1. Overview
Josef Strauss (20 Agustus 1827 - 22 Juli 1870) adalah seorang komponis dan konduktor Austria terkemuka, dikenal sebagai putra kedua Johann Strauss I dan adik dari "Raja Waltz" Johann Strauss II. Meskipun awalnya meniti karier sebagai insinyur teknik dan menunjukkan penolakan tegas terhadap wajib militer, ia akhirnya beralih ke dunia musik, menggantikan kakaknya yang sakit dan membangun warisan musiknya sendiri. Dijuluki "Schubert dari Waltz" karena gaya komposisinya yang puitis dan mendalam yang dipengaruhi oleh Musik Romantis, khususnya Franz Schubert, Josef Strauss berupaya mengembangkan "waltz simfonis" yang lebih kaya secara artistik dibandingkan musik dansa murni. Artikel ini akan menguraikan perjalanan hidup dan karier musiknya, termasuk inovasinya di bidang teknik, transisinya ke musik yang tidak terduga, gaya komposisinya yang unik, persaingannya dengan sang kakak, kehidupan pribadinya, serta warisan dan penerimaannya di kemudian hari, menyoroti kontribusinya yang sering diremehkan namun signifikan terhadap musik Wina.
2. Kehidupan
Kehidupan Josef Strauss ditandai oleh perpaduan antara bakat teknis dan artistik, serta transisi tak terduga dari seorang insinyur menjadi salah satu komposer paling inovatif di Wina pada masanya.
2.1. Masa muda dan pendidikan

Josef Strauss lahir pada 20 Agustus 1827 di Mariahilf, yang kini menjadi bagian dari Wina, Austria. Ia adalah putra kedua dari komponis terkenal Johann Strauss I dan Maria Anna Streim, serta adik dari Johann Strauss II dan kakak dari Eduard Strauss. Di lingkungan keluarga dan teman dekat, ia akrab dipanggil PepiPepiBahasa Jerman. Sejak lahir, Josef memiliki kelainan otak ringan yang memengaruhi tulang belakangnya, meskipun tidak menyebabkan disabilitas mental atau fisik, ia tumbuh menjadi individu yang lemah secara fisik. Kondisi ini mungkin berkontribusi pada kepribadiannya yang lebih pendiam dan sensitif, berbeda dengan kakaknya, Johann II, yang ceria dan ekstrover.
Kedua kakak beradik ini menerima pelajaran piano dari ibu mereka, Maria Anna, dan dikabarkan mampu menulis not seperempat pada paranada dan memahami maknanya lebih cepat daripada belajar abjad. Karena ayah mereka adalah seorang musisi terkenal, banyak permainan masa kecil mereka secara alami berpusat pada musik. Josef dan Johann II sering menguping latihan ayah mereka dari ruang kerja dan kemudian memainkan ulang apa yang mereka dengar sebagai piano duet. Johann II mengenang bahwa mereka berdua "benar-benar bisa memainkan piano dengan sangat baik" dan sering diundang ke berbagai rumah untuk memainkan karya-karya ayah mereka dari memori, yang selalu mendapat tepuk tangan meriah. Meskipun awalnya Johann Strauss I tidak tertarik pada pelajaran piano anak-anaknya, ia terkejut setelah mengetahui bakat mereka dari penerbit musik Tobias Haslinger. Suatu kali, ketika diminta bermain di hadapan ayahnya, Josef memprotes, "Saya tidak bisa bermain di piano seperti itu." Ayahnya kemudian meminta agar sebuah grand piano dibawa ke ruangan, dan kedua bersaudara itu menunjukkan kemampuan mereka, yang membuat ayah mereka memuji, "Kalian tidak kalah dari siapa pun." Sebagai hadiah, mereka diberi jubah mewah berkerudung.

Berbeda dengan kakaknya, Johann II, yang mengikuti jejak musik ayahnya, Josef sama sekali tidak berniat menjadi musisi. Setelah lulus dari sekolah menengah bergengsi Schottengymnasium, ia melanjutkan studi di departemen teknik di Sekolah Politeknik Umum Wina (sekarang Universitas Teknologi Wina), mengambil mata pelajaran teknik mesin, desain, dan matematika. Meskipun tingkat kehadirannya tidak terlalu baik, ia berhasil lulus dengan evaluasi "kelas satu" dalam ujian akhirnya.
Pada tahun 1848, ketika Revolusi 1848 pecah, Josef secara aktif berpihak pada kaum revolusioner dan ikut berjuang dengan senjata. Pada 23 Desember di tahun yang sama, ayahnya memerintahkan Josef untuk bergabung dengan militer, tetapi ia menolak dengan tegas, menyatakan, "Saya tidak ingin belajar membunuh orang. Saya ingin melayani umat manusia sebagai manusia, dan negara sebagai warga negara." Kematian ayahnya pada tahun berikutnya menyelamatkannya dari keharusan menjadi tentara. Pada tahun-tahun berikutnya, ia berhasil membangun karier sebagai seorang insinyur.
