1. Overview
Satoru Kobayashi (小林 覚Bahasa Jepang, lahir 5 April 1959) adalah seorang pemain Go profesional Jepang yang berafiliasi dengan Nihon Ki-in. Berpangkat 9 dan, ia dikenal dengan gaya bermainnya yang fleksibel dan mendalam, seringkali menekankan ketebalan dan pembacaan yang tajam. Sepanjang kariernya, Kobayashi telah meraih berbagai gelar bergengsi di kompetisi domestik dan internasional, termasuk gelar Kisei dan Gosei. Ia juga memegang posisi kepemimpinan penting dalam dunia Go Jepang, menjabat sebagai Presiden Nihon Ki-in. Artikel ini akan membahas perjalanan hidup dan karier profesionalnya, termasuk pencapaian, gaya bermain, serta insiden signifikan yang pernah dialaminya.
2. Kehidupan dan Latar Belakang
Kehidupan awal Satoru Kobayashi dipengaruhi oleh lingkungan keluarga yang mendukung minatnya pada permainan Go, membimbingnya menuju jalur profesional sejak usia muda.
2.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Satoru Kobayashi lahir pada 5 April 1959 di Matsumoto, Prefektur Nagano, Jepang. Sejak usia tiga tahun, ia menerima pendidikan Go yang ketat dari ayahnya, seorang pemain amatir yang cukup kuat untuk bermain dengan handicap dua batu melawan pemain profesional. Pada tahun 1966, seluruh keluarganya pindah ke Tokyo untuk memungkinkan Satoru dan saudara-saudaranya mendapatkan pelatihan Go yang lebih serius. Pada usia delapan tahun, ia menjadi murid tinggal (内弟子uchideshiBahasa Jepang) di Dojo Kitani, meskipun setahun kemudian ia beralih menjadi murid datang (通い弟子tsukai-deshiBahasa Jepang). Selain di Dojo Kitani, Kobayashi juga belajar di bawah bimbingan Tomita Tadao 8-dan dari Jion-sha dan Iwamoto Kaoru 9-dan.
2.2. Keluarga
Satoru Kobayashi adalah anak bungsu dari empat bersaudara, yang semuanya menjadi pemain Go profesional. Saudara perempuannya, Chizu Kobayashi 5-dan, dan saudara laki-lakinya, Kenji Kobayashi 7-dan, juga merupakan pemain Go profesional. Saudara termudanya, Takayuki Kobayashi, adalah seorang quasi-profesional 2-dan. Meskipun memiliki nama keluarga yang sama, Satoru Kobayashi tidak memiliki hubungan darah dengan Koichi Kobayashi, seorang pemain Go terkenal yang juga merupakan murid senior di Dojo Kitani.
2.3. Pendidikan dan Awal Karier
Pada sekitar tahun 1967, ketika Satoru Kobayashi menjadi murid di Dojo Kitani, dojo tersebut sudah memiliki murid-murid senior yang berbakat seperti Yoshio Ishida (kemudian Honinbo ke-24), Masao Kato (kemudian Oza Kehormatan), Koichi Kobayashi (kemudian Kisei Kehormatan, Meijin Kehormatan, dan Gosei Kehormatan), serta Cho Chikun (kemudian Meijin Kehormatan). Kobayashi terkejut ketika Shida Naruhito, seorang siswa SMP dengan peringkat kyū, berhasil melampaui dirinya pada tahun 1973 meskipun Satoru pernah memberinya handicap tujuh batu. Setelah kakaknya, Chizu, masuk pada tahun 1972, Satoru Kobayashi sendiri berhasil masuk ke Nihon Ki-in sebagai pemain profesional pada tahun 1974.
