1. Kehidupan Awal dan Pelatihan Musik
Masa kecil dan pendidikan musik Domenico Zipoli di Italia menjadi fondasi penting bagi karier musikalnya sebelum ia bergabung dengan Serikat Yesus dan berangkat ke Amerika Selatan.
1.1. Pendidikan Musik Awal
Domenico Zipoli lahir di Prato, Keharyapatihan Toskana, pada tanggal 17 Oktober 1688. Di sana, ia menerima pelatihan musik dasarnya. Namun, tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa ia pernah menjadi anggota paduan suara katedral. Pada tahun 1707, dengan dukungan Cosimo III, Adipati Agung Toskana, ia belajar di Firenze dan kemungkinan besar menjadi murid Giovanni Maria Casini. Setelah itu, pada tahun 1708, ia sempat belajar di Napoli di bawah bimbingan Alessandro Scarlatti.
Zipoli kemudian melanjutkan studinya di Bologna dan akhirnya di Roma sekitar tahun 1709, di mana ia diperkirakan menerima bimbingan dari Bernardo Pasquini. Periode pendidikan awal ini membentuk dasar keahliannya sebagai seorang komponis dan organis.
1.2. Karier di Italia
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Zipoli tetap tinggal di Roma dan memegang berbagai posisi. Salah satu jabatan terpenting yang dipegangnya adalah sebagai organis di Gereja Gesù, gereja induk Serikat Yesus di Roma, sekitar tahun 1715. Posisi ini merupakan jabatan yang sangat bergengsi dalam komunitas musik Italia.
Pada periode awal kariernya di Italia, Zipoli menghasilkan dua oratorio penting: San Antonio di Padova (1712) dan Santa Caterina, Virgine e martire (1714). Di awal tahun berikutnya, tepatnya tahun 1716, ia menyelesaikan karyanya yang paling terkenal, yaitu koleksi karya keyboard berjudul Sonate d'intavolatura per organo e cimbalo. Karya ini diterbitkan di Roma pada tahun 1716 dan kemudian diedit oleh Tagliavini serta diterbitkan ulang di Heidelberg pada tahun 1959.
2. Aktivitas Misionaris Yesuit
Domenico Zipoli meninggalkan kariernya yang menjanjikan di Italia untuk bergabung dengan Serikat Yesus dan melayani sebagai misionaris di Amerika Selatan, menandai babak baru dalam hidup dan musiknya.
2.1. Bergabung dengan Serikat Yesus
Pada tanggal 1 Juli 1716, Zipoli melakukan perjalanan ke Sevilla, Spanyol, untuk alasan yang tidak jelas, dan di sana ia bergabung dengan Serikat Yesus. Keputusan ini didorong oleh keinginannya untuk dikirim ke Reduksi Paraguay di Amerika Kolonial Spanyol. Sebagai seorang novis, ia meninggalkan Spanyol bersama rombongan yang terdiri dari 53 misionaris. Mereka tiba di Buenos Aires pada tanggal 13 Juli 1717.
Pada tahun 1717, Zipoli menghabiskan satu tahun untuk mengunjungi berbagai lokasi di Amerika Selatan sebelum akhirnya menetap.
2.2. Kehidupan Misionaris di Amerika Selatan
Setelah tiba di Amerika Selatan, Zipoli menetap di Córdoba, Argentina (yang sekarang termasuk dalam Argentina), yang saat itu merupakan bagian dari Kewizuraian Peru. Di sana, ia menyelesaikan pembentukan dirinya dan studi kependetaan dari tahun 1717 hingga 1724, mendalami teologi dan filsafat sebagai persiapan untuk penahbisan sebagai imam. Selama beberapa tahun tersebut, ia menjabat sebagai direktur musik untuk gereja Yesuit setempat.
Sayangnya, Zipoli tidak dapat ditahbiskan sebagai imam karena ketiadaan uskup yang tersedia di Córdoba pada waktu itu. Meskipun ia tidak menjadi imam, karya-karyanya dengan cepat dikenal hingga ke Lima, Peru, dan kontribusinya sebagai musisi misionaris sangat diakui. Teori sebelumnya yang menyatakan bahwa ia meninggal di gereja Yesuit kuno Santa Catalina, di perbukitan Provinsi Córdoba, kini telah dibantah.
3. Karya dan Komposisi Utama
Karya-karya Domenico Zipoli terbagi menjadi dua periode utama: karya-karya yang diciptakan selama masa kariernya di Italia dan karya-karya musik gereja yang ditemukan setelah ia bertugas di Amerika Selatan.