2.2. Karier teknik dan komposisi awal
Setelah Revolusi 1848, Josef Strauss memulai karier yang sukses sebagai seorang insinyur. Pada tahun 1851, ia mengelola pembangunan bendungan batu dan pintu air di anak sungai Sungai Donau sebagai mandor lapangan. Pada tahun 1852, ia menerbitkan buku berjudul Kumpulan Contoh, Rumus, Tabel, dan Uji Coba dalam Matematika, Teknik, Geometri, dan Fisika. Pada tahun 1853, bersama rekannya, ia mengajukan rencana untuk kendaraan penyapu jalan yang digerakkan kuda dengan sikat berputar kepada Dewan Kota Wina. Meskipun awalnya ditolak sebagai "tidak praktis", rencana ini kemudian diadopsi dan diakui sebagai cikal bakal sistem penyapu jalan modern. Josef juga menunjukkan niat untuk mengajukan desain untuk mesin pembersih salju, meskipun itu tidak pernah terwujud.
Selain kariernya di bidang teknik, Josef Strauss memiliki beragam bakat sebagai seniman, pelukis, penyair, dramawan, penyanyi, komponis, dan penemu. Selama periode ini, ia juga aktif menciptakan lagu dan karya piano sebagai hobi, yang sering dimainkan di kalangan teman-temannya. Menurut Franz Mailer, Josef adalah seorang "pianis dan penyanyi yang luar biasa, sering menciptakan karya-karya semacam itu di antara teman-temannya." Otto Brusatti menyatakan bahwa karya tertua Josef yang diketahui tanggal komposisinya adalah Grand Galoppe du concertGaloppe Besar KonserBahasa Prancis, yang digubah pada tahun 1849. Ia juga menulis naskah, merancang set panggung, dan membuat sketsa karakter, kostum, serta latar belakang untuk drama lima babak berjudul RöwerRöwerBahasa Jerman.
2.3. Transisi ke musik

Setelah kematian ayah mereka, Johann Strauss I, pada tahun 1849, semua pekerjaan di Wina yang sebelumnya tersebar di antara ayah dan anak-anaknya kini terpusat pada Johann Strauss II. Kakaknya, Johann II, sering jatuh sakit parah akibat konser dan kegiatan komposisi yang tak henti-hentinya. Dokter-dokter mendiagnosis bahwa Johann II membutuhkan istirahat panjang.
Dalam situasi ini, ibu mereka, Anna, mulai mempertimbangkan agar Josef menggantikan Johann II memimpin Orkestra Strauss, setidaknya untuk sementara. Johann II juga menyetujui ide ini. Josef, dengan sifatnya yang pendiam, awalnya menolak keras karena tidak yakin bisa bekerja di dunia gemerlap seperti kakaknya. Namun, ia akhirnya menyerah pada desakan ibu dan kakaknya demi "keluarga Strauss".

Pada 23 Juli 1853, Josef Strauss membuat debutnya sebagai konduktor di Café Sperl (Café SperlSperlBahasa Jerman), menggantikan kakaknya yang sedang dalam pemulihan. Pada hari itu, Josef menulis surat kepada kekasihnya, Caroline Josepha Pruckmayer, yang kelak menjadi istrinya, mengungkapkan perasaannya: "Hal yang tak terhindarkan telah terjadi. Hari ini saya bermain untuk pertama kalinya di 'Sperl'. Saya sangat menyesal hal ini terjadi begitu tiba-tiba..."
Situasi ini juga memaksa Josef untuk menggubah waltz baru sebagai pengganti kakaknya. Johann II telah menerima pesanan untuk menggubah waltz yang akan dimainkan pada festival gereja tahunan di Hietzing, tetapi ia meninggalkan tugas tersebut untuk istirahat panjang. Ketika tanggal penampilan 29 Agustus semakin dekat, Josef terpaksa mengambil alih komposisi. Demikianlah lahir waltz pertamanya, Die Ersten und LetztenYang Pertama dan TerakhirBahasa Jerman, Opus 1.
Judul karya ini mencerminkan perasaan Josef pada saat itu, yang ingin menjadikan ini sebagai karya perdananya dan terakhir dalam karier musik. Namun, "Yang Pertama dan Terakhir" justru dipuji oleh surat kabar sebagai "brilian, orisinal, dan memiliki ritme melodi," yang meningkatkan harapan publik terhadap Josef. Waltz ini diulang enam kali, dan banyak surat kabar keesokan harinya menulis, "Kami berharap ini bukan karya terakhir Josef Strauss."
2.4. Karier musik dan gaya
Meskipun awalnya terpaksa terjun ke dunia musik, Josef Strauss segera menemukan jalannya sendiri, mengembangkan gaya komposisi yang unik dan meraih pencapaian signifikan.
