1. Kehidupan
Revilo P. Oliver adalah seorang akademisi dan polemis yang kehidupannya mencerminkan pergeseran dari karier akademis klasik menjadi keterlibatan yang mendalam dalam gerakan sayap kanan jauh di Amerika Serikat.
1.1. Masa Muda dan Pendidikan
Revilo Pendleton Oliver lahir pada tanggal July 7, 19087 Juli 1908Bahasa Inggris di dekat Corpus Christi, Texas. Ia menempuh pendidikan sekolah menengah selama dua tahun di Illinois. Oliver kemudian menulis bahwa ia pernah menjalani "salah satu mastoidectomy pertama yang dilakukan lebih dari sekadar eksperimen berani." Karena tidak menyukai musim dingin yang keras, ia pindah ke California, di mana ia belajar bahasa Sanskerta. Ia menggunakan buku pegangan karya Friedrich Max Müller dan tata bahasa Monier Monier-Williams, dan kemudian menemukan seorang misionaris Hindu yang membimbingnya.
Pada masa remajanya, Oliver menemukan hiburan dengan menyaksikan para evangelis "merayu orang-orang yang berpikiran sederhana", menghadiri pertunjukan Aimee Semple McPherson dan Katherine Tingley. Pada usia enam belas tahun, ia masuk Pomona College di Claremont, California.
1.2. Karier Akademik
Pada tahun 1930, Oliver menikah dengan Grace Needham. Ia kemudian kembali ke Illinois untuk kuliah di Universitas Illinois di bawah bimbingan William Abbott Oldfather. Buku pertamanya adalah terjemahan beranotasi dari bahasa Sanskerta, Mricchakatika (The Little Clay Cart), yang diterbitkan oleh Universitas Illinois pada tahun 1938. Ia meraih gelar PhD pada tahun 1940. Pada tahun yang sama, universitas tersebut menerbitkan tesis doktoralnya, [https://archive.org/details/niccoloperottisv00epic Niccolò Perotti's Translations of the Enchiridion], yang diterbitkan ulang pada tahun 1954 dengan judul Niccolo Perotti's Version of the Enchiridion of Epictetus.
Oliver memulai pengajaran kelas pascasarjana. Selama beberapa tahun, ia juga memberikan kursus pascasarjana tentang Renaisans, mengajar di Departemen Bahasa Spanyol dan Bahasa Italia. Ia mengklaim dapat membaca sebelas bahasa.
Pada tahun 1945, Oliver meninggalkan Washington, D.C. dan bergabung dengan Universitas Illinois sebagai asisten profesor. Ia menjadi profesor asosiasi pada tahun 1947 dan profesor penuh pada tahun 1953. Meskipun ia menerbitkan sedikit karya di media akademis, ia kemudian dikenal karena artikel-artikel politiknya yang konservatif yang mengekspresikan antisemitisme dan nasionalisme kulit putih. Ia pensiun dari Universitas Illinois pada tahun 1977 sebagai profesor emeritus.
1.3. Dinas Militer
Menurut tulisannya sendiri, Oliver bekerja di sebuah unit intelijen militer dalam Signal Services selama Perang Dunia II. Ia menulis bahwa ia bekerja di Departemen Perang Amerika Serikat dari tahun 1942 hingga musim gugul 1945, dan bahwa ia "bertanggung jawab atas pekerjaan sekitar 175 orang."
1.4. Keterlibatan dalam Gerakan Konservatif
Sejak tahun 1956 hingga Mei 1960, Oliver adalah seorang pengulas buku awal untuk majalah National Review, sampai ia dikeluarkan oleh editornya, William F. Buckley Jr., karena pandangan antisemitnya yang publik. Buckley, yang bertujuan menjadikan konservatisme lebih terhormat bagi orang Amerika yang menolak antisemitisme dan ekstremisme, secara pribadi mengakui bahwa Oliver adalah seorang antisemit meskipun ia menjalin persahabatan yang erat dengan Oliver. Oliver juga menulis untuk majalah The American Mercury.
