1. Kehidupan awal dan latar belakang

Blaise Nkufo lahir di Kinshasa, Zaire, yang kini dikenal sebagai Republik Demokratik Kongo. Pada usia tujuh tahun, ia bersama keluarganya beremigrasi ke Swiss. Setelah menetap di Swiss, Nkufo kemudian dinaturalisasi dan menjadi warga negara Swiss pada usia 20 tahun.
2. Karier klub
Karier klub Blaise Nkufo membentang di beberapa negara, termasuk Swiss, Qatar, Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat, di mana ia dikenal sebagai penyerang produktif.
2.1. Karier awal dan klub Eropa
Nkufo memulai karier profesionalnya pada tahun 1993 bersama FC Lausanne-Sport di Swiss. Setelah satu musim, ia pindah ke FC Echallens pada tahun 1994. Pada tahun 1995, ia mencoba peruntungan di luar Swiss dengan bergabung bersama klub Qatar, Al-Arabi SC. Setelah satu tahun di Qatar, ia kembali ke Swiss dan bermain untuk Yverdon-Sport FC (1996-1997), sebelum kembali ke FC Lausanne-Sport untuk periode kedua (1997-1998).
Pada tahun 1998, Nkufo bergabung dengan Grasshopper Club Zürich. Selama periode ini, ia juga sempat dipinjamkan ke AC Lugano pada musim 1999-2000. Setelah itu, ia bermain untuk FC Lucerne pada musim 2000-2001. Pada tahun 2001, Nkufo pindah ke Jerman dan membela 1. FSV Mainz 05 hingga tahun 2002, kemudian pindah ke Hannover 96 untuk musim 2002-2003.
2.2. FC Twente
Periode paling signifikan dalam karier klub Nkufo adalah tujuh tahun masa baktinya bersama FC Twente di Belanda, dari tahun 2003 hingga 2010. Selama waktu itu, ia menjadi pencetak gol terbanyak klub dalam lima dari tujuh musimnya. Nkufo mencetak 114 gol dalam 223 penampilan di Eredivisie untuk Twente, menjadikannya rekor pencetak gol terbanyak klub.
Pada 1 Maret 2009, ia mencetak gol ke-100 di Eredivisie dalam pertandingan melawan ADO Den Haag, menjadikannya pemain asing kedelapan dan pemain Twente kedua yang mencapai tonggak sejarah tersebut. Pada 1 Agustus 2009, Nkufo menyamai rekor klub yang dipegang oleh Jan Jeuring (103 gol dalam 326 pertandingan) saat melawan Sparta Rotterdam, namun Nkufo mencapai rekor tersebut hanya dalam 192 pertandingan. Ia kemudian memecahkan rekor tersebut pada 15 Agustus 2009 dengan mencetak gol ke-104 melawan ADO Den Haag. Nkufo juga memiliki rekor yang baik melawan Willem II, mencetak lebih dari 13 gol. Ia berhasil mencetak dua digit gol dalam tujuh musim berturut-turut.
Pada musim 2009-2010, di bawah asuhan pelatih Steve McClaren, Nkufo mencetak 12 gol Eredivisie dan berkontribusi besar membawa Twente meraih gelar liga pertama mereka dalam 45 tahun sejarah klub. Setelah kepergiannya dari Twente, sebuah patung didirikan untuk menghormatinya di luar stadion klub sebagai pengakuan atas kontribusinya.
2.3. Seattle Sounders FC

Pada awal tahun 2010, Nkufo dikaitkan dengan kepindahan ke tim Major League Soccer Seattle Sounders FC. Pada 4 Maret 2010, Sounders mengonfirmasi penandatanganan Nkufo, dan ia bergabung dengan skuad pada 13 Juli 2010 setelah kontraknya dengan Twente berakhir.
