1. Ikhtisar
Friedrich Anton Wilhelm Miquel (Friedrich Anton Wilhelm MiquelBahasa Belanda, lahir pada 24 Oktober 1811 di Neuenhaus, kini Jerman, dan meninggal pada 23 Januari 1871 di Utrecht, Belanda) adalah seorang botanis terkemuka asal Belanda. Fokus utamanya adalah pada taksonomi dan flora di wilayah Hindia Belanda serta Suriname. Meskipun tidak pernah melakukan perjalanan ekspedisi yang jauh, Miquel berhasil membangun koleksi spesimen tumbuhan yang sangat luas dan beragam melalui jaringan korespondensi global. Kontribusinya mencakup deskripsi ribuan taksa tumbuhan baru dan perannya dalam pengembangan paleobotani serta pembuatan peta geologi pertama di Belanda. Ia juga memegang berbagai posisi penting sebagai profesor botani di beberapa universitas terkemuka dan direktur kebun botani serta Herbarium Nasional di Leiden, meninggalkan warisan abadi dalam ilmu botani melalui publikasinya dan dukungan terhadap penelitian ilmiah.
2. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Miquel menunjukkan bakat dan dedikasi pada bidang ilmu pengetahuan sejak usia muda, yang mengantarkannya pada karier cemerlang sebagai seorang botanis.
2.1. Kelahiran dan Latar Belakang
Friedrich Anton Wilhelm Miquel lahir di Neuenhaus, sebuah kota yang berjarak sekitar 5 km dari perbatasan Jerman-Belanda, pada tanggal 24 Oktober 1811. Ayahnya adalah seorang fisikawan yang menguasai bahasa Latin. Meskipun lahir di dekat perbatasan Jerman, Miquel mampu menguasai bahasa Belanda tanpa aksen, yang memungkinkannya diterima dan bekerja di pemerintahan Belanda pada masa itu.
2.2. Pendidikan dan Karier Awal
Miquel menempuh pendidikan di bidang kedokteran di Universitas Groningen, tempat ia berhasil meraih gelar doktor pada tahun 1833. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia memulai karier profesionalnya sebagai seorang dokter di Rumah Sakit Buitengasthuis di Amsterdam. Pada tahun 1835, ia beralih ke bidang akademik dengan mengajar kedokteran di sekolah klinis di Rotterdam. Dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan juga membawanya menjadi koresponden Institut Kerajaan pada tahun 1838, yang kemudian dikenal sebagai Akademi Seni dan Sains Kerajaan Belanda, dan ia diangkat sebagai anggota penuh pada tahun 1846.
3. Karier Akademik dan Profesional
Miquel memiliki karier yang sangat produktif di bidang akademik dan profesional, memegang berbagai jabatan penting di institusi-institusi ilmiah terkemuka di Belanda.
3.1. Aktivitas Pengajaran
Mulai tahun 1835, Miquel telah aktif dalam pengajaran sebagai instruktur kedokteran di sekolah klinis di Rotterdam. Selanjutnya, ia menempati posisi sebagai profesor botani di Universitas Amsterdam dari tahun 1846 hingga 1859. Setelah itu, ia melanjutkan karier pengajarannya di Universitas Utrecht, menjabat sebagai profesor botani dari tahun 1859 hingga akhir hayatnya pada tahun 1871. Sepanjang periode ini, ia berkontribusi signifikan dalam mendidik generasi baru botanis dan ilmuwan.
3.2. Jabatan Institusional dan Keanggotaan Akademik
Selain mengajar, Miquel juga memegang peran direktur di beberapa kebun botani terkemuka di Belanda. Ia menjabat sebagai direktur Kebun Botani Rotterdam dari tahun 1835 hingga 1846, kemudian di Kebun Botani Amsterdam dari tahun 1846 hingga 1859, dan terakhir di Kebun Botani Utrecht dari tahun 1859 hingga 1871. Sejak tahun 1862, ia juga memimpin Rijksherbarium (Herbarium Nasional) di Leiden. Pengakuan atas kontribusinya dalam ilmu pengetahuan tidak hanya datang dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri; pada tahun 1866, Miquel terpilih sebagai anggota asing Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia.

4. Penelitian dan Kontribusi Utama
Kontribusi Miquel dalam ilmu botani sangat luas, meliputi taksonomi tumbuhan tropis, paleobotani, hingga geologi.
4.1. Penelitian Flora Tropis
Penelitian utama Miquel berfokus pada taksonomi tumbuhan, khususnya flora dari Hindia Belanda dan Suriname, yang keduanya merupakan bagian dari Imperium Belanda. Meskipun Miquel tidak pernah melakukan perjalanan jauh untuk mengumpulkan spesimen sendiri, ia berhasil mengumpulkan koleksi tumbuhan Australia dan India yang sangat besar melalui jaringan korespondensi yang luas dengan berbagai pihak di seluruh dunia. Berdasarkan koleksi tersebut, ia mendeskripsikan sekitar 7.000 nama botanis baru dan banyak spesies serta genus dalam familia penting seperti Casuarinaceae, Myrtaceae, Piperaceae, dan Polygonaceae.
