1. Biografi Awal dan Aktivitas Pra-Nazi
Erich Bauer memiliki latar belakang yang sederhana sebelum keterlibatannya yang mendalam dengan rezim Nazi. Ia menjalani dinas militer dalam Perang Dunia I dan kemudian bekerja sebagai warga sipil, sebelum akhirnya bergabung dengan organisasi-organisasi Nazi yang akan membawanya ke dalam pusaran kekejaman.
1.1. Latar Belakang dan Karier Awal
Erich Bauer lahir di Berlin pada 26 Maret 1900. Setelah menjalani dinas militer sebagai prajurit dalam Perang Dunia I, ia ditangkap sebagai tawanan perang oleh pasukan Prancis. Sekembalinya ke Jerman, Bauer menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan tetap. Ia akhirnya menemukan pekerjaan sebagai kondektur trem. Selain itu, setelah perang, ia juga dilaporkan bergabung dengan organisasi paramiliter nasionalis sayap kanan, Stahlhelm, sebuah kelompok yang didirikan untuk bekas prajurit.
1.2. Bergabung dengan Partai Nazi dan SS
Pada tahun 1933, setelah Partai Nazi (NSDAP) berkuasa, Erich Bauer memutuskan untuk bergabung dengan partai tersebut. Pada tahun yang sama, ia juga menjadi anggota Sturmabteilung (SA), sayap paramiliter awal partai. Kemudian, ia beralih dan bergabung dengan Schutzstaffel (SS), sebuah organisasi paramiliter yang menjadi tulang punggung keamanan dan penegakan rezim Nazi. Pada awal keterlibatannya, ia masih melanjutkan pekerjaannya sebagai kondektur trem hingga tahun 1940.
2. Keterlibatan dalam Kekejaman Nazi
Keterlibatan Erich Bauer dalam kekejaman Nazi sangat signifikan, terutama dalam program pemusnahan yang sistematis terhadap individu-individu yang dianggap tidak layak hidup atau sebagai musuh negara.
2.1. Peran dalam Aksi T4 (Program Eutanasia)
Pada tahun 1940, Erich Bauer ditugaskan ke Program Eutanasia T4 (Aksi T4), sebuah inisiatif rahasia Nazi yang bertujuan untuk membunuh orang-orang cacat fisik dan mental di berbagai institusi melalui gas atau suntikan mematikan. Pada awalnya, ia bekerja sebagai seorang pengemudi, dengan tugas mengumpulkan dan mengangkut orang-orang dari rumah sakit atau rumah mereka menuju pusat-pusat pembunuhan. Namun, ia dengan cepat dipromosikan karena efektivitasnya dalam menjalankan tugas-tugas keji ini.
Bauer sendiri memberikan kesaksian mengenai salah satu pembunuhan massal pertamanya. Ia menyatakan, "Sebuah pipa dihubungkan dari knalpot mobil ke sebuah laboratorium yang telah ditutup tembok di rumah sakit jiwa. Beberapa pasien dikurung di ruangan itu dan saya menyalakan mesin mobil. Ini membunuh para pasien dalam waktu delapan menit." Kesaksiannya ini menggambarkan secara langsung keterlibatan dan metode brutal yang ia gunakan dalam program pembunuhan massal tersebut.
2.2. Peran di Kamp Pemusnahan Sobibór
Pada awal tahun 1942, Bauer dipindahkan ke kantor Odilo Globocnik, Pemimpin SS dan Polisi di Lublin, Polandia. Di sana, Bauer diberikan seragam SS dan dipromosikan ke pangkat SS-Oberscharführer (Sersan Staf). Pada April 1942, ia dikirim ke kamp pemusnahan Sobibór, sebuah kamp yang dirancang khusus untuk pembunuhan massal. Ia bertugas di sana hingga likuidasi kamp pada Desember 1943, setelah terjadinya Pemberontakan Sobibór pada Oktober 1943.