2.4.1. Perkembangan gaya

Pada pertengahan September, Johann II kembali ke Wina, dan Josef, yang menderita sakit mata dan sakit kepala, segera mengundurkan diri sebagai konduktor sementara. Namun, pada awal Juni 1854, Johann II kembali jatuh sakit dan harus istirahat. Akibatnya, Josef sekali lagi harus menggantikan kakaknya sebagai konduktor Orkestra Strauss dan menggubah beberapa karya. Pada masa ini, Josef bergumul dengan masa depannya dan menulis surat kepada kekasihnya Caroline, "Saya tidak tahu harus berbuat apa." Akhirnya, dengan enggan, Josef memutuskan untuk menjadi seorang musisi. Pada Juli 1854, ia menerbitkan waltz Die Ersten nach den LetztenYang Pertama setelah yang TerakhirBahasa Jerman, Opus 12. Jika karya-karya sebelumnya seperti Die Ersten und LetztenYang Pertama dan TerakhirBahasa Jerman diciptakan karena terpaksa menggantikan kakaknya, waltz ini menandakan keputusannya untuk tetap berkarya di dunia musik. Pada tahun yang sama, ia secara resmi berhenti dari pekerjaannya sebagai insinyur.
Setelah memutuskan untuk menjadi musisi, Josef secara intensif mempelajari teori musik, komposisi, dan biola. Guru biolanya, seperti kakaknya, adalah Franz Amon, pemain utama di orkestra ayahnya. Pada 16 Maret 1857, setelah dua tahun pendidikan musik formal, ia menerima sertifikat dari profesor harmoni Franz Dolleschal yang menyatakan bahwa ia "lulus dengan nilai tertinggi dalam ujian bass continuo dan prinsip-prinsip komposisi yang diadakan hari ini" dan "menjamin kemampuan musik praktis terbesarnya."
Karya-karya dari periode ini termasuk Polka-Française MoulinetKincir Air KecilBahasa Prancis, Opus 57, yang masih sering dimainkan hingga kini, serta waltz FlattergeisterPencari KegembiraanBahasa Jerman, Opus 62, yang menjadi sangat populer di Wina dan diadaptasi menjadi lagu rakyat. Pada 15 Juni 1858, ia mementaskan perdana waltz IdealBahasa Jerman, yang dipuji surat kabar sebagai "mahakarya," tetapi manuskripnya hilang dan tidak pernah diterbitkan, sehingga tidak ada yang tersisa hingga kini.

Josef adalah pengagum berat Musik Klasik dan sangat menggemari Musik Romantis, terutama karya Franz Schubert. Pada tahun 1855, ia menulis surat kepada kakaknya, Johann II, "Hidup saya tidak akan terbatas hanya pada irama 3/4." Ini adalah deklarasi bahwa ia tidak berniat menjadi sekadar komposer musik dansa murni. Dengan menyerap musik klasik secara aktif, Josef berusaha membuka genre baru yang disebut "waltz simfonis."
Pada 8 Juni 1857, ia menikahi kekasihnya, Caroline. Untuknya, ia mendedikasikan waltz Perlen der LiebeMutiara CintaBahasa Jerman, Opus 39, yang ia definisikan sebagai "konser waltz." Namun, waltz ini tidak mendapat pujian sebanyak yang diharapkan oleh komposer, dan dikritik oleh surat kabar karena "cenderung mengikuti gaya Joseph Lanner." Warga Wina melihat Johann II sebagai penerus Johann I, dan Josef sebagai penerus Lanner. Namun, Josef sendiri ingin mendapatkan pengakuan yang lebih dari sekadar "penerus" Lanner.
Meskipun para kritikus yang tidak terlalu menghargai Richard Wagner dan Franz Liszt tidak menyukai karyanya, Josef memasukkan karya-karya Wagner, Liszt, Robert Schumann, dan Schubert ke dalam repertoar konsernya. Josef dipercayakan untuk pementasan perdana karya-karya Wagner di Wina. Pada awal musim panas 1860, ia sudah menampilkan sebagian dari drama musik Wagner, Tristan und Isolde, di Wina, lima tahun sebelum pementasan perdana resminya. Kemudian, Josef mulai memainkan karya-karya Giuseppe Verdi yang pada saat itu dianggap sulit dimainkan di Wina, seolah-olah tidak ada perbedaan arah sama sekali dengan karya-karya Wagner. Komponis Jerman kontemporer, Peter Cornelius, memuji Josef sebagai "musisi yang paling berpendidikan" di antara saudara-saudaranya.
Pada 6 September 1864, Josef menampilkan perdana waltz Dorfschwalben aus ÖsterreichBurung Layang-layang Desa dari AustriaBahasa Jerman, Opus 164, dan Polka-Mazurka FrauenherzHati WanitaBahasa Jerman, Opus 166. Ini terjadi empat tahun sebelum kakaknya menggubah waltz Tales from the Vienna Woods, dan pada saat itu Johann II belum mencapai tingkat waltz puitis seperti Dorfschwalben aus ÖsterreichBurung Layang-layang Desa dari AustriaBahasa Jerman. Pada Oktober tahun yang sama, seorang promotor di Wrocław, yang saat itu merupakan wilayah Kerajaan Prusia, menawarinya kontrak untuk membentuk orkestra dan tampil di aula berkapasitas 3.000 kursi. Josef merasa senang bisa berkreasi secara mandiri jauh dari Wina, tempat ibu dan kakaknya berada. Namun, bertentangan dengan harapannya, aktivitas di Wrocław ternyata menyedihkan. Menurut surat Josef, orkestra yang ia pimpin sangatlah buruk, dan hanya ada sedikit karya dari repertoarnya yang dapat dimainkan oleh orkestra tersebut.
