1. Overview
Hijikata Hisamoto (土方久元ひじかた ひさもとBahasa Jepang, 23 November 1833 - 4 November 1918) adalah seorang politikus dan menteri kabinet Jepang yang berpengaruh selama periode Meiji. Lahir dari keluarga samurai di Domain Tosa (sekarang Prefektur Kōchi), ia memainkan peran penting dalam gerakan sonnō jōi yang mengarah pada Restorasi Meiji. Setelah restorasi, Hijikata menjadi birokrat pusat dan kemudian menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Perdagangan serta Menteri Rumah Tangga Kekaisaran untuk waktu yang lama. Dikenal sebagai pendukung kuat Kaisar Meiji dan penganut ideologi pemerintahan langsung oleh Kaisar, ia dianugerahi gelar Viscount dan kemudian Count atas jasanya kepada negara.
2. Kehidupan
Kehidupan Hijikata Hisamoto ditandai oleh transisi signifikan dari seorang aktivis samurai menjadi pejabat tinggi pemerintah pada masa Restorasi Meiji, dengan fokus pada pengabdian kepada istana kekaisaran.
2.1. Latar Belakang Awal
Hijikata Hisamoto lahir pada 23 November 1833 (tahun ke-4 Tenpō, hari ke-12 bulan ke-10 dalam kalender lama) di Desa Qinshou Temple, Distrik Tosa, Provinsi Tosa, yang berada di bawah kendali Keshogunan Edo. Ia adalah putra tertua dari samurai pedesaan Domain Tosa, Hijikata Hisayou (yang memiliki pendapatan 200 koku). Nama masa kecilnya adalah Daiichirō, nama umum atau julukannya adalah Kusazaemon, dan nama penanya adalah Qingshan (秦山). Ayahnya, Hijikata Hisayou (1809-1890), adalah seorang pengikut Yamauchi Kazutoyo.
2.2. Aktivitas Akhir Keshogunan
Pada masa-masa akhir Keshogunan Tokugawa, Hijikata Hisamoto aktif terlibat dalam gerakan-gerakan politik yang menuntut perubahan besar di Jepang, yang pada akhirnya mengarah pada Restorasi Meiji.
2.2.1. Studi di Edo dan Pembentukan Ideologi
Pada tahun 1857, Hijikata pergi ke Edo untuk belajar. Di sana, ia menjadi murid dari cendekiawan Konfusianisme bernama Ohashi Totsuan dan semakin condong pada ideologi sonnō jōi (hormati Kaisar, usir orang barbar). Selain itu, ia juga mempelajari ilmu militer Yamaga-ryū di bawah bimbingan Wakayama Butsudo, seorang murid terkemuka dari Kubota Kiyone.
2.2.2. Partisipasi dalam Tosa Kinnōtō dan Aktivitas di Kyoto
Setelah kembali ke kampung halamannya, Hijikata bergabung dengan gerakan Tosa Kinnōtō yang dibentuk oleh Takechi Hanpeita. Sejak tahun 1863, atas perintah domain, ia pergi ke Kyoto dan berinteraksi dengan para aktivis sonnō jōi dari berbagai domain, termasuk Domain Chōshū, yang merupakan benteng utama gerakan tersebut. Di Kyoto, ia mendapatkan dukungan dari aristokrasi istana yang radikal, terutama Sanjō Sanetomi. Ia bahkan diperintahkan untuk melayani sebagai ajudan di Gakushūin.
2.2.3. Pengasingan dan Koneksi dengan Sakamoto Ryōma
Namun, setelah Kudeta 18 Agustus pada tahun yang sama, Domain Chōshū dan Sanjō beserta pengikutnya kehilangan kekuasaan dan diusir dari Kyoto. Hijikata mengikuti "Tujuh Aristokrat yang Jatuh" (七卿落ち) dan pergi ke Chōshū bersama Sanjō dan Sawa Nobuyoshi. Selama Ekspedisi Chōshū Pertama oleh Keshogunan, ia melarikan diri ke Kyūshū (Domain Fukuoka) bersama Sanjō, mencari perlindungan di Dazaifu. Di sana, ia bertemu dengan sesama aktivis dari Tosa, Nakaoka Shintarō dan Sakamoto Ryōma, serta Tanaka Mitsuaki. Ia membantu Sakamoto Ryōma dalam mengamankan dukungan Sanjō untuk Aliansi Satchō. Ia juga berupaya memediasi pertemuan antara Kido Takayoshi dan Saigō Takamori di Shimonoseki, meskipun pertemuan tersebut tidak berhasil karena miskomunikasi. Aktivitas Hijikata dari periode Tujuh Aristokrat yang Jatuh hingga Restorasi Meiji pada tahun 1868 didokumentasikan secara rinci dalam buku hariannya, Kaiten Jitsuroku.

