1. Overview
Marco Motta (lahir 14 Mei 1986) adalah seorang mantan pemain sepak bola profesional asal Italia yang berposisi sebagai bek kanan. Ia memulai karier profesionalnya di Atalanta dan kemudian bermain untuk sejumlah klub besar Italia seperti Udinese, Roma, dan Juventus, termasuk periode peminjaman ke berbagai klub lain. Selain karier klubnya yang panjang, Motta juga pernah mewakili Italia di berbagai level usia muda, termasuk di Olimpiade Musim Panas 2008, sebelum melakukan debut internasional seniornya pada tahun 2010. Menjelang akhir kariernya, ia juga merumput di luar Italia, bermain untuk klub-klub di Inggris, Spanyol, Siprus, dan terakhir di Indonesia bersama Persija Jakarta.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Marco Motta lahir pada tanggal 14 Mei 1986 di Merate, sebuah kota di wilayah Lombardy, Italia. Ia memulai perjalanan sepak bolanya di akademi muda klub lokal, Atalanta, pada tahun 2000. Setelah empat tahun di tim junior, ia dipromosikan ke skuad senior pada tahun 2004. Selama musim 2004-2005, Motta juga menjadi bagian dari skuad Atalanta Primavera (U-20), sebuah tim junior yang berkompetisi di Campionato Nazionale Primavera.
3. Karier Klub
Karier klub Marco Motta mencakup perjalanan panjang di berbagai liga, dimulai dari Serie A Italia hingga kompetisi di Inggris, Spanyol, Siprus, dan Indonesia.
3.1. Atalanta
Motta membuat debutnya di Serie A pada tanggal 9 Januari 2005, masuk sebagai pengganti Riccardo Montolivo pada menit ke-65 dalam pertandingan yang berakhir imbang. Empat hari kemudian, pada tanggal 13 Januari, ia menjadi starter dalam pertandingan Coppa Italia melawan Juventus, di mana Atalanta berhasil menyingkirkan Juventus dengan agregat 5-3. Ia mencatatkan 19 penampilan liga untuk Atalanta pada musim 2004-2005, serta 3 penampilan di Coppa Italia. Setelah kepergian Damiano Zenoni pada 1 Februari 2005, Motta mengisi posisi bek kanan yang ditinggalkan. Meskipun ia bermain reguler, Atalanta harus terdegradasi pada akhir musim. Pada musim panas 2005, Motta pindah ke Udinese Calcio dalam kesepakatan kepemilikan bersama senilai 2.05 M EUR. Sebagai bagian dari transaksi ini, Udinese juga merekrut beberapa pemain dari Bergamo, seperti Fausto Rossini (50% senilai 450.00 K EUR), Cesare Natali, Massimo Gotti, Piermario Morosini (50%), dan Michele Rinaldi (pinjaman). Sementara itu, Thomas Manfredini dan Antonino D'Agostino (50%) pindah ke Atalanta dalam kesepakatan senilai total 2.00 M EUR.
3.2. Udinese
Setelah bergabung dengan Udinese Calcio pada musim panas 2005, Marco Motta kurang banyak mendapat kesempatan bermain di musim pertamanya, 2005-06, hanya tampil dalam enam pertandingan liga dan mencetak satu gol. Ia membuat debutnya di kompetisi Eropa pada 2 November 2005, menggantikan David Di Michele pada menit ke-73 dalam kekalahan 3-4 dari Werder Bremen di ajang Liga Champions UEFA. Sayangnya, ia mengalami cedera pada 30 Januari 2006, yang membuatnya absen hingga akhir musim.
Ia tetap di Udine untuk musim 2006-07, di mana ia mencatatkan 16 penampilan liga tambahan, semuanya sebagai starter. Pada Juni 2007, Udinese membeli sisa kontraknya dari Atalanta dengan biaya tambahan 800.00 K EUR. Sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran, Atalanta juga merekrut Zlatan Muslimović dari Udine.

Pada 28 Juli 2007, Torino mengumumkan kesepakatan peminjaman Motta dari Udinese selama satu tahun, di mana ia kembali bergabung dengan mantan rekan setimnya, Cesare Natali. Selama masa peminjamannya di Torino, ia menjadi pemain cadangan bagi Gianluca Comotto namun berhasil membuat 24 penampilan liga, dengan 14 di antaranya sebagai starter, dan mencetak gol kedua dalam kariernya di Serie A.
Setelah masa peminjaman yang sukses, Motta kembali ke Udinese menjelang musim 2008-09, menyusul cedera yang dialami Cristián Zapata. Di Udine, ia bersaing memperebutkan tempat starter dengan Damiano Ferronetti, Aleksandar Luković, dan Giovanni Pasquale. Ia bermain sebagai starter dalam delapan dari empat belas penampilannya di Serie A musim itu. Di Piala UEFA, ia menjadi bek kanan starter di babak grup dan tampil dalam keempat pertandingan, tiga di antaranya sebagai starter, membantu Udinese finis di posisi pertama Grup D.
