1. Early life and education
Sigvard Bernadotte menjalani masa kanak-kanak dan pendidikannya di lingkungan kerajaan yang hangat, yang pada akhirnya membawanya ke bidang seni dan desain.
1.1. Birth and childhood
Sigvard Bernadotte lahir pada 7 Juni 1907 di Istana Drottningholm di Stockholm, Swedia. Ia adalah anak kedua dari Putra Mahkota Gustaf Adolf dari Swedia (kemudian Raja Gustaf VI Adolf) dan istri pertamanya, Putri Margaret dari Connaught. Nenek dari pihak ayahnya adalah Putri Victoria dari Baden, dan kakek-nenek dari pihak ibunya adalah Pangeran Arthur, Adipati Connaught dan Strathearn serta Putri Louise Margaret dari Prusia. Putri Margaret sendiri adalah putri tertua dari Pangeran Arthur dan cucu dari Ratu Victoria dari Britania Raya.
Ia tumbuh dalam keluarga yang modern dan penuh kasih, berbeda dengan kekakuan yang sering terlihat di lingkungan istana pada masa itu. Ibunya, Putri Margaret, adalah seorang wanita modern yang aktif terlibat dalam membesarkan anak-anaknya. Pada musim panas di Istana Sofiero di Swedia selatan, keluarga tersebut menikmati waktu berkualitas bersama, di mana orang tuanya dapat mencurahkan kasih sayang tanpa gangguan. Putri Margaret aktif dalam menulis, melukis, dan fotografi, dan Sigvard sering membantunya membawa peralatan melukisnya. Sigvard dikenal sebagai anak yang cerdas dan tidak memiliki disleksia, suatu kondisi yang memengaruhi beberapa anggota keluarga kerajaan Swedia lainnya.
1.2. Education and early interests
Sigvard Bernadotte lulus dari Lundsbergs School pada tahun 1926. Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Uppsala, mempelajari ilmu politik dan sejarah seni. Setelah lulus pada tahun 1929, ia menjadi anggota Wangsa Bernadotte pertama yang meraih gelar akademik. Pada tahun 1930, ia diterima di sekolah desain Konstfack di Stockholm. Di sana, ia belajar di bawah bimbingan Profesor Olle Hjortsberg.
Selama studinya di Stockholm, ia mulai menjalin kontak dengan perusahaan Denmark terkenal, Georg Jensen, dan mulai merancang beberapa barang kecil untuk perusahaan tersebut. Selain itu, Sigvard juga memenuhi minatnya pada seni pertunjukan dengan bepergian ke Jerman menggunakan nama samaran. Di sana, ia bekerja sebagai asisten sutradara dan terlibat dalam desain set. Pengalaman ini mengarah pada perannya sebagai asisten sutradara di MGM di Culver City, California, dan sebagai penasihat teknis untuk film *The Prisoner of Zenda* pada tahun 1937. Ia juga tampil singkat dalam film mondo Italia tahun 1968, *Sweden: Heaven and Hell*, di mana karyanya dalam desain industri ditampilkan. Selama Perang Dunia II, Bernadotte bertugas sebagai Letnan di Svea Life Guards.
2. Royal status and marriages
Kehidupan Sigvard Bernadotte diwarnai oleh status kerajaannya yang kompleks, pernikahan-pernikahan yang dihadapinya, dan perjuangan panjangnya untuk mempertahankan serta mendapatkan kembali gelar kebangsawanannya.
2.1. Marriages
Sigvard Bernadotte menikah sebanyak tiga kali.
Pernikahan pertamanya terjadi pada 8 Maret 1934 di Caxton Hall, London, dengan Erica Maria Regina Rosalie Patzek (1911-2007). Erica adalah putri dari pengusaha Jerman Anton Patzek dan istrinya Maria Anna Lála. Pernikahan ini, yang dianggap sebagai pernikahan tidak setara, menyebabkan Sigvard kehilangan semua hak istimewa kerajaannya dan memulai bisnis desain peraknya. Mereka bercerai pada 14 Oktober 1943 dan tidak memiliki anak.
