1. Kehidupan Awal dan Awal Karier
Rolando Bianchi memulai perjalanan sepak bolanya sejak usia muda, meniti karier melalui sistem pembinaan pemain muda salah satu klub terkemuka di Italia, Atalanta.
1.1. Karier Junior
Bianchi berkembang melalui akademi Atalanta dari tahun 1993 hingga 2003, menunjukkan potensi besar sebagai penyerang produktif di tingkat junior. Ia kemudian menjadi produk dari sistem pembinaan pemain muda Atalanta, yang menjadi landasan bagi karier profesionalnya di masa depan.
1.2. Atalanta (2000-2004)
Pada usia 18 tahun, Bianchi membuat debutnya di Serie A untuk tim utama Atalanta selama musim Serie A 2000-01. Penampilan pertamanya terjadi pada 17 Juni 2001, bermain 10 menit terakhir dalam kekalahan 2-1 melawan Juventus, yang menjadi satu-satunya penampilannya di musim itu. Musim berikutnya, Serie A 2001-02, ia tampil tiga kali lagi untuk tim, sementara di musim Serie A 2002-03, ia membuat 16 penampilan. Meskipun merupakan pencetak gol ulung di tingkat junior, Bianchi menyelesaikan 21 pertandingan untuk tim utama Atalanta tanpa mencetak satu gol pun.
2. Karier Klub
Sepanjang karier profesionalnya, Rolando Bianchi bermain untuk sejumlah klub di Italia, Inggris, dan Spanyol, meninggalkan jejak sebagai penyerang yang gigih dan seringkali menjadi tulang punggung timnya.
2.1. Cagliari (2004-2005)
Pada Januari 2004, Bianchi dijual dengan status kepemilikan bersama ke tim Serie B, Cagliari. Di sana, ia bermain dalam 14 pertandingan dan mencetak dua gol, membantu tim meraih promosi ke Serie A. Ia tetap di Cagliari untuk musim Serie A 2004-05, di mana ia mencetak 2 gol dalam 25 pertandingan. Secara keseluruhan, ia mencatatkan 39 penampilan dan 4 gol untuk Cagliari.
2.2. Reggina (2005-2007)
Pada tahun 2005, Bianchi segera dijual ke Reggina. Musim pertamanya di Reggina terhambat oleh cedera lutut serius yang dideritanya di awal musim, namun ia berhasil pulih untuk bermain sembilan pertandingan di akhir musim dan mencetak satu gol.
Musim Serie A 2006-07 menjadi titik balik bagi Bianchi, di mana ia mencetak 18 gol dalam 37 pertandingan. Di bawah bimbingan pelatih Walter Mazzarri, ia membentuk duet penyerang yang produktif bersama Nicola Amoruso. Musim itu, Reggina memulai kompetisi dengan pengurangan 11 poin akibat keterlibatan mereka dalam skandal pengaturan skor dan tampaknya ditakdirkan untuk degradasi. Namun, berkat penampilan gemilang Bianchi yang dianggap sebagai kunci utama, Reggina berhasil bertahan di Serie A. Ia menyelesaikan musim sebagai pencetak gol ke-4 terbanyak di liga.
2.3. Manchester City (2007-2008)
Penampilan impresifnya di Reggina menarik perhatian klub-klub di seluruh Eropa. Pada Juli 2007, Bianchi pindah ke Manchester City dengan biaya transfer yang dilaporkan sebesar 8.80 M GBP (sekitar 13.00 M EUR). Di klub Inggris tersebut, ia diberikan seragam nomor 10. Bianchi mencetak gol pada debutnya untuk City melawan West Ham United, memanfaatkan umpan dari Elano untuk mencetak gol dari jarak dekat.
Gol keduanya datang dalam kemenangan 2-1 di babak kedua Football League Cup melawan Bristol City. Bianchi kemudian mencetak gol ketiganya dalam sepak bola Inggris dalam kekalahan 2-1 melawan Tottenham Hotspur pada 9 Desember 2007. Sepekan kemudian, ia mencetak gol pembuka saat Manchester City menang 4-2 atas Bolton. Namun, di akhir bulan itu, Bianchi secara terbuka mengkritik masakan Inggris dan budaya minum alkohol, menyatakan bahwa ia tidak akan pernah bisa menjadi pemain tim nasional senior jika ia tidak kembali ke Serie A.
2.3.1. Dipinjamkan ke Lazio
Pada Januari 2008, manajer Manchester City saat itu, Sven-Göran Eriksson, menginformasikan Bianchi bahwa ia diizinkan untuk meninggalkan klub. Pada 23 Januari 2008, Bianchi menyelesaikan kepindahan pinjaman ke Lazio setelah merasa tidak nyaman di Inggris. Dalam debutnya bersama Lazio pada 27 Januari, Bianchi diusir dari lapangan setelah menerima dua kartu kuning dalam waktu kurang dari lima menit, saat klub ibu kota bermain imbang 0-0 dengan Torino. Ia mencetak gol pertamanya untuk Lazio melalui tendangan penalti melawan mantan klubnya, Reggina, dalam kemenangan 1-0. Di Lazio, ia berpasangan dengan Goran Pandev dan Tommaso Rocchi, membantu klub keluar dari ancaman degradasi. Meskipun Bianchi berharap Lazio akan mempermanenkan kepindahannya, ia akhirnya diminta untuk kembali ke Manchester City.
