1. Kehidupan awal dan latar belakang
Uwe Alzen lahir pada 18 Agustus 1967 di Kirchen, Jerman Barat. Tidak banyak informasi publik mengenai latar belakang pribadi Alzen sebelum ia memulai karier balap profesionalnya.
2. Karier balap
Uwe Alzen memulai karier balapnya dengan cepat meraih kesuksesan di seri balap Porsche, kemudian beralih ke balap mobil turing dan mobil sport, di mana ia juga menunjukkan performa yang kuat.
2.1. Kesuksesan awal
Alzen menunjukkan bakatnya di awal karier dengan mendominasi seri balap Porsche. Ia berhasil memenangkan Porsche Carrera Cup Deutschland pada tahun 1992. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1994, ia juga menjuarai Porsche Supercup, sebuah seri balap pendukung Formula Satu yang sangat kompetitif. Pada tahun 1995, Alzen meraih gelar juara di kelas swasta ("B-Class") dalam kejuaraan Deutsche Tourenwagen Meisterschaft (DTM).
2.2. Kejuaraan mobil turing
Pada tahun 1996, Uwe Alzen beralih ke International Touring Car Championship (ITC) penuh, mengendarai Opel Calibra V6 sebagai pembalap pabrikan. Setelah seri ini dihentikan, ia melanjutkan kariernya di German Super Tourenwagen Cup (STW) untuk Opel. Di STW, Alzen menunjukkan performa yang konsisten, meraih posisi ketiga dalam kejuaraan pada tahun 1998 dan posisi kedua pada tahun 1999, di belakang Christian Abt dari Audi.
Pada tahun 2000, Alzen tetap bersama Opel untuk kejuaraan Deutsche Tourenwagen Masters (DTM) yang baru dibentuk, mengendarai Opel Astra V8 Coupé untuk OPC Team Holzer. Musim terbaiknya di DTM datang pada tahun 2001, ketika ia finis sebagai runner-up kejuaraan dengan mengendarai AMG-Mercedes CLK-DTM untuk Team Warsteiner AMG, meraih beberapa kemenangan balapan. Ia melanjutkan balap di DTM pada tahun 2002 bersama HWA Team.
2.3. Balap mobil sport dan ketahanan
Uwe Alzen juga memiliki karier yang mengesankan dalam balap mobil sport dan ketahanan. Pada tahun 1998, ia memenangkan kategori GT1 di 24 Jam Daytona dengan mengendarai Porsche 911 GT1 Evo untuk tim Rohr Motorsport. Di tahun yang sama, ia berpartisipasi dalam FIA GT Championship dan Le Mans 24 Jam, finis di posisi kedua secara keseluruhan di Le Mans dengan Porsche 911 GT1 bersama Jörg Müller dan Bob Wollek.
Pada tahun 1999, Alzen kembali ke Le Mans dan meraih kemenangan kelas GT dengan mengendarai Porsche 911 GT3-R untuk tim Manthey Racing, ditemani oleh Patrick Huisman dan Luca Riccitelli. Ia juga berkompetisi di FIA GT pada tahun 2004, berpasangan dengan Michael Bartels dengan Saleen S7 yang disponsori Vitaphone.
Alzen dan kakak laki-lakinya, Jürgen Alzen, juga sering berkompetisi di seri balap ketahanan Nürburgring Nordschleife (VLN) dan 24 Hours Nürburgring dengan Porsche 996 GT2 Turbo 4WD yang mereka bangun sendiri dari tahun 2003 hingga 2005. Lebih lanjut tentang balap mereka dapat ditemukan di [http://www.juergen-alzen-motorsport.de situs web Jürgen Alzen Motorsport]. Uwe Alzen mencetak rekor putaran di sana dengan mobil Turbo tersebut, yaitu 8 menit 9 detik, sekitar 10 detik lebih cepat dari mobil pabrikan seperti Opel dan Audi dari DTM, serta BMW M3 V8 GTR dari Schnitzer Motorsport. Meskipun ia juga sering meraih posisi terdepan, mobilnya mengalami masalah elektronik di awal balapan basah tahun 2005, yang memicu wawancara pasca-balapan yang emosional.
Pada balapan 24 Jam Nürburgring 2006, karena perubahan aturan yang melarang mesin turbo, Alzen bersaudara menggunakan Porsche 997 GT3 dengan transmisi manual pola H standar. Mereka yakin transmisi sekuensial Porsche tidak akan bertahan lama, namun akhirnya finis di posisi kedua, tertinggal dari Porsche Manthey yang menggunakan transmisi sekuensial, yang menghemat beberapa detik per putaran. Alzen sangat kesal dengan kerugian akibat transmisi manual dalam konferensi pers pasca-balapan.
