1. Gambaran Umum
Valeska Gert (lahir Gertrud Valesca Samosch; 11 Januari 1892 - sekitar 16 Maret 1978) adalah seorang penari, seniman pantomim, artis kabaret, aktris, dan seniman pertunjukan perintis asal Jerman. Ia dikenal karena gaya revolusionernya yang radikal dan provokatif, yang secara signifikan memengaruhi budaya Republik Weimar dan menantang norma-norma sosial. Karya-karyanya sering kali bersifat ekspresionis dan dadais, mengekspresikan analisis mendalamnya terhadap batasan konvensi masyarakat melalui gerakan tubuh, gestur, dan ekspresi wajah. Akibat warisan Yahudinya, ia terpaksa mengasingkan diri dari Jerman selama era Nazi, melanjutkan karier seninya di berbagai negara seperti Inggris dan Amerika Serikat sebelum akhirnya kembali ke Eropa. Pengasingan ini menyoroti dampak kemanusiaan dari kebijakan diskriminatif yang memaksanya meninggalkan tanah airnya.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Valeska Gert lahir dengan nama Gertrud Valesca Samosch di Berlin, Jerman, dari sebuah keluarga Yahudi. Ia adalah putri sulung dari Theodor Samosch, seorang produsen, dan Augusta Rosenthal.
2.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Sejak kecil, Valeska tidak menunjukkan minat pada kegiatan akademis atau pekerjaan kantor. Sebaliknya, ia mulai mengambil pelajaran tari pada usia sembilan tahun. Kecintaannya pada mode yang rumit, dikombinasikan dengan minatnya pada tari, membimbingnya menuju karier di bidang tari dan seni pertunjukan. Pada tahun 1915, ia memperdalam pendidikannya dengan belajar akting di bawah bimbingan Maria Moissi dan tari bersama Rita Sacchetto. Pengalaman awal ini membentuk fondasi bagi pendekatan artistiknya yang unik dan berani.
2.2. Awal Karier
Masa Perang Dunia I berdampak negatif pada keuangan ayahnya, memaksa Valeska untuk lebih mandiri dibandingkan putri-putri borjuis lainnya. Selama perang berkecamuk, Gert bergabung dengan sebuah kelompok tari di Berlin dan mulai menciptakan tarian satir yang revolusioner. Pada awal tahun 1916, ia menciptakan tarian solo pertamanya yang berjudul Dance in Orange. Pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari program gurunya, Rita Sacchetto, di Blüthnersaal di Berlin, dan seminggu kemudian di gedung bioskop UFA di Nollendorfplatz, Berlin, sebagai selingan di antara dua film.
Setelah keterlibatan di Deutsches Theater (Berlin) dan Tribüne di Berlin, Gert diundang untuk tampil dalam pertunjukan ekspresionisme di malam seni Dadais yang menggabungkan berbagai media. Penampilannya dalam Hiob (1918) karya Oskar Kokoschka, Transformation (1919) karya Ernst Toller, dan Franziska karya Frank Wedekind membawanya meraih popularitas.
3. Aktivitas Seni Utama
Sepanjang kariernya, Valeska Gert menjelajahi berbagai bidang seni, dari tari revolusioner hingga akting film dan kabaret, selalu dengan gaya yang khas dan menantang.
3.1. Tarian dan Seni Pertunjukan
Pada tahun 1920-an, Gert menampilkan salah satu karyanya yang paling provokatif, berjudul Canaille (yang berarti pelacur). Pertunjukan ini, yang mencakup penggambaran orgasme di Berlin pada tahun 1922, bahkan menyebabkan penonton memanggil polisi. Selain itu, pertunjukan progresif lainnya pada dekade yang sama meliputi tarian yang menggambarkan kecelakaan lalu lintas, tinju, atau kematian. Ia adalah seniman yang revolusioner dan radikal, tidak pernah berhenti mengejutkan sekaligus memukau penontonnya.

Gaya Valeska Gert dapat berganti-ganti menjadi grotesk, intens, mengejek, menyedihkan, atau marah, tampil dengan intensitas anarkis dan keberanian artistik yang juga membuatnya direkomendasikan oleh para Dadais. Ia menganalisis batasan-batasan konvensi masyarakat dan kemudian mengekspresikan wawasan yang ia peroleh dari analisisnya melalui tubuhnya. Sekitar tahun 1926, ia memperkenalkan karya solo baru yang ia sebut Tontänze (TontänzeTarian SuaraBahasa Jerman), menambahkan suara-berupa kebisingan dan kata-kata-pada gerakan, gestur, dan ekspresi wajahnya.
