1. Kehidupan dan Latar Belakang
Arnold Hauser memiliki latar belakang pendidikan yang kaya dan beragam, serta pengalaman hidup yang membentuk pandangan akademisnya yang unik. Masa kecilnya di Timișoara, studinya di berbagai pusat intelektual Eropa, dan pengungsiannya ke Inggris semuanya berkontribusi pada kerangka pemikirannya.
1.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Arnold Hauser lahir pada tanggal 8 Mei 1892, di Timișoara, yang saat ini menjadi bagian dari Rumania. Ia berasal dari keluarga Yahudi-Hungaria.
q=Timișoara|position=right
1.2. Pendidikan dan Pelatihan Akademik
Hauser menempuh pendidikan tinggi dalam sejarah seni dan sastra di beberapa kota besar Eropa, yaitu Budapest, Wina, Berlin, dan Paris. Di Wina, ia belajar di bawah bimbingan Max Dvořák, seorang sejarawan seni terkemuka. Di Berlin, ia mendapatkan pengajaran dari Georg Simmel, seorang sosiolog dan filsuf berpengaruh. Selanjutnya, di Paris, ia belajar dari Henri Bergson, seorang filsuf terkenal, dan Gustave Lanson. Setelah Perang Dunia I, ia menghabiskan dua tahun di Italia, mempelajari seni Italia secara mendalam. Pada tahun 1921, ia pindah ke Berlin, dan pada tahun 1924, ke Wina. Pada masa inilah ia sampai pada kesimpulan bahwa "masalah seni dan sastra, yang sangat diminati di zaman kita, pada dasarnya adalah masalah sosiologis."
1.3. Pengaruh Intelektual Awal
Salah satu pengaruh krusial pada Hauser adalah filsuf Hungaria, Bernhard Alexander. Alexander menanamkan minat pada Hauser terhadap karya William Shakespeare dan filosofi Immanuel Kant. Pengaruh ini mendorong Hauser untuk melakukan studi sistematis tentang teater dan, kemudian, sinema sebagai bagian dari dunia seni yang lebih luas. Hauser mulai mempublikasikan tulisan-tulisan awalnya di Budapest antara tahun 1911 dan 1918, termasuk disertasi doktoralnya mengenai masalah penciptaan estetika sistematis, yang muncul dalam jurnal Athenaeum pada tahun 1918. Setelah itu, ia sangat sedikit mempublikasikan karya dalam 33 tahun berikutnya, lebih banyak mencurahkan waktunya untuk penelitian dan perjalanan.
q=Budapest|position=left
1.4. Pengungsian dan Karier di Inggris
Pada tahun 1938, Arnold Hauser beremigrasi ke Britania Raya untuk menghindari Nazisme dan partai Arrow Cross Party yang menganiaya warga Yahudi. Di Inggris, ia melanjutkan karier akademiknya. Ia menjabat sebagai profesor di Universitas Leeds dari tahun 1951 hingga 1957. Arnold Hauser meninggal dunia di Budapest pada tanggal 28 Januari 1978.
q=London|position=right
2. Pengaruh Akademik dan Perkembangan Pemikiran
Arnold Hauser mengembangkan fondasi intelektualnya melalui interaksi dengan para pemikir terkemuka dan adopsi kerangka kerja Marxisme, yang kemudian menjadi landasan sosiologi seninya.
2.1. Tokoh dan Aliran yang Mempengaruhi
Perkembangan intelektual Arnold Hauser sangat dipengaruhi oleh sejumlah pemikir dan aliran filosofis. Selain bimbingan langsung dari guru-gurunya seperti Max Dvořák dan Georg Simmel, ia juga terinspirasi oleh karya-karya Ernst Troeltsch, seorang teolog dan sosiolog, serta Karl Mannheim, seorang sosiolog pengetahuan. Pengaruh signifikan lainnya datang dari György Lukács, seorang filsuf Marxis Hungaria, yang sangat membentuk pandangan Hauser tentang hubungan antara seni dan masyarakat. Ia secara komprehensif mengintegrasikan sejarah seni dengan sosiologi, historiografi, dan sejarah pemikiran.
2.2. Marxisme dan Sosiologi Seni
Arnold Hauser mengadopsi Marxisme setelah membaca tulisan-tulisan György Lukács. Ia kemudian bertemu Lukács dan menjadi bagian dari kelompok intelektual yang dikenal sebagai "Sunday Circle" (Sonntagskreis) di Budapest. Melalui keterlibatannya ini, Hauser memperdalam pemahaman Marxisnya dan mulai mengembangkan sosiologi seni dari sudut pandang Marxis. Ia percaya bahwa masalah seni dan sastra pada dasarnya adalah masalah sosiologis, yang berarti bahwa seni tidak dapat dipahami sepenuhnya tanpa mempertimbangkan konteks sosial, ekonomi, dan politik di mana ia diciptakan. Hauser berpendapat bahwa kondisi material dan struktur kelas masyarakat memiliki dampak langsung pada bentuk, isi, dan penerimaan karya seni.
3. Karya Utama dan Teori
Arnold Hauser menghasilkan beberapa karya monumental yang mengukuhkan posisinya sebagai tokoh penting dalam sosiologi seni. Karya-karyanya menyelidiki hubungan kompleks antara seni dan masyarakat, serta mengembangkan teori-teori inti mengenai evolusi artistik.
