1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Jean Gabin lahir dan dibesarkan di lingkungan yang dekat dengan dunia hiburan, yang membentuk jalur kariernya di kemudian hari. Ia memulai hidupnya dengan berbagai pekerjaan kasar sebelum akhirnya menemukan panggilannya di panggung dan layar.
1.1. Kelahiran dan Keluarga
Gabin lahir dengan nama Jean-Alexis Moncorgé pada 17 Mei 1904 di Paris, Prancis. Ia adalah putra dari Madeleine Petit dan Ferdinand Moncorgé. Ayahnya adalah seorang pemilik kafe dan penghibur kabaret yang menggunakan nama panggung Gabin, yang kemudian menjadi nama depan yang diadopsi oleh putranya.
1.2. Masa Kecil dan Pendidikan
Ia tumbuh besar di desa Mériel di departemen Seine-et-Oise (sekarang Val-d'Oise), sekitar 35 km di utara Paris. Gabin menempuh pendidikan di Lycée Janson de Sailly. Namun, ia meninggalkan sekolah lebih awal dan bekerja sebagai buruh hingga usia 19 tahun. Sebelum terjun sepenuhnya ke dunia hiburan, ia juga pernah bekerja sebagai pesuruh kantor di Compagnie parisienne de distribution d'électricité (Perusahaan Distribusi Listrik Paris) dan sebagai penjaga gudang suku cadang mobil di Drancy.
1.3. Pekerjaan Awal dan Masuk ke Dunia Hiburan
Pada usia 18 tahun, di tahun 1922, Gabin memasuki dunia pertunjukan dengan peran kecil dalam produksi Folies Bergère. Ia terus tampil dalam berbagai peran minor di music hall dan operetta Paris, meniru gaya menyanyi Maurice Chevalier yang saat itu sedang populer. Ia juga menjadi bagian dari rombongan yang melakukan tur di Amerika Selatan. Setelah kembali ke Prancis, ia mendapatkan pekerjaan di Moulin Rouge. Penampilannya mulai menarik perhatian, dan peran panggung yang lebih baik pun datang, yang kemudian mengantarkannya pada peran dalam dua film bisu pada tahun 1928. Pada musim semi 1928, penyanyi-aktris Mistinguett mengajaknya bergabung dengan rombongan teaternya, di mana Gabin mulai memerankan "pelayan" dalam drama varietas Paris qui tourne. Setelah itu, ia mengambil peran kekasih dalam operetta seperti Flossie dan Les Aventures du Roi Pausole.
2. Dinas Militer
Jean Gabin menjalani dinas militer yang signifikan, terutama selama Perang Dunia II, di mana ia menunjukkan keberanian luar biasa.
Gabin pertama kali menjalani wajib militer pada tahun 1924 di unit Angkatan Laut Prancis yang ditempatkan di Cherbourg. Setelah menyelesaikan dinas militernya di Fusiliers marins, ia kembali ke bisnis hiburan.
Pada 3 September 1939, Gabin kembali dimobilisasi untuk bertugas di Angkatan Laut, ditempatkan di Cherbourg. Setelah Pendudukan Jerman di Prancis pada tahun 1940, ia bergabung dengan Jean Renoir dan Julien Duvivier di Amerika Serikat. Namun, Gabin tidak gentar dan pada April 1943, ia secara sukarela bergabung dengan Angkatan Prancis Merdeka di bawah kepemimpinan Jenderal Charles de Gaulle untuk membebaskan Prancis. Ia menyeberangi Samudra Atlantik dengan kapal tanker militer Elorn menuju Casablanca.
Ia kemudian diangkat sebagai kepala kendaraan lapis baja Souffleur II dari kompi ke-2, Brigade Lapis Baja Angkatan Laut, yang merupakan bagian dari "Divisi Lapis Baja ke-2" di bawah komando Jenderal Philippe Leclerc de Hauteclocque. Pada musim semi 1945, Gabin berpartisipasi dalam kampanye pembebasan benteng-benteng Jerman di La Rochelle dan kemudian dalam "Operasi Pendudukan Jerman Nazi oleh Pasukan Sekutu".