Hanya dua belas hari setelah perceraiannya, pada 26 Oktober 1943, Sigvard menikah lagi dengan seorang wanita Denmark, Sonja Helene Robbert (1909-2004), di Kopenhagen. Sonja adalah putri dari Robert Alexander Christensen Robbert dan istrinya Ebba Elisabeth Svenson. Dari pernikahan ini, mereka memiliki satu putra:
- Michael Sigvard Bernadotte af Wisborg (lahir 21 Agustus 1944 di Kopenhagen).
- Michael menikah pada Februari 1976 di Stuttgart dengan Christine Diotima Elisabeth Vellhöjer (lahir 26 April 1947 di Stuttgart).
- Mereka memiliki seorang putri: Countess Kajsa Michaela Sophia Bernadotte af Wisborg (lahir 12 Oktober 1980 di Stuttgart).
Sigvard dan Sonja bercerai pada 6 Juni 1961.
Satu bulan kemudian, pada 30 Juli 1961, Sigvard menikah untuk ketiga kalinya di Katedral Oscar, Stockholm, dengan aktris Swedia Marianne Lindberg Tchang (lahir 15 Juli 1924). Marianne adalah putri dari Helge Lindberg dan Thyra Dahlman, dan sebelumnya merupakan istri dari Gabriel Tchang, putra seorang menteri Tiongkok di Stockholm. Marianne kemudian dikenal sebagai Countess Marianne Bernadotte dari Wisborg.
2.2. Loss of princely title
Sigvard Bernadotte lahir sebagai Pangeran Swedia dan Adipati Uppland, namun karena ia menikahi seorang wanita dari status yang tidak setara, ia didiskualifikasi dari garis suksesi takhta Swedia. Ia juga dilarang menggunakan gelar kelahirannya dan hanya disebut sebagai "Tuan Bernadotte". Keputusan ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada masa itu, yang melarang pernikahan antara seorang Pangeran dan "putri rakyat biasa" (enskild mans dotterputri rakyat biasaBahasa Swedia), sebagaimana termaktub dalam Instrumen Pemerintahan 1809 dan Undang-Undang Suksesi Swedia 1810.
Situasi ini, yang dikenal sebagai pernikahan morganatik, secara hukum menyebabkan ia kehilangan gelar kerajaannya atas keputusan Raja dalam Dewan. Sepupunya, Lennart Bernadotte, yang dua tahun sebelumnya mengalami hal serupa-sebagai orang Swedia pertama dalam sejarah-merasa, dan lebih-lebih lagi Sigvard, diperlakukan dengan sangat kejam oleh Istana Kerajaan Swedia selama beberapa dekade karena pernikahan mereka. Insiden ini menyoroti kekakuan dan batasan tradisi monarki terhadap kebebasan individu, yang kemudian menjadi titik sentral perjuangan Sigvard.
2.3. Quest for princely title
Pada 2 Juli 1951, Adipatni Agung Charlotte dari Luksemburg menganugerahkan Sigvard, istrinya, dan keturunan mereka gelar Count of Wisborg. Dalam anugerah tersebut, ia juga disebut sebagai "Sigvard Oscar Frederik Pangeran Bernadotte".
Setelah lebih dari 30 tahun perdebatan dan kontroversi di Swedia mengenai pangkat dan gelarnya, masalah yang memburuk setelah kematian ayahnya pada tahun 1973, dan merasa muak setelah secara demonstratif diabaikan oleh Istana Kerajaan Swedia selama kunjungan kenegaraan Ratu Elizabeth II pada tahun 1983, Bernadotte mengumumkan kepada Tidningarnas Telegrambyrå pada 28 Mei tahun itu bahwa ia akan dikenal sebagai "Pangeran Sigvard Bernadotte" mulai saat itu.
Selama bertahun-tahun sejak itu, berdasarkan preseden yang ditetapkan pada tahun 1888 untuk pamannya, Oscar, dan mengutip gelar kebangsawanan Oscar yang dikonfirmasi oleh Pemerintah Luksemburg pada tahun 1892, Bernadotte didukung oleh beberapa ahli hukum. Ia mengajukan petisi untuk pengakuan gelar "Pangeran Bernadotte" di Swedia, meskipun ia tidak mencari pengembalian statusnya dalam garis suksesi takhta Swedia sebagai pangeran kerajaan di negara tersebut. Namun, Raja Carl XVI Gustaf dikritik karena tidak pernah mengabulkan permintaannya dan karena estrangement konsekuensinya dengan pamannya. Ini menimbulkan pertanyaan tentang keadilan dan relevansi tradisi monarki di era modern.
