1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Ibrahim Ismail Chundrigar, seorang Muhajir, lahir di Godhra, Gujarat, di India Britania pada 15 September 1897. Ia adalah anak tunggal dari orang tuanya.
Chundrigar awalnya bersekolah di Ahmedabad, tempat ia menyelesaikan matrikulasinya, sebelum pindah ke Bombay untuk studi lanjutannya. Ia kuliah di Universitas Bombay dan memperoleh gelar BA dalam bidang filsafat, kemudian gelar LLB pada tahun 1929. Dari tahun 1929 hingga 1932, Chundrigar menjabat sebagai pengacara untuk Korporasi Kota Ahmedabad.
2. Karier Hukum
Dari tahun 1932 hingga 1937, Chundrigar mempraktikkan hukum perdata. Pada tahun 1937, ia pindah untuk berpraktik dan mempelajari hukum di Pengadilan Tinggi Bombay, tempat ia membangun reputasinya. Selama periode ini, ia berkenalan dengan Muhammad Ali Jinnah, berbagi ideologi dan pandangan politik yang serupa.
Pada tahun 1935, Chundrigar dipilih oleh Liga Muslim Seluruh India untuk memberikan tanggapan terhadap Undang-Undang Pemerintah India 1935 yang diperkenalkan oleh Pemerintah Britania Raya di India. Khususnya, mengenai peran Gubernur Jenderal sebagai kepala negara, Chundrigar menyangkal bahwa Gubernur Jenderal menikmati kekuasaan yang seharusnya diberikan oleh Undang-Undang tersebut. Dari tahun 1937 hingga 1946, Chundrigar berpraktik dan mempelajari hukum India, menangani beberapa kasus perdata di mana ia membela kliennya di Pengadilan Tinggi Bombay.
3. Karier Politik di India Britania dan Gerakan Pakistan
Chundrigar mencalonkan diri untuk Majelis Legislatif Bombay sebagai kandidat Liga Muslim dalam pemilihan provinsi India 1937, dan terpilih dari daerah pemilihan pedesaan distrik Ahmedabad. Dari tahun 1940 hingga 1945, ia menjabat sebagai presiden Liga Muslim provinsi Bombay.
Pada tahun 1946, ia terpilih menjadi anggota majelis dari daerah pemilihan perkotaan Muslim di Ahmedabad. Ia diangkat sebagai Menteri Perdagangan di bawah pemerintahan kepresidenan Wazir Agung India, Archibald Wavell (1946) dan Louis Mountbatten (1946-47). Peter Lyon, seorang profesor emeritus dalam hubungan internasional, menggambarkan Chundrigar sebagai "pendukung dekat" Mohammad Ali Jinnah dalam Gerakan Pakistan.
4. Pelayanan Publik di Pakistan
Setelah pemisahan India dan berdirinya Pakistan, Chundrigar memainkan peran penting dalam pemerintahan baru, menjabat di berbagai posisi kunci termasuk sebagai diplomat, gubernur provinsi, dan menteri hukum.
4.1. Diplomasi dan Jabatan Gubernur
Setelah pemisahan India oleh undang-undang Kemaharajaan Britania yang mendirikan Pakistan, Chundrigar mendukung pencalonan Liaquat Ali Khan untuk jabatan perdana menteri dan dipertahankan sebagai Menteri Perdagangan dalam pemerintahan Perdana Menteri Liaquat Ali Khan pada 15 Agustus 1947.
Pada Mei 1948, Chundrigar meninggalkan Kementerian Perdagangan dan diangkat sebagai Duta Besar Pakistan untuk Afghanistan. Meskipun pengangkatannya diterima dengan baik di Afghanistan, Chundrigar berselisih dengan Pemerintah Afghanistan (yang didukung oleh India sejak tahun 1949) mengenai masalah Pashtunistan di perbatasan barat laut Pakistan dengan Afghanistan.
Masa jabatan Chundrigar sebagai duta besar berlangsung singkat. Ia dipanggil kembali ke Pakistan oleh Kementerian Luar Negeri Pakistan, yang menganggap ketidakmampuannya memahami budaya Pashtun sebagai faktor yang mungkin menyebabkan keretakan hubungan Afganistan-Pakistan. Pada tahun 1950, Chundrigar diangkat sebagai Gubernur Khyber Pakhtunkhwa, posisi yang dipegangnya hingga tahun 1951. Perombakan Kabinet Pakistan pada tahun 1951 memungkinkannya diangkat sebagai gubernur Punjab, tetapi ia mengundurkan diri pada tahun 1953 karena perbedaan pendapat dengan Gubernur Jenderal M.G. Muhammad ketika ia memberlakukan hukum darurat militer atas permintaan Perdana Menteri K. Nazimuddin untuk mengendalikan kerusuhan keagamaan yang terjadi di Lahore, Pakistan.
