1. Kehidupan Awal dan Pribadi
Danko Lazović dilahirkan pada tanggal 17 Mei 1983 di Kragujevac, Serbia, yang pada saat itu masih merupakan bagian dari Republik Sosialis Federal Yugoslavia. Ia lahir dari orang tua etnis Serbia bernama Tomislav dan Gordana Lazović. Dalam kehidupan pribadinya, Lazović saat ini diketahui telah menikah untuk kedua kalinya dengan model kebugaran asal Hongaria, Orsi Kocsis.
2. Karier Klub
Danko Lazović memiliki karier klub yang panjang dan penuh warna, bermain untuk sejumlah klub di berbagai liga top Eropa dan Asia. Perjalanannya ditandai dengan produktivitas gol yang signifikan dan peran penting dalam meraih gelar juara.
2.1. Awal Karier dan Partizan (Periode Pertama)
Lazović memulai pelatihan sepak bolanya di sebuah sekolah sepak bola kecil di kampung halamannya, Kragujevac. Pada usia 13 tahun, ia bergabung dengan Partizan, salah satu klub sepak bola paling terkenal di Serbia. Di musim senior pertamanya, Lazović mencatatkan delapan penampilan liga untuk Partizan. Selain itu, ia juga sempat dipinjamkan ke Teleoptik, sebuah klub afiliasi Partizan, di mana ia mencetak 7 gol dalam 23 penampilan liga pada musim 2000-01.
Debutnya di kompetisi Eropa terjadi pada tanggal 23 Agustus 2001, saat ia tampil dalam kualifikasi Piala UEFA melawan FC Santa Coloma. Selama periode pertamanya di Partizan, Lazović meraih gelar domestik dua kali berturut-turut, yaitu pada musim 2001-02 dan 2002-03, menandai awal karier profesional yang sukses.
2.2. Feyenoord dan Masa Peminjaman
Setelah menunjukkan performa yang mengesankan di Partizan, Danko Lazović pindah ke Feyenoord, klub Eredivisie Belanda, pada musim panas 2003 dengan biaya transfer sebesar 7.00 M EUR, yang menjadi rekor transfer bagi klub tersebut pada waktu itu. Ia membuat debutnya yang berkesan pada pertandingan pembuka musim, 17 Oktober 2003, dengan mencetak gol pertama klub musim itu dalam kemenangan 2-1 atas NEC. Pada tanggal 25 Januari 2004, ia mencetak dua gol pertamanya untuk Feyenoord dalam kemenangan 3-2 atas Utrecht, mengakhiri puasa golnya selama 15 pertandingan. Di pertandingan terakhir musim, Lazović mencetak hat-trick pertamanya untuk Feyenoord dalam kemenangan telak 7-1 atas PEC Zwolle.
Meskipun demikian, Lazović kesulitan untuk mendapatkan tempat reguler di tim utama Feyenoord. Oleh karena itu, pada musim panas 2005, ia dipinjamkan ke klub Jerman, Bayer Leverkusen. Di klub ini, ia membuat debut kompetitifnya dengan mencetak hat-trick dalam kemenangan 8-0 atas Rot-Weiß Erfurt di babak pertama DFB-Pokal 2005-06. Namun, ia juga gagal beradaptasi di Bayer Leverkusen dan kembali ke Partizan pada Januari 2006 dengan status pinjaman selama enam bulan. Selama periode pinjaman ini, ia mencetak 5 gol liga, meskipun ia juga dilaporkan terlibat dalam konflik di ruang ganti dengan rekan setimnya Niša Saveljić pada Mei 2006.
2.3. Vitesse
Pada musim panas 2006, Lazović kembali ke Eredivisie setelah menandatangani kontrak dengan Vitesse. Vitesse membayar Feyenoord sebesar 1.50 M EUR untuk penyerang tersebut, dengan Feyenoord setuju untuk membayar gajinya di tahun pertama. Ia mencetak gol pada debutnya di pertandingan pembuka musim, membantu Vitesse meraih kemenangan 2-1 atas Sparta Rotterdam pada 18 Agustus 2006. Seminggu kemudian, pada 26 Agustus 2006, ia kembali mencetak gol dalam kemenangan 3-1 atas AZ.