Dalam upayanya untuk mendapatkan pengakuan gelar kepangeranannya dari Pemerintah Swedia, Bernadotte membawa kasusnya ke Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia. Namun, pada tahun 2004, setelah kematiannya, ECHR menyatakan aplikasi tersebut tidak dapat diterima, mengakhiri perjuangan hukum seumur hidupnya untuk pengakuan yang adil atas identitas dan statusnya.
2.4. Children and descendants
Dari pernikahan keduanya dengan Sonja Helene Robbert, Sigvard Bernadotte memiliki satu putra:
- Count Michael Sigvard Bernadotte af Wisborg (lahir 21 Agustus 1944 di Kopenhagen). Michael menikah pada 6 Februari 1976 di Stuttgart, Jerman, dengan Christine Diotima Elisabeth Vellhöjer (lahir 26 April 1947 di Stuttgart).
- Dari pernikahan Michael dan Christine, mereka memiliki satu putri: Countess Kajsa Michaela Sophia Bernadotte af Wisborg (lahir 12 Oktober 1980 di Stuttgart).
3. Professional career as a designer
Sigvard Bernadotte dikenal luas sebagai salah satu desainer industri terkemuka Swedia, dengan karier yang beragam dan berpengaruh dalam berbagai bidang.
3.1. Early design career
Setelah Perang Dunia II, Sigvard Bernadotte menjadi direktur kreatif di Georg Jensen A/S, sebuah perusahaan perak terkenal di Denmark. Koleksi "Bernadotte" bergaya Art Deco yang dirancangnya pada tahun 1938 masih menjadi produk unggulan perusahaan hingga saat ini. Ia melanjutkan kolaborasinya dengan Georg Jensen hingga tahun 1980, menciptakan berbagai peralatan perak mewah yang memberinya reputasi internasional.
Pada tahun 1950, ia bersama arsitek dan desainer Denmark, Acton Bjørn, mendirikan studio desain Bernadotte & Bjørn Industrial A/S di Kopenhagen. Kemitraan ini sangat sukses dan meletakkan dasar bagi banyak produk terkenal. Kantor pusat perusahaan berada di Kopenhagen, dengan cabang di Stockholm dan Kota New York. Di studio ini, Bernadotte berperan sebagai sumber inspirasi dan penasihat tepercaya bagi desainer muda, menunjukkan kemampuannya dalam memilih dan memupuk bakat-bakat baru.
3.2. Iconic designs and creative work
Sigvard Bernadotte dikenal karena berbagai desain ikoniknya yang mencakup spektrum luas, dari peralatan perak mewah hingga barang-barang sehari-hari dari plastik. Di antara karyanya yang paling terkenal adalah pembuka kaleng "Red Clara" untuk Nilsjohan, pisau lipat EKA Swede 38, mangkuk Margrethe (dinamai untuk keponakannya Ratu Margrethe II dari Denmark), termos Bernadotte, dan mesin tik Facit Private. Ia juga merancang bingkai kacamata.
Desain peraknya, khususnya, meraih ketenaran internasional dan dapat ditemukan di berbagai museum di seluruh dunia serta dalam koleksi-koleksi terkenal. Bagi Bernadotte, menciptakan barang-barang untuk kehidupan sehari-hari yang membantu dan memperindah cara hidup masyarakat adalah aspirasi terbesarnya, dan aspirasi tersebut menjadi kenyataan melalui karya-karyanya. Ia adalah seorang inovator yang tak kenal lelah, terus berkarya dengan antusiasme yang jelas terlihat, bahkan hingga usia sembilan puluhan, ia masih menghasilkan beberapa karya besar.


3.3. Own design studio and later career
Pada tahun 1964, Sigvard Bernadotte membuka studionya sendiri, Bernadotte Design AB, di Stockholm. Studio ini sayangnya harus ditutup pada awal tahun 1970-an. Meskipun demikian, posisi kepemimpinannya dalam organisasi Swedia dan internasional semakin menambah rekam jejaknya.
