1. Early Life and Education
Shinobu Sekine dilahirkan pada tanggal 20 September 1943, di Ōarai, Ibaraki, Prefektur Ibaraki, Jepang. Sejak usia muda, ia menunjukkan bakat dalam olahraga judo. Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Pertama Prefektur Ibaraki Nakaminato, Sekine melanjutkan studinya di Universitas Chuo. Setelah lulus dari Universitas Chuo, ia bergabung dengan Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo.
Pada puncak kariernya, Sekine memiliki tinggi badan sekitar 173 cm dan berkompetisi di kelas berat hingga 80 kg serta kelas bebas.
2. Athletic Career
Karier Shinobu Sekine sebagai judoka profesional dimulai dengan motivasi yang kuat untuk mencapai level Olimpiade. Ia terinspirasi setelah menyaksikan Isao Okano, seorang judoka rival yang juga berasal dari Prefektur Ibaraki dan seumuran dengannya, meraih medali emas di Olimpiade Musim Panas 1964 di Tokyo. Sekine bertekad untuk mengikuti jejak Okano dan meraih medali emas Olimpiade. Meskipun judo tidak menjadi bagian dari program Olimpiade Musim Panas 1968 di Mexico City, Sekine tetap gigih berlatih. Ia akhirnya membuat debut Olimpiadenya pada Olimpiade Musim Panas 1972 sebagai veteran berusia 28 tahun, setelah memenangkan Kejuaraan Judo Seluruh Jepang pada tahun yang sama.
Gaya bertarung khas Sekine dikenal dengan cara uniknya, yaitu dengan mengulurkan tangan kirinya kuat-kuat untuk mencengkeram punggung lawan melalui bahu (変形の組み手henkei no kumiteBahasa Jepang). Gaya ini terbukti sangat efektif dan membantunya mengembangkan kemampuannya secara signifikan baik di tingkat nasional maupun internasional.

2.1. Major Competition Results
Berikut adalah daftar kronologis pencapaian Shinobu Sekine dalam berbagai kompetisi judo besar sebelum dan selama Olimpiade:
Tahun | Kompetisi | Kelas Berat | Hasil |
---|---|---|---|
1961 | Kejuaraan Olahraga Sekolah Menengah Nasional | Bebas | Peringkat ke-2 |
1964 | Kejuaraan Judo Mahasiswa Seluruh Jepang | - | Juara 1 |
1966 | Kejuaraan Judo Asia (Manila) | -80kg | Juara 1 (Medali Emas) |
1966 | Kejuaraan Judo Asia (Manila) | Bebas | Peringkat ke-3 (Medali Perunggu) |
1969 | Kejuaraan Judo Berdasarkan Berat Badan Terpilih Seluruh Jepang | - | Peringkat ke-3 |
1971 | Kejuaraan Judo Berdasarkan Berat Badan Terpilih Seluruh Jepang | - | Juara 1 |
1971 | Kejuaraan Judo Dunia (Ludwigshafen) | Bebas | Peringkat ke-3 (Medali Perunggu) |
1972 | Kejuaraan Judo Seluruh Jepang | - | Juara 1 |
1972 | Olimpiade Musim Panas (Munich) | -80kg | Juara 1 (Medali Emas) |
2.2. 1972 Munich Olympics Gold Medal
Shinobu Sekine meraih medali emas yang sangat didambakan pada Olimpiade Musim Panas 1972 di Munich dalam kategori judo putra kelas 80 kg. Perjalanannya menuju emas sangatlah dramatis, terutama pada pertandingan final.
Dalam turnamen tersebut, Sekine sempat kalah dari Oh Seung-Lip dari Korea Selatan pada putaran kelima. Namun, karena Oh berhasil melaju terus ke final, Sekine diselamatkan melalui sistem repechage (babak penyisihan ulang bagi yang kalah) dan akhirnya kembali berhadapan dengan Oh Seung-Lip untuk kedua kalinya di partai final Olimpiade.
Pertandingan final sangat ketat. Sekine dipaksa untuk bertarung secara defensif selama sebagian besar waktu pertandingan, karena Oh Seung-Lip memimpin dalam perolehan poin. Namun, dalam beberapa detik terakhir yang tersisa, Sekine melakukan serangan balik putus asa dan mencoba teknik Tai Otoshi yang berhasil menjatuhkan lawannya ke matras. Keputusan juri menjadi sangat krusial dan kontroversial. Dua asisten juri memberikan penilaian yang terbelah (1-1), tetapi juri utama dari Belanda akhirnya memutuskan kemenangan tipis untuk Sekine, memberinya medali emas Olimpiade. Kemenangan ini merupakan hasil dari kegigihan dan serangan balik yang krusial di detik-detik terakhir.