Setelah perang, ia dianugerahi Médaille militaire (Medali Militer) dan Croix de Guerre 1939-1945 (Salib Perang 1939-1945) atas keberaniannya dalam pertempuran bersama Sekutu Perang Dunia II di Afrika Utara. Setelah D-Day, Gabin bertugas dengan divisi lapis baja ke-2 yang membebaskan Paris. Pada Juli 1945, di usia 41 tahun, Gabin diberhentikan dari militer dengan rambut yang sudah memutih.
3. Karier Akting
Karier akting Jean Gabin membentang dari era film bisu hingga menjadi salah satu bintang paling ikonik dalam sinema Prancis, dengan perjalanan yang penuh pasang surut, termasuk periode di Hollywood dan kebangkitan kembali pasca-perang.
3.1. Karier Awal: Panggung dan Film Bisnis
Setelah kembali dari dinas militer, Gabin kembali ke dunia hiburan, bekerja dengan nama panggung Jean Gabin di berbagai music hall dan operetta Paris. Pada tahun 1928, ia tampil dalam dua film bisu. Dua tahun kemudian, Gabin beralih ke film bersuara dalam produksi Pathé Frères tahun 1930, Chacun sa chance, yang merupakan salah satu film bersuara pertama di Prancis. Ia juga tampil dalam film-film seperti Méphisto, Paris Béguin, Tout ça ne vaut pas l'amour, Gloria, Les Gaietés de l'escadron, La Belle Marinière, Le Tunnel, dan Adieu les beaux jours. Selama empat tahun berikutnya, ia membintangi lebih dari selusin film dalam peran-peran sekunder, termasuk film-film yang disutradarai oleh Maurice Tourneur dan Jacques Tourneur.
3.2. Kebangkitan Menjadi Bintang
Pengakuan nyata baru ia peroleh berkat penampilannya dalam Maria Chapdelaine, sebuah produksi tahun 1934 yang disutradarai oleh Julien Duvivier. Ia kemudian berperan sebagai pahlawan romantis dalam drama perang tahun 1936 La Bandera; film kedua yang disutradarai Duvivier ini menjadikannya bintang besar. Kesuksesan awal ini berlanjut dengan film-film seperti Golgotha dan La Belle Équipe, di mana ia menyanyikan lagu "Quand on se promène au bord de l'eau".
Tahun berikutnya, ia kembali bekerja sama dengan Duvivier dalam film yang sangat sukses, Pépé le Moko (1937). Popularitas film ini membawa Gabin pengakuan internasional. Pada tahun yang sama, ia membintangi film antiperang karya Jean Renoir, La Grande Illusion, yang diputar di bioskop New York City selama enam bulan, sebuah durasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini diikuti oleh salah satu karya besar Renoir lainnya, La Bête Humaine (The Human Beast, 1938), sebuah tragedi film noir berdasarkan novel karya Émile Zola dan dibintangi oleh Gabin dan Simone Simon. Ia juga membintangi Le Quai des Brumes (Port of Shadows, 1938), salah satu klasik realisme puitis karya sutradara Marcel Carné. Karismanya yang tangguh dapat dibandingkan dengan Humphrey Bogart dan James Cagney. Pada tahun 1939, Gabin juga membintangi film Le Jour se lève (Daybreak) yang disutradarai oleh Marcel Carné.
3.3. Hollywood dan Perang Dunia II

Pada akhir tahun 1930-an, Gabin dibanjiri tawaran dari Hollywood, tetapi ia menolaknya semua hingga pecahnya Perang Dunia II. Setelah pendudukan Jerman di Prancis pada tahun 1940, ia bergabung dengan Renoir dan Duvivier di Amerika Serikat. Selama di Hollywood, Gabin memulai hubungan romantis dengan aktris Marlene Dietrich yang berlangsung hingga tahun 1948. Film-filmnya di Amerika-Moontide (1942) dan The Impostor (1944), yang terakhir dengan Duvivier-tidak sukses secara komersial.