3.2. Karier Film
Pada tahun 1923, Gert mulai memfokuskan sebagian karyanya pada akting film, tampil bersama Andrews Engelmann, Arnold Korff, dan lainnya. Ia membintangi film Joyless Street (1925), Diary of a Lost Girl (1929), dan The Threepenny Opera (1931), yang semuanya disutradarai oleh Georg Wilhelm Pabst.
Daftar film yang dibintanginya meliputi:
- Film Bisu:
- 1918: Colomba (Jerman, sutradara: Arzén von Cserépy)
- 1925: Wood Love (Jerman, sutradara: Hans Neumann) - sebagai Puck
- 1925: Joyless Street (Jerman, sutradara: Georg Wilhelm Pabst) - sebagai Frau Greifer (tidak dikreditkan)
- 1926: Nana (Jerman / Prancis, sutradara: Jean Renoir) - sebagai Zoe, la femme de chambre
- 1928: Alraune (Jerman, sutradara: Henrik Galeen) - sebagai Ein Mädchen von der Gasse
- 1929: Der Tod (Film eksperimental) (Jerman, sutradara: Carl Koch)
- 1929: Diary of a Lost Girl (Jerman, sutradara: Georg Wilhelm Pabst) - sebagai Istri direktur
- 1930: Such Is Life (Takový je život) (Jerman / Cekoslowakia, sutradara: Carl Junghans) - sebagai Pelayan
- 1930: People on Sunday (Jerman, sutradara: Robert Siodmak, Rochus Gliese, Edgar G. Ulmer) - sebagai dirinya sendiri
- Film Bersuara:
- 1931: The Threepenny Opera (Jerman, sutradara: Georg Wilhelm Pabst) - sebagai Mrs. Peachum
- 1934: Pett and Pott (Film pendek, Britania Raya, sutradara: Alberto Cavalcanti) - sebagai Pembantu
- 1939: Rio (Britania Raya, sutradara: John Brahm) - sebagai Spesialis (tidak dikreditkan)
- 1965: Giulietta degli spiriti (Italia / Prancis / Jerman Barat, sutradara: Federico Fellini) - sebagai Pijma
- 1966: La Bonne dame (Prancis, sutradara: Pierre Philippe)
- 1973: Eight Hours Don't Make a Day (Serial TV, Episode: "Franz und Ernst", Jerman Barat, sutradara: Rainer Werner Fassbinder) - sebagai Die andere Oma
- 1975: Die Betörung der blauen Matrosen (Jerman Barat, sutradara: Ulrike Ottinger) - sebagai Ein alter Vogel
- 1976: Coup de Grâce (Jerman Barat / Prancis, sutradara: Volker Schlöndorff) - sebagai Tante Praskovia (peran film terakhir)
- 1977: Nur zum Spaß, nur zum Spiel - Kaleidoskop Valeska Gert (Dokumenter, Jerman Barat, sutradara: Volker Schlöndorff)
3.3. Aktivitas Kabaret
Pada periode ini, ia tampil di kabaret Schall und Rauch. Gert juga meluncurkan tur tarian solonya sendiri, termasuk karya-karya seperti Dance in Orange, Boxing, Circus, Japanese Grotesque, Death, dan Canaille. Selain itu, ia juga berkontribusi menulis artikel untuk majalah seperti Die Weltbühne dan Berliner Tageszeitung.
4. Pengasingan dan Aktivitas Internasional
Pada tahun 1933, warisan Yahudi Valeska Gert mengakibatkannya dilarang tampil di panggung Jerman. Pengasingannya dari Jerman membawanya ke berbagai negara, di mana ia terus berkarya.
4.1. Pengasingan di Inggris
Setelah dilarang tampil di Jerman, Valeska Gert menghabiskan beberapa waktu di London, Inggris, di mana ia bekerja di teater dan film. Di London, ia terlibat dalam film pendek eksperimental Pett and Pott, yang untuk waktu yang lama menjadi film terakhirnya. Selama di London, ia menikah dengan seorang penulis Inggris bernama Robin Hay Anderson, yang merupakan pernikahan keduanya.