2.4. Karier akhir dan balap independen
Pada tahun-tahun terakhir kariernya, Uwe Alzen masih aktif di berbagai seri balap. Pada tahun 2008, ia mengikuti Speedcar International Series bersama Phoenix Racing, di mana ia berhasil memenangkan dua balapan dan finis di posisi ketiga secara keseluruhan dalam kejuaraan. Pada Januari 2012, Alzen dikonfirmasi untuk musim penuh mengendarai BMW di American Le Mans Series, berbagi mobil dengan Jörg Müller. Selain itu, ia juga terus berpartisipasi dalam balapan independen bersama saudaranya, Jürgen Alzen, terutama di sirkuit Nürburgring yang mereka kenal dengan baik.
3. Kontroversi dan insiden
Sepanjang karier Uwe Alzen, ia terlibat dalam beberapa insiden dan kontroversi yang menarik perhatian. Salah satu yang paling menonjol adalah sengketa gelar juara Super Tourenwagen Cup (STW) tahun 1999. Alzen yang memimpin balapan terakhir, tampaknya telah memenangkan kejuaraan untuk Opel setelah insiden di tikungan terakhir yang melibatkan rekan setimnya, Roland Asch, dan rival utamanya, Christian Abt. Namun, setelah ia sendiri bertabrakan dengan rekan setim Abt, Kris Nissen, hanya beberapa detik sebelumnya saat mencoba menyalip di tikungan, ia nyaris finis di posisi kedua. Beberapa minggu kemudian, gelar juaranya dicabut dan diberikan kepada Christian Abt setelah sebuah video amatir membuktikan bahwa Asch sengaja menabrak Abt.
Alzen juga dikenal memiliki temperamen yang kuat dan beberapa kali terlibat tabrakan dengan rekan setimnya. Pada tahun 2000, ia dikeluarkan dari tim Opel di DTM setelah bertabrakan dengan rekan setimnya, Manuel Reuter. Insiden serupa terjadi pada tahun 2003, yang menyebabkan ia meninggalkan tim AMG-Mercedes di DTM. Kecewa dengan masalah teknis atau keputusan tim yang merugikan, Alzen tidak ragu menyuarakan frustrasinya, seperti saat wawancara emosional setelah masalah elektronik menggagalkan mobilnya di Nürburgring 2005 atau kekesalannya terhadap penggunaan transmisi manual pada balapan 24 Jam Nürburgring 2006.
4. Warisan dan pengakuan
Meskipun memiliki karier yang penuh warna dengan beberapa kontroversi, Uwe Alzen tetap dihormati di dunia motorsport, terutama di kalangan penggemar balap ketahanan Jerman. Kontribusinya terhadap balap mobil turing dan mobil sport diakui, terutama dominasinya di sirkuit Nürburgring Nordschleife. Sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi dan performanya, penggemar Nürburgring memilihnya sebagai "Pembalap Terbaik Tahun 2004", menunjukkan popularitasnya di mata para penggemar. Situs penggemar [http://www.20832.com Nürburgring] juga menyediakan informasi lebih lanjut.
5. Catatan balap
Bagian ini menyajikan catatan balap Uwe Alzen dalam berbagai kejuaraan.