Kembali ke Wina dengan perasaan hampa, Josef semakin rajin mempelajari musik klasik dan romantis. Selain Schubert dan Schumann, ia juga memasukkan karya-karya Ludwig van Beethoven dan Hector Berlioz, serta berusaha menulis musik yang menggabungkan gaya-gaya ini. Salah satu contoh utamanya adalah waltz DynamidenKekuatan Magnet MisteriusBahasa Jerman, Opus 173. Pada tahun 1865, Josef tiba-tiba pingsan saat menggubah. Setelah pulih dari istirahat, ia semakin terinspirasi oleh Schubert, bahkan memasukkan Rosamunde dari kuartet gesek Schubert ke dalam repertoar orkestranya. Karya dari periode ini termasuk waltz TransaktionenTransaksiBahasa Jerman, Opus 184.
2.4.2. Periode kematangan

Seperti ayahnya, Johann I, yang pernah "berduel waltz" dengan Lanner, Josef juga bersaing ketat dengan kakaknya, Johann II. Namun, Josef tidak lagi dianggap sebagai "penerus Lanner" melainkan sebagai "Schubert dari Waltz." Pada tahun 1867, ketika Josef menerbitkan waltz DelirienDeliriumBahasa Jerman, Opus 212, Johann II dilaporkan mengatakan kepadanya, "Pepi (PepiPepiBahasa Jerman) lebih berbakat. Saya hanya lebih populer."
Meskipun Johann II mengakui bakat Josef dalam komposisi, popularitas umum Josef masih kalah dari kakaknya, yang mewarisi nama "Johann Strauss" yang sama dengan ayahnya. Karya-karya kedua bersaudara ini seringkali digabungkan di bawah nama Strauss, bahkan terkadang karya Josef dicetak dengan nama "Johann Strauss" di sampul partitur. Merasa tidak puas dengan hal ini, Josef berusaha keras untuk benar-benar setara dengan kakaknya. Meskipun fisiknya lemah sejak lahir, ia terus berkarya dengan penuh semangat. Misalnya, pada tahun 1867, Josef menerbitkan 25 karya baru, termasuk Marien-KlängeSuara MariaBahasa Jerman, Opus 214, sebuah angka yang luar biasa. Pada tahun yang sama, Johann II hanya menerbitkan 6 karya dan adik mereka Eduard 8 karya, menunjukkan produktivitas Josef yang menonjol. Pada 21 Januari 1868, ia merilis waltz SphärenklängeMusik Bola-bola LangitBahasa Jerman, Opus 235. Pada periode ini, untuk mengatasi stres, Josef sering bermain kartu hingga dini hari di sebuah kafe di Leopoldstadt dan merokok 20 batang cerutu setiap hari. Karena kelelahan, Josef kembali pingsan.
Pada 1 Februari 1869, ia memimpin pementasan perdana waltz AquarellenCat AirBahasa Jerman, Opus 258. Enam hari kemudian, pada 7 Februari, ia menampilkan waltz Mein Lebenslauf ist Lieb' und LustKarakterku adalah Cinta dan KegembiraanBahasa Jerman, Opus 263, yang mendapat sambutan meriah. Pada 13 Maret, ia merilis Feuerfest!Tahan Api!Bahasa Jerman, Opus 269. Josef, yang terus-menerus menghasilkan mahakarya, jelas merupakan saingan musik terbesar bagi kakaknya pada masa itu. Meskipun demikian, reaksi penonton terhadap karya-karyanya seringkali berbeda dari kakaknya. Saat melakukan tur konser bersama kakaknya di Pavlovsk, Rusia, Josef khawatir akan dibandingkan dengan kakaknya yang sangat populer. Dalam suratnya kepada istrinya Caroline di Wina pada 16 April 1869, ia menulis, "Posisi saya di sini tidak mudah. Saya harus berjuang melawan prasangka (terhadap kakak saya)."
Polka terkenal Pizzicato Polka (Pizzicato PolkaBahasa Jerman) (tanpa nomor opus) adalah hasil kolaborasi Josef dengan kakaknya selama tur konser di Rusia ini. Pada 17 Februari 1870, ia memimpin pementasan perdana Jokey-PolkaJokiBahasa Jerman, Opus 278. Pada 4 April, ia menampilkan waltz Hesperusbahnen (Hesperus-BahnenJalur HesperusBahasa Jerman), Opus 279, yang mengingatkan pada simfoni Schubert, dan juga mendapat sambutan meriah dari penonton. Meskipun ketenarannya tidak sebanding dengan kakaknya, Josef mencapai puncak kariernya sebagai seorang komponis, yang bisa dikatakan sebagai kilauan terakhir sebelum kematiannya.