2.3. Karier di Pemerintahan Meiji
Setelah Restorasi Meiji yang berhasil, Hijikata Hisamoto beralih dari seorang aktivis menjadi seorang pejabat penting dalam pemerintahan baru, dengan fokus utamanya pada urusan kekaisaran.
2.3.1. Birokrat Pusat
Setelah Restorasi Meiji, Hijikata bergabung dengan Pemerintahan Meiji yang baru dibentuk. Pada tahun 1868, ia diangkat sebagai hakim Prefektur Tokyo, kemudian menjadi Benji di Chinshōfu. Selanjutnya, ia menjabat di berbagai posisi penting, termasuk Wakil Menteri Muda Rumah Tangga Kekaisaran di Kementerian Rumah Tangga Kekaisaran (1878-1881), Wakil Menteri Senior Dalam Negeri di Kementerian Dalam Negeri (1881-1884), dan Sekretaris Kabinet di kabinet Daijō-kan (1884-1885).
2.3.2. Posisi Terkait Kekaisaran
Hijikata juga memegang posisi yang berhubungan langsung dengan Kaisar Meiji. Ia pernah menjabat sebagai tutor dan kemudian sebagai Penasihat Kekaisaran bagi Kaisar Meiji, yang sangat mempercayainya. Karena pengabdiannya, ia dianugerahi gelar Viscount (shishaku) dalam sistem kebangsawanan kazoku pada tahun 1884. Ia bersama Motoda Nagazane, Sasaki Takayuki, dan Yoshii Tomozane dianggap sebagai faksi konservatif istana yang menganjurkan perluasan kekuasaan kekaisaran (pemerintahan langsung oleh Kaisar). Meskipun gerakan pemerintahan langsung oleh Kaisar berakhir pada tahun 1881, ia tetap mempertahankan pandangan ini.

2.4. Jabatan Kabinet
Dengan berdirinya sistem kabinet pada tahun 1885, Hijikata Hisamoto diangkat menjadi menteri dalam pemerintahan Jepang.
2.4.1. Menteri Pertanian dan Perdagangan
Pada tahun 1887, Hijikata diangkat sebagai Menteri Pertanian dan Perdagangan di bawah Kabinet Itō Pertama yang dipimpin oleh Itō Hirobumi. Ia menjabat posisi ini dari 26 Juli 1887 hingga 17 September 1887.
2.4.2. Menteri Rumah Tangga Kekaisaran
Pada September 1887, ia dipindahkan menjadi Menteri Rumah Tangga Kekaisaran dan memegang jabatan tersebut selama sebelas tahun hingga Februari 1898. Selama masa jabatannya yang panjang ini, ia mengelola urusan kekaisaran dan mendukung Kaisar Meiji dalam berbagai peristiwa penting, seperti upacara investitur Pangeran Yoshihito (kemudian Kaisar Taishō) pada tahun 1889, pembukaan Parlemen Kekaisaran pada tahun 1890, dan selama Perang Tiongkok-Jepang Pertama yang dimulai pada tahun 1894.
2.5. Filosofi Politik dan Pandangan
Hijikata Hisamoto dikenal sebagai seorang konservatif istana yang sangat menganjurkan penguatan kekuasaan kekaisaran dan pemerintahan langsung oleh Kaisar.