Pada tahun 1958, Oliver bergabung sebagai anggota pendiri John Birch Society yang didirikan oleh Robert W. Welch Jr., sebuah organisasi anti-komunis. Ia menjabat sebagai anggota dewan nasionalnya dan editor asosiasi majalahnya, American Opinion. Pada tahun 1962, Buckley secara terbuka menolak Welch dan "Birchers", menyatakan bahwa mereka "jauh dari akal sehat" dan mendesak Partai Republik untuk membersihkan dirinya dari pengaruh Welch. Penolakan ini menciptakan keretakan dalam persahabatan Buckley dengan Oliver.
Setelah pembunuhan Presiden John F. Kennedy, Oliver menulis artikel dua bagian berjudul "Marxmanship in Dallas" yang diterbitkan pada bulan Maret 1964 di American Opinion, majalah John Birch Society. Artikel itu menuduh bahwa Lee Harvey Oswald telah melakukan pembunuhan tersebut sebagai bagian dari konspirasi komunis untuk membunuh Kennedy, yang digambarkan Oliver sebagai boneka yang telah kehilangan kegunaannya. Pada Maret 1964, Oliver ditegur oleh Dewan Pengawas Universitas Illinois, tetapi ia diizinkan untuk mempertahankan jabatannya. Oliver bersaksi di hadapan Komisi Warren pada musim gugur tahun itu.
1.5. Aktivitas Nasionalisme Kulit Putih
Pada tahun 1966, Oliver membuat Welch malu dengan menyatakan bahwa masalah dunia akan berakhir jika "semua Yahudi diuapkan besok pagi" bersama dengan "Illuminati" dan "Bolshevik". Menuduh bahwa Welch telah menipunya atau menjual diri kepada kepentingan Zionis, ia mengecam apa yang disebutnya "penipuan Birch" (the Birch hoaxBahasa Inggris). Ia "dipaksa mengundurkan diri" dari John Birch Society pada tanggal 30 Juli 1966. Oliver kemudian mengklaim pada tahun 1981 bahwa ia telah menemukan bahwa Welch "hanyalah kepala nominal dari bisnis Birch, yang ia operasikan di bawah pengawasan komite Yahudi". Oliver digambarkan sebagai "seorang antisemit yang kejam" dalam memoar Claire Conner tentang masa itu, Wrapped in the Flag: A Personal History of America's Radical Right. Sejak tahun 1960-an hingga kematiannya, Oliver terus menulis esai yang menuduh adanya konspirasi Yahudi.
Oliver selanjutnya terlibat dengan National Youth Alliance (NYA) yang didirikan oleh Willis Carto. Oliver juga membimbing William Luther Pierce, pendiri National Alliance dan penulis The Turner Diaries. Oliver kemungkinan besar adalah penulis novel anonim tahun 1959 berjudul The John Franklin Letters, yang dikutip oleh Pierce sebagai inspirasi langsungnya untuk The Turner Diaries. Ia juga membimbing aktivis neo-Nazi Kevin Alfred Strom. Menurut Andrew S. Winston dari Universitas Guelph, "Tulisan-tulisan Oliver tentang Yahudi dan perkawinan antar-ras menjadi bagian penting dari budaya neo-Nazi pada awal abad ke-21."
Pada tahun 1978, Oliver menjadi penasihat editorial untuk Institute for Historical Review, sebuah organisasi yang utamanya didedikasikan untuk penolakan Holocaust. Ia juga merupakan kontributor tetap Liberty Bell, sebuah majalah antisemit yang diterbitkan oleh George P. Dietz.
1.6. Tahun-Tahun Akhir dan Kematian
Pada tahun 1994, setelah menderita leukemia dan emfisema parah, Oliver melakukan bunuh diri pada usia 86 tahun di Urbana, Illinois. Hartanya diatur untuk menerbitkan beberapa karyanya secara anumerta melalui Historical Review Press dan Liberty Bell, serta untuk memenuhi kebutuhan istrinya, Grace, di masa tuanya.
2. Pemikiran dan Ideologi
Pemikiran Revilo P. Oliver ditandai oleh pandangan ekstrem antisemit dan penolakan terhadap Kekristenan tradisional, yang ia anggap merusak peradaban Barat.