3.4. Karier Pasca-Perang dan Kebangkitan
Pada tahun 1945, Carné memilih Gabin untuk membintangi film Gates of the Night dengan Dietrich sebagai lawan mainnya. Dietrich tidak menyukai naskah tersebut dan khawatir aksen Jermannya tidak akan diterima dengan baik oleh penonton Prancis pasca-perang. Ketika ia menarik diri dari proyek tersebut, Gabin pun ikut menarik diri, menyebabkan keretakan hubungan dengan Carné. Ia menemukan seorang produser dan sutradara Prancis yang bersedia menggaetnya dan Dietrich bersama, tetapi film tersebut, Martin Roumagnac (1946), tidak sukses dan hubungan pribadi mereka segera berakhir.
Pada tahun 1948, Gabin membintangi film realisme puitis karya René Clément, The Walls of Malapaga (Au-delà des grillesBahasa Prancis), yang memenangkan Oscar untuk Film Berbahasa Asing Terbaik tetapi kurang mendapatkan pengakuan untuk Gabin sendiri. Pada tahun 1949, ia membintangi satu-satunya perannya di teater dalam La Soif karya Henri Bernstein. Pertunjukan ini berjalan di Paris selama enam bulan, dengan Gabin dipuji secara kritis sebagai "aktor panggung kelas satu." Meskipun demikian, film-filmnya berikutnya tidak berjalan baik di box office Prancis, dan lima tahun berikutnya membawa kegagalan berulang.

Karier Gabin tampaknya menuju kehancuran hingga film tahun 1954 Touchez pas au grisbi (Don't Touch the Loot), yang disutradarai oleh Jacques Becker, memberinya pujian kritis. Film ini sangat menguntungkan secara internasional. Ia kemudian bekerja sekali lagi dengan Renoir dalam French Cancan (1954), bersama María Félix dan Françoise Arnoul. Gabin juga sukses dalam film-film seperti L'Air de Paris (1954) karya Marcel Carné, Gas-oil (1955), dan Le Rouge est mis (1957). Film-film ini menandai periode kematangan karier Gabin.
3.5. Karier Akhir dan Peran Penting
Pada tahun 1958, 1959, dan 1963, Gabin memerankan detektif Georges Simenon Jules Maigret dalam tiga film: Maigret tend un piège, Maigret et l'Affaire Saint-Fiacre, dan Maigret voit rouge. Selama 20 tahun berikutnya, ia membuat hampir 50 film lagi, sebagian besar sangat sukses secara komersial dan kritis. Ia juga tampil dalam film-film seperti Napoléon (1955) karya Sacha Guitry, Razzia sur la chnouf (1955), Chiens perdus sans collier (1955), Des gens sans importance (1956), Voici le temps des assassins (1956), dan La Traversée de Paris (1956).
Gabin berakting bersama tokoh-tokoh terkemuka sinema pasca-perang seperti Brigitte Bardot (En cas de malheur, 1958), Alain Delon (Le Clan des Siciliens, 1969; Mélodie en sous-sol, 1963; dan Deux hommes dans la ville, 1973), Jean-Paul Belmondo (Un singe en hiver, 1962), dan Louis de Funès (Le Tatoué, 1968). Pada tahun 1970-an, ia membintangi tujuh film lagi, termasuk La Horse (1970) dan Le Chat (1971), yang dianggap Gabin sebagai film tersuksesnya pasca-perang dan memberinya Silver Bear for Best Actor pada tahun 1971. Film terakhirnya adalah L'Année sainte (1976).
3.6. Gaya Akting dan Citra Publik
Gabin dikenal karena gaya aktingnya yang mendalam dan karisma yang tangguh. Ia sering memerankan karakter yang kuat, berwibawa, dan memiliki integritas, seringkali dengan sentuhan melankolis atau sinisme. Citra publiknya adalah seorang pria tangguh yang dapat diandalkan, mencerminkan stereotip "gentleman sinema" Prancis. Ia juga dikenal karena kemampuannya dalam memerankan adegan makan dengan sangat meyakinkan, yang menjadi ciri khasnya.
3.7. Pendirian Perusahaan Produksi
Pada tahun 1963, Gabin bersama sesama aktor Fernandel mendirikan perusahaan produksi film bernama Gafer Films. Film pertama yang diproduksi oleh perusahaan ini adalah L'Âge ingrat (1964), yang juga dibintangi oleh Gabin dan Fernandel. Banyak film Gabin di akhir kariernya diproduksi oleh Gafer Films, menunjukkan kesuksesan kemitraan ini.
