1. Ikhtisar
Rodrigo Tabata adalah seorang pesepak bola kelahiran Brasil dengan keturunan Jepang yang kemudian memilih untuk membela tim nasional Qatar. Dikenal karena perjalanan karier klubnya yang panjang dan sukses di berbagai liga, terutama di Liga Bintang Qatar, Tabata telah mengukir namanya sebagai gelandang serang dengan kemampuan teknik, visi, dan tendangan bebas yang mumpuni. Meskipun demikian, ia juga dikenal memiliki temperamen yang kuat di lapangan, yang kadang-kadang menyebabkan insiden kontroversial. Artikel ini akan mengulas perjalanan hidup dan kariernya yang kaya, mulai dari awal di Brasil hingga kesuksesannya di Timur Tengah dan kontribusinya bagi sepak bola Qatar.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Rodrigo Tabata lahir pada 19 November 1980 di Araçatuba, sebuah kota di negara bagian São Paulo, Brasil. Nama lengkapnya adalah Rodrigo Barbosa Tabata. Ia memiliki keturunan Jepang dari sisi kakek-neneknya, menjadikannya keturunan Jepang generasi ketiga (Nissei atau Sansei). Nama keluarganya, Tabata (田畑TabataBahasa Jepang), menunjukkan asal-usul Jepang ini. Meskipun memiliki warisan budaya Jepang, Tabata tumbuh besar di Brasil dan mengalami kesulitan dalam membaca atau menulis bahasa Jepang, suatu kendala yang kemudian menghambat upayanya untuk mendapatkan paspor Jepang.
3. Karier Klub
Karier klub profesional Rodrigo Tabata terbentang luas, dimulai dari klub-klub kecil di Brasil, melalui kompetisi di Turki, hingga mencapai puncak kesuksesan di liga Qatar, di mana ia menghabiskan sebagian besar kariernya. Dengan tinggi badan 171 cm dan berat 69 kg, Tabata dikenal sebagai gelandang serang yang lincah dan berdaya jelajah tinggi.
3.1. Karier di Brasil
Pada awal kariernya antara tahun 1999 dan 2003, Tabata merupakan seorang "journeyman", bermain untuk 11 klub berbeda dalam rentang waktu singkat. Klub-klub tersebut termasuk Paulista, São Bento, Santo André, Ferroviário-CE, Internacional de Limeira, Treze, Serrano-PB, Ceará, XV de Piracicaba, Campinense, dan América-RN.
Pada tahun 2004, ia bergabung dengan Goiás, menandai debutnya di Campeonato Brasileiro Série A. Penampilannya yang apik membantu Goiás finis di posisi ketiga pada musim 2005, pencapaian terbaik klub sepanjang sejarah di liga teratas, sekaligus mengamankan tiket ke Copa Libertadores untuk pertama kalinya.
Pada tahun 2006, Tabata dibeli oleh Santos. Di Santos, ia mengenakan nomor punggung 10 yang ikonik dan berhasil memenangkan Campeonato Paulista dua kali berturut-turut, yaitu pada tahun 2006 dan 2007. Ia bermain untuk Santos hingga tahun 2008 sebelum pindah ke Eropa.
3.2. Karier di Turki
Pada tahun 2008, Rodrigo Tabata memulai petualangan di luar negeri dengan bergabung ke klub Turki, Gaziantepspor, dengan kesepakatan pinjaman tiga tahun yang disertai opsi pembelian permanen. Di Gaziantepspor, ia langsung menjadi pemain kunci, mengenakan nomor punggung 10, dan menampilkan musim yang sukses pada 2008-2009.

Setelah satu musim yang mengesankan, Tabata pindah ke Beşiktaş pada tahun 2009 dengan biaya transfer 8.00 M EUR. Transfer ini menimbulkan kontroversi di Santos, karena klub Brasil tersebut mengklaim belum menerima biaya dari Gaziantepspor untuk menjadikan kesepakatan pinjaman Tabata permanen sebelum transfer ke Beşiktaş diselesaikan antara kedua klub Turki tersebut. Tabata bermain satu musim penuh di Beşiktaş sebelum dipinjamkan ke Al Rayyan pada tahun 2010.
3.3. Karier di Qatar

Karier Rodrigo Tabata di Qatar menandai periode paling signifikan dalam perjalanan profesionalnya, di mana ia menghabiskan lebih dari satu dekade bermain di negara tersebut.