2.5. Kehidupan pribadi
Josef Strauss menikah dengan Caroline Josepha Pruckmayer di gereja St. Johann Nepomuk di Wina pada 8 Juni 1857. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai seorang putri bernama Karolina Anna, yang lahir pada 27 Maret 1858. Menariknya, Caroline Josepha Pruckmayer sebelumnya pernah menjadi kekasih Johann Strauss II, kakak Josef. Dalam sebuah surat dari Pavlovsk, Rusia, Johann II pernah mengirim pesan kepada adik iparnya, Caroline, yang berbunyi, "Pada saat ini, saya sangat ingin dicium olehmu... Saya akan terus mengganggumu dengan kekurangajaran yang belum pernah ada sebelumnya. Kamu ingin punya anak laki-laki, kan? Lina, saya akan memberikan bantuan sebanyak yang kamu mau, jadi jangan lupakan saudara ipar yang mencintaimu, Jean. Jangan sampai kata-kata terakhir ini sampai ke orang lain."
2.6. Kematian

Josef Strauss sering sakit di masa-masa akhir hidupnya. Ia rentan terhadap pingsan dan sakit kepala hebat. Pada 10 Oktober 1869, perusahaan kereta api Pavlovsk mengumumkan kepada kakak-beradik Strauss bahwa mereka akan mengontrak musisi lain mulai tahun 1870, yaitu Benjamin Bilse dari Prusia. Josef kemudian mencoba mendapatkan posisi yang ditinggalkan Bilse di Warsawa dan berhasil mendapatkan kontrak dari 15 Mei hingga 15 September 1870. Meskipun ibunya, Anna, tidak setuju dengan kontrak ini, Josef, yang terburu-buru ingin meraih kesuksesan, berharap bisa meraih ketenaran di Warsawa seperti yang diraih kakaknya di Pavlovsk. Namun, kontrak inilah yang mempercepat kematiannya.
Pekerjaan di Warsawa dipenuhi berbagai masalah. Karena perbedaan kebiasaan, partitur dan instrumen terlambat tiba, dan akomodasi yang dipesan tidak bisa digunakan. Banyak musisi juga tidak datang karena kelalaian agen. Dua hari setelah tanggal mulai yang direncanakan, pada 17 Mei, Josef menulis kepada kakaknya, "Saya depresi. Tidak ada prospek kapan ini akan dimulai. Saat surat ini sampai ke tanganmu, bencana akan mencapai puncaknya..."
Berkat bantuan adiknya, Eduard, Josef akhirnya bisa mengadakan konser pertamanya pada 22 Mei. Namun, hanya sepuluh hari kemudian, pada 1 Juni, Josef, yang menderita kekhawatiran dan kelelahan, tiba-tiba ambruk di panggung saat memimpin konser di aula "Lembah Swiss" di Warsawa. Ia tidak sadarkan diri dan dibawa kembali ke penginapannya. Ketika istrinya, Caroline, tiba di Warsawa dari Wina pada 5 Juni, ia melihat Josef dalam kondisi yang digambarkan oleh adiknya Eduard, "tangan dan kakinya lumpuh, dan ia tidak bisa bicara dengan baik." Dokter Polandia yang memeriksa Josef mendiagnosis gejala stroke dan kemungkinan tumor otak yang pecah. Kondisi Josef sempat stabil, tetapi kemudian ia mengalami serangan kedua pada 15 Juni. Karena kontrak di Warsawa masih berlaku, Johann II segera pergi ke Warsawa untuk mengambil alih tugas memimpin orkestra.
Pada 17 Juli, Caroline memutuskan untuk membawa suaminya yang sakit kembali ke Wina. Pada saat itu, Josef dikatakan dalam keadaan sadar. Pada 22 Juli pukul 1:30 siang, Josef menghembuskan napas terakhirnya di kediaman keluarga Strauss, Hirschenhaus (HirschenhausBahasa Jerman). Karena Caroline menolak autopsi, penyebab pasti kematiannya tidak pernah diketahui. Namun, desas-desus tak berdasar menyebar di seluruh Eropa bahwa ia meninggal karena luka akibat dipukuli tentara Rusia yang mabuk setelah menolak tampil untuk mereka, dan banyak orang mempercayai rumor ini meskipun secara resmi dibantah.
Pada upacara peringatan 18 Oktober, karya-karya representatifnya, Dorfschwalben aus ÖsterreichBurung Layang-layang Desa dari AustriaBahasa Jerman dan FrauenherzHati WanitaBahasa Jerman, dimainkan di bawah arahan kakaknya. Kematian ibunya, Anna, pada 23 Februari, lima bulan sebelum kematian Josef, menyebabkan Johann II kehilangan semangat berkarya untuk sementara waktu karena kehilangan ibu dan adik bungsunya dalam waktu singkat. Kemudian, Philipp Fahrbach II, yang memiliki hubungan dekat dengan Josef, menggubah sebuah waltz berjudul Erinnerung an Josef StraußKenangan Josef StraussBahasa Jerman untuk mengenang almarhum Josef. Josef memiliki impian untuk menggubah opera, simfoni, dan lied, tetapi impian itu tidak pernah terwujud. Majalah Morgen-PostMorgen-PostBahasa Jerman menulis dalam obituarinya, "Josef meninggal tanpa mewujudkan ambisi terbesarnya, yaitu menggubah opera besar." Pada tahun 1869, Josef menyatakan bahwa ia sedang "beralih ke jenis komposisi yang berbeda," dan istri serta putrinya, Caroline, keduanya menulis tentang sebuah operet yang diduga ditulis oleh Josef, tetapi operet tersebut secara misterius menghilang setelah kematiannya.