4. Kehidupan Pribadi

Jean Gabin menikah dan bercerai beberapa kali. Ia menikah untuk pertama kalinya dengan Marie-Louise Basset, yang dikenal sebagai Gaby, seorang aktris masa depan, pada awal tahun 1925. Setelah itu, pada 20 November 1933, Gabin menikah lagi dengan Jeanne Mauchain di balai kota Arondisemen ke-16 Paris. Namun, pernikahan ini berakhir dengan perceraian pada 18 Januari 1943, saat Gabin berada di Amerika Serikat.
Selama di Hollywood, Gabin menjalin hubungan asmara yang intens dengan aktris Marlene Dietrich, yang berlangsung hingga tahun 1948.
Pada 28 Maret 1949, Gabin menikah untuk ketiga kalinya dengan Christiane Fournier (1918-2002), seorang model fesyen dari rumah produksi pakaian Lanvin. Mereka memiliki tiga orang anak: Florence (lahir 1949), Valérie (lahir 1952), dan Mathias (lahir 1956).
5. Penghargaan dan Kehormatan
Jean Gabin menerima berbagai penghargaan prestisius dan gelar kehormatan sepanjang kariernya, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ikon sinema Prancis.
- Légion d'honneur**: Dianugerahi gelar Officier de la Légion d'honneur pada tahun 1960, saat ia sedang syuting film Les Vieux de la vieille.
- Médaille militaire** (Medali Militer) dan **Croix de guerre 1939-1945** (Salib Perang 1939-1945): Diterima atas keberaniannya selama dinas militer di Perang Dunia II.
- Cúp Volpi untuk Aktor Terbaik**:
- 1951: Untuk perannya dalam film La nuit est mon royaume yang disutradarai oleh Georges Lacombe.
- 1954: Untuk perannya dalam film L'Air de Paris yang disutradarai oleh Marcel Carné dan film Touchez pas au grisbi yang disutradarai oleh Jacques Becker.
- Silver Bear untuk Aktor Terbaik**:
- 1959: Untuk perannya dalam film Archimède le clochard yang disutradarai oleh Gilles Grangier.
- 1971: Untuk perannya dalam film Le Chat yang disutradarai oleh Pierre Granier-Deferre.
- César Award Kehormatan**: Diberikan secara anumerta pada tahun 1987.
6. Kematian
Jean Gabin meninggal dunia pada 15 November 1976 karena leukemia di American Hospital of Paris, sebuah rumah sakit di pinggiran kota Paris, Neuilly-sur-Seine. Ia meninggal pada usia 72 tahun.
Upacara pemakamannya diadakan pada 17 November 1976 di rumah kremasi Pemakaman Père-Lachaise dan disiarkan langsung di televisi. Sesuai dengan keinginan terakhirnya, dengan izin khusus dari Presiden Valéry Giscard d'Estaing, abunya disebar di laut dari kapal militer Détroyat. Prosesi ini dilakukan di Laut Iroise, sekitar 20 mil laut dari Brest, pada 19 November 1976, disaksikan oleh jandanya, Christiane Fournier, dan teman-teman seniman.
7. Warisan dan Pengaruh

Jean Gabin dianggap sebagai salah satu bintang terbesar dan tokoh sentral dalam sejarah perfilman Prancis, meninggalkan warisan abadi yang melampaui batas negara.
7.1. Posisi dalam Sinema Prancis
Gabin secara luas diakui sebagai salah satu bintang terbesar dan tokoh paling penting dalam sinema Prancis. Ia adalah lambang aktor tangguh dan berwibawa, yang karismanya membentuk citra pahlawan dan anti-pahlawan dalam film-film realisme puitis. Perannya dalam film-film klasik sebelum dan sesudah perang telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu aktor paling berpengaruh dalam sejarah perfilman Prancis.
7.2. Pengaruh pada Budaya Jepang
Pengaruh Jean Gabin meluas hingga ke budaya Jepang, terutama di kalangan aktor, sutradara, dan penulis.