3.3.1. Periode Pertama di Al Rayyan (2010-2014)
Pada tahun 2010, Tabata dipinjamkan ke Al Rayyan, dan kemudian dibeli secara permanen oleh klub Qatar tersebut pada tahun 2011. Pada akhir tahun 2011, manajemen Al Rayyan meminta Tabata untuk mendapatkan paspor Jepang karena alasan kuota pemain asing di Liga Champions AFC. Namun, Tabata tidak memenuhi prasyarat karena ketidakmampuannya membaca atau menulis bahasa Jepang, sehingga upaya tersebut gagal.
Pada 8 April 2012, ia menerima hadiah uang tunai sebesar 100.00 K USD karena mencetak empat gol (super hat-trick) ke gawang Qatar SC dalam pertandingan liga, membawa timnya menang 8-2. Pertandingan tersebut menjadi laga dengan skor tertinggi pada musim 2011-2012 Liga Bintang Qatar. Pada musim yang sama, ia juga memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Liga Bintang Qatar, dengan mencatatkan 17 gol dan 9 assist. Selama periode ini, Tabata membantu Al Rayyan meraih Piala Sheikh Jassim pada tahun 2012 dan Piala Emir Qatar pada tahun 2013.
3.3.2. Pinjaman ke Al Sadd (2014-2015)
Pada 31 Januari 2014, Rodrigo Tabata menandatangani kesepakatan pinjaman dengan klub Qatar lainnya, Al Sadd, yang saat itu merupakan juara bertahan liga. Selama masa pinjamannya di Al Sadd, ia turut meraih Piala Emir Qatar pada tahun 2014 dan Piala Sheikh Jassim pada tahun 2014. Setelah periode pinjaman ini, ia kembali ke Al Rayyan pada tahun 2015.
3.3.3. Periode Kedua di Al Rayyan (2015-2020)
Setelah kembali ke Al Rayyan, Tabata melanjutkan kontribusinya yang luar biasa. Pada musim 2015-2016, ia memimpin Al Rayyan meraih gelar juara Liga Bintang Qatar. Pada musim tersebut, ia juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Bintang Qatar untuk kedua kalinya dan menjadi Pencetak Gol Terbanyak Liga Bintang Qatar. Kontribusi penting lainnya termasuk memenangkan Piala Sheikh Jassim pada tahun 2018.
3.3.4. Periode Pertama di Al Sadd (2020-2023)
Pada Juli 2020, Tabata kembali bergabung dengan Al Sadd, kali ini dengan kontrak permanen berdurasi satu tahun. Selama periode ini, ia meraih berbagai trofi domestik, termasuk gelar Liga Bintang Qatar berturut-turut pada musim 2020-2021 dan 2021-2022. Ia juga memenangkan Piala Qatar pada tahun 2020 dan 2021, serta Piala Emir Qatar pada tahun 2020 dan 2021. Selain itu, ia juga berhasil memenangkan Piala Bintang Qatar pada tahun 2020.
3.3.5. Periode Kedua di Al Rayyan (2023-sekarang)
Saat ini, Rodrigo Tabata kembali memperkuat Al Rayyan untuk periode keduanya sejak tahun 2023, melanjutkan jejak karier panjangnya di sepak bola Qatar.
4. Karier Internasional
Setelah bertahun-tahun bermain di Qatar, Rodrigo Tabata memperoleh naturalisasi sebagai warga negara Qatar, sehingga ia memenuhi syarat untuk membela tim nasional Brasil maupun Qatar. Meskipun sempat diisukan akan membela Jepang karena keturunan dan keinginan yang kuat untuk bermain di Piala Dunia FIFA, ia akhirnya memilih Qatar mengingat ketatnya persaingan di tim Brasil.
Pada Agustus 2015, Tabata dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan tim nasional Qatar di Austria. Debut tidak resminya datang dalam pertandingan persahabatan melawan klub Austria, LASK Linz, pada 17 Agustus 2015. Ia membuat debut resminya dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA melawan Hong Kong, di mana Qatar memenangkan pertandingan dengan skor 2-0. Sepanjang karier internasionalnya, Tabata mencetak 2 gol untuk tim nasional Qatar, yaitu pada 8 Agustus 2016 melawan Irak (menang 2-1) dan pada 25 Agustus 2016 melawan Thailand (menang 3-0), keduanya dalam pertandingan persahabatan.
