1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Hermann Bondi lahir di Wina, Austria, dan dibesarkan di sana, menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika sejak usia dini. Perjalanan akademiknya dan pengalamannya selama Perang Dunia II membentuk dasar bagi kariernya yang gemilang.
1.1. Masa Kecil dan Latar Belakang Keluarga
Bondi dilahirkan pada 1 November 1919 di Wina, Austria, sebagai putra seorang dokter Yahudi. Ia dibesarkan di Wina dan menempuh pendidikan di Realgymnasium. Sejak kecil, ia menunjukkan kemampuan luar biasa dalam bidang matematika. Bakatnya ini kemudian diperkenalkan kepada Arthur Eddington oleh Abraham Fraenkel, seorang kerabat jauh dan satu-satunya matematikawan dalam keluarga besarnya. Ibu Bondi yang berpandangan jauh telah mengatur pertemuan antara putranya yang masih muda dengan ilmuwan terkenal tersebut, menyadari bahwa ini bisa menjadi kunci baginya untuk mengejar keinginannya menjadi seorang matematikawan.
1.2. Pendidikan dan Pengalaman Perang
Atas dorongan Eddington, Bondi melakukan perjalanan ke Inggris untuk mempelajari tripos matematika di Trinity College, Cambridge. Ia tiba di Cambridge pada tahun 1937, melarikan diri dari anti-semitisme yang semakin meningkat di Austria. Menyadari posisi berbahaya orang tuanya pada tahun 1938, sesaat sebelum Anschluss (anekasi Austria oleh Jerman Nazi), ia segera mengirimi mereka telegram yang memberitahukan untuk meninggalkan Austria. Orang tuanya berhasil mencapai Swiss dan kemudian menetap di New York.
Pada awal Perang Dunia II, Bondi diinternir di Pulau Man dan di Kanada sebagai "warga asing yang ramah" (friendly enemy alien). Di antara internir lainnya adalah Thomas Gold dan Max Perutz. Pada tahun 1940, Bondi menjadi Senior Wrangler di Universitas Cambridge, sebuah penghargaan yang diberikan kepada mahasiswa matematika terbaik. Bondi dan Gold dibebaskan dari interniran pada akhir tahun 1941, dan kemudian bekerja bersama Fred Hoyle dalam penelitian radar di Admiralty Signals Establishment. Ia secara resmi menjadi warga negara Inggris pada tahun 1946.
2. Karier dan Penelitian Akademik
Hermann Bondi memiliki karier akademik yang cemerlang, dikenal karena kontribusi inovatifnya dalam kosmologi dan relativitas umum.
2.1. Peran Akademik Awal dan Kolaborasi Kunci
Bondi mengajar matematika di Universitas Cambridge dari tahun 1945 hingga 1954. Ia juga menjabat sebagai Fellow di Trinity College, Cambridge dari tahun 1943 hingga 1949, dan lagi dari tahun 1952 hingga 1954. Pada masa inilah ia menjalin kolaborasi penting dengan Fred Hoyle dan Thomas Gold, yang akan menghasilkan salah satu teori kosmologi paling signifikan pada masanya.
2.2. Teori Keadaan Tetap
Pada tahun 1948, Hermann Bondi, bersama Fred Hoyle dan Thomas Gold, merumuskan teori keadaan tetap alam semesta. Teori ini berpendapat bahwa alam semesta terus-menerus mengembang, tetapi materi secara terus-menerus diciptakan untuk membentuk bintang dan galaksi baru, sehingga menjaga kepadatan rata-rata alam semesta tetap konstan seiring waktu. Teori ini merupakan alternatif utama bagi teori Big Bang selama beberapa dekade. Namun, dengan penemuan latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB) yang memberikan bukti kuat untuk teori Big Bang, teori keadaan tetap kemudian tergeser dari posisi dominannya.
2.3. Kontribusi pada Relativitas Umum
Bondi adalah salah satu ilmuwan pertama yang secara akurat memahami sifat gelombang gravitasi. Ia memperkenalkan koordinat radiasi Bondi, Bondi k-calculus, serta gagasan tentang massa Bondi dan berita Bondi. Ia juga mempopulerkan argumen butiran lengket (sticky bead argument), yang awalnya dikaitkan secara anonim dengan Richard Feynman, untuk menunjukkan bahwa radiasi gravitasi yang memiliki makna fisik memang diprediksi oleh relativitas umum, sebuah pernyataan yang kontroversial hingga sekitar tahun 1955.
Pada tahun 1947, sebuah makalah yang ia tulis kembali membangkitkan minat pada metrik Lemaître-Tolman, sebuah solusi debu tak homogen dan simetris secara sferis (sering disebut metrik LTB atau Lemaître-Tolman-Bondi). Bondi juga memberikan kontribusi penting pada teori akresi materi dari awan gas ke bintang atau lubang hitam, bekerja sama dengan Raymond Lyttleton. Hasil karyanya ini memberikan namanya pada "akresi Bondi" dan "radius Bondi". Selain itu, ia adalah orang pertama yang menganalisis dengan benar interaksi inersia dan gravitasi dari massa negatif. Dalam otobiografinya tahun 1990, Bondi menganggap karyanya tahun 1962 tentang gelombang gravitasi sebagai "karya ilmiah terbaik" yang pernah ia lakukan.