- Aktor:** Takakura Ken, aktor Jepang yang terkenal, menyatakan bahwa ia belajar banyak tentang akting adegan makan dari Gabin. Yodogawa Nagaharu, seorang kritikus film terkenal, juga memuji Gabin sebagai "aktor yang pandai makan". Takakura bahkan pernah menghadiahkan poster Gabin berukuran besar kepada kafe favoritnya di Kyoto, yang hingga kini masih terpampang di sana. Mifune Toshiro juga merupakan salah satu aktor Jepang yang sangat menghormati Gabin, dan konon mereka pernah memiliki rencana untuk berkolaborasi.
- Penulis:** Ikenami Shotaro, seorang penulis dan ahli kuliner terkenal, sangat terpengaruh oleh karya-karya Gabin, terutama adegan makannya, dalam menciptakan karya-karyanya seperti Kenkaku Shōbai dan Onihei Hankachō. Meskipun demikian, Ikenami sendiri menyatakan tidak ingin karakter Onihei diperankan oleh Gabin, melainkan oleh "pria yang lebih tampan".
- Sutradara:** Miyazaki Hayao, sutradara animasi terkenal, memuji akting Gabin setelah menonton ulang film Touchez pas au grisbi.
- Pengisi Suara:** Moriyama Shuichiro adalah pengisi suara eksklusif Jean Gabin dalam bahasa Jepang. Pengisi suara ini sangat diakui oleh rekan-rekannya dan penonton. Moriyama sendiri menyatakan bahwa setelah ia merekam ulang semua suara Gabin yang sebelumnya diisi oleh pengisi suara lain, semua stasiun TV, termasuk NHK, memilihnya. Dalam film Porco Rosso yang disutradarai oleh Miyazaki, Moriyama berperan sebagai karakter utama, dan Miyazaki memintanya untuk berakting seperti "pengisi suara Jean Gabin", menunjukkan bahwa Gabin adalah salah satu model untuk karakter babi tersebut.
- Serial Televisi:** Nama dan karakter utama serial tokusatsu Space Sheriff Gavan terinspirasi dari Jean Gabin.
7.3. Peringatan dan Penghargaan
Berbagai bentuk penghormatan pasca-kematian telah diberikan untuk mengenang Jean Gabin:
- Prix Jean Gabin**: Pada tahun 1981, aktor Louis de Funès menginisiasi penghargaan ini untuk aktor-aktor muda Prancis yang menjanjikan. Penghargaan ini diberikan setiap tahun dari tahun 1981 hingga 2006. Namun, karena perselisihan antara komite penghargaan dan putri Jean Gabin, nama penghargaan tersebut diubah menjadi Prix Patrick Dewaere pada tahun 2008. Penghargaan ini memiliki hubungan kemitraan dengan Prix Romy Schneider yang diberikan kepada aktris.
- Musée Jean Gabin**: Pada tahun 1992, Museum Jean Gabin didirikan di komune Mériel, tempat ia dibesarkan. Museum ini menceritakan kisahnya dan menampilkan memorabilia filmnya. Sebuah patung dada Gabin yang diukir oleh Jean Marais ditempatkan di depan museum.
- Place Jean Gabin**: Sebuah alun-alun bernama Place Jean Gabin diresmikan pada 16 Mei 2008 oleh Daniel Vaillant, walikota Arondisemen ke-18 Paris saat itu, dan anak-anak Gabin. Alun-alun ini terletak di sudut rue Custine dan rue Lambert, di kaki Montmartre. Pada tahun 2011, sebuah Place Jean-Gabin juga diresmikan di kota Porrentruy, Swiss.
- Cinema Jean Gabin**: Sebuah bioskop di Montgenèvre dinamai untuk menghormatinya. Montgenèvre dikenal sebagai resor ski tertua di Prancis dan merupakan tujuan liburan populer bagi Gabin serta seniman dan intelektual Prancis lainnya, termasuk Jean-Paul Sartre.
- Penghormatan di Orne**: Gabin membeli tanah di Orne, terutama di Bonnefoi dan Moulins-la-Marche. Sebuah jalan di Moulins-la-Marche dinamai untuk menghormatinya, dan arena pacuan kuda yang ia ciptakan, Hippodrome Jean Gabin, masih menggunakan namanya.