3. Karya
Josef Strauss meninggalkan 283 karya dengan nomor opus. Ia menggubah banyak waltz, polka, quadrille, dan musik dansa lainnya, serta beberapa mars. Berikut adalah daftar beberapa karya utamanya berdasarkan jenis:
3.1. Waltz
Waltz-waltz terkenal Josef Strauss menunjukkan gayanya yang puitis dan mendalam, seringkali dengan sentuhan simfonis. Tujuh waltz paling terkenal ditandai dengan cetak tebal:
- Die Ersten und LetztenYang Pertama dan TerakhirBahasa Jerman op. 1 (1853)
- Die Ersten nach den LetztenYang Pertama setelah yang TerakhirBahasa Jerman op. 12 (1854)
- Die Guten, Alten ZeitenZaman Dulu yang BaikBahasa Jerman op. 26 (1856)
- Mai-RosenMawar MeiBahasa Jerman op. 34 (1857)
- Perlen der LiebeMutiara CintaBahasa Jerman op. 39 (1857)
- FlattergeisterPencari KegembiraanBahasa Jerman op. 62 (1859)
- LustschwärmerPencari KegembiraanBahasa Jerman op. 91 (1860)
- Wiener BonmotsBon-mots WinaBahasa Jerman op. 108 (1861)
- Wiener CoupletsKopel WinaBahasa Jerman op. 150 (1863)
- Dorfschwalben aus Österreich (Dorfschwalben aus ÖsterreichBurung Layang-layang Desa dari AustriaBahasa Jerman) op. 164 (1864)
- Dynamiden (DynamidenKekuatan Magnet MisteriusBahasa Jerman) op. 173 (1865)
- Transaktionen (TransaktionenTransaksiBahasa Jerman) op. 184 (1865)
- Delirien (DelirienDeliriumBahasa Jerman) op. 212 (1867)
- Marien-KlängeSuara MariaBahasa Jerman op. 214 (1867)
- StudententräumeMimpi MahasiswaBahasa Jerman op. 222 (1867)
- HerbstrosenMawar Musim GugurBahasa Jerman op. 232 (1867)
- Sphärenklänge (SphärenklängeMusik Bola-bola LangitBahasa Jerman) op. 235 (1868)
- Ernst und HumorSerius dan HumorBahasa Jerman op. 254 (1869)
- Aquarellen (AquarellenCat AirBahasa Jerman) op. 258 (1869)
- Mein Lebenslauf ist Lieb' und Lust (Mein Lebenslauf ist Lieb' und LustKarakterku adalah Cinta dan KegembiraanBahasa Jerman) op. 263 (1869)
- NilfluthenAir Sungai NilBahasa Jerman op. 275 (1870)
- FrauenwürdeMartabat WanitaBahasa Jerman op. 277 (1870)
- Hesperusbahnen (Hesperus-BahnenJalur HesperusBahasa Jerman) op. 279 (1870)
3.2. Polka
Karya-karya polka Josef Strauss seringkali dipenuhi kecerdasan dan humor, terutama yang cepat.
- Polka-Française Moulinet-PolkaKincir Air KecilBahasa Prancis op. 57 (1858)
- Laxenburger-PolkaBahasa Jerman op. 60 (1858)
- Polka-Schnell Die SoubretteSoubretteBahasa Jerman op. 109 (1861)
- WinterlustKegembiraan Musim DinginBahasa Jerman op. 121 (1862)
- Auf Ferienreisen!Dalam Perjalanan Liburan!Bahasa Jerman op. 133 (1863)
- Polka-Schnell RudolfsheimerWarga RudolfsheimBahasa Jerman op. 152 (1863)
- Polka-Française Die SpinnerinPemintal WanitaBahasa Jerman op. 192 (1865)
- Sport-PolkaBahasa Jerman op. 170 (1864)
- Die MarketenderinPengikut KampBahasa Jerman op. 202 (1866)
- Polka-Française Wiener LebenKehidupan WinaBahasa Jerman op. 218 (1867)
- Polka-Schnell Im FlugeDalam PenerbanganBahasa Jerman op. 230 (1867)
- EingesendetSurat PembacaBahasa Jerman op. 240 (1868)
- PlappermäulchenPembicara BanyakBahasa Jerman op. 245 (1868)
- EislaufBerseluncur EsBahasa Jerman op. 261 (1869)
- Feuerfest! (Feuerfest!Tahan Api!Bahasa Jerman) op. 269 (1869)
- Ohne Sorgen!Tanpa Khawatir!Bahasa Jerman op. 271 (1869)
- Polka-Française Kunstler-GrussSalam SenimanBahasa Jerman op. 274 (1870)
- Jokey-PolkaJokiBahasa Jerman op. 278 (1870)
- Polka-Française Heiterer MuthSemangat CeriaBahasa Jerman op. 281 (1870)
- Pizzicato Polka (Pizzicato PolkaBahasa Jerman) (tanpa opus) - dikompilasi bersama kakaknya, Johann Strauss II
3.3. Polka-Mazurka
Polka-Mazurka Josef Strauss seringkali menonjolkan orisinalitasnya, dengan beberapa contoh yang sangat dihargai.
