1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Choi Mi-sun menunjukkan minatnya pada panahan sejak usia dini dan menempuh pendidikan yang mendukung bakatnya ini.
1.1. Kelahiran dan Keluarga
Choi Mi-sun lahir pada tanggal 1 Juli 1996 di Kabupaten Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan. Ia adalah anak bungsu dari empat bersaudara, memiliki tiga kakak laki-laki. Ayahnya bernama Choi Bo-nyeong dan ibunya bernama Oh Yeong-ae.
1.2. Pendidikan
Choi Mi-sun menempuh pendidikan di beberapa institusi yang berfokus pada pengembangan atletiknya. Ia lulus dari Sekolah Dasar Illo, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Olahraga Jeonnam dan Sekolah Menengah Atas Olahraga Jeonnam. Setelah itu, ia melanjutkan studinya di Universitas Wanita Gwangju, mengambil jurusan pendidikan khusus sekolah dasar di Departemen Panahan.
1.3. Awal Karier Panahan
Choi Mi-sun mulai menekuni panahan pada usia 11 tahun, saat ia masih duduk di kelas empat sekolah dasar. Sejak awal, ia menunjukkan bakat luar biasa dengan sifatnya yang tenang dan kemampuan konsentrasi yang tinggi. Ia mengembangkan kekuatan fisik yang diperlukan untuk memanah, sambil bermimpi untuk menjadi atlet terbaik di dunia. Keuletan dan dedikasinya membawanya untuk pertama kali terpilih masuk ke tim nasional panahan Korea Selatan pada tahun 2013.
2. Karier Panahan
Karier profesional Choi Mi-sun ditandai oleh debut internasional yang gemilang dan serangkaian pencapaian penting di level dunia, termasuk medali emas Olimpiade dan pemecahan rekor.
2.1. 2015: Debut Internasional dan Prestasi Awal
Choi Mi-sun melakukan debut internasionalnya pada Mei 2015 di seri pembuka Piala Dunia Panahan 2015 di Shanghai. Ia berhasil menempati posisi ketiga dalam nomor individu putri pada kompetisi pertamanya tersebut. Pada leg kedua Piala Dunia di Antalya di bulan yang sama, Choi meraih dua kemenangan. Ia mengalahkan sesama kompatriotnya, Chang Hye-jin, di semifinal dan peraih dua medali emas Olimpiade 2012 yang sangat diunggulkan, Ki Bo-bae, di final turnamen individu putri. Ia kemudian berpasangan dengan Kim Woo-jin untuk memenangkan nomor beregu campuran.
Turnamen internasional berikutnya bagi Choi adalah Universiade Musim Panas 2015 pada Juli. Ia terpilih sebagai anggota tim Korea Selatan bersama Ki Bo-bae. Di nomor individu putri, ia berhasil melaju ke final keduanya tahun itu, berhadapan kembali dengan Ki Bo-bae. Pertandingan ini disebut oleh surat kabar Korea Chungnam Ilbo sebagai "pertempuran antara bintang panahan Korea masa kini dan masa depan". Ki Bo-bae akhirnya menang dalam "duel yang tak terlupakan" melalui shoot-off satu anak panah, mengungguli Choi dengan skor sepuluh berbanding sembilan. Dalam ajang ini, ia juga meraih medali perak di nomor beregu putri.
Pada paruh kedua tahun 2015, Choi melanjutkan kesuksesannya dengan meraih medali di Kejuaraan Dunia Panahan 2015 di Kopenhagen, yaitu medali perunggu di nomor individu dan beregu putri. Ia juga berhasil meraih medali emas individu di Final Piala Dunia Panahan 2015 di Kota Meksiko, serta medali emas beregu campuran.