2.1. Antisemitisme dan Teori Konspirasi
Revilo P. Oliver adalah seorang antisemit ekstrem yang secara terbuka menyatakan keyakinannya bahwa masalah dunia akan berakhir jika "semua Yahudi diuapkan besok pagi" bersama dengan "Illuminati" dan "Bolshevik". Sejak tahun 1960-an hingga kematiannya, ia secara konsisten menulis esai yang menuduh adanya konspirasi Yahudi yang luas. Ia meyakini bahwa Robert W. Welch Jr., pendiri John Birch Society, telah menipu dirinya atau menjual diri kepada kepentingan Zionis, yang ia sebut sebagai "penipuan Birch" (the Birch hoaxBahasa Inggris). Klaimnya yang lebih lanjut pada tahun 1981, bahwa Welch "hanyalah kepala nominal dari bisnis Birch, yang ia operasikan di bawah pengawasan komite Yahudi", menunjukkan sejauh mana ia melihat pengaruh Yahudi dalam setiap aspek yang tidak sesuai dengan pandangannya. Pandangannya yang virulen terhadap Yahudi adalah alasan utama pengusirannya dari gerakan konservatif arus utama dan John Birch Society.
2.2. Pandangan tentang Kekristenan
Meskipun awalnya seorang pendukung bahwa Kekristenan sangat penting bagi peradaban Barat, Oliver kemudian menjadi yakin bahwa Kekristenan, dengan mempromosikan universalitas dan persaudaraan daripada kelangsungan hidup ras, sebenarnya adalah produk Yahudi dan bagian dari konspirasi yang lebih besar.
Dalam sebuah artikel tahun 1990, ia mengkarakterisasi Kekristenan sebagai "sifilis spiritual" yang "telah merusak pikiran ras kita dan menyebabkan kelumpuhan keinginan kita untuk hidup." Damon T. Berry, dalam bukunya Blood and Faith: Christianity and American White Nationalism (Syracuse University Press, 2017), mendedikasikan satu bab untuk Oliver, menyimpulkan bahwa "Oliver membenci konservatisme dan Kekristenan... karena keduanya sama-sama merepresentasikan baginya racun ideologis yang asing bagi insting terbaik ras kulit putih untuk mempertahankan keberadaannya." Pandangan ini menunjukkan pergeseran ekstrem dalam pemikirannya, dari seorang akademisi klasik menjadi seorang polemis sayap kanan jauh yang menolak fondasi peradaban Barat yang ia pelajari.
3. Karya
Revilo P. Oliver meninggalkan warisan intelektual yang signifikan dalam bentuk buku, esai, surat, dan rekaman pidato, yang banyak di antaranya mencerminkan pandangan politiknya yang ekstrem.
3.1. Buku Utama
- The Little Clay Cart. Urbana: University of Illinois Press (1938).
- [https://archive.org/details/niccoloperottisv00epic Niccolò Perotti's Translations of the Enchiridion]. University of Illinois Press (1940).
- The John Franklin Letters (1959); meskipun anonim, ia dianggap sebagai penulis yang paling mungkin.
- History and Biology. Griff Press (1963).
- [https://ia803100.us.archive.org/11/items/AllAmericaMustKnowTheTerror1959/1959%20-%20All%20America%20Must%20Know%20THE%20TERROR%20That%20Is%20Upon%20Us%20-%20Revilo%20P.%20Oliver.pdf All America Must Know the Terror that Is Upon Us]. Bakersfield: Conservative Viewpoint (1966); Liberty Bell Publications (1975).
- Conspiracy or Degeneracy?. Power Products (1967).
- [https://archive.org/download/ChristianityAndTheSurvivalOfTheWest/ChristianityAndTheSurvivalOfTheWest.pdf Christianity and the Survival of the West]. Sterling, VA: Sterling Enterprises (1973).
- Dicetak ulang, dengan poskrip baru: Cape Canaveral: Howard Allen (1978).
- [https://archive.org/details/Ralph_perrier--revilo_oliver--theJewsLoveChristianity1966 The Jews Love Christianity]. Liberty Bell Publications (1980). Diterbitkan dengan nama samaran "Ralph Perrier."