Di Sobibór, Erich Bauer bertanggung jawab atas pengoperasian kamar gas kamp. Pada masa itu, para tahanan Yahudi menjulukinya sebagai Badmeister (BadmeisterMaestro MandiBahasa Jerman), sebuah sebutan ironis mengingat perannya dalam pembantaian yang menyamarkan kamar gas sebagai tempat mandi. Setelah perang, para penyintas lebih sering menyebutnya sebagai Gasmeister (GasmeisterMaestro GasBahasa Jerman), sebuah julukan yang lebih jelas mencerminkan tugas utamanya.
Bauer digambarkan sebagai pria yang pendek dan gempal, serta dikenal sebagai peminum berat yang sering mabuk. Ia bahkan memiliki bar pribadi di kamarnya. Berbeda dengan penjaga SS lainnya yang tampil rapi, Bauer selalu terlihat kotor dan tidak terawat, dengan bau alkohol dan klorin yang menyengat darinya. Di kamarnya, ia menyimpan sebuah foto dirinya bersama foto seluruh keluarganya dengan Führer Adolf Hitler. Korban-korban dilaporkan membutuhkan waktu hingga setengah jam untuk meninggal di kamar gas, dan SS memelihara sekawanan angsa untuk menenggelamkan suara jeritan mereka yang sekarat, menunjukkan tingkat kekejaman dan upaya penyembunyian kejahatan yang dilakukan.
2.3. Insiden Pemberontakan Sobibór
Pada 14 Oktober 1943, hari terjadinya Pemberontakan Sobibór, Erich Bauer secara tak terduga pergi ke Chełm untuk mengambil pasokan. Para pemimpin perlawanan hampir menunda pemberontakan karena Bauer berada di urutan teratas "daftar kematian" penjaga SS yang akan dibunuh sebelum pelarian, yang dibuat oleh pemimpin pemberontakan, Alexander Pechersky. Namun, pemberontakan harus dimulai lebih awal dari yang direncanakan karena Bauer kembali lebih awal dari Chełm.
Ketika ia menemukan bahwa SS-Oberscharführer Rudolf Beckmann telah tewas, Bauer mulai menembaki dua tahanan Yahudi yang sedang menurunkan muatan truknya. Suara tembakan tersebut mendorong Pechersky untuk segera memulai pemberontakan. Insiden ini secara langsung memicu dimulainya pemberontakan massal oleh para tahanan, yang berujung pada likuidasi kamp beberapa minggu kemudian.
3. Penangkapan Pasca-Perang dan Proses Hukum
Setelah Perang Dunia II berakhir, Erich Bauer mengalami proses penangkapan, identifikasi ulang oleh para penyintas, dan peradilan yang mengungkap kejahatan-kejahatan kejamnya.
3.1. Penangkapan dan Penahanan Ulang
Pada akhir perang, Bauer awalnya ditangkap di Austria oleh pasukan Amerika dan ditahan di kamp tawanan perang hingga tahun 1946. Tak lama kemudian, ia kembali ke Berlin, di mana ia bekerja sebagai buruh membersihkan puing-puing perang.
Namun, Bauer kembali ditangkap pada tahun 1949 ketika dua mantan tahanan Yahudi dari Sobibór, Samuel Lerer dan Esther Raab, mengenalinya secara kebetulan di sebuah pameran di Kreuzberg. Ketika Raab menghadapi Bauer di pameran itu, mantan anggota SS tersebut dilaporkan berkata, "Bagaimana bisa kau masih hidup?" Ia ditangkap tak lama setelah itu, dan persidangannya dimulai pada tahun berikutnya.
3.2. Proses Peradilan dan Vonis
Selama persidangannya, Bauer berargumen bahwa di Sobibór ia hanya bekerja sebagai sopir truk, yang mengumpulkan pasokan yang diperlukan untuk para tahanan kamp serta penjaga Jerman dan Ukraina. Ia mengakui mengetahui adanya pembunuhan massal di Sobibór, tetapi mengklaim tidak pernah mengambil bagian di dalamnya, juga tidak melakukan tindakan kekejaman apapun. Saksi-saksi utamanya, mantan penjaga Sobibór SS-Oberscharführer Hubert Gomerski dan SS-Untersturmführer Johann Klier, memberikan kesaksian yang mendukung pembelaannya.
