1. Kehidupan awal dan karier junior
1.1. Kelahiran dan latar belakang
Guusje Steenhuis dilahirkan pada 27 Oktober 1992 di Grave, Belanda. Sejak usia muda, ia menunjukkan minat dan bakat dalam judo, sebuah seni bela diri dan olahraga kompetitif yang berasal dari Jepang. Lingkungan dan dukungan awal yang ia terima menjadi fondasi bagi perkembangan karier judonya yang cemerlang.
1.2. Prestasi junior
Steenhuis memulai karier judonya di tingkat junior dan segera menunjukkan potensi besar. Pada tahun 2010, ia meraih medali perak di Kejuaraan Judo Junior Eropa dalam kelas -78 kg. Setahun kemudian, pada tahun 2011, ia berhasil meraih medali emas di Kejuaraan Judo Junior Eropa di Lommel, dan juga meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia Judo Junior yang diselenggarakan di Cape Town. Pada tahun 2013, ia kembali meraih medali perunggu pada Kejuaraan Judo U23 Eropa di Samokov. Prestasi-prestasi ini menandai awal yang menjanjikan bagi Steenhuis di panggung judo internasional.
2. Karier senior
2.1. Perkembangan dan momen kunci
Steenhuis mulai berkompetisi di tingkat senior dengan performa yang semakin menonjol. Pada tahun 2014, ia berhasil memenangkan Eropa Terbuka di Warsawa dan meraih medali perunggu di Grand Slam Baku. Namun, di Kejuaraan Judo Eropa tahun yang sama, ia hanya mampu menempati posisi kelima.
Tahun 2015 menjadi salah satu tahun penting dalam kariernya. Ia memenangkan Grand Slam Baku 2015 setelah mengalahkan judoka Jepang, Akari Ogata, di final. Kemenangan ini diikuti oleh medali perunggu di Pesta Olahraga Eropa 2015 di Baku. Steenhuis kemudian meraih kemenangan beruntun di turnamen Grand Slam dengan memenangkan Grand Slam Tyumen 2015 setelah mengalahkan judoka Jepang lainnya, Rurika Sato, di final. Namun, di Kejuaraan Dunia Judo 2015, langkahnya terhenti di babak ketiga setelah dikalahkan oleh Mami Umeki. Ia juga meraih perak di Grand Slam Tokyo 2015 setelah kalah dari Kayla Harrison dari Amerika Serikat.
Pada tahun 2016, Steenhuis meraih medali perunggu di Grand Prix Düsseldorf dan perak di Grand Prix Tbilisi. Ia juga meraih medali perak di Kejuaraan Judo Eropa 2016 dan memenangkan Grand Slam Baku 2016 serta Grand Slam Abu Dhabi 2016. Namun, meskipun memiliki performa yang kuat, ia tidak terpilih untuk Olimpiade Rio de Janeiro 2016 karena persaingan ketat di kelasnya dengan sesama judoka Belanda, Marhinde Verkerk, yang merupakan peraih perunggu Kejuaraan Dunia. Steenhuis kemudian meraih medali perunggu di Masters Dunia Judo 2016 dan perak di Grand Prix Zagreb 2016.
Tahun 2018 adalah puncak karier Steenhuis di Kejuaraan Dunia. Ia mencapai final Kejuaraan Dunia Judo 2018 di Baku, tetapi harus puas dengan medali perak setelah kalah dalam pertandingan yang berlangsung lebih dari sembilan menit melawan Shori Hamada dari Jepang. Steenhuis juga berhasil menempati peringkat satu dunia selama dua tahun berturut-turut pada tahun 2018.
Pada tahun 2021, di Kejuaraan Dunia Judo 2021 di Budapest, ia meraih medali perunggu setelah mengalahkan Marhinde Verkerk di perebutan medali perunggu, meskipun sebelumnya kalah dari juara dunia Madeleine Malonga dari Prancis di semifinal.
Pada tahun 2023, di Kejuaraan Dunia Judo 2023 di Doha, ia kembali meraih medali perunggu setelah kalah dari Audrey Tcheuméo dari Prancis di semifinal. Di Kejuaraan Dunia Tim Campuran 2023, ia juga meraih medali perunggu.
2.2. Partisipasi Olimpiade
Steenhuis telah mewakili Belanda di dua edisi Olimpiade.
- Olimpiade Tokyo 2020**: Ia berkompetisi di kelas -78 kg putri, mencapai posisi ketujuh.
- Olimpiade Paris 2024**: Ia kembali berkompetisi di kelas -78 kg putri, dan sekali lagi menempati posisi ketujuh.
2.3. Kejuaraan Dunia dan Eropa
Steenhuis memiliki rekor yang mengesankan di Kejuaraan Dunia dan Eropa, yang menunjukkan konsistensinya di tingkat tertinggi.
- Kejuaraan Dunia:**
- Medali perak: 2018 di Baku (-78 kg)
- Medali perunggu: 2021 di Budapest (-78 kg), 2023 di Doha (-78 kg)
- Medali perunggu (tim campuran): 2023 di Doha
- Kejuaraan Eropa dan Pesta Olahraga Eropa:**
- Medali perak: 2016 di Kazan (-78 kg), 2017 di Warsawa (-78 kg), 2019 di Minsk (Pesta Olahraga Eropa, -78 kg), 2021 di Lisbon (-78 kg), 2022 di Sofia (-78 kg)
- Medali perunggu: 2015 di Baku (Pesta Olahraga Eropa, -78 kg)
2.4. Aktivitas Tur Dunia IJF
Steenhuis telah menjadi peserta reguler dan peraih medali di berbagai turnamen Tur Dunia yang diselenggarakan oleh Federasi Judo Internasional (IJF), seperti World Masters, Grand Slam, dan Grand Prix. Ia sering kali berhasil mencapai podium di turnamen-turnamen ini, menunjukkan dominasinya dalam kelas berat -78 kg.