Debut pertamanya untuk Sounders terjadi pada 18 Juli 2010 dalam pertandingan persahabatan melawan Celtic. Ia melakukan debut liga pada 25 Juli 2010 melawan Colorado Rapids. Pada 18 September 2010, Nkufo menjadi pemain Sounders pertama yang mencetak hat-trick dalam pertandingan liga, saat melawan Columbus Crew. Hat-trick ini mengakhiri kekeringan golnya selama 415 menit setelah bergabung dengan klub. Pada 5 Oktober 2010, Nkufo tampil di final Piala Terbuka A.S. saat Sounders mengalahkan Columbus Crew dengan skor 2-1.
Pada 15 Maret 2011, Seattle dan Nkufo sepakat untuk mengakhiri kontraknya secara mutual. Tiga belas hari kemudian, pada 28 Maret 2011, Nkufo secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola profesional.
3. Statistik karier
Berikut adalah gambaran umum statistik karier Blaise Nkufo di level klub:
Musim | Klub | Liga | Penampilan | Gol |
---|---|---|---|---|
1993-94 | FC Lausanne-Sport | Nationalliga A | 2 | 0 |
1994-95 | FC Echallens | Nationalliga B | 16 | 9 |
1995-96 | Al-Arabi | Liga Bintang Qatar | 12 | 6 |
1996-97 | Yverdon-Sport FC | Nationalliga B | 35 | 12 |
1997-98 | FC Lausanne-Sport | Nationalliga A | 34 | 18 |
1998-99 | Grasshopper Zürich | 13 | 2 | |
AC Lugano | 11 | 10 | ||
1999-00 | 10 | 4 | ||
Grasshopper Zürich | 5 | 2 | ||
2000-01 | FC Lucerne | 19 | 7 | |
Mainz 05 | 2. Bundesliga | 14 | 6 | |
2001-02 | 28 | 14 | ||
2002-03 | Hannover 96 | Bundesliga | 9 | 0 |
2003-04 | FC Twente | Eredivisie | 28 | 14 |
2004-05 | 32 | 16 | ||
2005-06 | 32 | 12 | ||
2006-07 | 34 | 22 | ||
2007-08 | 34 | 22 | ||
2008-09 | 31 | 16 | ||
2009-10 | 31 | 12 | ||
2010 | Seattle Sounders FC | Major League Soccer | 11 | 5 |
Total | 442 | 209 |
4. Karier internasional
Blaise Nkufo memiliki karier internasional yang menarik dengan tim nasional sepak bola Swiss, ditandai dengan debut awal, periode absen, dan kontribusi penting dalam turnamen besar.
4.1. Tim nasional Swiss
Nkufo membuat debut internasionalnya untuk tim nasional sepak bola Swiss pada tahun 2000. Namun, karier internasionalnya sempat terhenti selama tujuh tahun (2003-2007) karena konflik dengan pelatih saat itu, Jakob Kuhn, dan masalah dugaan diskriminasi rasial. Meskipun demikian, setelah bujukan gigih dari Kuhn, Nkufo akhirnya kembali ke tim nasional pada tahun 2007.
Ia absen dari Kejuaraan Eropa UEFA 2008 yang diselenggarakan bersama oleh Swiss dan Austria karena cedera yang dideritanya sesaat sebelum turnamen. Nkufo memainkan peran kunci dalam kampanye kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 di Eropa. Ia bermain penuh dalam kesepuluh pertandingan kualifikasi dan mencetak 5 gol, menjadikannya pencetak gol terbanyak tim bersama Alexander Frei. Gol-golnya dicetak melawan Israel, Luksemburg, Latvia, Yunani, dan Moldova.
4.2. Piala Dunia FIFA 2010
Pada 11 Mei 2010, Nkufo terpilih dalam skuad 23 pemain Swiss untuk Piala Dunia FIFA 2010 di Afrika Selatan. Pada usia 35 tahun, ini adalah partisipasi pertamanya dalam turnamen Piala Dunia. Ia ditunjuk sebagai penyerang utama karena cedera yang dialami Alexander Frei menjelang turnamen.