Pada 23 September 2006, Lazović mencetak hat-trick pertamanya di liga Belanda dalam kemenangan 4-0 atas Heracles Almelo. Ia menunjukkan performa yang sangat baik di Vitesse, menemukan kembali ketajaman mencetak golnya dan menjadi pesaing serius untuk meraih sepatu emas liga sepanjang musim 2006-07. Ia juga menjadi pencetak gol terbanyak klub dengan 19 gol. Penampilannya yang luar biasa ini menyebabkan banyak penggemar Feyenoord menyesali keputusannya untuk meninggalkan klub.
2.4. PSV Eindhoven

Performa mengesankan Danko Lazović di Vitesse menarik perhatian PSV, dan ia akhirnya pindah ke klub tersebut pada akhir musim dengan biaya transfer 6.60 M EUR dan menandatangani kontrak lima tahun. Di PSV, ia mewarisi nomor punggung 9 dari penyerang legendaris Patrick Kluivert. Lazović mendapatkan julukan "Lazoflap" di PSV karena penampilannya yang moderat.
Pada pertandingan pembuka musim, Lazović langsung mencetak dua gol dalam debutnya, membantu PSV meraih kemenangan telak 5-0 atas NEC. Ia juga mencetak gol dalam pertandingan pembuka fase grup Liga Champions UEFA melawan CSKA Moscow, yang berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk PSV. Meskipun kampanye Liga Champions PSV kurang memuaskan dan berujung pada turunnya klub ke Piala UEFA, Lazović tetap memberikan kontribusi. Di babak ketiga Piala UEFA, ia mencetak gol dan memberikan assist dalam kemenangan 2-0 di leg pertama dan kedua melawan Helsingborgs IF. PSV berhasil melaju hingga perempat final Piala UEFA sebelum akhirnya terhenti oleh tim Italia, Fiorentina. Di akhir musim, PSV berhasil memenangkan gelar Eredivisie setelah Lazović mencetak gol kemenangan 1-0 melawan mantan klubnya, Vitesse.
Pada musim berikutnya, Lazović mencetak dua gol pertamanya saat PSV mengalahkan De Graafschap 3-0. Namun, pada November 2008, ia terlibat dalam konflik dengan pelatih Huub Stevens. Setelah memberikan assist untuk gol Ibrahim Afellay melawan Ajax, ia dituduh menghina Stevens dan didenda karena menunjukkan ketidakpuasan. Meskipun demikian, Lazović kemudian meminta maaf, dan konflik tersebut mereda. Di pertandingan terakhir fase grup Liga Champions, ia mencetak satu-satunya gol klub saat PSV kalah 3-1 dari Liverpool. Namun, di akhir musim, PSV gagal mempertahankan gelar liga dan menyerahkannya kepada AZ.

Pada musim selanjutnya, 2009-10, ia mencetak gol pertamanya dalam kemenangan 3-1 atas Willem II pada 26 September 2009. Pada 11 November 2009, ia mencetak hat-trick dan memberikan assist untuk Ola Toivonen (dua kali) dan Otman Bakkal dalam kemenangan 5-1 atas ADO Den Haag. Lazović mencetak gol terakhirnya untuk klub pada 6 Desember 2009 dalam kemenangan 2-0 atas RKC Waalwijk, setelah sebelumnya mencetak gol melawan Sparta seminggu sebelumnya. Sepuluh hari kemudian, ia juga mencetak gol kompetitif terakhirnya dalam kemenangan 2-0 atas CFR Cluj. Ia membuat penampilan liga terakhirnya dalam hasil imbang 1-1 melawan Sparta dan juga penampilan kompetitif terakhirnya di Liga Eropa dalam kemenangan 3-2 atas Hamburger SV di leg kedua, di mana ia memberikan assist untuk dua gol Toivonen dan Danny Koevermans. Namun, PSV harus tersingkir dari Liga Eropa karena aturan gol tandang.
2.5. Zenit Saint Petersburg dan Peminjaman ke Rostov

Pada tanggal 3 Maret 2010, Zenit Saint Petersburg menyelesaikan transfer Danko Lazović dari PSV dengan nilai mendekati 5.00 M EUR. Direktur umum PSV, Jan Reker, menyatakan bahwa Lazović telah mengungkapkan minat Zenit seminggu sebelumnya, dan setelah diskusi, klub memutuskan untuk melepasnya.