- SympathieSimpatiBahasa Jerman op. 73 (1859)
- Brennende LiebeCinta MembaraBahasa Jerman op. 129 (1862)
- Die SchwätzerinWanita CerewetBahasa Jerman op. 144 (1863)
- StiefmütterchenPansyBahasa Jerman op. 183 (1865)
- Frauenherz (FrauenherzHati WanitaBahasa Jerman) op. 166 (1864)
- Die Libelle (Die LibelleCapungBahasa Jerman) op. 204 (1866)
- Arm in ArmBerangkulanBahasa Jerman op. 215 (1867)
- Aus der FerneDari JauhBahasa Jerman op. 270 (1869)
- Die Tanzende MuseMuse MenariBahasa Jerman op. 266 (1869)
- NeckereiMenggodaBahasa Jerman op. 262 (1869)
- Die EmancipierteWanita yang TeremancipitasiBahasa Jerman op. 282 (1870)
3.4. Mars
Josef Strauss juga menggubah beberapa mars, termasuk salah satu yang menarik perhatian khusus karena penomorannya.
- Liechtenstein-MarschBahasa Jerman op. 36 (1857)
- Wallonen-MarschMars WalloonBahasa Jerman op. 41 (1857)
- Japanesischer MarschMars JepangBahasa Jerman (tanpa opus)
- Meskipun cetakan partiturnya menunjukkan "op. 124," nomor opus ini tumpang tindih dengan waltz GlückskinderAnak-anak KeberuntunganBahasa Jerman. Umumnya, "op. 124" merujuk pada GlückskinderAnak-anak KeberuntunganBahasa Jerman, bukan mars ini.
3.5. Karya lainnya
Selain karya dansa, Josef Strauss juga menciptakan karya-karya lain, seperti karya piano dan fantasi.
3.5.1. Karya piano
- Grand Galoppe du concertGaloppe Besar KonserBahasa Prancis
- CapriceKaprisBahasa Prancis
- Thême variéeTema BervariasiBahasa Prancis
- Grand marche du concertMars Besar KonserBahasa Prancis
- MelancholieMelankoliBahasa Jerman
- RhapsodieRapsodiBahasa Jerman
- SerenadeSerenadeBahasa Jerman
- AbendläutenLonceng SoreBahasa Jerman
3.5.2. Fantasi
- Allegro fantastiqueAllegro FantastisBahasa Prancis
- Karya fantasi kecil untuk orkestra Peine du coeurSakit Hati / Penderitaan CintaBahasa Prancis
4. Warisan dan penerimaan
Meskipun sering berada dalam bayang-bayang kakaknya, Johann Strauss II, warisan Josef Strauss dalam sejarah musik Wina sangat signifikan. Penerimaan karyanya terus berkembang seiring waktu, meskipun tidak luput dari kontroversi dan kesalahpahaman.
4.1. Penerimaan kontemporer dan historis
Josef Strauss dikenal oleh keluarga dan teman dekatnya dengan julukan PepiPepiBahasa Jerman. Kakaknya, Johann II, pernah berkata tentangnya, "Pepi (PepiPepiBahasa Jerman) lebih berbakat di antara kami berdua; saya hanya lebih populer." Meskipun Josef memiliki bakat luar biasa dalam komposisi, popularitasnya di mata publik seringkali kalah dari kakaknya, Johann II, yang mewarisi nama "Johann Strauss" yang sama dengan ayah mereka. Karya-karya kedua bersaudara ini seringkali digabungkan di bawah satu nama "Strauss," bahkan terkadang karya Josef dicetak dengan nama "Johann Strauss" di sampul partitur.
Josef adalah pengagum berat musik klasik dan sangat terinspirasi oleh Musik Romantis Awal, terutama karya-karya Franz Schubert. Ia dikenal karena gaya komposisinya yang puitis dan mendalam, yang membuatnya dijuluki "Schubert dari Waltz." Julukan ini mencerminkan kecenderungannya pada musik romantis dan klasik, serta usahanya untuk mengembangkan dunia musiknya yang orisinal dengan mengejar "waltz simfonis." Kritikus kontemporer Peter Cornelius bahkan menyebutnya sebagai "musisi yang paling berpendidikan" di antara saudara-saudaranya. Penerimaan awalnya untuk "konser-waltz" Perlen der LiebeMutiara CintaBahasa Jerman tidak seperti yang ia harapkan, dan karya itu disebut "cenderung mengikuti gaya Lanner," menggarisbawahi bagaimana publik Wina menganggapnya sebagai penerus Joseph Lanner, sementara kakaknya sebagai penerus Johann Strauss I. Namun, Josef sendiri bertekad untuk melampaui sekadar menjadi penerus Lanner. Ia secara aktif memasukkan karya-karya Richard Wagner, Franz Liszt, Robert Schumann, Beethoven, dan Berlioz ke dalam repertoar konsernya, bahkan memimpin pementasan perdana karya Wagner di Wina.