Di awal kariernya sebagai pemain dan di peringkat dan rendah, Kobayashi menunjukkan hasil yang sangat baik. Ia memiliki persaingan yang sehat dengan pemain-pemain sezamannya seperti Hiroshi Yamashiro, Satoshi Kataoka, dan O Rissei. Ia juga aktif berpartisipasi dalam kelompok studi yang dikenal sebagai "Grup Kagurazaka" bersama Kataoka, O, Takeshi Aragaki, dan saudara laki-lakinya, Kenji, untuk mengembangkan strategi dan teknik bermain mereka.
3. Karier Profesional
Karier profesional Satoru Kobayashi ditandai dengan perkembangan yang pesat, pencapaian gelar-gelar penting, dan gaya bermain yang khas, menjadikannya salah satu pemain terkemuka di generasinya.
3.1. Perkembangan Awal dan Prestasi
Satoru Kobayashi dipromosikan menjadi 4-dan pada tahun 1976, mencatat rekor 42 kemenangan dan 10 kekalahan, yang membuatnya menerima Penghargaan Pendatang Baru dari Kido Sho. Pada tahun 1979, ia memenangkan turnamen Kisei 5-dan ke-4. Ia juga meraih kemenangan di Turnamen Hayago Ryuen ke-4 dan ke-5 pada tahun 1980 dan 1981. Pada tahun 1982, ia memenangkan Turnamen Shin-Ei ke-13. Pada tahun 1983, ia berhasil masuk ke liga Meijin ke-9. Tahun 1984 menjadi tahun yang produktif, di mana ia memenangkan turnamen Kisei 7-dan ke-9 dan Turnamen Zen-dan Senpaisen. Pada tahun yang sama, ia dipromosikan menjadi 8-dan.
Pada tahun 1984, Kobayashi juga berpartisipasi dalam "Hissatsu Uchikomi Shobu" (Pertarungan Serangan Mematikan) selama setahun penuh yang diselenggarakan oleh majalah "Igo Club". Dalam pertarungan ini, ia bersama Yamashiro dan O, yang dikenal sebagai "Shinsengumi," menghadapi Cho Chikun, yang saat itu memegang gelar Kisei dan Meijin. Meskipun awalnya ia bermain dengan handicap dua batu, ia berhasil kembali ke permainan tanpa handicap di akhir seri. Pada tahun 1986, ia mencatat prestasi luar biasa dengan memenangkan lima pertandingan berturut-turut dalam Super Go Jepang-Tiongkok ke-2. Ia dipromosikan ke peringkat 9-dan pada tahun 1987. Pada tahun yang sama, ia memenangkan Piala NEC Shun-Ei ke-2. Pada tahun 1990, ia memenangkan Turnamen Terbuka Hayago IBM ke-3. Dari tahun 1990 hingga 1992, ia tiga kali berturut-turut menantang seniornya, Koichi Kobayashi, untuk gelar Gosei, namun ia selalu kalah dalam upaya tersebut.
3.2. Gelar dan Pencapaian Utama
Satoru Kobayashi telah meraih sejumlah gelar penting dalam karier profesionalnya, baik di tingkat domestik maupun internasional, serta menjadi runner-up di berbagai turnamen bergengsi.
3.2.1. Gelar Domestik
- Kisei: Ia memenangkan gelar Kisei ke-19 pada tahun 1995, mengalahkan Cho Chikun dengan skor 4-2. Ini adalah gelar "Tujuh Gelar Utama" pertamanya dan menjadikannya murid ketujuh dan terakhir dari Kitani Minoru yang memenangkan gelar utama. Ia juga menjadi runner-up Kisei sebanyak tiga kali (1996, 1997, 2007).
- Meijin: Ia menjadi runner-up sekali pada tahun 2005. Pada tahun itu, ia memenangkan Liga Meijin ke-30 dengan rekor 7-1, kemudian mengalahkan Keigo Yamashita dalam pertandingan playoff untuk mendapatkan kesempatan pertamanya menantang gelar Meijin. Dalam pertandingan tujuh game melawan Meijin Chang Hao, ia sempat tertinggal 0-3 namun berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3, sebelum akhirnya kalah di game ketujuh.