Lazović membuat debutnya di Liga Utama Rusia untuk Zenit pada 13 Maret 2010, masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-54 melawan Krylia Sovetov Samara. Dua minggu kemudian, ia memberikan dampak pertamanya dengan memberikan umpan sempurna yang mengarah pada gol pembuka Danny melawan Dynamo Moscow. Namun, gol pertamanya baru datang pada 9 Juli 2010 melawan Alania Vladikavkaz, di mana ia membantu Zenit meraih kemenangan tandang 3-1.
Pada 30 September 2010, Lazović mencetak dua gol melawan AEK Athens di Stadion Petrovsky dalam kompetisi Liga Eropa. Ia mencetak gol dari titik penalti pada menit ke-43, mengalahkan kiper AEK Giannis Arabatzis, lalu menambahkan gol keduanya pada menit ke-57 setelah menyambar umpan silang dari Vladimir Bystrov. Pada 14 November 2010, ia mencetak gol penentu gelar juara melawan Rostov pada menit ke-40, membantu Zenit memenangkan gelar Liga Utama Rusia kedua mereka dalam empat tahun. Lazović mengakhiri musim tersebut dengan 5 gol di Liga Utama Rusia dan 7 gol secara total. Ia juga berbagi peringkat kedua sebagai pemberi assist terbaik di Liga Utama Rusia dengan 7 assist.
Pada 19 Juni 2011, selama pertandingan yang dimenangkan Zenit 2-0 atas Volga, Lazović menjadi sorotan publik ketika ia disetrum oleh polisi dengan tongkat listrik (taser) setelah mencoba melemparkan bajunya kepada para penggemar di tribun. Insiden ini meninggalkan bekas luka bakar di bawah tulang belikat kanannya. Rekaman televisi menunjukkan Lazović (tanpa baju) didekati oleh petugas polisi saat ia bergerak menuju penggemar tim tamu setelah pertandingan. Lazović dikutip oleh surat kabar Sport Express mengatakan, "Saya hanya pergi untuk memberikan baju saya kepada para penggemar setelah pertandingan ketika seorang polisi muncul di belakang saya dan memukul saya di punggung dengan sengatan listrik. Saya tidak tahu mengapa ini terjadi. Mungkin dia mengira saya salah satu penggemar." Pihak klub kemudian mengajukan tuduhan kepada polisi, yang kemudian membantah melakukan kesalahan. Andrei Shmonin, wakil kepala polisi keamanan publik di Nizhny Novgorod, menyatakan bahwa polisi berdiri di antara pemain dan penggemar, dengan tangan terulur, dan di tangannya ada senjata setrum, tetapi tidak digunakan. Namun, komisi medis kemudian memberikan bukti bahwa Lazović memang menerima sengatan listrik dari polisi, dan diagnosis yang diterima Lazović adalah kecelakaan listrik dan luka bakar tingkat satu di daerah subskapula kanan. Setelah insiden ini, Lazović bersama tiga pemain lainnya dikeluarkan dari skuad untuk kamp pelatihan Zenit di pra-musim pertama. Peluang Lazović di tim utama semakin terbatas karena performa pencetak gol Aleksandr Kerzhakov dan beberapa rekrutan baru, menyebabkan ia ditempatkan di tim cadangan.
Setelah kembali ke Zenit, Lazović tetap berada di luar sorotan tim utama, berlatih terpisah dari skuad utama. Ia sempat dikaitkan dengan PAOK dan Legia Warsaw. Pada November 2013, Lazović mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan klub di akhir musim.

Pada 27 Februari 2013, sehari sebelum batas waktu transfer Rusia, diumumkan bahwa ia bergabung dengan klub Liga Utama Rusia, Rostov, dengan status pinjaman hingga akhir musim 2012-13. Dalam penampilan pertamanya musim itu, ia membuat debut untuk Rostov, bermain di sayap kiri, dalam hasil imbang 0-0 melawan Alania Vladikavkaz. Di akhir musim, Lazović kembali ke Zenit setelah masa peminjamannya dengan Rostov berakhir.
2.6. Partizan (Periode Kedua)
Setelah meninggalkan Zenit Saint Petersburg, Danko Lazović kembali ke Serbia untuk bergabung kembali dengan Partizan dengan status bebas transfer, menandatangani kontrak dua tahun. Pada 8 Maret 2014, Lazović melakukan debut resminya kembali untuk klub melawan mantan klubnya, Radnički Kragujevac, dan mencetak gol dari titik penalti dalam kemenangan tandang telak 5-0. Selama musim 2013-14, Lazović bermain sepuluh pertandingan dan mencetak enam gol.
