997, dan Strasbourg pada tahun 1998. Pengalamannya melatih tim-tim klub awal ini membekali dirinya dengan pengetahuan yang lebih dalam tentang taktik dan manajemen tim.
Dari tahun 1998 hingga 2002, Girard menjabat sebagai asisten pelatih tim nasional Prancis. Setelah itu, ia mengambil alih peran sebagai pelatih di berbagai tingkatan tim nasional junior Prancis. Ia melatih tim nasional U-19 Prancis dari tahun 2002 hingga 2003, kemudian tim nasional U-16 Prancis dari tahun 2003 hingga 2004. Puncak perannya di tim junior adalah ketika ia melatih tim nasional U-21 Prancis dari tahun 2004 hingga 2008, mengambil alih posisi dari Raymond Domenech.
Sebagai pelatih U-21, Girard memimpin timnya dalam beberapa kampanye kualifikasi Kejuaraan Eropa U-21 UEFA. Pada kualifikasi tahun 2004, timnya kalah dalam babak playoff melawan Portugal. Pada turnamen tahun 2006, timnya berhasil mencapai babak semifinal sebelum tersingkir. Namun, pada kualifikasi tahun 2007, tim U-21 Prancis kembali kalah di babak playoff, kali ini dari Israel. Karena hasil yang kurang memuaskan di akhir kualifikasi 2009, ia digantikan dari posisinya.
3.2. Montpellier HSC
Pada tanggal 3 Juni 2009, René Girard ditunjuk sebagai pelatih kepala baru Montpellier HSC, menggantikan Rolland Courbis. Montpellier saat itu baru saja promosi kembali ke Ligue 1, dan Girard memiliki tugas untuk membangun tim yang kompetitif.
Pada musim pertamanya (2009-10) setelah promosi, ia secara mengejutkan memimpin Montpellier finis di posisi kelima di Ligue 1, sebuah pencapaian luar biasa yang juga mengamankan tiket kualifikasi untuk Liga Eropa UEFA. Namun, musim 2010-11 menyaksikan penurunan performa tim. Meskipun penyerang andalan mereka, Olivier Giroud, mencetak 12 gol, tim secara keseluruhan mengalami masalah produktivitas gol yang serius, finis di posisi ke-14 dengan hanya mencetak 32 gol, terendah kedua di liga. Meskipun ada rumor mengenai pemecatan dirinya, Girard tetap dipertahankan untuk musim berikutnya.
Pada musim 2011-12, Montpellier, di bawah arahan Girard, berhasil mengguncang dunia sepak bola Prancis dengan memenangkan gelar Ligue 1 pertama dalam sejarah klub. Mereka menyelesaikan musim dengan 82 poin, tiga poin lebih banyak dari tim yang didukung dana besar, Paris Saint-Germain, yang merupakan favorit juara. Kemenangan ini merupakan sebuah dongeng dalam sepak bola Prancis.
Setelah timnya meraih gelar, Girard menyatakan, "Saya pikir kemenangan kami adalah dorongan nyata bagi sepak bola Prancis. Ini menunjukkan bahwa setiap orang bisa mengalahkan setiap orang dan uang bukanlah segalanya. Kami adalah klub teman-teman, klub yang mengembangkan pemain muda dan memberi mereka kesempatan. Pada akhirnya, ini berhasil dengan baik bagi kami. Kami memainkan sepak bola yang hebat, dengan tim yang seimbang dan saya sangat gembira." Kemenangan ini menegaskan pandangannya tentang pentingnya kebersamaan tim dan pengembangan bakat lokal.
3.3. Peran kepelatihan selanjutnya
Setelah kesuksesan luar biasa dengan Montpellier, René Girard mengambil alih jabatan pelatih Lille pada Juli 2013, menggantikan Rudi Garcia yang pindah ke A.S. Roma. Ia melatih Lille hingga tahun 2015.
Pada tanggal 30 September 2018, ia ditunjuk sebagai pelatih kepala klub Maroko, Wydad AC. Selain itu, ia juga sempat melatih Nantes pada tahun 2016.
4. Penghargaan
Berikut adalah daftar penghargaan yang diraih oleh René Girard baik sebagai pemain maupun manajer.
4.1. Sebagai pemain
- Bordeaux
- Ligue 1 (3): 1983-84, 1984-85, 1986-87
- Coupe de France (2): 1985-86, 1986-87
- Trophée des Champions (1): 1986
4.2. Sebagai manajer
- Montpellier
- Ligue 1 (1): 2011-12