3.1. Sejarah Sosial Seni dan Sastra
Karya paling seminal Arnold Hauser adalah empat jilid Sozialgeschichte der Kunst und Literatur (The Social History of Art and Literature), yang diterbitkan pada tahun 1951. Dalam karya ini, Hauser berargumen bahwa seni, yang pada periode Paleolitikum dimulai sebagai bentuk "datar, simbolis, formal, abstrak, dan berkaitan dengan makhluk spiritual," menjadi lebih realistis dan naturalistik seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan ini terjadi ketika masyarakat menjadi kurang hierarkis dan otoriter, serta lebih merkantil dan borjuis. Hauser menganalisis secara mendalam bagaimana perubahan struktur sosial memengaruhi gaya dan arah artistik, serta mengeksplorasi konteks sosio-historis seni dari zaman prasejarah hingga masa modern.
3.2. Pendekatan Multidimensi terhadap Seni
Hauser memiliki pendekatan ganda dalam memandang seni. Di satu sisi, ia mengakui seni sebagai domain otonom dengan aspek formal yang memiliki nilai intrinsik. Namun, di sisi lain, ia juga secara tegas melihat seni sebagai fenomena sosial yang terintegrasi penuh dalam struktur masyarakat. Pengetahuannya yang luas dan terperinci tentang seni, ditambah dengan keterlibatannya yang lama dalam industri film, memungkinkannya untuk melihat seni dari kedua perspektif ini secara simultan. Dalam diskursus seni selama era Perang Dingin, di mana Barat cenderung menekankan interpretasi bentuk yang melekat dan Timur cenderung fokus pada batasan sosial seni, Hauser berusaha mencari posisi tengah, mengakui kompleksitas dan interaksi antara kedua aspek tersebut.
3.3. Karya-karya Penting Lainnya
Selain The Social History of Art and Literature, Arnold Hauser juga menghasilkan beberapa karya penting lainnya yang memperluas dan memperdalam pemikiran sosiologisnya tentang seni:
- Philosophie der KunstgeschichteFilsafat Sejarah SeniBahasa Jerman (1958): Karya ini menyelidiki dasar-dasar filsafat sejarah seni, membahas masalah metodologi dan konsep-konsep kunci dalam studi seni.
- Der Manierismus. Die Krise der Renaissance und der Ursprung der modernen KunstMannerisme: Krisis Renaisans dan Asal Usul Seni ModernBahasa Jerman (1964): Dalam buku ini, Hauser menganalisis gerakan Mannerisme sebagai respons terhadap krisis Renaisans dan sebagai pendahulu seni modern, menyoroti aspek-aspek sosial dan psikologis yang mendasarinya.
- Soziologie der KunstSosiologi SeniBahasa Jerman (1974): Ini adalah ringkasan dan sintesis dari pemikiran sosiologi seni Hauser, yang lebih terfokus pada teori dan metodologi sosiologi seni.
- Im Gespräch mit Georg LukácsDalam Percakapan dengan Georg LukácsBahasa Jerman (1978): Sebuah kumpulan esai dan tiga wawancara, termasuk esai "Variationen über das tertium datur bei Georg Lukács," yang merefleksikan hubungan intelektual dan diskusi Hauser dengan György Lukács.
4. Evaluasi dan Kritik
Karya-karya Arnold Hauser, khususnya pendekatan Marxisnya terhadap seni, telah menjadi subjek evaluasi dan kritik yang luas dalam dunia akademis, memicu perdebatan yang signifikan mengenai determinisme sosial dalam sejarah seni.
4.1. Perspektif Kritis
Pendekatan Marxis Arnold Hauser sering dikritik sebagai "determinisme sosial" yang berlebihan, terutama oleh sejarawan seni terkemuka seperti Ernst Gombrich. Dalam ulasannya mengenai The Social History of Art, Gombrich berpendapat bahwa "prasangka teoretis [Hauser] mungkin telah menghambat simpatinya." Gombrich menuduh bahwa pandangan Hauser, yang mengklaim bahwa semua manusia sepenuhnya terkondisi oleh keadaan ekonomi dan sosial keberadaan mereka, menyangkal keberadaan apa yang disebut sebagai 'humaniora'. Baginya, jika segala sesuatu ditentukan oleh kondisi material, maka pemahaman masa lalu melalui simpati biasa menjadi tidak mungkin.
4.2. Perdebatan Akademik
Kritik Gombrich terhadap Hauser memicu perdebatan akademik yang luas mengenai validitas determinisme sosial dalam sejarah seni. Namun, beberapa sarjana berpendapat bahwa Gombrich melihat Hauser sebagai eksponen tipikal Marxisme tanpa sepenuhnya menghargai nuansa dan kritik halus Hauser terhadap bentuk-bentuk determinisme sosial yang paling kaku. Pembela Hauser menunjukkan bahwa ia tidak mengklaim hubungan kausalitas satu arah yang sederhana antara basis ekonomi dan superstruktur budaya, melainkan menekankan interaksi dialektis yang kompleks. Diskusi ini menjadi bagian penting dari diskursus seni selama era Perang Dingin, di mana pandangan Barat dan Timur terhadap seni sering kali bertentangan.
5. Pengaruh
Meskipun menghadapi kritik, karya-karya Arnold Hauser memiliki dampak yang berkelanjutan dan signifikan pada sejarah seni, sosiologi, dan studi budaya. Pendekatan Marxisnya membuka jalan bagi analisis sosial yang lebih dalam terhadap seni, melampaui fokus formalis tradisional. Karyanya mendorong para sejarawan seni dan sosiolog untuk mempertimbangkan secara serius bagaimana faktor-faktor sosial, ekonomi, dan politik membentuk produksi, resepsi, dan makna seni. Hauser membantu mempopulerkan ide bahwa seni tidak hanya merupakan ekspresi individu tetapi juga produk dari konteks sosialnya, sebuah perspektif yang kini menjadi integral dalam studi budaya dan sosiologi seni. Meskipun beberapa aspek teorinya telah dimodifikasi atau diperbarui, kontribusinya tetap menjadi fondasi penting bagi pemahaman hubungan kompleks antara seni dan masyarakat.