Lazović memainkan pertandingan pertamanya di musim 2014-15 melawan HB pada 15 Juli 2014, di babak kualifikasi kedua Liga Champions UEFA 2014-15 2014-15, di mana ia mencetak dua gol dan memberikan satu assist dalam kemenangan kandang 3-0. Pada 31 Agustus 2014, Lazović mencetak dua gol dalam kemenangan tandang 4-0 atas Rad. Ia mengakhiri paruh pertama musim dengan 12 gol dan 8 assist dalam 28 penampilan di semua kompetisi.
2.7. Beijing Enterprises Group
Pada 16 Februari 2015, Lazović pindah ke klub Liga Satu Tiongkok, Beijing Enterprises Group, melanjutkan perjalanannya di benua Asia.
2.8. Olimpija Ljubljana
Pada 25 Februari 2016, Lazović resmi bergabung dengan klub PrvaLiga Slovenia, Olimpija Ljubljana. Namun, ia meninggalkan klub pada 20 April 2016 tanpa sempat membuat satu pun penampilan, karena ia tidak berhasil mendapatkan izin kerja di Slovenia. Situasi ini menghambat kemampuannya untuk berkontribusi di lapangan hijau bagi klub barunya.
2.9. Videoton
Pada Juni 2016, Danko Lazović bergabung dengan klub Hongaria, Videoton, yang bermain di Nemzeti Bajnokság I. Selama di klub ini, penyerang veteran tersebut memainkan peran kunci dalam kesuksesan tim. Ia turut membawa Videoton meraih posisi *runner-up* di musim 2016-17 Nemzeti Bajnokság I. Puncaknya, ia memimpin tim meraih gelar juara Nemzeti Bajnokság I di musim 2017-18 Nemzeti Bajnokság I, di mana ia juga menjadi pencetak gol terbanyak tim. Pada awal musim 2018-19, ia menjabat sebagai kapten tim yang berhasil mencapai fase grup Liga Eropa UEFA. Namun, ia memutuskan untuk pensiun dari sepak bola profesional sebelum dimulainya fase grup pada September 2018, mengakhiri karier bermainnya yang panjang dan sukses.
3. Karier Internasional
Danko Lazović memiliki karier internasional yang beragam, mewakili tiga entitas tim nasional yang berbeda sepanjang kariernya.
Ia membuat debut internasional pertamanya untuk tim nasional sepak bola Yugoslavia pada 27 Maret 2002, dalam pertandingan persahabatan melawan tim nasional sepak bola Brasil di Fortaleza. Setelah pecahnya Serbia dan Montenegro, Lazović kemudian bermain untuk tim nasional sepak bola Serbia. Ia mencetak gol pertama yang pernah ada dalam sejarah sepak bola internasional untuk Serbia; gol penyeimbang dalam pertandingan persahabatan melawan tim nasional sepak bola Republik Ceko pada 16 Agustus 2006 di Uherské Hradiště, yang kemudian dimenangkan Serbia 3-1.
Pada Juni 2010, ia terpilih masuk dalam skuad Serbia untuk Piala Dunia FIFA 2010, di mana ia tampil dalam pertandingan fase grup melawan tim nasional sepak bola Jerman dan tim nasional sepak bola Australia. Namun, pada Maret 2011, dua minggu sebelum pertandingan kualifikasi penting Euro 2012 melawan tim nasional sepak bola Irlandia Utara, Lazović memutuskan untuk pensiun dari tim nasional pada usia 27 tahun. Keputusan ini diambil untuk fokus sepenuhnya pada karier klubnya bersama Zenit. Rekan setimnya di Zenit, Aleksandar Luković, juga membuat pengumuman yang sama pada kesempatan itu.
4. Karier Pasca-Bermain
Setelah pensiun sebagai pemain sepak bola profesional, Danko Lazović tetap aktif dalam dunia sepak bola. Pada Oktober 2024, ia ditunjuk sebagai anggota badan pengelola sementara FK Partizan, klub tempat ia meraih kesuksesan besar sebagai pemain. Peran barunya ini menunjukkan dedikasinya yang berkelanjutan untuk berkontribusi pada olahraga yang telah membesarkan namanya, kini dari sisi administratif.