Pada tahun 1997, Sigvard Bernadotte dihormati dengan pameran karyanya sendiri yang berjudul "Design Sigvard Bernadotte" di Museum Seni Rupa Nasional Swedia. Pameran tersebut dibuka bersama dengan Putri Mahkota Victoria dari Swedia dan istrinya, Marianne, yang setia mendampinginya. Pameran ini sukses besar dan berlangsung hingga tahun 1998, mendapatkan penerimaan yang jauh lebih luas dari yang diperkirakan di Swedia. Pada bulan November tahun yang sama, Sigvard Bernadotte juga dianugerahi Medali Pangeran Eugen oleh Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia.
3.4. Involvement in the film industry
Selain kariernya yang gemilang dalam desain industri, Sigvard Bernadotte juga memiliki keterlibatan yang signifikan dalam industri film. Ia pernah bekerja sebagai asisten sutradara di MGM di Culver City, California.
Perannya tidak hanya terbatas pada aspek penyutradaraan; ia juga berperan sebagai penasihat teknis untuk film *The Prisoner of Zenda* yang dirilis pada tahun 1937. Pengalamannya di industri film juga termasuk kemunculan singkat dalam film mondo Italia tahun 1968 berjudul *Sweden: Heaven and Hell*, di mana karyanya dalam desain industri di Bernadotte Design AB ditampilkan, bersama dengan beberapa item pilihannya.
4. Later life and death
Tahun-tahun terakhir Sigvard Bernadotte ditandai oleh usia panjangnya yang luar biasa dan perannya sebagai salah satu keturunan tertua Ratu Victoria.
4.1. Longevity and final years
Dari tahun 1994 hingga 2002, Sigvard Bernadotte memegang status sebagai cicit tertua yang masih hidup dari Ratu Victoria dari Britania Raya. Dengan mencapai usia 94 tahun, ia menjadi keturunan laki-laki Ratu Victoria yang paling lama hidup, hingga kemudian dilampaui oleh adik laki-lakinya, Carl Johan, pada 29 Juni 2011.
Pada saat kematiannya, ia adalah salah satu dari hanya empat cicit Ratu Victoria yang masih hidup, bersama dengan Putri Beatrice dari Spanyol, Lady Katherine Brandram (yang adalah Putri Katherine dari Yunani dan Denmark), dan adiknya, Carl Johan Bernadotte. Sepanjang tahun-tahun terakhirnya, ia tetap aktif dalam profesi desainnya, terus menunjukkan dedikasi dan semangatnya.
4.2. Death and funeral
Sigvard Bernadotte meninggal pada 4 Februari 2002, di panti jompo Borgarhemmet di Stockholm. Ia meninggal pada usia 94 tahun, 7 bulan, dan 28 hari.
Pemakamannya berlangsung pada 15 Februari 2002, di Gereja Engelbrekt di Stockholm, dihadiri oleh anggota keluarga kerajaan Swedia dan Denmark. Ia dimakamkan di Pemakaman Kerajaan di Hagaparken. Tulisan di batu nisannya secara jelas menyatakan bahwa ia "lahir sebagai Pangeran Swedia", sebuah penegasan identitas yang ia perjuangkan sepanjang hidupnya.
5. Legacy and evaluation
Warisan Sigvard Bernadotte tidak hanya terletak pada kontribusinya yang inovatif dalam bidang desain, tetapi juga pada perjuangannya yang gigih untuk pengakuan atas gelar kerajaannya, yang mengangkat isu-isu penting tentang keadilan dan hak asasi manusia dalam konteks monarki.
5.1. Impact on industrial design
Sigvard Bernadotte meninggalkan jejak abadi yang signifikan dalam bidang desain industri. Karyanya yang beragam, dari peralatan perak mewah untuk Georg Jensen hingga barang-barang sehari-hari dari plastik yang terjangkau, menunjukkan visi artistiknya yang luas dan kemampuannya untuk mengintegrasikan keindahan dengan fungsionalitas. Desain-desainnya, seperti mangkuk Margrethe dan termos Bernadotte, menjadi ikon dan tetap populer hingga saat ini.