Berikut adalah beberapa pencapaiannya di Tur Dunia IJF:
- Masters Dunia Judo:**
- Medali perunggu: 2016 di Guadalajara, 2017 di Saint Petersburg, 2021 di Doha, 2022 di Yerusalem
- Grand Slam IJF:**
- Medali emas: 2015 di Baku, 2015 di Tyumen, 2016 di Baku, 2016 di Abu Dhabi, 2017 di Baku, 2018 di Abu Dhabi, 2024 di Baku
- Medali perak: 2015 di Tokyo, 2017 di Tokyo, 2018 di Paris, 2022 di Antalya, 2024 di Tbilisi
- Medali perunggu: 2014 di Baku, 2015 di Abu Dhabi, 2017 di Paris, 2017 di Abu Dhabi, 2019 di Abu Dhabi, 2022 di Baku, 2023 di Paris, 2024 di Paris
- Grand Prix IJF:**
- Medali emas: 2017 di Den Haag
- Medali perak: 2014 di Qingdao, 2016 di Tbilisi, 2016 di Zagreb
- Medali perunggu: 2016 di Düsseldorf, 2018 di Budapest
3. Prestasi utama dan rekor medali
3.1. Medali Kejuaraan Dunia
Kompetisi | Emas | Perak | Perunggu |
---|---|---|---|
Kejuaraan Dunia Judo (Individu) | 0 | 1 (2018) | 2 (2021, 2023) |
Kejuaraan Dunia Judo (Tim Campuran) | 0 | 0 | 1 (2023) |
3.2. Medali Kejuaraan Eropa dan Pesta Olahraga Eropa
Kompetisi | Emas | Perak | Perunggu |
---|---|---|---|
Kejuaraan Judo Eropa | 0 | 4 (2016, 2017, 2021, 2022) | 0 |
Pesta Olahraga Eropa (Judo) | 0 | 1 (2019) | 1 (2015) |
3.3. Medali Tur Dunia IJF
Kompetisi | Emas | Perak | Perunggu |
---|---|---|---|
Masters Dunia Judo | 0 | 0 | 4 (2016, 2017, 2021, 2022) |
Grand Slam IJF | 7 (2015 Baku, 2015 Tyumen, 2016 Baku, 2016 Abu Dhabi, 2017 Baku, 2018 Abu Dhabi, 2024 Baku) | 5 (2015 Tokyo, 2017 Tokyo, 2018 Paris, 2022 Antalya, 2024 Tbilisi) | 8 (2014 Baku, 2015 Abu Dhabi, 2017 Paris, 2017 Abu Dhabi, 2019 Abu Dhabi, 2022 Baku, 2023 Paris, 2024 Paris) |
Grand Prix IJF | 1 (2017 Den Haag) | 3 (2014 Qingdao, 2016 Tbilisi, 2016 Zagreb) | 2 (2016 Düsseldorf, 2018 Budapest) |
3.4. Medali Junior dan U23
Kompetisi | Emas | Perak | Perunggu |
---|---|---|---|
Kejuaraan Judo Junior Eropa | 1 (2011) | 1 (2010) | 0 |
Kejuaraan Dunia Judo Junior | 0 | 0 | 1 (2011) |
Kejuaraan Judo U23 Eropa | 0 | 0 | 1 (2013) |
4. Kehidupan pribadi
4.1. Identitas publik
Guusje Steenhuis secara terbuka menyatakan dirinya sebagai seorang lesbian. Pengungkapan identitas seksualnya ini menjadi bagian penting dari persona publiknya, khususnya dalam konteks olahraga profesional. Keputusannya untuk menjadi terbuka tentang orientasi seksualnya berkontribusi pada peningkatan visibilitas dan representasi bagi komunitas LGBT dalam dunia olahraga, sekaligus mempromosikan inklusi dan penerimaan. Tindakan ini juga dapat memberikan inspirasi bagi individu lain untuk merasa nyaman dan bangga dengan identitas mereka.
5. Warisan dan evaluasi
5.1. Dampak dan pengakuan
Sebagai seorang judoka yang konsisten di tingkat elit, Guusje Steenhuis telah meninggalkan jejak signifikan dalam dunia judo. Rekornya yang luar biasa, terutama di Kejuaraan Eropa dan Tur Dunia IJF, menunjukkan ketahanan dan dominasinya dalam kelas -78 kg selama bertahun-tahun. Meskipun menghadapi persaingan ketat, ia secara teratur mencapai podium, menegaskan posisinya sebagai salah satu judoka putri teratas di generasinya. Di luar matras, keberaniannya untuk secara terbuka menyatakan identitas LGBT juga telah memberikan dampak positif, berkontribusi pada dialog yang lebih luas tentang keragaman, kesetaraan, dan inklusi dalam olahraga.
5.2. Peringkat dunia dan rekor
Steenhuis pernah menduduki peringkat satu dunia dalam kelas -78 kg selama dua tahun berturut-turut pada tahun 2018, yang merupakan pencapaian signifikan dalam kariernya. Per 22 Juli 2024, ia menempati peringkat kelima dalam peringkat dunia IJF dengan perolehan 3.372 poin. Konsistensi di jajaran teratas peringkat dunia ini menunjukkan kemampuan adaptasi dan performa yang stabil di level kompetisi tertinggi.