2.2. Olimpiade Rio 2016: Medali Emas Tim dan Performa Individu
Pada musim semi 2016, Choi Mi-sun berhasil terpilih untuk tampil di Olimpiade Musim Panas 2016 pertamanya di Rio de Janeiro. Ia bergabung dengan Chang Hye-jin dan juara bertahan Olimpiade, Ki Bo-bae, sebagai bagian dari tim putri Korea Selatan yang bertekad mempertahankan gelar individu dan beregu putri mereka. Menjelang Olimpiade, ia diunggulkan sebagai salah satu favorit untuk meraih medali emas individu putri, bersama Ki Bo-bae dan Tan Ya-ting dari Tionghoa Taipei. Jane Zorowitz dari lembaga penyiaran Amerika NBC bahkan menyebut Choi sebagai "halangan terbesar" bagi Ki Bo-bae untuk mempertahankan gelar Olimpiadenya. Prospeknya meraih medali Olimpiade semakin meningkat pada bulan Juni ketika ia menyamai rekor dunia Ki Bo-bae dengan skor 686 dalam babak 72 anak panah di seri ketiga Piala Dunia Panahan 2016.
Pada Olimpiade Rio 2016, nomor beregu putri menghadiahi Choi medali Olimpiade pertamanya. Trio Korea ini dengan mudah mengalahkan tim Rusia di final medali emas dengan lima poin set berbanding satu, meskipun dalam kondisi yang sulit. Kemenangan ini menandai gelar Olimpiade kedelapan berturut-turut bagi tim putri Korea Selatan. Namun, performa Choi dalam nomor individu putri lebih beragam. Ia memulai dengan kuat di babak kualifikasi 72 anak panah, dan berada di jalur untuk melampaui rekor Olimpiade berusia dua puluh tahun dengan skor 673 yang dibuat oleh Lina Herasymenko. Namun, kondisi angin kencang di tengah babak menghentikan kemajuannya. Meskipun demikian, ia berhasil menjadi unggulan teratas untuk babak eliminasi setelah menempati peringkat pertama dengan 669 poin dari maksimal 720, tiga poin di atas Chang Hye-jin dan enam poin di atas Ki Bo-bae. Namun, ia secara mengejutkan tersingkir di perempat final oleh Alejandra Valencia, peraih dua medali emas Pesta Olahraga Pan Amerika 2011. Sebuah anak panah dengan skor lima pada anak panah pertamanya mengawali performa yang di bawah standar, yang berakhir dengan kekalahan Choi dalam set langsung.
2.3. 2017: Rekor Dunia dan Kejuaraan Dunia

Pada Universiade Musim Panas 2017 di Taipei, Choi Mi-sun berhasil memecahkan rekor dunia untuk babak 72 anak panah dengan skor 687 poin, melampaui rekor sebelumnya yang dibuat oleh Ki Bo-bae di Universiade Musim Panas 2015 sebanyak satu poin. Menanggapi prestasinya, Choi mengakui bahwa ia masih merasa lelah setelah penampilannya di Piala Dunia awal tahun, tetapi merasa kondisi cuaca yang mendukung membantunya menembak dengan baik. Dalam ajang ini, ia juga meraih medali emas beregu campuran dan beregu putri.
Pada Kejuaraan Dunia Panahan 2017 yang diselenggarakan di Kota Meksiko pada bulan September, Choi meraih medali emas Kejuaraan Dunia pertamanya. Berpasangan dengan Chang Hye-jin dan Kang Chae-young, ia berhasil mengalahkan tim tuan rumah Meksiko di final beregu putri. Ketiganya berhasil mengatasi awal yang lambat untuk memenangkan gelar Kejuaraan Dunia beregu putri yang ketiga belas bagi Korea Selatan. Dalam nomor individu putri, Choi bergabung dengan rekan setimnya di posisi teratas babak kualifikasi, menempati posisi keempat dengan 671 poin, meskipun terpaut tiga belas poin di belakang pemimpin Kang Chae-young. Ia kemudian tersingkir di babak enam belas besar oleh Ksenia Perova dari Rusia.
Pada bulan Oktober 2017, Choi Mi-sun menjadi salah satu dari sembilan atlet yang dianugerahi penghargaan nasional untuk keunggulan olahraga pada Penghargaan Olahraga Korea ke-55.
2.4. 2018-2019: Absen dan Kembali
Choi Mi-sun tidak terpilih untuk tim internasional Korea pada tahun 2018. Namun, ia kembali terpilih bersama Chang Hye-jin dan Kang Chae-young untuk bertanding di musim kompetisi 2019. Pada Kejuaraan Dunia Panahan 2019 di 's-Hertogenbosch, ia meraih medali perak di nomor beregu putri dan medali perunggu di nomor individu putri. Di Universiade Musim Panas 2019 di Napoli, ia meraih medali emas beregu putri dan medali perak individu putri. Pada Kejuaraan Panahan Asia 2019 di Bangkok, ia turut meraih medali emas beregu putri.