- [https://archive.org/details/AmericasDecline1983V2 America's Decline: The Education of a Conservative]. London: Londinium Press (1981).
- Dicetak ulang: Historical Review Press (1983).
- [https://ia801802.us.archive.org/22/items/oliver-revilo-pendleton-the-enemy-of-our-enemies_202012/Oliver%20Revilo%20Pendleton%20-%20The%20enemy%20of%20our%20enemies.pdf The Enemy of Our Enemies]. Liberty Bell Publications (1981).
- "Populism" and "Elitism". Liberty Bell Publications (1982).
- Christianity Today: Four Articles. Liberty Bell Publications (1987).
- [https://archive.org/details/OliverReviloP.-TheYellowPerillibertyBell1983 The Yellow Peril]. Liberty Bell Publications (1983).
3.2. Publikasi Anumerta
Setelah kematiannya, beberapa karya Revilo P. Oliver diterbitkan:
- The Origins of Christianity. Historical Review Press (1994).
- Reflections on the Christ Myth. Historical Review Press (1994).
- The Origins of Christianity. Historical Review Press (2001).
- The Jewish Strategy [https://archive.org/details/The_Jewish_Strategy (Audio)]. Palladian Books (2002).
- Against the Grain. Liberty Bell Publications (2004).
3.3. Surat dan Pidato
Revilo P. Oliver juga meninggalkan jejak intelektual melalui surat-surat penting dan rekaman pidato publik serta siarannya, yang banyak di antaranya mencerminkan pandangan politiknya.
Beberapa surat penting meliputi:
- Surat kepada William F. Friedman: Sebuah tanggapan atas surat Friedman yang memberikan detail tentang dua manuskrip yang diminati Friedman untuk perpustakaan AFSA (23 Juni 1952).
- Surat Pengunduran Diri dari John Birch Society: Surat yang ditujukan kepada anggota Dewan John Birch Society (14 Agustus 1966), menjelaskan pengunduran dirinya dari organisasi tersebut.
Pidato dan siaran publiknya yang tersedia dalam bentuk rekaman meliputi:
- The Meaning of Americanism (18 Maret 1960)
- They Shall Not Go Unpunished (1961)
- Informal talk about Communism (Juni 1961)
- On Communism (Juni 1961)
- The Ends of Socialism (23 April 1963)
- The Mad Marxmen (April 1964)
- Can 'Liberals' be Educated? (10 September 1965)
- Self Preservation (1966)
- Conspiracy or Degeneracy? (2 Juli 1966)
- The Road Ahead (14 April 1967)
- What We Owe Our Parasites (9 Juni 1968)
- Race and Revolution (10 Agustus 1968)
4. Nama dan Nama Samaran
Nama "Revilo P. Oliver" adalah sebuah palindrom, yaitu sebuah frasa yang dibaca sama baik dari depan maupun dari belakang. Oliver menulis bahwa nama depannya, yang merupakan sebuah palindrom yang jelas, telah menjadi "beban" bagi putra sulung atau putra tunggal di keluarganya selama enam generasi.
Ia menggunakan beberapa nama samaran, termasuk "Ralph Perier" untuk karya-karyanya seperti The Jews Love Christianity dan Religion and Race, serta "Paul Knutson" untuk Aryan Asses. Oliver juga terkadang disebut sebagai penulis pendahuluan untuk buku Imperium karya Francis Parker Yockey, meskipun pendahuluan tersebut dikreditkan kepada Willis Carto.
5. Penilaian dan Kritik
Revilo P. Oliver adalah figur yang kompleks dan kontroversial. Meskipun memiliki latar belakang akademis yang kuat, reputasinya terutama ditentukan oleh pandangan politiknya yang ekstrem.