2.4. Jabatan Akademik Kemudian
Pada tahun 1954, Bondi menjadi profesor di King's College London dan diangkat sebagai Profesor Emeritus di sana pada tahun 1985. Selain itu, ia menjabat sebagai sekretaris Royal Astronomical Society dari tahun 1956 hingga 1964.
3. Pelayanan Publik dan Kegiatan Lain
Selain karier akademiknya, Hermann Bondi juga aktif di luar lingkup penelitian dan pengajaran, memegang berbagai jabatan penting dalam pemerintahan dan organisasi ilmiah.
3.1. Peran dalam Pemerintahan dan Organisasi Internasional
Bondi memegang banyak posisi di lembaga publik dan organisasi internasional, mencerminkan kemampuan dan kepercayaan yang diberikan kepadanya:
- Direktur Jenderal Organisasi Penelitian Antariksa Eropa (ESRO) dari tahun 1967 hingga 1971. Organisasi ini kemudian menjadi bagian dari Badan Antariksa Eropa (ESA).
- Penasihat Ilmiah Kepala untuk Kementerian Pertahanan dari tahun 1971 hingga 1977.
- Penasihat Ilmiah Kepala untuk Departemen Energi dari tahun 1977 hingga 1980.
- Ketua Natural Environment Research Council (NERC) dari tahun 1980 hingga 1984.
- Presiden Society for Research into Higher Education dari tahun 1981 hingga 1997.
- Presiden Hydrographic Society dari tahun 1985 hingga 1987.
- Master Churchill College, Cambridge dari tahun 1983 hingga 1990.
- Pada tahun 1963, ia juga membuat serangkaian program televisi berjudul E=mc2 untuk BBC, yang bertujuan untuk menjelaskan konsep-konsep ilmiah kepada khalayak umum.
3.2. Kontribusi pada Proyek Publik
Kontribusi Bondi juga meluas ke proyek-proyek infrastruktur penting. Laporannya mengenai banjir di London pada tahun 1953 secara signifikan berkontribusi pada pembangunan Tanggul Thames, sebuah proyek besar yang melindungi ibu kota dari ancaman banjir di masa depan. Ia juga mendukung proposal untuk Bendungan Severn yang bertujuan untuk menghasilkan listrik, meskipun proyek ini tidak dilanjutkan. Karya-karyanya dari tahun 1940 hingga 2000, yang meliputi berbagai catatan dan penelitian, diarsipkan dalam 109 kotak arsip oleh Janus Project.
4. Penghargaan dan Kehormatan
Sepanjang hidupnya, Hermann Bondi menerima berbagai penghargaan dan kehormatan sebagai pengakuan atas kontribusi ilmiah dan pelayanan publiknya.
Ia diangkat sebagai Fellow of the Royal Society pada tahun 1959. Pada tahun 1973, ia dianugerahi gelar Knight Commander of the Bath (KCB), yang memberinya gelar "Sir". Penghargaan ilmiah yang diterimanya meliputi Albert Einstein Medal pada tahun 1983, IMA Gold Medal dari Institute of Mathematics and its Applications pada tahun 1988, dan Gold Medal of the Royal Astronomical Society pada tahun 2001. Selain itu, ia juga menerima Guthrie Medal pada tahun 1973 dan James Scott Prize Lectureship dari tahun 1960 hingga 1963. Sebagai pengakuan atas pandangan humanisnya, ia dianugerahi G.D. Birla International Award for Humanism. Pada tahun 1974, Universitas Bath menganugerahinya gelar kehormatan Doktor Sains (Doctor of Science).
5. Filsafat dan Humanisme
Keyakinan filsafat Hermann Bondi sangat dipengaruhi oleh pandangan humanisnya, yang ia anut sepanjang hidupnya dan aktif perjuangkan.
5.1. Latar Belakang Pembentukan Keyakinan Humanis
Meskipun orang tua Bondi adalah Yahudi, ia sendiri tidak pernah merasakan "kebutuhan akan agama". Sejak usia dini, ia mengembangkan pandangan tentang agama yang ia kaitkan dengan penindasan dan intoleransi, pandangan ini ia pegang teguh sepanjang hidupnya dan juga dibagikan oleh Fred Hoyle. Pandangan ini mendorongnya untuk secara terbuka menyuarakan pemikiran bebas dan menjadi aktif dalam lingkaran ateis atau humanis di Inggris.