2.5. 2020-sekarang: Karier Terkini
Pada Universiade Musim Panas 2021 (yang diselenggarakan pada tahun 2023) di Chengdu, Choi Mi-sun meraih medali emas di nomor individu putri dan medali perak di nomor beregu putri. Pada Piala Dunia Panahan 2022 di Tlaxcala, ia meraih medali perak individu. Di Pesta Olahraga Asia 2022 (diselenggarakan pada tahun 2023) di Hangzhou, ia meraih medali emas di nomor beregu putri. Kemudian, pada Kejuaraan Panahan Asia 2023 di Bangkok, ia kembali meraih medali emas di nomor individu putri dan beregu putri.
2.6. Rekor dan Penghargaan Penting
Sepanjang kariernya, Choi Mi-sun telah mencetak beberapa rekor dunia yang signifikan dan menerima penghargaan atas prestasinya.
- Rekor Dunia 686 Poin:** Pada Juni 2016, ia menyamai rekor dunia 686 poin untuk babak 72 anak panah.
- Rekor Dunia 687 Poin:** Pada Universiade Musim Panas 2017 di Taipei, ia memecahkan rekor dunia dengan skor 687 poin untuk babak 72 anak panah, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Ki Bo-bae dengan satu poin.
- Penghargaan Olahraga Nasional:** Pada Oktober 2017, Choi Mi-sun menjadi salah satu dari sembilan atlet yang dianugerahi penghargaan nasional untuk keunggulan olahraga pada Penghargaan Olahraga Korea ke-55.
Berikut adalah ringkasan prestasi Choi Mi-sun di berbagai kejuaraan besar:
Kompetisi | Tahun | Individu | Beregu Putri | Beregu Campuran |
---|---|---|---|---|
Olimpiade Musim Panas | 2016 | Perempat Final | Emas | - |
Kejuaraan Dunia Panahan | 2015 | Perunggu | Perunggu | - |
2017 | Babak 16 Besar | Emas | - | |
2019 | Perunggu | Perak | - | |
Piala Dunia Panahan | 2015 Final | Emas | - | Emas |
2016 Final | Perak | - | Emas | |
2022 Final | Perak | - | - | |
Pesta Olahraga Asia | 2022 | - | Emas | - |
Kejuaraan Panahan Asia | 2013 | - | Emas | Perak |
2019 | - | Emas | - | |
2023 | Emas | Emas | - | |
Universiade Musim Panas | 2015 | Perak | Perak | - |
2017 | - | Emas | Emas | |
2019 | Perak | Emas | - | |
2021 | Emas | Perak | - |
- Catatan:*
- "-" menunjukkan tidak berpartisipasi atau tidak ada nomor tersebut.
- Piala Dunia Panahan dan Kejuaraan Panahan Asia memiliki berbagai seri atau leg yang berbeda, tetapi tabel ini merangkum perolehan medali final atau kejuaraan utama.
3. Penilaian dan Dampak
Choi Mi-sun telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemanah terkemuka di dunia, khususnya dalam disiplin recurve. Dengan medali emas Olimpiade, beberapa medali di Kejuaraan Dunia dan Piala Dunia, serta pemecahan rekor dunia, ia telah memberikan kontribusi signifikan terhadap dominasi Korea Selatan dalam olahraga panahan. Konsistensinya dalam meraih prestasi tinggi, meskipun menghadapi tantangan seperti absen dari tim nasional, menunjukkan ketahanan dan dedikasinya. Choi Mi-sun menjadi teladan bagi generasi atlet muda, tidak hanya di Korea Selatan tetapi juga di seluruh dunia, melalui etos kerja, fokus, dan kemampuannya untuk berprestasi di panggung terbesar. Ia memperkuat reputasi panahan Korea Selatan sebagai kekuatan global yang tak tertandingi dan terus menginspirasi banyak orang untuk mengejar keunggulan dalam olahraga.