3. Post-Retirement Activities
Segera setelah memenangkan medali emas Olimpiade, Shinobu Sekine memutuskan untuk pensiun dari kariernya sebagai atlet kompetitif. Namun, kontribusinya terhadap dunia judo tidak berhenti di situ. Ia tetap aktif dalam berbagai kapasitas penting.
Sekine menjabat sebagai pelatih dan penasihat untuk Federasi Judo Seluruh Jepang. Ia juga menjabat sebagai ketua komite wasit. Pengalamannya yang luas sebagai atlet membuatnya menjadi sosok yang dihormati dalam dunia perwasitan judo internasional, bahkan ia bertugas sebagai juri dalam pertandingan judo di Olimpiade Musim Panas 1996 di Atlanta.
Selain perannya dalam federasi dan perwasitan, Sekine juga berdedikasi dalam pendidikan dan pelatihan judoka muda. Ia bekerja sebagai instruktur utama di Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo dan sebagai master di Universitas Internasional Heisei. Ia juga menjabat sebagai presiden Federasi Judo Tokyo. Peran-peran ini menegaskan komitmennya untuk mengembangkan generasi judoka berikutnya dan mempromosikan olahraga judo di Jepang.
4. Awards and Honors
Sepanjang hidupnya, Shinobu Sekine menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusi luar biasanya dalam olahraga judo dan masyarakat Jepang:
- Kenaikan Pangkat Dan**: Pada tanggal 28 April 2012, dalam upacara peringatan 130 tahun berdirinya Kodokan, Sekine dipromosikan ke pangkat Dan ke-9 dalam judo. Pangkat ini memungkinkannya mengenakan sabuk merah, sebuah kehormatan tertinggi dalam judo.
- Ordo Matahari Terbit, Sinar Emas dan Perak** (旭日双光章Kyokujitsu SokoshoBahasa Jepang): Pada tahun 2017, ia dianugerahi penghargaan sipil ini oleh pemerintah Jepang, sebagai pengakuan atas jasa-jasanya kepada negara.
- Penghargaan Kehormatan Warga Kota Oarai**: Pada tahun 2004, kota kelahirannya, Ōarai, Ibaraki, menganugerahi Sekine dengan penghargaan kehormatan warga. Ia menerima penghargaan ini bersama dengan tokoh terkenal lainnya yang juga berasal dari Oarai, seperti pemain bisbol Kei Igawa dan Hiromoto Okubo.
5. Death
Shinobu Sekine meninggal dunia pada tanggal 18 Desember 2018, di usia 75 tahun. Setelah kepergiannya, ia secara anumerta dianugerahi Peringkat Junior Keenam (正六位shō roku-iBahasa Jepang) oleh pemerintah Jepang, sebagai penghormatan terakhir atas jasa-jasa dan dedikasinya sepanjang hidupnya.
6. Assessment and Legacy
Shinobu Sekine meninggalkan warisan yang mendalam bagi dunia judo Jepang. Sebagai peraih medali emas Olimpiade di kelas 80 kg, ia membuktikan bahwa kegigihan dan strategi cerdas dapat mengantarkan pada kemenangan, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun, seperti yang terlihat dalam pertandingan final Olimpiade Munich 1972 yang penuh drama. Gaya bertarungnya yang unik, dengan cengkeraman bahu yang efektif, menjadi ciri khas yang membedakannya.
Setelah pensiun sebagai atlet, Sekine tidak pernah meninggalkan judo. Perannya sebagai pelatih, penasihat Federasi Judo Seluruh Jepang, dan wasit Olimpiade menunjukkan komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap olahraga ini. Ia menjadi mentor dan panutan bagi banyak judoka generasi berikutnya, berbagi pengalaman dan pengetahuannya melalui berbagai posisi instruktur di lembaga-lembaga pendidikan dan kepolisian. Penghargaan-penghargaan yang diterimanya, termasuk Dan ke-9 dan Ordo Matahari Terbit, adalah cerminan dari pengakuan luas atas kontribusi luar biasa Sekine, tidak hanya sebagai juara, tetapi juga sebagai figur yang mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan judo di Jepang dan dunia. Posisinya dalam sejarah judo Jepang sangatlah penting sebagai salah satu perintis dan pembawa standar kesuksesan Olimpiade.
7. See Also
- Daftar judoka
- Daftar peraih medali Olimpiade dalam judo
- Daftar medali emas Olimpiade Musim Panas Jepang
- Delegasi Jepang di Olimpiade Musim Panas 1972