- Gosei: Ia memenangkan gelar Gosei ke-20 pada tahun 1995, mengalahkan Rin Kaiho dengan skor 3-2. Ia juga menjadi runner-up Gosei sebanyak empat kali (1990, 1991, 1992, 1996).
- Piala Agon: Ia memenangkan Piala Agon ke-5 pada tahun 1998, mengalahkan Cho Chikun. Ia menjadi runner-up dua kali (1995, 2005).
- Ryusei: Ia memenangkan Ryusei ke-5 pada tahun 1996, mengalahkan Tomomi Ono.
- Piala NHK: Ia memenangkan Piala NHK ke-42 pada tahun 1995, mengalahkan Tetsuya Kiyonari. Ia menjadi runner-up dua kali (1989, 1996).
- Piala NEC: Ia memenangkan Piala NEC pada tahun 1998. Ia menjadi runner-up tiga kali (1985, 1996, 2006).
- Kakusei: Ia menjadi runner-up sekali pada tahun 1996.
- Shin-Ei: Ia memenangkan Shin-Ei ke-13 pada tahun 1982, mengalahkan Hidenori Kanda. Ia menjadi runner-up sekali (1985).
- NEC Shun-Ei: Ia memenangkan NEC Shun-Ei ke-2 pada tahun 1987, mengalahkan O Meien.
- Hayago Championship: Ia memenangkan Hayago Championship ke-33 pada tahun 2000, mengalahkan Koichi Kobayashi.
- Igo Masters Cup: Ia memenangkan Piala Masters Go dua kali (2013, 2017). Pada tahun 2013, ia memenangkan Piala Masters ke-3, mengalahkan Kunio Ishii. Pada tahun 2017, ia memenangkan Piala Masters ke-7, mengalahkan Cho Chikun. Ia menjadi runner-up sekali (2014).
- Selain itu, ia juga memenangkan "Saiko Kishi Ketteisen" (Pertandingan Penentu Pemain Terbaik) pada tahun 1995, mengalahkan Morita Michihiro, Norio Kudo, Masao Kato, dan kemudian memenangkan pertandingan final melawan Koichi Kobayashi.
3.2.2. Gelar Internasional
- IBM Cup: Ia memenangkan Piala Terbuka Hayago IBM ke-3 pada tahun 1990, mengalahkan Shuzo Ohira.
- Asian TV Cup: Ia menjadi runner-up sekali pada tahun 1989.
- Tong Yang Cup: Ia menjadi runner-up sekali pada tahun 1997, kalah dari Cho Hun-hyun 9-dan.
- Piala Samsung: Ia menjadi runner-up sekali pada tahun 1997, kalah dari Lee Chang-ho 9-dan.
- Fujitsu Cup: Ia meraih posisi ke-3 pada tahun 1999, masuk empat besar pada tahun 2000, dan delapan besar pada tahun 2002 dan 2003.
- Ia juga berpartisipasi dalam berbagai pertandingan internasional dan pertukaran, termasuk Pertukaran Go Jepang-Tiongkok (3-3 pada 1979, 2-0 melawan Kong Xiangming pada 1984, 0-2 melawan Ma Xiaochun pada 1986).
- Dalam Super Go Jepang-Tiongkok, ia berpartisipasi beberapa kali: 0-1 pada 1984 (kalah dari Jiang Zhujiu), 5-1 pada 1986 (mengalahkan Qian Yiping, Shao Zhenzhong, Cao Dayuan, Jiang Zhujiu, Liu Xiaoguang, kalah dari Ma Xiaochun), 2-1 pada 1991 (mengalahkan Yu Bin, Liu Xiaoguang, kalah dari Nie Weiping), 1-1 pada 1992 (mengalahkan Yu Bin, kalah dari Ma Xiaochun), dan 0-1 pada 1995 (kalah dari Chang Hao).
- Dalam Nongshim Shin Ramyun Cup, ia berpartisipasi pada tahun 2001, mencatat rekor 1-1 (mengalahkan Choi Cheol-han, kalah dari Shao Weigang).