4.2. Pengasingan di Amerika Serikat
Pada awal tahun 1939, Valeska Gert beremigrasi ke Amerika Serikat, di mana ia dirawat oleh komunitas pengungsi Yahudi. Pada tahun yang sama, ia mempekerjakan Georg Kreisler yang berusia 17 tahun sebagai pianis latihan untuk melanjutkan fokusnya pada pekerjaan kabaret. Pada musim panas 1940, ia menemukan pekerjaan sebagai model telanjang untuk seorang seniman di Provincetown, Massachusetts.
Pada akhir tahun 1941, ia membuka Beggar's Bar di New York City. Ini adalah sebuah kabaret/restoran yang diisi dengan perabotan dan lampu yang tidak serasi. Beberapa tokoh seni terkenal seperti Julian Beck, Judith Malina, dan Jackson Pollock pernah bekerja untuknya. Tennessee Williams juga sempat bekerja sebagai pelayan busboy untuk waktu yang singkat, tetapi dipecat karena menolak untuk mengumpulkan tipnya. Gert mengomentari bahwa pekerjaannya "sangat ceroboh". Pada Februari 1945, Gert terpaksa menutup Beggar's Bar meskipun sukses, karena tidak memiliki izin resmi.
Gert menghabiskan setiap musim panas di Provincetown hingga tahun 1946, ketika ia membuka kabaret barunya di sana yang bernama Valeska's. Di Provincetown, ia bertemu kembali dengan Tennessee Williams. Ia menceritakan kisah-kisah tentang mempekerjakan seorang kurcaci berusia 70 tahun bernama Mademoiselle Pumpernickel untuk Beggar's Bar yang menjadi cemburu setiap kali Gert naik panggung. Selama musim panas 1946, saat ia mengelola Valeska's, ia dipanggil ke pengadilan Provincetown karena membuang sampah dari jendelanya dan gagal membayar seorang mitra tari. Ia memanggil Williams sebagai saksi karakter, yang dengan senang hati dilakukan Williams, meskipun Gert pernah memecatnya. Williams mengatakan kepada teman-teman yang tidak percaya bahwa ia "hanya menyukainya".
4.3. Kembali ke Eropa
Pada tahun 1947, Valeska Gert kembali ke Eropa. Setelah tinggal di Paris dan Zurich, di mana ia mengelola kafe kabaret bernama Valeska und ihr Küchenpersonal (Valeska und ihr KüchenpersonalValeska dan Staf Dapur-nyaBahasa Jerman) selama setengah tahun pada tahun 1948, ia kembali ke Berlin yang diblokade. Di sana, ia pertama kali membuka kabaret Bei Valeska di bekas Opernkeller (OpernkellerRuang Bawah Tanah OperaBahasa Jerman) di Theater des Westens pada tahun 1949-1950, setelah itu kabaret Hexenküche (HexenkücheDapur PenyihirBahasa Jerman) pada tahun 1950. Kabaret ini aktif setiap musim dingin hingga April 1956. Selama periode yang sama, ia juga membuka kabaretnya yang bernama Ziegenstall (ZiegenstallKandang KambingBahasa Jerman) di desa Kampen di pulau Sylt pada musim panas 1951. Ia mengelola kabaret kecil namun terkenal ini setiap musim panas hingga kematiannya.
5. Karier Akhir dan Pengakuan Kembali
Pada tahun 1960-an, Valeska Gert kembali berkiprah di dunia perfilman. Pada tahun 1965, ia mendapatkan peran dalam film Juliet of the Spirits karya Federico Fellini. Kesuksesan film ini mendorongnya untuk memasarkan dirinya kepada sutradara-sutradara muda Jerman pada tahun 1970-an. Selama periode ini, ia bermain dalam serial TV Eight Hours Don't Make a Day karya Rainer Werner Fassbinder dan dalam film Coup de Grâce (1976) karya Volker Schlöndorff.
6. Kehidupan Pribadi
Valeska Gert memiliki hubungan asmara dengan Aribert Wäscher dari tahun 1923 hingga 1938. Kemudian, ia menikah untuk kedua kalinya dengan penulis Inggris Robin Hay Anderson saat berada di London.