4.2. Kontribusi dalam Paleobotani dan Geologi
Melalui kerja sama dengan botanis Jerman Heinrich Göppert, Miquel mengembangkan minat yang mendalam dalam paleobotani, yaitu studi tentang tumbuhan fosil. Ia melakukan penelitian signifikan terhadap tumbuhan fosil, terutama sikas fosil. Selain itu, Miquel juga memainkan peran penting dalam bidang geologi. Bersama dengan Jacob Gijsbertus Samuël van Breda, Pieter Harting, dan Winand Staring, ia menjadi bagian dari komisi pertama yang bertugas membuat peta geologi pertama Belanda. Peta ini kemudian diterbitkan pada tahun 1852 oleh Johan Rudolph Thorbecke.
5. Publikasi Utama
Sepanjang kariernya, Miquel telah menghasilkan sejumlah besar publikasi ilmiah yang menjadi acuan penting dalam ilmu botani. Karya-karyanya meliputi monografi, sistematisasi, dan deskripsi flora dari berbagai wilayah, terutama daerah tropis. Beberapa publikasi utamanya antara lain:
- Genera Cactearum, Rotterdam, 1839
- Monographia Cycadearum, Utrecht, 1842
- Systema Piperacearum, Rotterdam, 1843-1844
- Illustrationes Piperacearum, Bonn, 1847
- Cycadeae quaedam Americanae, partim novae., Amsterdam, 1851
- Flora Indiae batavae, Amsterdam, 1855-1859
- Leerboek der Artensij-Gewassen, Utrecht, 1859
- De Palmis Archipelagi Indici observationes novae., Amsterdam, 1868
- Annales Musei botanici lugduno-batavi. iii vols., Amsterdam, 1865-1869
6. Warisan dan Peringatan
Meskipun telah tiada, dampak dan kontribusi Friedrich Anton Wilhelm Miquel terus dikenang dan dirasakan dalam ilmu botani dan lembaga akademik.
6.1. Kematian dan Pengganti
Friedrich Anton Wilhelm Miquel meninggal dunia di Utrecht pada tanggal 23 Januari 1871, dalam usia 59 tahun. Setelah kepergiannya, posisi direktur Herbarium Nasional di Leiden yang ia pegang digantikan oleh Willem Frederik Reinier Suringar.
6.2. Pengaruh Berkelanjutan dan Penghargaan
Warisan Miquel dalam ilmu botani sangat mendalam dan berkelanjutan. Dari harta peninggalannya, dibentuklah Miquel Fund, sebuah dana yang bertujuan memberikan dukungan finansial bagi botanis di Universitas Utrecht. Mantan rumah direktur kebun botani di pusat kota Utrecht kini dikenal sebagai "Rumah Miquel," dan sebuah jalan di distrik Laakkwartier, Den Haag, juga dinamai untuk menghormatinya.
Kontribusinya diabadikan dalam penamaan dua taksa tumbuhan:
- Pada tahun 1838, botanis Carl Meissner menerbitkan nama genus Miquelia, yang termasuk dalam tumbuhan berbunga dari familia Icacinaceae. Spesies dalam genus ini ditemukan di wilayah tropis India, Asia Tenggara, dan Filipina.
- Kemudian pada tahun 1980, botanis Fric ex F. Ritter menerbitkan nama genus Miqueliopuntia, yang merupakan genus kaktus asal Amerika Selatan.
Selain itu, Miquel juga dihormati dalam penulisan nama botanis dengan nama singkatan Miq. yang merujuk padanya.
7. Pranala Luar
- [http://visualiseur.bnf.fr/Visualiseur?Destination=Gallica&O=NUMM-98420 Genera Cactearum]
- [http://nbn-resolving.de/urn:nbn:de:hbz:061:2-31596 Leerboek der Artensij-Gewassen]
- [https://www.biodiversitylibrary.org/bibliography/113#/summary Annales Musei botanici lugduno-batavi. iii vols.]
- [http://umdb.um.u-tokyo.ac.jp/DKankoub/Publish_db/2003Siebold21/ シーボルトの21世紀] (Koleksi Universitas Tokyo XVI "Siebold Abad ke-21")
- [http://umdb.um.u-tokyo.ac.jp/DKankoub/Publish_db/2003Siebold21/06/060100.html シーボルト植物コレクションを集大成したミクェル] (Miquel yang mengkompilasi koleksi tumbuhan Siebold) oleh Hideaki Ohba dan Shinobu Akiyama.