Berikut adalah ringkasan gelar dan posisi runner-up Satoru Kobayashi:
Domestik | ||
---|---|---|
Gelar | Menang | Runner-up |
Kisei | 1 (1995) | 3 (1996, 1997, 2007) |
Meijin | 1 (2005) | |
Gosei | 1 (1995) | 4 (1990-1992, 1996) |
Piala Agon | 1 (1998) | 2 (1995, 2005) |
Ryusei | 1 (1996) | |
Piala NHK | 1 (1995) | 2 (1989, 1996) |
Piala NEC | 1 (1998) | 3 (1985, 1996, 2006) |
Kakusei | 1 (1996) | |
Shin-Ei | 1 (1982) | 1 (1985) |
NEC Shun-Ei | 1 (1987) | |
Hayago Championship | 1 (2000) | |
Igo Masters Cup | 2 (2013, 2017) | 1 (2014) |
Total | 11 | 18 |
Kontinental | ||
Asian TV Cup | 1 (1989) | |
Total | 0 | 1 |
Internasional | ||
Piala Samsung | 1 (1997) | |
Tong Yang Cup | 1 (1997) | |
IBM Cup | 1 (1990) | |
Total | 1 | 2 |
Total Karier | ||
Total | 11 | 21 |
3.3. Penghargaan dan Kehormatan
Satoru Kobayashi telah menerima berbagai penghargaan dan kehormatan sepanjang kariernya, yang mencerminkan konsistensi dan keunggulannya dalam permainan Go.
- Penghargaan Kido Sho:
- Penghargaan Pendatang Baru (1976).
- Penghargaan Semangat Juang (1983, 1990).
- Pemain Paling Berprestasi (1995).
- Kemenangan Terbanyak (1995 dengan 44-13 rekor, 2005 dengan 46-16 rekor).
- Persentase Kemenangan Terbaik (1982 dengan 31-8 atau 79,5%, 1983 dengan 35-9 atau 79,5%, 1988 dengan 24-6 atau 80,0%, 1994 dengan 34-7 atau 82,9%).
- Penghargaan Kemenangan Beruntun (1994 dengan 18 kemenangan beruntun).
- Penghargaan Shusai: 1995.
- Penghargaan Asosiasi Produser Program TV Go: 1995.
- Penghargaan Klub Jurnalis: 2002.
- Pada tahun 2003, ia mencapai total 800 kemenangan karier.
- Pada tahun 2006, ia mencapai total 900 kemenangan karier, mencatat persentase kemenangan tertinggi pada saat itu.
- Pada 1 Desember 2011, ia mencapai total 1000 kemenangan karier (1000 kemenangan, 507 kekalahan, 1 jigo), menjadikannya pemain Nihon Ki-in ke-14 yang mencapai tonggak sejarah ini.
- Ia mencapai 1100 kemenangan karier pada tahun 2016.
- Dalam peringkat hadiah uang, ia menempati posisi ke-6 pada tahun 2006 dan ke-8 pada tahun 2013.
3.4. Gaya Bermain
Gaya bermain Satoru Kobayashi digambarkan sebagai fleksibel dan menekankan "ketebalan" (厚みatsumiBahasa Jepang), sebuah konsep dalam Go yang mengacu pada kekuatan dan potensi pengembangan wilayah. Meskipun demikian, ia sendiri menyatakan bahwa permainannya didasarkan pada "pembacaan" (読みyomiBahasa Jepang) yang mendalam, yaitu kemampuan untuk memprediksi langkah-langkah lawan dan konsekuensinya. Setelah pertandingan tujuh game melawan Cho Chikun untuk gelar Kisei, gayanya berkembang menjadi lebih tajam dan agresif, dengan "serangan tajam" (鋭い踏み込みsurudoi fumikomiBahasa Jepang). Ia juga dikenal karena gaya "penjepit" (pincer styleBahasa Inggris) dalam strateginya.