7. Kematian
Pada tahun 1978, Werner Herzog mengundangnya untuk memerankan agen real estat Knock dalam film Nosferatu, sebuah daur ulang dari film klasik Murnau. Kontrak ditandatangani pada 1 Maret, tetapi ia meninggal hanya dua minggu kemudian sebelum syuting dimulai. Pada 18 Maret 1978, tetangga dan teman-teman di Kampen, Jerman, melaporkan bahwa ia tidak terlihat selama empat hari. Ketika pintunya dibuka paksa di hadapan polisi, ia ditemukan meninggal. Diperkirakan ia meninggal pada 16 Maret, pada usia 86 tahun.

8. Penilaian dan Warisan
Valeska Gert diakui sebagai salah satu seniman paling inovatif dan berpengaruh pada masanya, meninggalkan warisan yang kaya dalam seni pertunjukan, film, dan kabaret.
8.1. Penghargaan
Atas kontribusinya yang luar biasa, Valeska Gert menerima beberapa penghargaan:
- 1970: Filmband in Gold untuk pencapaian seumur hidup dalam perfilman Jerman.
- 2004: Dianugerahi bintang di Walk of Fame of Cabaret di Mainz.
8.2. Pengaruh Artistik
Gaya tari baru Valeska Gert yang berani diakui sejak awal oleh orang-orang sezamannya. Ia adalah pelopor dalam seni pertunjukan dan memberikan dampak signifikan pada generasi seniman berikutnya serta perkembangan seni modern. Pada tahun 2010, karya seni Valeska Gert dipresentasikan di Museum Seni Kontemporer Berlin Hamburger Bahnhof, dalam pameran Pause. Bewegte Fragmente (Pause. Bewegte FragmenteJeda. Fragmen BergerakBahasa Jerman). Kurator Wolfgang Müller dari grup punk seni Die Tödliche Doris dan sejarawan seni An Paenhuysen menyertakan video Baby yang menampilkan Gert sedang tampil. Video ini direkam oleh Ernst Mitzka pada tahun 1969. Video Mitzka yang menampilkan Gert membawakan Baby dan Death juga termasuk dalam koleksi seni video Record Again! 40 Jahre Videokunst.de part 2.
8.3. Kajian Akademis
Kehidupan dan karya Valeska Gert telah menjadi subjek perhatian akademis yang luas, dengan berbagai studi, biografi, dan publikasi yang menganalisis warisannya. Beberapa karya penting meliputi:
- Monografi oleh Valeska Gert sendiri: Mein Weg (1931), Die Bettlerbar von New York (1950), Ich bin eine Hexe (1968), dan Die Katze von Kampen (1974).
- Biografi dokumenter Valeska Gert: Tänzerin, Schauspielerin und Kabarettistin. Eine dokumentarische Biographie (1985) oleh Frank-Manuel Peter.
- Studi tentang fragmen avant-gardisnya dalam tari dan akting tahun 1920-an oleh Susanne Foellmer (2006).
- Kajian akademis yang menganalisis tubuh, ruang, dan representasi modernitas dalam tari, seperti Tanz-Lektüren. Körperbilder und Raumfiguren der Avantgarde oleh Gabriele Brandstetter (1995), Individuality and Expression - The Aesthetics of the New German Dance, 1908-1936 oleh Dianne S. Howe (1996), dan Alien bodies: representations of modernity, 'race' and nation in early modern dance oleh Ramsay Burt (1998).
- Penelitian tentang persilangan media tari dan fotografi, seperti Bewegter Körper - Mechanischer Apparat. Zur medialen Verschränkung von Tanz und Fotografie in den 1920er Jahren oleh Christiane Kuhlmann (2003).
- Analisis tentang tubuh politik dan koreografi protes, seperti Politische Körper. Ausdruckstanz, Choreografien des Protests und die Arbeiterkulturbewegung in der Weimarer Republik oleh Yvonne Hardt (2004).
- Artikel-artikel yang menyoroti penampilannya dalam konteks budaya Weimar, seperti "So watt war noch nie da!!!" Valeska Gert's Performances in the Context of Weimar Culture" oleh Alexandra Kolb (2007).
- Studi tentang pengasingan Valeska Gert, seperti "Back Again? Valeska Gert's Exiles" oleh Kate Elswit (2012).
- Analisis warisan autobiografinya, seperti "'Ich will leben, auch wenn ich tot bin': Valeska Gert's Autobiographical Legacy" (2013) dan "'Kaleidoskop meines Lebens': Valeska Gert's Performances of the Self" (2009) oleh Kristen Hylenski.