2.5.1. Peran dalam Proses Konstitusional
Pada tahun 1888, Hijikata diangkat sebagai anggota Dewan Penasihat (Sūmitsu-in) yang dibentuk untuk membahas Konstitusi Meiji. Sebagai anggota faksi moderat (pro-Kaisar), ia berdebat dengan para pemimpin politik seperti Itō Hirobumi, yang berusaha membatasi kekuasaan Kaisar untuk membangun monarki konstitusional. Setelah Konstitusi diberlakukan, ia terus berperan penting dalam urusan kekaisaran.
3. Gelar dan Penghargaan
Hijikata Hisamoto dianugerahi berbagai gelar dan penghargaan atas pengabdiannya kepada negara:
Kategori | Gelar/Penghargaan | Tanggal Penganugerahan |
---|---|---|
Gelar Kebangsawanan | Viscount (shishaku) | 17 Juli 1884 |
Count (hakushaku) | 7 Oktober 1895 | |
Tingkat Jabatan (Ika) | Shō-shii (正四位, Junior Fourth Rank) | 1 Oktober 1885 |
Jū-sanmi (従三位, Junior Third Rank) | 20 Oktober 1886 | |
Shō-nii (正二位, Senior Second Rank) | 10 Oktober 1896 | |
Jū-ichii (従一位, Junior First Rank) | 4 November 1918 | |
Dekorasi dan Penghargaan Domestik | Ordo Matahari Terbit Salib Agung | 25 Oktober 1887 |
Medali Peringatan Promulgasi Konstitusi Kekaisaran Jepang | 25 November 1889 | |
Medali Pita Kuning Perak | 21 Januari 1890 | |
Ordo Bunga Paulownia Salib Agung | 16 Juli 1903 | |
Medali Peringatan Penobatan Kekaisaran Taishō | 10 November 1915 | |
Dekorasi Asing (Izin Pemakaian) | Kerajaan Italia: Ordo Santo Maurice dan Lazarus, Salib Agung Perwira | 18 Oktober 1886 |
Kekaisaran Austria-Hungaria: Ordo Franz Joseph, Salib Komandan dengan Bintang | 18 Oktober 1886 | |
Kerajaan Bersatu Swedia-Norwegia: Ordo Bintang Utara, Kelas Pertama | 18 Oktober 1886 | |
Kerajaan Denmark: Ordo Dannebrog, Komandan Kelas Utama | 18 Oktober 1886 | |
Kerajaan Siam (sekarang Thailand): Ordo Mahkota Thailand, Kelas Pertama | 7 Mei 1891 | |
Kesultanan Utsmaniyah: Ordo Medjidie, Kelas Pertama | 1 Juni 1891 | |
Kerajaan Hawaii: Ordo Kerajaan Kalākaua, Kelas Pertama | 26 Juli 1892 | |
Kerajaan Serbia: Ordo Salib Takovo, Kelas Pertama | 14 Oktober 1895 |
4. Kehidupan Akhir dan Aktivitas Pendidikan
Setelah pensiun dari Kementerian Rumah Tangga Kekaisaran pada tahun 1898, Hijikata Hisamoto mengabdikan dirinya pada kegiatan pendidikan dan budaya. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden (kemudian Presiden) Biro Penelitian Sistem Rumah Tangga Kekaisaran dari tahun 1899 hingga 1903. Ia juga menjadi Direktur Kōten Kōkyūjo dan kemudian menjadi rektor Universitas Kokugakuin pada tahun 1918. Selain itu, ia menjabat sebagai direktur Tokyo Jogakkan dari tahun 1899 hingga 1918. Ia berupaya mendidik masyarakat melalui ceramah-ceramah Shōtoku Kōwa. Setelah kematian Kaisar Meiji dan dimulainya era Taishō, ia menjabat sebagai Kepala Biro Kompilasi Rumah Tangga Kekaisaran Sementara, berkontribusi pada penyusunan Meiji Tennō Ki, sebuah catatan sejarah tentang Kaisar Meiji. Ia juga menjadi kepala Asosiasi Seni Jepang (1903-1918), kepala Asosiasi Kebersihan Swasta Jepang (1893-1901, 1903-1916), dan kepala Nōgakkai (Asosiasi Noh) (1896-1903).