5.1. Penilaian Sejarah
Dari sisi akademis, Revilo P. Oliver adalah seorang filolog klasik yang berdedikasi dan profesor yang dihormati di Universitas Illinois. Karya-karya awalnya seperti terjemahan Mricchakatika dan tesis doktoralnya tentang Niccolò Perotti menunjukkan keahliannya di bidang tersebut. Ia juga dikenal fasih dalam sebelas bahasa. Ia memulai kariernya sebagai pengulas buku untuk majalah konservatif terkemuka seperti National Review. Namun, seiring waktu, Oliver semakin dikenal karena artikel-artikel politiknya yang kontroversial yang mengekspresikan antisemitisme dan nasionalisme kulit putih, yang akhirnya membayangi pencapaian akademisnya.
5.2. Kritik dan Kontroversi
Kritik utama dan kontroversi seputar Revilo P. Oliver berpusat pada pandangan dan aktivitas ekstremnya:
- Antisemitisme Ekstrem: Oliver adalah seorang antisemit yang virulen. Ia secara terbuka menyatakan keinginannya agar "semua Yahudi diuapkan" dan terus-menerus memproduksi esai yang menuduh adanya konspirasi Yahudi. Pandangannya yang ekstrem menyebabkan ia diusir dari John Birch Society dan dikucilkan oleh tokoh konservatif seperti William F. Buckley Jr..
- Ideologi Rasis: Ia mengadvokasi nasionalisme kulit putih dan menyatakan pandangan rasis tentang "ras Arya", bahkan menganggap Kekristenan sebagai "sifilis spiritual" karena mempromosikan universalitas dan persaudaraan yang menurutnya melemahkan "ras"nya. Pandangannya tentang "perkawinan antar-ras" juga menjadi bagian penting dari budaya neo-Nazi.
- Penolakan Holocaust: Ia menjadi penasihat editorial untuk Institute for Historical Review, sebuah organisasi yang berdedikasi pada penolakan Holocaust, dan berkontribusi pada publikasi-publikasi antisemit seperti Liberty Bell.
- Teori Konspirasi Pembunuhan John F. Kennedy: Artikelnya "Marxmanship in Dallas", yang menuduh Lee Harvey Oswald sebagai bagian dari konspirasi komunis untuk membunuh Kennedy, menarik perhatian nasional dan menyebabkan ia bersaksi di hadapan Komisi Warren. Meskipun tuduhannya tidak berdasar, hal ini memperkuat citranya sebagai penganut teori konspirasi.
Secara keseluruhan, Revilo P. Oliver diingat sebagai figur yang menyebarkan kebencian dan ekstremisme, yang ide-idenya memiliki dampak negatif yang signifikan pada gerakan sayap kanan jauh dan nasionalisme kulit putih, terutama dalam mempromosikan retorika antisemit dan rasis.
6. Pengaruh
Meskipun kontroversial, Revilo P. Oliver memiliki dampak signifikan, terutama pada perkembangan gerakan nasionalisme kulit putih dan neo-Nazisme di Amerika Serikat.
6.1. Pengaruh pada Gerakan Nasionalisme Kulit Putih
Ide-ide Revilo P. Oliver memiliki pengaruh mendalam pada gerakan nasionalisme kulit putih. Ia membimbing tokoh-tokoh penting seperti William Luther Pierce, pendiri National Alliance dan penulis novel neo-Nazi yang sangat berpengaruh, The Turner Diaries. Oliver kemungkinan besar adalah penulis novel anonim tahun 1959, The John Franklin Letters, yang diakui Pierce sebagai inspirasi paling langsung untuk The Turner Diaries. Karya ini, yang menggambarkan perang ras dan penggulingan pemerintah Amerika Serikat, menjadi teks fundamental bagi banyak kelompok supremasi kulit putih dan neo-Nazi.
Oliver juga membimbing aktivis neo-Nazi Kevin Alfred Strom. Menurut Andrew S. Winston dari Universitas Guelph, "Tulisan-tulisan Oliver tentang Yahudi dan perkawinan antar-ras menjadi bagian penting dari budaya neo-Nazi pada awal abad ke-21." Pandangan antisemitnya yang virulen dan advokasinya terhadap nasionalisme kulit putih membantu membentuk dasar ideologis bagi gerakan-gerakan ekstremis, memberikan justifikasi intelektual bagi ideologi kebencian dan kekerasan. Pengaruhnya tetap terasa dalam retorika dan publikasi kelompok-kelompok supremasi kulit putih modern.