4.2. Kementerian Hukum dan Keadilan
Pada tahun 1955, Chundrigar diundang untuk bergabung dengan Pemerintah Pakistan dalam pemerintahan koalisi tiga partai: Liga Awami, Liga Muslim Pakistan, dan Partai Republik (Pakistan). Ia diangkat sebagai Menteri Hukum dan Keadilan. Selama waktu ini, ia juga bertindak sebagai pemimpin oposisi, menentang agenda utama yang disajikan oleh Partai Republik.
Di Majelis Nasional Pakistan, ia membangun reputasinya lebih sebagai pengacara konstitusi daripada seorang politikus, dan mendapatkan banyak ketenaran di mata publik karena argumennya yang mendukung parlementerisme ketika ia membela kasus "Maulvi Tamizuddin vs. Federasi Pakistan".
5. Perdana Menteri Pakistan (1957)
Masa jabatan Chundrigar sebagai Perdana Menteri Pakistan berlangsung sangat singkat, ditandai oleh tantangan koalisi dan upaya reformasi yang kontroversial yang berujung pada pengunduran dirinya.
5.1. Masa Jabatan Singkat
Setelah pengunduran diri Perdana Menteri Suhrawardy pada tahun 1957, Chundrigar dinominasikan sebagai Perdana Menteri dan didukung oleh Liga Awami, Partai Krishak Sramik, Nizem-i-Islam Party, dan Partai Republik. Namun, koalisi partai-partai campuran ini melemahkan wewenang Chundrigar untuk menjalankan pemerintahan pusat, dan perpecahan di dalam koalisi segera menghambat upayanya untuk mengubah Dewan Elektoral. Pada 18 Oktober 1957, Chundrigar menjadi Perdana Menteri Pakistan, menerima sumpah jabatannya dari Ketua Mahkamah Agung M. Munir.
Pada sesi pertama Majelis Nasional Pakistan, Chundrigar mempresentasikan rencananya untuk mereformasi Dewan Elektoral yang mendapat tentangan parlemen yang besar bahkan dari para menteri kabinetnya dari Partai Republik dan Liga Awami. Dengan para pemimpin Partai Republik-presiden partai Feroz Khan dan Presiden Pakistan Iskander Mirza-yang mengeksploitasi dan memanipulasi lawan-lawan Liga Muslim Pakistan, mosi tidak percaya yang berhasil di Majelis Nasional yang dipimpin oleh Partai Republik dan Liga Awami secara efektif mengakhiri masa jabatan Chundrigar. Ia mengundurkan diri pada 11 Desember 1957.
Chundrigar menjabat sebagai perdana menteri dengan masa jabatan tersingkat ketiga dalam sejarah Pakistan, dari 17 Oktober 1957 hingga 11 Desember 1957, hanya 55 hari.
6. Pasca-Perdana Menteri dan Kematian
Pada tahun 1958, Chundrigar diangkat sebagai presiden Asosiasi Pengacara Mahkamah Agung Pakistan, posisi yang dipegangnya hingga kematiannya. Pada tahun 1960, Chundrigar melakukan perjalanan ke Hamburg di mana ia berpidato dalam Konferensi Hukum Internasional. Ia menderita perdarahan saat berkunjung ke London. Untuk perawatan, ia dibawa ke Royal Northern Hospital dan tiba-tiba meninggal dunia. Jenazahnya dibawa kembali ke Karachi di Pakistan, di mana ia dimakamkan di pemakaman lokal.
7. Warisan dan Evaluasi
Sebagai penghormatan kepadanya, pemerintah Pakistan mengganti nama Jalan McLeod di Karachi menjadi Jalan I. I. Chundrigar. Kontribusinya dalam hukum konstitusional dan perannya dalam Gerakan Pakistan diakui sebagai bagian penting dari sejarah negara tersebut. Meskipun masa jabatannya sebagai perdana menteri singkat, upayanya untuk mereformasi sistem pemilihan mencerminkan komitmennya terhadap proses demokrasi, meskipun menghadapi tantangan politik yang signifikan.