Di turnamen tersebut, Nkufo memainkan peran berpengaruh dalam membantu Swiss secara mengejutkan mengalahkan juara dunia akhirnya, Spanyol, dengan skor 1-0 di babak grup. Dalam pertandingan tersebut, ia mampu menahan bola dengan baik melawan bek-bek Spanyol seperti Carles Puyol dan Gerard Piqué. Namun, meskipun kontribusi defensif dan taktisnya, lini serang Swiss, termasuk Nkufo dan Frei, menunjukkan performa yang kurang memuaskan dan gagal mencetak satu gol pun di turnamen. Akibatnya, Swiss tersingkir di babak grup.
4.3. Gol internasional
Berikut adalah daftar gol yang dicetak Blaise Nkufo untuk tim nasional Swiss. Kolom skor menunjukkan skor setelah setiap gol Nkufo.
No. | Tanggal | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil | Kompetisi |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 15 Mei 2002 | Espenmoos, St. Gallen, Swiss | Kanada | 1-3 | Persahabatan | |
2 | 11 September 2007 | Wörthersee Stadion, Klagenfurt, Austria | Jepang | 3-4 | Persahabatan | |
3 | 6 September 2008 | Stadion Nasional Ramat Gan, Tel Aviv, Israel | Israel | 2-2 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 | |
4 | 10 September 2008 | Letzigrund, Zürich, Swiss | Luksemburg | 1-2 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 | |
5 | 11 Oktober 2008 | Kybunpark, St. Gallen, Swiss | Latvia | 2-1 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 | |
6 | 15 Oktober 2008 | Stadion Olimpiade, Athena, Yunani | Yunani | 2-1 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 | |
7 | 1 April 2009 | Stade de Genève, Jenewa, Swiss | Moldova | 2-0 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 |
5. Karier kepelatihan
Setelah pensiun dari bermain sepak bola profesional, Blaise Nkufo beralih ke dunia kepelatihan dan pengembangan bakat muda. Ia memiliki akademi sepak bolanya sendiri, Nkufo Academy Sports, di wilayah Vancouver Raya. Ia juga menjabat sebagai direktur pelaksana Blaise Soccer Elite Training INC. Saat ini, Nkufo menjabat sebagai pelatih kepala Rino's Tigers di Divisi Utama Vancouver Metro Soccer League.
6. Kehidupan pribadi
Blaise Nkufo menikah dengan seorang wanita yang berasal dari Vancouver, British Columbia, Kanada.
7. Kebingungan nama
Nama belakang Blaise Nkufo sering kali menimbulkan kebingungan dan salah eja di media. Nkufo sendiri dalam wawancara menyatakan bahwa nama belakangnya adalah NkufoNkufoBahasa Prancis. Namun, versi yang salah, N'KufoN'KufoBahasa Prancis, sering ditemukan di berbagai media. Nama belakang tersebut diucapkan KufoKufoBahasa Prancis, tanpa bunyi "N" di depannya. Berbagai ejaan lain seperti エンクフォEnkufuBahasa Jepang dan エヌクフォEnukufuBahasa Jepang juga sering muncul. Meskipun demikian, di seragamnya, berbagai ejaan seperti Nkufo, N'Kufo, atau bahkan Nkufu pernah digunakan.
8. Penghargaan
Selama karier bermainnya, Blaise Nkufo meraih beberapa gelar tim dan penghargaan individu:
- Al-Arabi
- Liga Bintang Qatar: 1995-1996
- Lausanne Sport
- Piala Swiss: 1998
- Twente
- Eredivisie: 2009-2010
- Seattle Sounders FC
- Piala Terbuka A.S.: 2010
9. Warisan
Sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi signifikan Blaise Nkufo terhadap FC Twente, terutama dalam membantu klub meraih gelar Eredivisie pertama mereka, sebuah patung didirikan untuk menghormatinya di luar stadion klub setelah kepergiannya. Patung ini menjadi simbol warisannya sebagai legenda klub.