5.2. Kegiatan Humanis
Bondi merupakan seorang humanis seumur hidup dan sangat aktif dalam gerakan humanis. Ia menjabat sebagai presiden British Humanist Association dari tahun 1982 hingga 1999, dan juga presiden Rationalist Press Association sejak tahun 1982 hingga kematiannya. Ia adalah salah satu penandatangan Humanist Manifesto II, sebuah deklarasi penting mengenai prinsip-prinsip humanisme modern.
Keterlibatannya dalam gerakan humanis tidak hanya terbatas pada kepemimpinan organisasi. Ia juga merupakan pendukung kuat Atheist Centre di Andhra Pradesh, India. Ia dan istrinya, Christine, mengunjungi pusat tersebut beberapa kali, dan sebuah aula di museum sains di sana diberi nama Bondi sebagai bentuk penghormatan. Ketika menerima penghargaan internasional bergengsi, ia membagi sebagian besar uang hadiahnya antara Atheist Centre dan proyek kesehatan wanita di Mumbai, menunjukkan komitmennya yang mendalam terhadap nilai-nilai humanisme dan kesejahteraan sosial.
6. Kehidupan Pribadi
Hermann Bondi menikah dengan Christine Stockman pada tahun 1947. Christine juga seorang matematikawan dan astronom, yang pernah menjadi salah satu mahasiswa penelitian Hoyle. Sama seperti Bondi, Christine juga aktif dalam gerakan humanis.
Mereka memiliki dua putra dan tiga putri. Salah satu putri mereka adalah Profesor Liz Bondi, seorang geografer feminis di Universitas Edinburgh.
7. Kematian
Sir Hermann Bondi meninggal dunia di Cambridge, Inggris, pada 10 September 2005, pada usia 85 tahun. Abunya disebar di Anglesey Abbey dekat Cambridge. Istrinya, Christine, meninggal pada tahun 2015.
8. Warisan dan Penilaian
Warisan Hermann Bondi mencakup kontribusi signifikan dalam bidang ilmiah, pelayanan publik, dan humanisme, yang semuanya meninggalkan dampak mendalam.
8.1. Warisan Ilmiah
Dalam bidang ilmiah, Hermann Bondi akan selalu dikenang sebagai salah satu arsitek teori keadaan tetap alam semesta, sebuah gagasan yang, meskipun pada akhirnya tergeser oleh teori Big Bang, memainkan peran krusial dalam membentuk perdebatan kosmologi abad ke-20 dan mendorong penelitian lebih lanjut. Karyanya dalam relativitas umum dianggap sebagai salah satu kontribusi terpentingnya. Pemahamannya yang benar tentang sifat gelombang gravitasi, pengenalan konsep seperti massa Bondi dan Bondi k-calculus, serta analisisnya tentang interaksi massa negatif, semuanya telah memperkaya pemahaman kita tentang struktur ruang-waktu dan gravitasi. Kontribusinya pada teori akresi juga tetap menjadi bagian fundamental dalam studi pembentukan bintang dan lubang hitam.
8.2. Warisan Publik dan Humanis
Di luar dunia akademis, Bondi menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pelayanan publik. Perannya sebagai penasihat ilmiah di berbagai kementerian Inggris dan kepemimpinannya di organisasi seperti European Space Research Organisation (ESRO) dan Natural Environment Research Council (NERC) menunjukkan dedikasinya dalam menerapkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan masyarakat dan kebijakan publik. Laporannya tentang banjir London yang mengarah pada pembangunan Tanggul Thames adalah bukti nyata dampak positif karyanya dalam mengatasi masalah lingkungan dan infrastruktur yang krusial.
Sebagai seorang humanis seumur hidup, Bondi tidak hanya menganut pandangan tersebut secara pribadi tetapi juga secara aktif mempromosikannya. Kepemimpinannya di British Humanist Association dan Rationalist Press Association, serta dukungannya terhadap berbagai inisiatif humanis dan sekuler, mencerminkan keyakinannya pada akal, etika, dan kemajuan manusia tanpa ketergantungan pada dogma agama. Warisannya dalam humanisme adalah teladan bagi mereka yang percaya pada peran ilmu pengetahuan dan pemikiran kritis dalam membentuk masyarakat yang lebih baik.
8.3. Kritik dan Kontroversi
Aspek paling signifikan dari kritik dan kontroversi yang terkait dengan Hermann Bondi terletak pada perdebatan ilmiah antara teori keadaan tetap yang ia dukung dan teori Big Bang. Meskipun teori keadaan tetap pada masanya merupakan alternatif yang kuat dan konsisten secara matematis, penemuan latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB) pada tahun 1964 memberikan bukti observasional yang sangat kuat yang mendukung teori Big Bang. Akibatnya, teori keadaan tetap kehilangan dukungan dalam komunitas ilmiah. Meskipun demikian, debat ini mendorong banyak penelitian fundamental dalam kosmologi dan membantu memperkuat fondasi teori Big Bang modern. Bondi sendiri, sebagai seorang ilmuwan, menerima bukti-bukti baru tersebut dan pandangannya berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.