5. Insiden dan Kontroversi Utama
Sepanjang kariernya, Danko Lazović terlibat dalam beberapa insiden dan kontroversi yang menarik perhatian media. Salah satunya terjadi pada November 2008, ketika ia terlibat konflik dengan pelatih PSV, Huub Stevens. Setelah memberikan assist untuk gol Ibrahim Afellay dalam pertandingan melawan Ajax yang berakhir dengan kekalahan 4-1, Lazović diduga menghina Stevens dan kemudian didenda karena menunjukkan ketidaksetujuan. Namun, ia kemudian meminta maaf, dan masalah tersebut diselesaikan.
Insiden yang paling mencolok dan menjadi perdebatan luas terjadi pada 19 Juni 2011. Saat itu, setelah pertandingan yang dimenangkan Zenit 2-0 atas Volga, Lazović disetrum dengan tongkat listrik (taser) oleh seorang petugas polisi. Insiden ini terjadi ketika Lazović mencoba melemparkan bajunya kepada para penggemar di tribun, yang merupakan tindakan umum sebagai bentuk interaksi dengan suporter. Akibat penyetruman tersebut, ia mengalami luka bakar tingkat satu di bawah tulang belikat kanannya. Meskipun pihak kepolisian membantah adanya penyalahgunaan wewenang dan menyatakan bahwa petugas hanya merentangkan tangan dengan senjata setrum yang tidak digunakan, temuan komisi medis mengkonfirmasi bahwa Lazović memang menerima sengatan listrik dan mengalami cedera fisik. Insiden ini menyoroti potensi penyalahgunaan kekuatan oleh aparat keamanan dan menimbulkan pertanyaan tentang hak-hak individu, bahkan dalam konteks keramaian pasca-pertandingan.
6. Penghargaan
Danko Lazović telah meraih berbagai penghargaan dan gelar juara sepanjang karier bermainnya, baik bersama klub maupun individu:
Partizan
- Liga Pertama Serbia dan Montenegro: 2001-02, 2002-03
- Piala Serbia dan Montenegro: 2000-01
PSV
- Eredivisie: 2007-08
- Johan Cruyff Shield: 2008
Zenit Saint Petersburg
- Liga Utama Rusia: 2010, 2011-12
- Piala Rusia: 2009-10
- Piala Super Rusia: 2011
Videoton
- Nemzeti Bajnokság I: 2017-18
7. Statistik Karier
Berikut adalah statistik terperinci mengenai penampilan dan gol Danko Lazović sepanjang karier klub dan internasionalnya.
7.1. Klub
Klub | Musim | Liga | Piala | Kontinental | Lain-lain | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | ||
Teleoptik (pinjaman) | 2000-01 | Second League of FR Yugoslavia | 23 | 7 | - | - | - | 23 | 7 | |||
Partizan | 2000-01 | First League of FR Yugoslavia | 8 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | - | 8 | 0 | |
2001-02 | Liga Pertama FR Yugoslavia | 26 | 9 | 0 | 0 | 1 | 0 | - | 27 | 9 | ||
2002-03 | Liga Pertama FR Yugoslavia | 26 | 11 | 2 | 1 | 6 | 3 | - | 34 | 15 | ||
Total | 60 | 20 | 2 | 1 | 7 | 3 | - | 69 | 24 | |||
Feyenoord | 2003-04 | Eredivisie | 23 | 6 | 1 | 0 | 2 | 0 | - | 26 | 6 | |
2004-05 | Eredivisie | 18 | 3 | 2 | 1 | 5 | 0 | - | 25 | 4 | ||
Total | 41 | 9 | 3 | 1 | 7 | 0 | - | 51 | 10 | |||
Bayer Leverkusen (pinjaman) | 2005-06 | Bundesliga | 9 | 0 | 1 | 3 | 1 | 0 | - | 11 | 3 | |
Partizan (pinjaman) | 2005-06 | Serbia and Montenegro SuperLiga | 11 | 5 | 0 | 0 | 0 | 0 | - | 11 | 5 | |