8. Filmografi
Jean Gabin telah membintangi 95 film sepanjang kariernya. Ia pernah berakting bersama aktor-aktris terkenal seperti Brigitte Bardot, Alain Delon, Jean-Paul Belmondo, dan Louis de Funès. Beberapa filmnya menarik banyak penonton, seperti Les Misérables (bersama Bourvil) dengan 9,94 juta tiket terjual, Napoléon dengan 5,41 juta tiket, La Traversée de Paris dengan 4,89 juta tiket, Le Clan des Siciliens (bersama Alain Delon dan Lino Ventura) dengan 4,82 juta tiket, Touchez pas au grisbi dengan 4,71 juta tiket, Le Tonnerre de Dieu dengan 4,10 juta tiket, Archimède le clochard dengan 4,07 juta tiket, dan Les Grandes Familles dengan 4,04 juta tiket.
Berikut adalah daftar film-film yang dibintangi Jean Gabin:
Tahun | Judul Film (Judul Asli) | Peran | Sutradara | Catatan |
---|---|---|---|---|
1930 | Ohé! les valises | |||
1930 | On demande un dompteur atau Les lions | |||
1930 | Méphisto | Henri Debain dan Georges Vinter | ||
1930 | Chacun sa chance | Hans Steinhoff dan René Pujol | Salah satu film bersuara pertama di Prancis. | |
1931 | Paris Béguin | Bob | Augusto Genina | |
1931 | Tout ça ne vaut pas l'amour | |||
1931 | Gloria | |||
1932 | Les Gaietés de l'escadron | Fricot | Maurice Tourneur | |
1932 | La Belle Marinière | Gabin menganggap ini sebagai peran besar pertamanya di layar. | ||
1933 | Du haut en bas (Up and Down) | Charles | Georg Wilhelm Pabst | |
1933 | Le Tunnel (The Tunnel) | Mac Allan | Curtis Bernhardt | Versi Prancis dari film Jerman. |
1934 | Maria Chapdelaine | François Paradis | Julien Duvivier | Film memenangkan National Board of Review Award for Best Foreign Language Film (1935). |
1934 | Zouzou | Jean | Julien Duvivier | |
1935 | Golgotha | Pontius Pilatus | Julien Duvivier | |
1935 | La Bandera (Escape from Yesterday) | Pierre Gilleth | Julien Duvivier | Diadaptasi dari novel La Bandera karya Pierre Mac Orlan. Kesuksesan pertama Gabin. |
1936 | La belle équipe (They Were Five) | Jeannot | Julien Duvivier | Bersama Charles Vanel dan Viviane Romance. Gabin menyanyikan lagu "Quand on se promène au bord de l'eau". |
1936 | The Lower Depths (Les Bas-fonds) | Wasska Pepel | Jean Renoir | Film memenangkan Prix Louis Delluc 1937. Diadaptasi dari drama The Lower Depths karya Maxim Gorky. |
1937 | Pépé le Moko | Pépé | Julien Duvivier | Membawa pengakuan internasional bagi Gabin. |
1937 | La Grande Illusion (Grand Illusion) | Letnan Maréchal | Jean Renoir | Film antiperang klasik. Memenangkan National Board of Review Award for Best Foreign Language Film (1938). |
1937 | Le Messager | Raymond Rouleau | ||
1937 | Gueule d'amour (Lady Killer) | Lucien Bourrache | Jean Grémillon | |
1938 | Port of Shadows (Le Quai des brumes) | Jean | Marcel Carné | Bersama Michèle Morgan dan Michel Simon. Film memenangkan Prix Louis Delluc (1939). |
1938 | The Human Beast (La Bête humaine) | Jacques Lantier | Jean Renoir | Diadaptasi dari novel karya Émile Zola. |
1938 | Le Récif de corail (Coral Reef) | Trott Lennart | Maurice Gleize | Bersama Michèle Morgan. |
1939 | Le Jour se lève (Daybreak) | François | Marcel Carné | |
1941 | Remorques (Stormy Waters) | Kapten André Laurent | Jean Grémillon | Bersama Madeleine Renaud. |