3.1. Karya Periode Italia
Karya-karya utama Zipoli dari periode Italia umumnya adalah karya keyboard. Yang paling terkenal adalah koleksi Sonate d'intavolatura per organo e cimbalo, yang diselesaikan pada awal tahun 1716 dan diterbitkan di Roma pada tahun yang sama. Koleksi ini mencakup berbagai bagian untuk organ dan harpsichord, menunjukkan keahliannya dalam musik keyboard.
Selain itu, dari periode awal ini, terdapat dua oratorio yang berjudul San Antonio di Padova (1712) dan Santa Caterina, Virgine e martire (1714). Meskipun sebagian besar musik dramatisnya, termasuk dua oratorio lengkap dan sebagian dari oratorio ketiga, telah hilang, karya-karya yang tersisa ini memberikan gambaran tentang kemampuan komposisi awalnya.
3.2. Karya Periode Amerika Selatan
Di Amerika Selatan, Zipoli menyusun musik gereja yang penting. Sebagian besar karya-karyanya ini baru ditemukan kembali pada tahun 1972 di Chiquitos, Bolivia. Koleksi yang ditemukan meliputi dua Misa, dua pengaturan mazmur, tiga himne liturgi kantor, dan satu Te Deum laudamus, serta beberapa karya lainnya. Sebuah Misa yang disalin di Potosí, Bolivia, pada tahun 1784 dan disimpan di Sucre, Bolivia, tampaknya merupakan kompilasi lokal yang didasarkan pada dua Misa lainnya.
Meskipun sebagian besar musik dramatisnya hilang, tiga bagian dari opera misi San Ignacio de Loyola telah dikaitkan dengan Zipoli. Opera ini disusun oleh Martin Schmid di Chiquitos bertahun-tahun setelah kematian Zipoli, dan sebagian besar naskahnya masih tersimpan lengkap dalam sumber-sumber lokal. Martin Schmid juga menyusun edisi praktis dari karya-karya ini.
4. Kematian
Domenico Zipoli meninggal dunia di rumah Yesuit di Córdoba, Argentina, pada tanggal 2 Januari 1726, setelah terserang penyakit menular yang tidak diketahui penyebabnya. Meskipun ia telah menyelesaikan studi kependetaan di sana, ia tidak dapat ditahbiskan menjadi imam karena tidak ada uskup yang tersedia sebelum kematiannya.
Meskipun ada teori sebelumnya yang menyatakan bahwa ia meninggal di gereja Yesuit kuno Santa Catalina di perbukitan Provinsi Córdoba, teori tersebut kini telah dibantah. Hingga saat ini, tempat pemakamannya belum pernah ditemukan, menambah misteri seputar akhir hidup komponis dan misionaris penting ini.
5. Warisan dan Penilaian
Warisan musik Domenico Zipoli terus hidup dan mempengaruhi musik gereja di Amerika Selatan, serta karyanya yang terus dihargai oleh para musisi di seluruh dunia.
5.1. Pengakuan Berkelanjutan
Hingga saat ini, Zipoli tetap dikenal luas berkat karya-karya keyboard-nya. Banyak komposisinya sangat cocok untuk pemain tingkat pemula hingga menengah, sehingga sering muncul dalam antologi standar. Ketersediaan dan kualitas karya-karya ini telah berkontribusi pada ketenarannya yang berkelanjutan sebagai komponis musik keyboard. Karya-karya dari periode Italianya selalu dikenal dan dihargai.
5.2. Penemuan Kembali Karya-karya
Pada tahun 1972, beberapa musik gereja yang disusunnya di Amerika Selatan ditemukan di Chiquitos, Bolivia. Penemuan ini sangat signifikan karena menambah repertoar yang diketahui dari karya Zipoli dan memberikan wawasan baru tentang kontribusinya pada musik liturgi di Dunia Baru. Karya-karya ini memberikan pemahaman yang lebih lengkap mengenai peran musik dalam misi Yesuit.
5.3. Pengaruh pada Musik Gereja
Musik Zipoli sangat dihargai oleh rekan-rekan Yesuitnya dan memiliki pengaruh yang menentukan terhadap perkembangan musik gereja di Amerika Selatan setelahnya. Kontribusinya membantu menyebarkan gaya musik Eropa yang canggih ke wilayah tersebut, dan musiknya terus disebarkan oleh sesama misionaris Yesuit. Dengan demikian, Zipoli tidak hanya meninggalkan warisan komposisi yang kaya, tetapi juga membentuk lanskap musik gereja di benua Amerika Selatan.