4. Insiden dan Kontroversi Utama
Karier Satoru Kobayashi juga mencakup sebuah insiden signifikan yang menarik perhatian publik dan komunitas Go.
4.1. Insiden Ryu Shikun dan Sanksi
Pada akhir tahun 2000, selama partisipasinya dalam Chunlan Cup di Taizhou, Jiangsu, Tiongkok, Satoru Kobayashi secara tidak sengaja melukai lawannya, Ryu Shikun, di sebuah bar setelah pertandingan mereka. Saat sedang berbicara dan menggerakkan tangannya yang memegang gelas brendi, gelas tersebut pecah, melukai pipi Ryu Shikun dan tangannya sendiri. Meskipun insiden ini terjadi di luar konteks pertarungan dan bukan merupakan tindakan kekerasan yang disengaja, Nihon Ki-in tetap menjatuhkan sanksi skorsing selama satu tahun kepada Kobayashi pada Januari 2001, mengingat cedera yang dialami Ryu Shikun.
Menyusul insiden tersebut, Kobayashi mengajukan permohonan pengunduran diri dari dunia Go profesional. Namun, Nihon Ki-in, setelah memahami penyesalan mendalam Kobayashi dan mempertimbangkan kontribusinya di masa depan terhadap dunia Go, memutuskan untuk menangguhkan permohonan pengunduran dirinya. Komunitas Go di Tiongkok dan Korea Selatan juga mengajukan permohonan keringanan hukuman untuknya. Akibatnya, masa skorsingnya dipersingkat dari satu tahun menjadi delapan bulan, dan Kobayashi diizinkan untuk kembali bermain pada September 2001. Pemendekan masa skorsing ini dijelaskan oleh Nihon Ki-in sebagai hasil dari tercapainya rekonsiliasi antara Kobayashi dan Ryu Shikun.
5. Kehidupan Pribadi
Di luar papan Go, Satoru Kobayashi memiliki kehidupan pribadi yang aktif, dengan minat dan hubungan yang melengkapi karier profesionalnya.
5.1. Pernikahan dan Hobi
Pada tahun 1981, Satoru Kobayashi menikah dengan aktris Hiromi Murachi, yang merupakan teman sekelasnya saat menempuh pendidikan di Horikoshi High School. Selain Go, hobi utamanya adalah keirin (balap sepeda). Ia pernah menyatakan filosofinya tentang kedua minatnya tersebut dengan mengatakan, "Keirin adalah kecerdasan, Go adalah kekuatan fisik." Kobayashi juga dikenal aktif dalam penulisan, dengan seri panjang di majalah Go World, seperti "Satoru's Eye, Amateur Dan Player's Eye" dan "Bistro Satoru."
6. Aktivitas Pasca-Karier dan Pengaruh
Setelah masa puncak karier kompetitifnya, Satoru Kobayashi terus memberikan kontribusi signifikan kepada dunia Go, khususnya melalui peran kepemimpinan.
6.1. Penunjukan sebagai Presiden Nihon Ki-in
Pada 2 April 2019, Satoru Kobayashi ditunjuk sebagai Presiden Nihon Ki-in, menggantikan Hiroaki Dan yang mengundurkan diri pada Maret tahun yang sama. Dalam perannya sebagai Presiden, ia bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan organisasi Go profesional utama di Jepang, mengawasi berbagai aspek mulai dari promosi permainan hingga dukungan bagi para pemain profesional.
6.2. Aktivitas Lain
Selain perannya di Nihon Ki-in, pada Oktober 2019, Satoru Kobayashi juga ditunjuk sebagai direktur dan wakil ketua All Japan Go Federation, sebuah organisasi yang telah kembali aktif dalam mempromosikan Go di seluruh Jepang.