5. Gaya Bermain dan Karakteristik
Rodrigo Tabata dikenal sebagai seorang gelandang serang yang sangat berbakat dan serbaguna, seringkali beroperasi di posisi playmaker atau "top-down". Kekuatan utamanya terletak pada kemampuan teknisnya yang tinggi, terutama dalam hal umpan dan tendangan bebas. Ia dikenal sebagai "master tendangan bebas" berkat akurasi dan kekuatannya dalam mengeksekusi bola mati, seringkali menjadi ancaman langsung ke gawang lawan.
Di lapangan, Tabata memiliki gaya bermain yang agresif dan cenderung emosional. Ia adalah tipe pemain yang secara aktif mencari bola dan berusaha membawa timnya maju. Namun, sifatnya yang mudah meledak-ledak seringkali membuatnya terlibat dalam pelanggaran keras atau protes kepada wasit, yang tidak jarang berujung pada kartu peringatan. Kontras dengan stereotip umum tentang keturunan Jepang yang dikenal rajin dan berwatak lembut, Tabata menunjukkan karakter yang lebih berapi-api di lapangan, selalu menunjukkan perasaannya dengan jelas.
6. Statistik Karier
Berikut adalah statistik karier Rodrigo Tabata di level klub dan internasional:
6.1. Klub
Klub | Musim | Liga | Piala Nasional | Kontinental | Lainnya | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | ||
Treze | 2002 | Série C | ||||||||||
XV de Novembro | 2003 | Série A3 | 3 | 1 | 0 | 0 | - | - | 3 | 1 | ||
América(RN) | 2003 | Série B | 5 | 2 | 0 | 0 | - | 0 | 0 | 5 | 2 | |
Campinense | 2003 | Série C | 17 | 4 | 0 | 0 | - | 8 | 5 | 25 | 9 | |
Goiás | 2004 | Série A | 37 | 10 | 5 | 1 | 4 | 2 | 14 | 9 | 60 | 22 |
2005 | 39 | 8 | 0 | 0 | 2 | 0 | 12 | 4 | 53 | 12 | ||
Total | 76 | 18 | 5 | 1 | 6 | 2 | 26 | 13 | 113 | 34 | ||
Santos | 2006 | Série A | 36 | 8 | 5 | 0 | 4 | 0 | 18 | 2 | 63 | 10 |
2007 | 37 | 7 | 0 | 0 | 10 | 1 | 20 | 4 | 67 | 12 | ||
2008 | 6 | 0 | 0 | 0 | 4 | 0 | 11 | 1 | 21 | 1 | ||
Total | 79 | 15 | 5 | 0 | 18 | 1 | 49 | 7 | 151 | 23 | ||
Gaziantepspor | 2008-09 | Süper Lig | 26 | 11 | 5 | 2 | - | - | 31 | 13 | ||
2009-10 | 3 | 1 | 0 | 0 | - | - | 3 | 1 | ||||
Total | 29 | 12 | 5 | 2 | - | - | 34 | 14 | ||||
Beşiktaş | 2009-10 | Süper Lig | 16 | 2 | 2 | 0 | 3 | 0 | 0 | 0 | 21 | 2 |
2010-11 | 14 | 0 | 3 | 0 | 10 | 0 | - | 27 | 0 | |||
Total | 30 | 2 | 5 | 0 | 13 | 0 | 0 | 0 | 48 | 2 | ||
Al-Rayyan (pinjaman) | 2010-11 | QSL | 11 | 7 | 3 | 4 | 4 | 0 | 1 | 0 | 19 | 11 |
Al-Rayyan | 2011-12 | QSL | 21 | 17 | 1 | 0 | 6 | 3 | 4 | 5 | 32 | 25 |
2012-13 | 22 | 11 | 3 | 1 | 4 | 1 | 7 | 3 | 36 | 16 | ||
2013-14 | 16 | 4 | 0 | 0 | - | 5 | 6 | 21 | 10 | |||
2014-15 | QSD | 8 | 21 | 4 | 4 | - | 7 | 5 | 19 | 30 | ||
2015-16 | QSL | 24 | 21 | 2 | 3 | - | 1 | 0 | 27 | 24 | ||
2016-17 | 24 | 20 | 3 | 4 | 6 | 4 | 2 | 0 | 35 | 28 | ||
2017-18 | 21 | 15 | 3 | 3 | 5 | 2 | 6 | 2 | 35 | 22 | ||