2.4. Torino (2008-2013)
Pada 23 Agustus 2008, setelah spekulasi panjang selama musim panas, Manchester City secara resmi mengumumkan bahwa Bianchi telah menandatangani kontrak lima tahun dengan klub Italia, Torino, dengan biaya transfer sebesar 5.00 M EUR.
Pada 18 Agustus 2012, Bianchi mencetak dua gol dalam kemenangan Torino 4-2 atas Lecce di putaran ketiga Coppa Italia, yang merupakan pertandingan kompetitif pertama Torino di musim baru. Ia kemudian mencetak dua gol lagi dalam kemenangan 5-1 atas Atalanta pada 30 September, sehingga ia mencapai 70 gol bersama Torino. Dengan gol-gol ini, ia masuk dalam daftar 10 pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk klub tersebut, menyamai legenda klub, Ezio Loik. Pada 13 Januari 2013, Bianchi membantu Torino meraih kemenangan 3-2 atas Siena, menyundul umpan silang dari Valter Birsa di akhir babak pertama. Total, ia mencetak 77 gol untuk Torino, menjadikannya pencetak gol ke-11 tertinggi sepanjang masa klub tersebut. Meskipun ia kembali berduet dengan Nicola Amoruso di Torino, kemitraan mereka tidak selalu berjalan baik, dan klub mengalami degradasi.
2.5. Bologna dan Atalanta (2013-2015)
Pada 9 Juli 2013, Bianchi menandatangani kontrak dengan Bologna. Ia mengenakan seragam nomor 9 di musim itu. Namun, Bologna mengalami degradasi di akhir musim. Pada 5 Agustus 2014, Bianchi kembali ke Atalanta dalam kesepakatan pinjaman, dengan Rubén Bentancourt bergerak ke arah sebaliknya. Ia kemudian dilepas oleh Bologna pada 8 Agustus 2015. Selama periode ini, ia mencatatkan 28 penampilan dan 3 gol untuk Bologna, serta 21 penampilan tanpa gol untuk Atalanta.
2.6. Mallorca dan Perugia (2015-2017)
Pada 27 Agustus 2015, Bianchi bergabung dengan RCD Mallorca di Segunda División Spanyol. Ia hanya mencetak dua gol dalam 16 pertandingan selama enam bulan di sana sebelum membatalkan kontraknya. Pada 20 Januari 2016, Bianchi menandatangani kontrak satu setengah tahun dengan Perugia di Serie B, menandai kembalinya ia ke Italia. Untuk Mallorca, ia bermain dalam 16 pertandingan dengan 2 gol, sementara untuk Perugia, ia tampil 7 kali dan mencetak 1 gol.
2.7. Pro Vercelli (2017)
Pada 19 Februari 2017, Bianchi menandatangani kontrak dengan Pro Vercelli. Meskipun kontraknya diperpanjang secara otomatis setelah musim berakhir, ia kurang mendapatkan kesempatan bermain. Akibatnya, kontraknya dengan Pro Vercelli diputus pada 31 Agustus 2017. Di Pro Vercelli, ia mencatatkan 11 penampilan dan 3 gol. Periode ini menjadi klub profesional terakhir dalam kariernya.
3. Karier Internasional
Rolando Bianchi telah mewakili Italia di berbagai tingkat tim nasional junior. Ia pernah bermain untuk tim nasional U-17 Italia (2 penampilan, 0 gol, 2000-2001), tim nasional U-20 Italia (3 penampilan, 1 gol, 2004), dan tim nasional U-21 Italia (13 penampilan, 7 gol, 2002-2006). Pada musim panas 2006, Bianchi dipanggil ke skuad U-21 Italia untuk Kejuaraan U-21 Eropa 2006 di Portugal, di mana ia tampil tiga kali dan mencetak satu gol. Namun, ia tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk bermain di tim nasional senior Italia.
4. Gaya Bermain
Rolando Bianchi dikenal terutama karena kemampuannya yang sangat baik dalam duel udara. Sebagai seorang penyerang, ia memiliki kekuatan dan posisi yang cerdas dalam menghadapi bola-bola atas, menjadikannya ancaman konstan di dalam kotak penalti, baik untuk mencetak gol melalui sundulan maupun untuk memenangkan bola dan mendistribusikannya kepada rekan setimnya.
5. Penghargaan
Rolando Bianchi telah meraih beberapa penghargaan selama karier juniornya bersama Atalanta:
- Coppa Italia Primavera: 2000-01, 2002-03
6. Pensiun
Setelah kontraknya dengan Pro Vercelli diputus pada 31 Agustus 2017, Rolando Bianchi secara efektif mengakhiri kariernya sebagai pemain sepak bola profesional. Sejak saat itu, ia tidak lagi aktif bermain di level kompetitif.