Karya-karyanya sering dipamerkan di museum-museum di seluruh dunia dan merupakan bagian dari koleksi-koleksi bergengsi, membuktikan pengakuan internasional atas bakatnya. Semangatnya untuk menciptakan objek yang dapat memperindah dan mempermudah kehidupan sehari-hari masyarakat adalah inti dari filosofi desainnya. Pengakuan atas kontribusinya berpuncak pada pameran "Design Sigvard Bernadotte" dan penghargaan Medali Pangeran Eugen pada tahun 1997, menegaskan posisinya sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam desain Swedia dan internasional.
5.2. Public and historical perception
Persepsi publik dan historis terhadap Sigvard Bernadotte sering kali terbagi antara pengakuan atas prestasinya yang luar biasa sebagai desainer dan simpati terhadap perjuangan seumur hidupnya mengenai gelar kerajaan. Perjuangannya untuk pengakuan sebagai pangeran, meskipun telah kehilangan gelarnya karena "pernikahan tidak setara", dipandang oleh banyak pihak sebagai perlawanan terhadap tradisi monarki yang kaku dan tidak adil.
Tindakan Istana Kerajaan Swedia yang menolak permintaannya untuk diakui sebagai pangeran, serta kritik terhadap Raja Carl XVI Gustaf atas sikapnya yang tidak membantu pamannya, mencerminkan adanya ketegangan antara lembaga monarki dan hak-hak individu dalam masyarakat modern. Upayanya untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia, meskipun tidak berhasil, menyoroti dedikasinya terhadap prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan. Perjuangan Sigvard ini menjadi sebuah narasi penting yang menguji batas-batas konvensi kerajaan dan implikasinya terhadap martabat pribadi serta hak asasi manusia dalam sistem monarki yang terus berevolusi.
6. Honours and ancestry
Sigvard Bernadotte menerima berbagai tanda kehormatan dan penghargaan selama hidupnya, dan memiliki garis keturunan yang kaya dari berbagai wangsa kerajaan Eropa.
6.1. Honours and decorations
Selama hidupnya, Sigvard Bernadotte dianugerahi berbagai tanda kehormatan dan medali, baik dari Swedia maupun negara asing:
- Nasional (Swedia):
- Komandan Salib Agung Orde Bintang Utara (21 Maret 1952)
- Medali Peringatan Yubileum Raja Gustaf V (1928)
- Medali Peringatan Yubileum Raja Gustaf V II (1948)
- Medali Pangeran Eugen (1997)
- Asing (Denmark):
- Kesatria Orde Gajah
6.2. Arms
Sepanjang hidupnya, Sigvard Bernadotte menggunakan beberapa lambang kebangsawanan yang mencerminkan perubahan statusnya:

6.3. Ancestry
Sigvard Bernadotte adalah keturunan dari beberapa wangsa kerajaan terkemuka di Eropa. Berikut adalah garis keturunannya:
- 1. Pangeran Sigvard Bernadotte, Count of Wisborg
- 2. Gustaf VI Adolf dari Swedia
- 3. Putri Margaret dari Connaught
- 4. Gustaf V dari Swedia
- 5. Putri Victoria dari Baden
- 6. Pangeran Arthur, Adipati Connaught dan Strathearn
- 7. Putri Louise Margaret dari Prusia
- 8. Oscar II dari Swedia
- 9. Putri Sophia dari Nassau
- 10. Frederick I, Adipati Agung Baden
- 11. Putri Louise dari Prusia
- 12. Pangeran Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha
- 13. Ratu Victoria dari Britania Raya
- 14. Pangeran Frederick Charles dari Prusia
- 15. Putri Maria Anna dari Anhalt-Dessau
7. Pranala luar
- [https://www.imdb.com/name/nm0076027/ Sigvard Bernadotte di IMDb]
- [http://pages.prodigy.net/ptheroff/gotha/sweden.html Royal House of Sweden]
- [http://sofiasroyalsweden.blogspot.com/2007/07/design-prince-sigvard-bernadotte.html The Design Prince: Sigvard Bernadotte]