5.1. Hasil lengkap 24 Hours of Le Mans
Tahun | Tim | Rekan Pembalap | Mobil | Kelas | Putaran | Posisi Keseluruhan | Posisi Kelas |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1998 | Porsche AG | Jörg Müller Bob Wollek | Porsche 911 GT1-98 | GT1 | 350 | 2 | 2 |
1999 | Manthey Racing | Patrick Huisman Luca Riccitelli | Porsche 911 GT3-R | GT | 317 | 13 | 1 |
2010 | BMW Motorsport | Jörg Müller Augusto Farfus | BMW M3 GT2 | GT2 | 320 | 19 | 6 |
5.2. Hasil lengkap Deutsche Tourenwagen Meisterschaft/Masters
Tahun | Tim | Mobil | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | Posisi | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1993 | Persson Motorsport | Mercedes 190E 2.5-16 Evo2 | Ret | 11 | 5 | 9 | Ret | DNS | 9 | 9 | 23 | 12 | 7 | 7 | 9 | 7 | 8 | 7 | ALE 1 | ALE 2 | 7 | 7 | 8 | Ret | 11 | 40 | ||
1994 | Persson Motorsport | Mercedes 190E Class 1 | 11 | 11 | 13 | 13 | 11 | 13 | 15 | 11 | 13 | 11 | Ret | Ret | 12 | 6 | 13 | 12 | 14 | 11 | 12 | 10 | 12 | 8 | 14 | 11 | 18 | 4 |
1995 | Persson Motorsport | Mercedes C-Class V6 | 11 | Ret | Ret | 12 | 15 | Ret | Ret | Ret | 9 | 8 | 12 | 9 | 3 | 2 | 14 | 34 | ||||||||||
2000 | OPC Team Holzer | Opel Astra V8 Coupé | Ret | DNS | Ret | 9 | 8 | 6 | Ret | Ret | 10 | 13 | 1 | 4 | 3 | 6 | 1 | 1 | 6 | 100 | ||||||||
2001 | Team Warsteiner AMG | AMG-Mercedes CLK-DTM | 5 | 4 | 7 | 19 | 4 | 3 | 11 | Ret | 2 | 1 | 1 | Ret | 2 | 2 | 3 | 3 | 7 | 1 | 7 | 7 | 2 | 101 | ||||
2002 | HWA Team | AMG-Mercedes CLK-DTM | 9 | 11 | 8 | 7 | Ret | DNS | 11 | 9 | 2 | 5 | 9 | Ret | 1 | 1 | 5 | 4 | 7 | 17 | 8 | 3 | 6 | 24 |
5.3. Hasil lengkap International Touring Car Championship
Tahun | Tim | Mobil | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | Posisi | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1995 | Persson Motorsport | Mercedes C-Class V6 | 14 | 9 | NC | 4 | 7 | 7 | 13 | 12 | 9 | 7 | 12 | 26 | ||||||||||||||||
1996 | Opel Team Zakspeed | Opel Calibra V6 4x4 | 8 | 6 | 18 | 4 | 5 | 2 | 13 | Ret | 2 | 2 | 11 | 10 | 13 | Ret | 12 | 6 | 4 | 13 | 7 | 3 | 3 | Ret | Ret | DNS | 9 | 12 | 8 | 119 |
5.4. Hasil lengkap German Super Tourenwagen Cup
Tahun | Tim | Mobil | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | Posisi | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1997 | Opel Team Zakspeed | Opel Vectra | 9 | 26 | 15 | 15 | 6 | 7 | 3 | 3 | 25 | 12 | 3 | 2 | 7 | 25 | 3 | 3 | 3 | 3 | 6 | Ret | 5 | 370 |
1998 | Opel Team Holzer | 1 | 17 | 6 | 5 | 4 | Ret | 2 | 3 | 1 | 4 | 5 | 2 | 15 | 6 | 2 | 13 | 5 | 5 | 5 | 2 | 3 | 482 | |
1999 | Warsteiner Team Holzer | 3 | 3 | 2 | 5 | 1 | 1 | 1 | 3 | 2 | 2 | Ret | Ret | 1 | 1 | 18 | 5 | 20 | 9 | 1 | 2 | 2 | 576 |
5.5. Hasil parsial Porsche Supercup
Tahun | Tim | Mobil | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | Posisi | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2003 | Porsche AG | Porsche 996 GT3 | ITA | ESP | AUT | MON | 12 | FRA | GBR | GER | HUN | ITA | USA | USA | NC‡ | 0‡ |
2005 | Konrad Motorsport | Porsche 997 GT3 | ITA | ESP | MON | GER | 14 | 4 | 2 | 4 | 6 | Ret | 20† | 3 | 10 | 87 |
2006 | PZ Koblenz | Porsche 997 GT3 | 1 | Ret | 7 | 4 | 4 | 1 | 9 | 9 | 1 | 2 | 5 | 1 | 2 | 166 |
2007 | SPS Automotive | Porsche 997 GT3 | 2 | 1 | Ret | 4 | 1 | 6 | 10 | 18 | 3 | 3 | 13 | 3 | 128 | |
2008 | SPS Automotive | Porsche 997 GT3 | 8 | 4 | 10 | 4 | 4 | 6 | GBR | GER | HUN | ESP | BEL | ITA | 13 | 67 |
† — Tidak menyelesaikan balapan, tetapi diklasifikasikan karena menyelesaikan lebih dari 90% jarak balapan.
‡ — Tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan poin.