5. Karya Tulis
Hijikata Hisamoto meninggalkan beberapa karya tulis penting yang memberikan wawasan tentang kehidupannya dan era yang ia jalani:
- Kaiten Jitsuroku (回天実記): Buku harian yang merinci aktivitasnya dari periode Tujuh Aristokrat yang Jatuh hingga Restorasi Meiji. Diterbitkan dalam dua jilid pada Mei 1900.
- Ōbei Yūsō (欧米游草): Catatan perjalanan ke Eropa dan Amerika, diterbitkan pada tahun 1888.
- Tennō Oyobi Ijin o Matsureru Jinja (天皇及偉人を祀れる神社): Diterbitkan pada November 1912.
- Meiji Tennō Seiroku (明治天皇聖徳録): Diterbitkan pada Februari 1913.
- Meiji no Mikado (明治のみかど): Diterbitkan pada Juni 1913, dengan musik oleh Tamura Torazō dan Masuyama Kengo.
- Shinzan Ikō (秦山遺稿): Diterbitkan dalam dua jilid pada November 1919, diedit oleh Matano Taku, Kataoka Tetsu, Sato Hiroshi, dan Kita Sada.
- Hijikata Hisamoto Nikki Meiji Jūyonen (土方久元日記 明治十四年): Buku harian tahun Meiji 14, diterbitkan pada Juli 2017.
Ia juga merupakan salah satu penulis Nihon Kokumin Kun (日本国民訓) bersama Itō Sukeyuki, diterbitkan pada Juli 1913.
6. Hubungan Keluarga
Hijikata Hisamoto memiliki hubungan keluarga yang beragam:
- Ayah: Hijikata Hisayou (1809-1890), seorang samurai pengikut Yamauchi Kazutoyo.
- Saudari: Tamako, yang menikah dengan putra kedua Count Higashikuze Michitoshi, Michitoshi. Namun, ia bercerai setelah perselingkuhan dengan tutor anak-anaknya dan masalah utang.
- Putra Sulung: Hijikata Hisaaki (1862-1898), seorang perwira militer. Ia memiliki seorang putri, Ayako, dengan seorang pelayan bernama Yano, yang meninggal setelah melahirkan. Hisaaki kemudian belajar di Akademi Militer di Jerman dan menjadi letnan di Angkatan Darat Jerman. Ia kembali ke Jepang atas permintaan Angkatan Darat Jepang pada usia 28 tahun, menjadi kapten Angkatan Darat, dan menikah lagi. Tiga bulan setelah kelahiran putra sulungnya, Hisaaki bunuh diri dengan pistol pada usia 36 tahun. Menurut keluarganya, ia bunuh diri setelah insiden di mana ia menghadiri upacara peninjauan pasukan untuk Putra Mahkota asing dengan pakaian kasual, sementara semua unit lain mengenakan seragam upacara, menyebabkan unitnya dilarang masuk.
- Cucu Perempuan (dari Hisaaki dan Yano): Ayako (1882-1959). Pada usia 17 tahun, ia menikah dengan Tanaka Ginnosuke, tetapi suaminya memiliki selir dan anak. Ayako sendiri dikabarkan berselingkuh dengan Matsumoto Kōshirō VII dan bercerai pada usia 26 tahun. Ia kembali ke keluarga Hijikata tetapi kemudian disingkirkan, menjadi putri angkat Yano Sadayuki, dan menikah lagi dengan Oishi Shigemi.
- Cucu Laki-laki (dari Hisaaki dan istri kedua): Hijikata Hisataka (dikenal juga sebagai Hijikata Yoshi). Ia mewarisi gelar kebangsawanan tetapi memilih jalur sebagai sutradara teater dan sangat antusias dengan gerakan teater baru. Ia juga condong ke sosialisme dan gelarnya dicabut pada tahun 1934. Istrinya, Umeko, adalah putri kedua Viscount Mishima Yatarō, dan cucu dari Viscount Mishima Michitsune serta Marquis Shijō Takautta.