7. Karya Tulis
Satoru Kobayashi telah menulis beberapa buku tentang Go, berbagi wawasan dan pengetahuannya dengan para penggemar dan pemain:
- Kisei Kobayashi Satoru no Sekai: Igokai no New Hero (Dunia Kisei Satoru Kobayashi: Pahlawan Baru Dunia Go), Nihon Ki-in, 1995.
- Dai Jukyu-ki Kisei Kettei Nananban Shobu - Gekitōfu: Cho Chikun - Kobayashi Satoru (Pertandingan Penentu Kisei ke-19 Tujuh Game - Catatan Pertarungan Sengit: Cho Chikun - Satoru Kobayashi), Yomiuri Shimbun.
- Dai Niju-ki Kisei Kettei Nananban Shobu - Gekitōfu: Kobayashi Satoru - Cho Chikun (Pertandingan Penentu Kisei ke-20 Tujuh Game - Catatan Pertarungan Sengit: Satoru Kobayashi - Cho Chikun), Yomiuri Shimbun.
- Dai Nijūichi-ki Kisei Kettei Nananban Shobu - Gekitōfu: Cho Chikun - Kobayashi Satoru (Pertandingan Penentu Kisei ke-21 Tujuh Game - Catatan Pertarungan Sengit: Cho Chikun - Satoru Kobayashi), Yomiuri Shimbun.
- Dai Sanjūichi-ki Kisei Kettei Nananban Shobu Gekitōfu: Yamashita Keigo - Kobayashi Satoru (Pertandingan Penentu Kisei ke-31 Tujuh Game - Catatan Pertarungan Sengit: Keigo Yamashita - Satoru Kobayashi), Yomiuri Shimbun.
- Dai 30-ki Igo Meijin-sen Zen Kiroku: Meijin'i Kettei Nananban Shobu - Chōsensha Kettei League-sen (Catatan Lengkap Turnamen Meijin Go ke-30: Pertandingan Penentu Gelar Meijin Tujuh Game - Pertandingan Liga Penentu Penantang), Asahi Shimbun.
- Kobayashi Satoru (Igo Bunko Uchigo Kanshō Series 2) (Satoru Kobayashi (Seri Apresiasi Permainan Go Bunko 2)), Nihon Ki-in, 2003.
- Hoshi e no Sansan (3-3 ke Titik Bintang), Kawade Shobo Shinsha, 2003.
- Kobayashi Satoru Meikyoku Saikai (Analisis Detail Permainan Terkenal Satoru Kobayashi), Seibundo Shinkosha, 2005.
- 40-sai kara no Igo Nyumon: Hajimete no Chōsen! (Pengantar Go dari Usia 40: Tantangan Pertama!), Kiin Tosho, 1998.
8. Evaluasi dan Warisan
Satoru Kobayashi diakui sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia Go, khususnya di kancah profesional Jepang. Kariernya ditandai dengan pencapaian dua dari "Tujuh Gelar Utama" yang paling bergengsi, yaitu Kisei dan Gosei, yang menempatkannya di antara pemain elit pada generasinya. Konsistensinya dalam performa dan banyaknya kemenangan di berbagai turnamen domestik dan internasional, termasuk beberapa Penghargaan Kido Sho dan pencapaian 1000 kemenangan karier, menunjukkan keterampilan dan dedikasinya yang berkelanjutan terhadap permainan.
Di luar pencapaian kompetitifnya, peran kepemimpinannya sebagai Presiden Nihon Ki-in dan wakil ketua All Japan Go Federation menyoroti komitmennya terhadap pengembangan dan promosi Go. Gaya bermainnya yang khas, yang memadukan ketebalan dan pembacaan yang tajam, telah meninggalkan jejak penting dalam lanskap strategis Go. Meskipun ada insiden dengan Ryu Shikun, rekonsiliasi yang terjadi dan kontribusinya yang berkelanjutan menggarisbawahi ketahanan dan pentingnya ia bagi komunitas Go. Karya-karya tulisnya juga turut memperkaya aspek edukasi Go, membagikan wawasan dan pengetahuannya kepada para pemain yang bercita-cita tinggi.