2018-19 | 20 | 9 | 2 | 1 | 6 | 1 | 7 | 6 | 35 | 17 | ||
2019-20 | 16 | 4 | 2 | 1 | 1 | 0 | 5 | 4 | 24 | 9 | ||
Total | 172 | 122 | 20 | 17 | 28 | 11 | 44 | 31 | 264 | 181 | ||
Al-Sadd (pinjaman) | 2013-14 | QSL | 7 | 5 | 3 | 2 | 7 | 2 | 3 | 1 | 20 | 10 |
Al-Sadd (pinjaman) | 2014-15 | QSL | 15 | 8 | 0 | 0 | 2 | 0 | 1 | 1 | 18 | 9 |
Al-Sadd | 2019-20 | QSL | 4 | 1 | 1 | 0 | 5 | 1 | 1 | 1 | 11 | 3 |
2020-21 | 21 | 11 | 3 | 0 | 3 | 0 | 7 | 3 | 34 | 14 | ||
2021-22 | 21 | 7 | 3 | 1 | 5 | 3 | - | 29 | 11 | |||
2022-23 | 13 | 4 | 3 | 0 | 0 | 0 | 6 | 3 | 22 | 7 | ||
Total | 81 | 36 | 13 | 3 | 22 | 6 | 18 | 9 | 134 | 54 | ||
Al-Rayyan | 2023-24 | QSL | 14 | 2 | 3 | 0 | 0 | 0 | 5 | 1 | 22 | 3 |
2024-25 | 10 | 0 | 0 | 0 | 2 | 0 | 6 | 2 | 18 | 2 | ||
Total | 24 | 2 | 3 | 0 | 2 | 0 | 11 | 3 | 40 | 5 | ||
Total karier | 528 | 222 | 61 | 27 | 93 | 20 | 159 | 70 | 841 | 339 |
6.2. Internasional
Gol-gol untuk Qatar:
No. | Tanggal | Stadion | Lawan | Skor | Hasil | Kompetisi |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 8 Agustus 2016 | Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar | Irak | 1-0 | 2-1 | Persahabatan |
2 | 25 Agustus 2016 | Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar | Thailand | 2-0 | 3-0 | Persahabatan |
7. Prestasi
Berikut adalah daftar penghargaan dan trofi yang telah diraih Rodrigo Tabata sepanjang karier pemainnya:
Santos
- Campeonato Paulista: 2006, 2007
Al Rayyan
- Liga Bintang Qatar: 2015-2016
- Piala Emir Qatar: 2013
- Piala Sheikh Jassim: 2012, 2013, 2018
Al Sadd
- Liga Bintang Qatar: 2020-2021, 2021-2022
- Piala Qatar: 2020, 2021
- Piala Emir Qatar: 2014, 2020, 2021
- Piala Sheikh Jassim: 2014
- Piala Bintang Qatar: 2020
Individual
- Pemain Terbaik Liga Bintang Qatar: 2011-2012, 2015-2016
- Pencetak Gol Terbanyak Liga Bintang Qatar: 2015-2016
8. Kritik dan Kontroversi
Karier Rodrigo Tabata tidak lepas dari beberapa kritik dan kontroversi. Salah satu insiden penting terkait transfernya dari Gaziantepspor ke Beşiktaş pada tahun 2009. Klub asalnya di Brasil, Santos, mengklaim bahwa mereka belum menerima biaya yang seharusnya dari Gaziantepspor untuk menjadikan transfer pinjaman Tabata permanen, sebelum kesepakatan antara dua klub Turki tersebut diselesaikan. Hal ini menimbulkan sengketa finansial yang mencoreng proses kepindahannya.
Selain itu, Tabata juga dikenal karena temperamennya yang meledak-ledak di lapangan. Gaya bermainnya yang agresif dan ekspresif seringkali membuatnya terlibat dalam insiden yang menyebabkan ia menerima kartu kuning, baik karena pelanggaran keras maupun protes berlebihan terhadap keputusan wasit. Karakteristik ini, yang kontras dengan stereotip umum tentang keturunan Jepang, telah menjadi poin diskusi dalam evaluasi kritik terhadapnya sepanjang karier profesionalnya.