- Putri Angkat: Haruko (1856-1908), putri dari pedagang obat Nakai Kōma. Ia adalah mantan geisha dari Gion, Kyoto. Untuk menyesuaikan statusnya saat menikah dengan seorang bangsawan, ia diangkat sebagai putri angkat Hijikata Hisamoto. Ia menjadi istri kedua Marquis Shijō Takautta (setelah ia menceraikan istri pertamanya). Haruko dan Takautta memiliki seorang putra, Shijō Takaai, dan seorang putri, Kaneko. Kaneko kemudian menikah dengan Mishima Yatarō, yang putrinya, Umeko, menjadi istri dari cucu Hijikata Hisamoto, Hijikata Yoshi.
- Keponakan (putra dari adik laki-laki): Hijikata Hisakatsu, seorang pemahat dan etnolog.
7. Kehidupan Pribadi dan Kediaman


Rumah kelahiran Hijikata Hisamoto berada di 692 Kita Qinshou Temple, Kota Kōchi, Prefektur Kōchi.
Di Hayashi-chō, Distrik Koishikawa (sekarang Sengoku, Distrik Bunkyō), Tokyo, ia memiliki sebuah kediaman yang terdiri dari bangunan bergaya Barat dan Jepang. Bangunan bergaya Barat, yang dibangun saat Hijikata menjabat sebagai Menteri Rumah Tangga Kekaisaran, dikatakan sebagai salah satu bangunan bergaya Barat pertama di Jepang, dengan satu lantai bawah tanah dan dua lantai di atas tanah. Gudang bawah tanahnya kemudian diubah menjadi lembaga penelitian panggung model oleh cucunya, Yoshi, dan menjadi tempat pertemuan rahasia bagi para seniman teater. Di lokasi bekas kediaman ini, terdapat sebuah monumen peringatan yang bertuliskan "Monumen Peringatan Kunjungan Kaisar Meiji, Bekas Kediaman Hijikata Hisamoto," yang didirikan untuk memperingati kunjungan Kaisar Meiji ke kediaman Hijikata pada tahun 1893.

8. Kematian dan Evaluasi
Kematian Hijikata Hisamoto menandai berakhirnya karier panjangnya dalam pelayanan publik Jepang, dan warisannya terus dievaluasi dalam konteks sejarah Meiji.
8.1. Kematian
Hijikata Hisamoto meninggal pada 4 November 1918 karena pneumonia. Ia wafat pada usia 84 tahun (menurut perhitungan Jepang) atau 86 tahun (menurut perhitungan Barat). Makamnya terletak di Pemakaman Somei di Tokyo.
8.2. Evaluasi dan Warisan
Hijikata Hisamoto adalah seorang tokoh penting dalam Restorasi Meiji dan pemerintahan selanjutnya, terutama karena perannya dalam memperkuat kekuasaan kekaisaran. Ia dikenal sebagai seorang konservatif istana yang sangat setia kepada Kaisar Meiji dan menganjurkan pemerintahan langsung oleh Kaisar. Pandangan politiknya sering kali berbenturan dengan tokoh-tokoh yang lebih progresif seperti Itō Hirobumi, yang mendukung pembentukan monarki konstitusional dengan pembatasan kekuasaan Kaisar. Meskipun gerakan pemerintahan langsung oleh Kaisar tidak sepenuhnya terwujud, Hijikata tetap memiliki pengaruh besar dalam urusan istana dan administrasi kekaisaran selama masa jabatannya yang panjang sebagai Menteri Rumah Tangga Kekaisaran. Kontribusinya dalam kompilasi Meiji Tennō Ki juga menyoroti dedikasinya pada pelestarian sejarah kekaisaran.
9. Tokoh dan Isu Terkait
- Sanjō Sanetomi: Seorang aristokrat istana yang bersama Hijikata mengasingkan diri setelah Kudeta 18 Agustus.
- Aliansi Satchō: Aliansi militer-politik yang difasilitasi oleh Sakamoto Ryōma, di mana Hijikata turut berperan dalam mengamankan dukungan Sanjō Sanetomi.
- Oguri Tadamasa: Setelah penyerahan Edo, Hijikata Hisamoto mengambil alih dan tinggal di bekas kediaman Oguri. Biografinya juga menyebutkan referensi tentang Oguri.