Karena Udinese telah merekrut Dušan Basta untuk musim berikutnya dan Zapata telah pulih dari cederanya, Motta akhirnya dipinjamkan ke A.S. Roma. Ia menyetujui kesepakatan 3,5 tahun, dengan gaji kotor sebesar 300.00 K EUR untuk sisa enam bulan musim 2008-09 dan akan meningkat menjadi 660.00 K EUR pada musim 2009-10.
3.3. Roma
Motta membuat debutnya untuk Roma pada 8 Februari 2009, masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-31 dalam kemenangan 3-0 Roma melawan Genoa. Penampilannya segera menarik perhatian baik para pendukung baru klub maupun pelatihnya, Luciano Spalletti. Spalletti secara terbuka memuji penampilan Motta, menyatakan bahwa "Motta pantas mendapat pujian atas penampilannya. Tidak mudah untuk masuk ke lapangan di Olimpico untuk pertama kalinya di hadapan penonton seperti kami, yang sulit untuk menunjukkan ketenangan. Dia memiliki kecepatan, kekuatan, dan kualitas teknis yang hebat, dan dia sangat baik dalam fase pertahanan. Dia bermain dengan kepribadian yang luar biasa."
Di bawah asuhan Spalletti, Motta kemudian berhasil meraih posisi starter, mengungguli persaingan dari pemain-pemain seperti Cicinho, Cristian Panucci, dan Marco Cassetti. Ia juga bermain di kedua leg pertandingan babak 32 besar Liga Champions UEFA melawan Arsenal, di mana Roma akhirnya kalah.
Sebagai bagian dari kesepakatan peminjaman, Roma memiliki opsi untuk membeli setengah dari kontrak Motta pada bulan Juni dengan harga yang telah disepakati sebelumnya sebesar 3.50 M EUR, atau membelinya secara penuh dengan harga 7.00 M EUR yang dapat dibayar dalam tiga kali angsuran. Pada 24 Juni 2009, Roma menggunakan hak opsinya untuk mengakuisisi setengah dari kontrak Motta dengan harga yang telah disepakati.
Namun, setelah pengunduran diri Spalletti dan penunjukan Claudio Ranieri sebagai pelatih, Motta kehilangan tempatnya di tim utama Roma. Ia gagal menjadi starter reguler dan hanya membuat 16 penampilan sepanjang musim 2009-10. Pada akhir musim, kedua klub gagal mencapai kesepakatan harga untuk menegosiasikan kepemilikan bersama, sehingga pada 25 Juni 2010, kesepakatan tersebut dilanjutkan ke lelang tertutup. Udinese berhasil membeli kembali Motta setelah memenangkan lelang pada 26 Juni, dengan biaya 1.45 M EUR.
3.4. Juventus
Pada 2 Juli 2010, Juventus menyetujui kesepakatan peminjaman Marco Motta dengan Udinese untuk musim 2010-2011. Juventus memang sedang mencari bek kanan baru untuk menggantikan Martín Cáceres dan Jonathan Zebina. Motta kemudian bergabung dengan skuad Juventus dalam latihan pramusim di Pinzolo, meskipun kesepakatan tersebut masih menunggu finalisasi formal. Pada 5 Juli, Juventus mengumumkan bahwa kesepakatan telah rampung, dengan biaya peminjaman sebesar 1.25 M EUR dan opsi untuk mempermanenkan statusnya dengan tambahan 3.75 M EUR.
Ia membuat debut resminya untuk Juventus pada 29 Juli 2010 dalam pertandingan kualifikasi Liga Eropa UEFA melawan Shamrock Rovers, tampil sebagai bek kanan di depan Zdeněk Grygera. Namun, Grygera kemudian berhasil mendapatkan kembali tempatnya sebagai starter, dan Motta sering kali hanya menjadi pemain cadangan yang tidak digunakan sepanjang sebagian besar kampanye 2010-11.
Pada 22 Juni 2011, Juventus menggunakan haknya untuk merekrut Motta secara permanen bersama Simone Pepe dengan harga yang telah disepakati. Namun, setelah transfer permanennya ke klub, ia menjadi surplus di bawah pelatih baru Antonio Conte. Ia gagal membuat penampilan apa pun untuk klub, sama seperti pemain-pemain lain seperti Amauri, Luca Toni, dan Vincenzo Iaquinta, yang semuanya dilepas selama bursa transfer musim dingin 2012, baik dengan status pinjaman maupun transfer permanen.
3.4.1. Masa Peminjaman
Setelah menjadi surplus di Juventus, Marco Motta menghabiskan beberapa musim berikutnya dengan status pinjaman di berbagai klub:
- Catania**: Ia bergabung dengan Catania sebagai pemain pinjaman dari Juventus pada 30 Januari 2012, satu hari sebelum berakhirnya periode transfer musim dingin. Pertandingan liga keduanya untuk Catania secara kebetulan adalah melawan klub asalnya, Juventus, di mana ia diusir keluar lapangan pada menit ke-56 karena pelanggaran keras terhadap mantan rekan setimnya, Paolo De Ceglie, setelah sebelumnya sudah mendapat kartu kuning. Catania akhirnya kalah dalam pertandingan tersebut dengan skor 3-1. Ia kembali ke Juventus pada 30 Juni 2012.