Setelah Josef merilis waltz DelirienDeliriumBahasa Jerman pada tahun 1867, Johann II mengakui kejeniusannya, menegaskan bahwa Josef lebih berbakat. Walaupun ia tidak mencapai ketenaran sebesar kakaknya, Josef berada di puncak kariernya sebagai komposer sebelum kematiannya.
4.2. Pengaruh anumerta dan kontroversi

Setelah kematian Josef, desas-desus tak berdasar menyebar di Eropa bahwa ia meninggal karena luka akibat dipukuli oleh tentara Rusia yang mabuk setelah menolak tampil untuk mereka. Meskipun secara resmi dibantah, banyak orang yang mempercayai rumor ini.
Lima bulan sebelum kematian Josef, ibunya, Anna, juga meninggal pada 23 Februari 1870. Kehilangan ibu dan adik bungsunya dalam waktu singkat menyebabkan Johann II sempat kehilangan semangat berkarya. Sebagai penghormatan, Philipp Fahrbach II kemudian menggubah waltz Erinnerung an Josef StraußKenangan Josef StraussBahasa Jerman untuk mengenang Josef. Josef memiliki cita-cita untuk menggubah opera, simfoni, dan lied, tetapi impian itu tidak pernah terwujud. Majalah Morgen-PostMorgen-PostBahasa Jerman menulis dalam obituarinya, "Josef meninggal tanpa mewujudkan ambisi terbesarnya, yaitu menggubah opera besar." Pada tahun 1869, Josef menyatakan bahwa ia sedang "beralih ke jenis komposisi yang berbeda," dan istri serta putrinya, Caroline, keduanya menulis tentang sebuah operet yang diduga ditulis oleh Josef, tetapi operet tersebut secara misterius menghilang setelah kematiannya.
Setelah kematian Josef, ia meninggalkan istri dan putrinya yang terus tinggal di salah satu kamar di Hirschenhaus (HirschenhausBahasa Jerman), tempat latihan orkestra Strauss. Rumor menyebar bahwa Johann II memberikan dukungan finansial kepada janda Josef sebagai imbalan atas semua manuskrip yang ditinggalkan adiknya. Konon, Johann II berencana menjiplak karya-karya Josef yang belum diterbitkan, mendekati janda itu dengan dalih bantuan hidup, menjalin hubungan fisik dengannya, dan kemudian menggunakan warisan musik itu untuk menciptakan operet Die Fledermaus (Die FledermausBahasa Jerman). Sumber rumor ini diduga adalah adik bungsu mereka, Eduard Strauss. Alasan di balik rumor ini adalah bahwa Josef, meskipun produktif, hanya meninggalkan sedikit karya yang belum diterbitkan di ruang kerjanya, dan Johann II memberikan sejumlah besar uang kepada Caroline yang menjadi janda. Pada kenyataannya, Johann II hanya menyerahkan kepada Caroline sebagian besar honor yang ia terima karena menggantikan Josef sebagai konduktor di Warsawa. Selain itu, semua yang ditemukan oleh Johann II saat memeriksa ruang kerja Josef sebagai pelaksana wasiat hanyalah karya-karya yang sudah diterbitkan.
Tiga puluh tiga tahun setelah kematian Josef, pada tahun 1903, operet Spring Air (Spring AirUdara Musim SemiBahasa Inggris) dipentaskan, yang seluruhnya terdiri dari karya-karya Josef. Setelah ini, operet-operet lain yang menggunakan musik Josef dan Johann II, seperti Woman's Feelings, Village Swallows from Vienna, Beautiful Daughter, White Flag, Let's Enjoy Life, Waltz Dream, dan Sons of the Strauss Family, terus bermunculan. Karya-karya ini sering memiliki subtitle seperti "Berdasarkan motif Josef Strauss" atau "Musik almarhum Josef Strauss."
Istrinya, Caroline, terus menyimpan partitur Josef (seperti partitur piano) yang tidak berhubungan dengan orkestra sebagai peninggalan suaminya. Ketika Eduard menghancurkan partitur-partitur milik orkestra pada 22 Oktober 1907, beberapa manuskrip Josef selamat dari pembakaran karena alasan ini dan telah diwariskan hingga saat ini. Eduard dilaporkan membakar partitur sebanyak 7 t gerbong kereta, yang menyebabkan sebagian besar karya keluarga Strauss yang tersisa hanya yang telah diterbitkan. Dalam konteks ini, manuskrip Josef yang terbatas menjadi sumber primer yang sangat berharga.
5. Penghormatan dan monumen
Meskipun popularitasnya tidak sebesar kakaknya, Johann Strauss II, kontribusi Josef Strauss terhadap musik Wina diakui melalui berbagai penghormatan dan monumen.

Josef Strauss awalnya dimakamkan di Pemakaman St. Marx di Wina. Namun, ia kemudian digali kembali dan dimakamkan kembali di Pemakaman Sentral Wina, di samping ibunya, Anna. Makamnya di Pemakaman Sentral Wina terletak di seberang makam ayahnya, Johann Strauss I.