1942 | Moontide | Bobo | Archie Mayo | Bersama Ida Lupino. Tidak sukses di Hollywood. |
1944 | The Impostor | Clement | Julien Duvivier | Tidak sukses di Hollywood. |
1946 | Martin Roumagnac (The Room Upstairs) | Martin Roumagnac | Georges Lacombe | Bersama Marlene Dietrich. Sukses secara komersial, tetapi tidak kritis. |
1947 | Miroir (Mirror) | Lussac | Raymond Lamy | |
1948 | The Walls of Malapaga (Au-delà des grilles) | Pierre Arrignon | René Clément | Memenangkan Oscar untuk Film Berbahasa Asing Terbaik. |
1950 | La Marie du port (Marie of the Port) | Henri Chatelard | Marcel Carné | Diadaptasi dari novel Georges Simenon. |
1950 | Pour l'amour du ciel (It's Easier for a Camel...) | Carlo Bacchi | Luigi Zampa | Film berbahasa Italia. |
1951 | La nuit est mon royaume (The Night Is My Kingdom) | Raymond Pinsard | Georges Lacombe | Gabin memenangkan Volpi Cup for Best Actor (1951). |
1952 | La Vérité sur Bébé Donge (The Truth About Our Love) | François Donge | Henri Decoin | Bersama Danielle Darrieux. Diadaptasi dari novel Georges Simenon. |
1952 | Le Plaisir (House of Pleasure) | Joseph Rivet | Max Ophüls | Berdasarkan tiga cerita pendek Guy de Maupassant. |
1952 | La Minute de vérité (The Moment of Truth) | Pierre Richard | Jean Delannoy | |
1953 | La vierge du Rhin (The Virgin of the Rhine) | Jacques / Martin | Gilles Grangier | |
1954 | Touchez pas au grisbi (Don't Touch the Loot) | Max | Jacques Becker | Bersama Jeanne Moreau dan Lino Ventura. Memenangkan Volpi Cup for Best Actor (1954). |
1954 | L'Air de Paris (The Air of Paris) | Victor Le Garrec | Marcel Carné | Gabin memenangkan Volpi Cup for Best Actor (1954). |
1954 | French Cancan | Henri Danglard | Jean Renoir | Film musikal. |
1955 | Razzia sur la chnouf (Razzia) | Henri Ferré | Henri Decoin | |
1955 | Napoléon | Jean Lannes | Sacha Guitry | |
1955 | Le port du désir (The Port of Desire) | Kapten Le Kervic | Edmond T. Gréville | |
1955 | Chiens perdus sans collier (The Little Rebels) | Hakim Lamy | Jean Delannoy | |
1955 | Gas-oil | Jean Chape | Gilles Grangier | Bersama Jeanne Moreau. |
1956 | Des gens sans importance (People of No Importance) | Jean Viard | Henri Verneuil | |
1956 | Voici le temps des assassins (Deadlier Than the Male) | André Chatelin | Julien Duvivier | |
1956 | Le Sang à la tête (The Man in the Raincoat) | François Cardinaud | Gilles Grangier | |
1956 | La Traversée de Paris (Four Bags Full) | Grandgil | Claude Autant-Lara | Bersama Louis de Funès dan Bourvil. |
1956 | Crime et Châtiment (Crime and Punishment) | Komisaris Gallet | Georges Lampin | |
1957 | Le cas du Dr Laurent (The Case of Doctor Laurent) | Dokter Laurent | Jean-Paul Le Chanois | |
1957 | Le rouge est mis (Speaking of Murder) | Louis Bertain / Louis le Blond | Gilles Grangier | Bersama Annie Girardot. |
1958 | Maigret tend un piège (Maigret Sets a Trap) | Jules Maigret | Jean Delannoy | Bersama Annie Girardot. |
1958 | Le désordre et la nuit (The Night Affair) | Inspektur Georges Vallois | Gilles Grangier | Bersama Danielle Darrieux. |
1958 | Les Misérables | Jean Valjean | Jean-Paul Le Chanois | Diadaptasi dari novel Victor Hugo. |