Vitesse | 2006-07 | Eredivisie | 32 | 19 | 2 | 1 | - | 5 | 2 | 39 | 22 | |
PSV | 2007-08 | Eredivisie | 31 | 11 | 0 | 0 | 12 | 3 | 0 | 0 | 43 | 14 |
2008-09 | Eredivisie | 27 | 8 | 2 | 2 | 3 | 1 | 1 | 1 | 33 | 12 | |
2009-10 | Eredivisie | 24 | 5 | 3 | 1 | 11 | 1 | 0 | 0 | 38 | 7 | |
Total | 82 | 24 | 5 | 3 | 26 | 5 | 1 | 1 | 114 | 33 | ||
Zenit Saint Petersburg | 2010 | Russian Premier League | 20 | 5 | 5 | 1 | 11 | 3 | 0 | 0 | 36 | 9 |
2011-12 | Russian Premier League | 31 | 12 | 3 | 0 | 6 | 0 | 1 | 0 | 41 | 12 | |
Total | 51 | 17 | 8 | 1 | 17 | 3 | 1 | 0 | 77 | 21 | ||
Rostov (pinjaman) | 2012-13 | Russian Premier League | 9 | 1 | 2 | 0 | - | 2 | 1 | 13 | 2 | |
Partizan | 2013-14 | Serbian SuperLiga | 10 | 6 | 0 | 0 | 0 | 0 | - | 10 | 6 | |
2014-15 | Serbian SuperLiga | 15 | 9 | 2 | 0 | 11 | 3 | - | 28 | 12 | ||
Total | 25 | 15 | 2 | 0 | 11 | 3 | - | 38 | 18 | |||
Beijing Enterprises Group | 2015 | China League One | 28 | 13 | 3 | 2 | - | - | 31 | 15 | ||
Videoton | 2016-17 | NB I | 30 | 10 | 0 | 0 | 1 | 0 | - | 31 | 10 | |
2017-18 | NB I | 25 | 14 | 3 | 0 | 8 | 2 | - | 36 | 16 | ||
2018-19 | NB I | 6 | 1 | 0 | 0 | 7 | 2 | - | 13 | 3 | ||
Total | 61 | 25 | 3 | 0 | 16 | 4 | - | 80 | 29 | |||
Total Karier | 432 | 155 | 31 | 12 | 85 | 18 | 9 | 4 | 557 | 189 |
7.2. Internasional

Serbia | ||
---|---|---|
Tahun | Penampilan | Gol |
2002 | 1 | 0 |
2003 | 0 | 0 |
2004 | 3 | 0 |
2005 | 0 | 0 |
2006 | 6 | 3 |
2007 | 8 | 2 |
2008 | 6 | 2 |
2009 | 9 | 3 |
2010 | 10 | 1 |
2011 | 0 | 0 |
2012 | 0 | 0 |
2013 | 0 | 0 |
2014 | 4 | 0 |
Total | 47 | 11 |
Gol Internasional
# | Tanggal | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil | Kompetisi |
---|---|---|---|---|---|---|
1. | 16 Agustus 2006 | Městský fotbalový stadion Miroslava Valenty, Uherské Hradiště, Republik Ceko | Republik Ceko | 1-1 | 1-3 | Persahabatan |
2. | 6 September 2006 | Polish Army Stadium, Warsaw, Polandia | Polandia | 1-1 | 1-1 | Kualifikasi Euro 2008 |
3. | 11 Oktober 2006 | Stadion Crvena Zvezda, Beograd, Serbia | Armenia | 2-0 | 3-0 | Kualifikasi Euro 2008 |
4. | 17 Oktober 2007 | Stadion Tofiq Bahramov, Baku, Azerbaijan | Azerbaijan | 1-6 | 1-6 | Kualifikasi Euro 2008 |
5. | 21 November 2007 | Stadion Crvena Zvezda, Beograd, Serbia | Polandia | 2-2 | 2-2 | Kualifikasi Euro 2008 |
6. | 6 Februari 2008 | Toše Proeski Arena, Skopje, Republik Makedonia | Makedonia | 0-1 | 1-1 | Persahabatan |
7. | 19 November 2008 | Stadion Partizan, Beograd, Serbia | Bulgaria | 6-1 | 6-1 | Persahabatan |
8. | 10 Februari 2009 | Stadion GSP, Nicosia, Siprus | Siprus | 0-2 | 0-2 | Persahabatan |
9. | 12 Agustus 2009 | Super Stadium, Atteridgeville, Afrika Selatan | Afrika Selatan | 0-2 | 1-3 | Persahabatan |
10. | 14 November 2009 | Windsor Park, Belfast, Irlandia Utara | Irlandia Utara | 0-1 | 0-1 | Persahabatan |
11. | 3 September 2010 | Tórsvøllur, Tórshavn, Kepulauan Faroe | Kepulauan Faroe | 0-1 | 0-3 | Kualifikasi Euro 2012 |