Namun, pengadilan, yakni Schwurgericht Moabit, menjatuhkan vonis bersalah kepada Bauer berdasarkan kesaksian empat saksi Yahudi yang berhasil melarikan diri dari Sobibór. Mereka mengidentifikasi Bauer sebagai mantan Gasmeister Sobibór, yang tidak hanya mengoperasikan kamar gas di kamp, tetapi juga terlibat dalam eksekusi massal dengan menembak. Selain itu, mereka menyatakan bahwa ia melakukan berbagai tindakan kekejaman yang sangat kejam dan acak terhadap tahanan kamp dan para korban dalam perjalanan mereka menuju kamar gas.
Pada 8 Mei 1950, pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepada Bauer atas kejahatan terhadap kemanusiaan. Karena hukuman mati di Jerman Barat telah dihapuskan pada saat itu, hukuman Bauer diringankan menjadi penjara seumur hidup.
4. Masa Penahanan dan Kematian
Erich Bauer menjalani masa penahanan yang panjang setelah divonis bersalah atas kejahatan-kejahatannya. Ia menghabiskan 21 tahun di Penjara Alt-Moabit di Berlin sebelum dipindahkan ke Penjara Tegel. Selama masa penahanannya, ia mengakui partisipasinya dalam pembunuhan massal di Sobibór dan kadang-kadang memberikan kesaksian melawan mantan rekan SS-nya, seperti dalam Uji Coba Sobibor. Bauer meninggal di Penjara Tegel pada 4 Februari 1980, mengakhiri hidupnya di dalam penjara tempat ia menjalani hukuman atas kekejaman yang telah ia lakukan.
5. Penilaian Sejarah dan Penggambaran dalam Media
Erich Bauer diakui secara historis sebagai sosok kunci dalam mesin pemusnahan Nazi, dan perannya telah diabadikan dalam berbagai karya budaya.
5.1. Peran sebagai Pelaku Kekejaman
Erich Bauer adalah salah satu dari sedikit individu yang secara langsung mengoperasikan kamar gas di kamp pemusnahan Nazi. Perannya sebagai "Gasmeister" di Sobibór membuatnya menjadi simbol kekejaman sistematis rezim Nazi dan tanggung jawab individu dalam pelaksanaan genosida. Keterlibatannya, mulai dari Aksi T4 hingga peran sentral di Sobibór, menunjukkan bagaimana individu dapat menjadi bagian integral dari struktur organisasi yang bertujuan untuk pemusnahan massal. Perilakunya yang digambarkan sebagai kotor, tidak terawat, dan brutal, serta pengakuannya atas pembunuhan massal, menggarisbawahi dampak dehumanisasi ideologi Nazi terhadap para pelakunya dan korban-korbannya. Bauer bertanggung jawab atas kematian ribuan orang Yahudi dan Gipsi, menjadikannya salah satu pelaku Holocaust yang paling keji.

5.2. Penggambaran dalam Media
Kisah tentang Kamp pemusnahan Sobibór dan pemberontakan yang terjadi di dalamnya telah digambarkan dalam beberapa produksi media, di mana Erich Bauer turut ditampilkan. Ia diperankan oleh Klaus Grünberg dalam film Inggris tahun 1987 berjudul Escape from Sobibor, yang menggambarkan peristiwa pemberontakan tahanan di kamp tersebut. Selain itu, film Rusia tahun 2018 berjudul Sobibor juga mengangkat kisah pemberontakan ini, kemungkinan juga menggambarkan peran Bauer dalam kekejaman kamp. Penggambaran dalam media ini bertujuan untuk mengenang para korban dan menyoroti kekejaman yang dilakukan oleh individu seperti Bauer, sebagai peringatan akan bahaya kebencian dan totalitarianisme.