1958 | En cas de malheur (Love Is My Profession) | André Gobillot | Claude Autant-Lara | Bersama Brigitte Bardot. |
1958 | Les Grandes Familles (The Great Families) | Noël Schoudler | Denys de La Patellière | |
1959 | Archimède le clochard (Archimedes, the Tramp) | Archimède | Gilles Grangier | Gabin memenangkan Silver Bear for Best Actor. |
1959 | Maigret et l'Affaire Saint-Fiacre (Maigret and the St. Fiacre Case) | Jules Maigret | Jean Delannoy | Diadaptasi dari novel Georges Simenon. |
1959 | Rue des Prairies (The Street of the Prairies) | Henri Neveux | Denys de La Patellière | |
1960 | Le baron de l'écluse (The Baron of the Lock) | Baron Antoine | Jean Delannoy | |
1960 | Les Vieux de la vieille (The Old Ones) | Gilles Grangier | ||
1961 | Le Président | Émile Beaufort | Henri Verneuil | Diadaptasi dari novel Georges Simenon. |
1961 | Le cave se rebiffe (The Counterfeiters of Paris) | Ferdinand Maréchal | Gilles Grangier | |
1962 | Le Gentleman d'Epsom (The Gentleman of Epsom) | Richard Briand-Charmery | Gilles Grangier | |
1962 | Un singe en hiver (A Monkey in Winter) | Albert Quentin | Henri Verneuil | Bersama Jean-Paul Belmondo. |
1963 | Mélodie en sous-sol (Any Number Can Win) | Mister Charles | Henri Verneuil | Bersama Alain Delon. |
1963 | Maigret voit rouge (Maigret Sees Red) | Jules Maigret | Gilles Grangier | |
1964 | Monsieur | René Duchêne / Georges Baudin | Jean-Paul Le Chanois | |
1964 | L'Âge ingrat (That Inferior Age) | Gilles Grangier | Film pertama yang diproduksi Gafer Films. | |
1965 | Le Tonnerre de Dieu (The Thunder of God) | Léandre Brassac | Denys de La Patellière | |
1966 | Du rififi à Paname (The Upper Hand) | Paul Berger | Denys de La Patellière | Bersama Gert Fröbe, George Raft, dan Mireille Darc. |
1966 | Le Jardinier d'Argenteuil (The Gardener of Argenteuil) | Jean-Paul Le Chanois | ||
1967 | Le Soleil des voyous (Action Man) | Denis Ferrand | Jean Delannoy | Bersama Robert Stack. |
1968 | Le Pacha (The Pasha) | Komisaris Louis Joss | Georges Lautner | |
1968 | Le Tatoué (The Tattooed Man) | Comte Enguerand | Denys de La Patellière | Bersama Louis de Funès. |
1969 | Sous le signe du taureau (Under the Sign of the Bull) | Gilles Grangier | ||
1969 | Le Clan des Siciliens (The Sicilian Clan) | Vittorio Manalese | Henri Verneuil | Bersama Alain Delon dan Lino Ventura. |
1970 | La Horse | Auguste Maroilleur | Pierre Granier-Deferre | |
1971 | Le Chat (The Cat) | Julien Bouin | Pierre Granier-Deferre | Gabin memenangkan Silver Bear for Best Actor (1971). |
1971 | Le Drapeau noir flotte sur la marmite (The Black Flag Flies Over the Marmite) | Victor Ploubaz | Michel Audiard | |
1972 | Le Tueur (The Killer) | Komisaris Le Guen | Denys de La Patellière | |
1973 | L'Affaire Dominici (The Dominici Case) | Gaston Dominici | Claude Bernard-Aubert | |
1973 | Deux hommes dans la ville (Two Men in Town) | Germain Cazeneuve | José Giovanni | Bersama Alain Delon, Mimsy Farmer, dan Gérard Depardieu. |
1974 | Verdict | Hakim Leguen | André Cayatte | Bersama Sophia Loren. |
1976 | Échos de plateau | |||
1976 | L'Année sainte (The Holy Year) | Max Lambert | Jean Girault | Film terakhir Gabin. Bersama Jean-Claude Brialy, Henri Virlojeux, dan Danielle Darrieux. |