- Bologna**: Pada 19 Juli 2012, ia dipinjamkan ke Bologna dari Juventus F.C. dengan opsi untuk membeli 50% hak kepemilikan pemain. Namun, Bologna tidak menggunakan opsi tersebut, dan ia kembali ke Juventus sekali lagi setelah menyelesaikan musim 2012-13 dengan 19 penampilan liga dan mencetak satu gol.
- Genoa**: Pada 23 Januari 2014, ia pindah ke Genoa dengan status pinjaman untuk sisa musim 2013-14. Selama di Genoa, ia tampil dalam 13 pertandingan liga.
3.5. Karier Lanjut
Setelah meninggalkan Juventus, Marco Motta melanjutkan kariernya di luar Italia.
- Watford**: Pada 26 Februari 2015, Motta menyelesaikan kepindahannya ke klub Championship Watford. Ia membuat debutnya dalam kemenangan 1-0 melawan Fulham pada 3 Maret 2015. Namun, setelah Watford promosi ke Liga Primer, Motta dilepas oleh klub.
- Charlton Athletic**: Pada 12 Februari 2016, Motta menandatangani kontrak dengan klub Championship, Charlton Athletic, hingga akhir musim 2015-16. Ia kemudian dilepas pada akhir musim tersebut.
- UD Almería**: Pada 31 Januari 2017, Motta menandatangani kontrak dengan klub Segunda División Almería hingga 2019, setelah berhasil tampil mengesankan selama masa percobaan. Ia mencetak gol pertamanya untuk klub pada 3 Desember, membuka skor dalam kekalahan kandang 2-1 dari CD Tenerife. Pada 9 Juli 2018, setelah menjadi starter yang tak tergantikan, Motta mengakhiri kontraknya dengan Almería.
- AC Omonia**: Pada 11 Juli 2018, Motta menyetujui kontrak dengan klub Siprus Omonia. Motta melewatkan paruh pertama musim 2018-19 karena masalah punggung dan akhirnya membuat debutnya pada 17 Februari 2019 melawan Anorthosis Famagusta. Ia menyelesaikan musim dengan 8 penampilan liga dan meninggalkan klub pada akhir Juni 2019.
- Persija Jakarta**: Pada Februari 2020, Motta menandatangani kontrak dua tahun dengan klub Liga 1 Indonesia, Persija Jakarta, setelah bermain di Liga Divisi Satu Siprus dengan Omonia. Ia membuat debutnya untuk Persija Jakarta dalam turnamen pramusim Piala Gubernur Jatim 2020 pada 11 Februari 2020, dalam kemenangan 4-1 melawan Persela Lamongan. Pada 1 Maret 2020, Motta membuat debut liganya dalam kemenangan 3-2 melawan Borneo FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Namun, 26 hari kemudian, musim tersebut ditangguhkan pada 27 Maret karena pandemi COVID-19. Musim tersebut akhirnya ditinggalkan dan dinyatakan tidak berlaku pada 20 Januari 2021. Pada 15 Januari 2022, Motta mencetak gol pertamanya untuk Persija, sebuah gol penyeimbang di menit-menit akhir melawan Persela Lamongan di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
4. Karier Internasional
Marco Motta telah mewakili Italia di berbagai level tim nasional, dari kelompok usia muda hingga tim senior.
4.1. Tim Nasional Junior
Sejak tahun 2005, Marco Motta telah menjadi anggota tim nasional U-21 Italia. Pada tahun 2007, setelah Euro U-21 2007, ia ditunjuk sebagai kapten tim tersebut. Ia juga mewakili Italia di berbagai turnamen kelompok usia, termasuk Kejuaraan Eropa U-17 UEFA 2003, Turnamen Empat Negara U-20 2006-07 (melawan Jerman dan Swiss), Turnamen Toulon 2008, dan Kejuaraan Eropa U-21 UEFA 2009. Ia sempat absen dari edisi 2006 karena cedera.
Secara spesifik, Motta telah bermain untuk:
- Timnas U-16 Italia (2002): 3 penampilan, 2 gol.
- Timnas U-17 Italia (2002-2003): 14 penampilan, 4 gol.
- Timnas U-18 Italia (2003): 5 penampilan, 0 gol.
- Timnas U-19 Italia (2003-2004): 6 penampilan, 0 gol.
- Timnas U-20 Italia (2004-2005): 1 penampilan, 0 gol.
- Timnas U-21 Italia (2005-2009): 36 penampilan, 1 gol.
Ia juga menjadi bagian dari tim Olimpiade Musim Panas 2008, di mana ia tampil dalam enam pertandingan. Pada turnamen tersebut, ia bermain dalam satu pertandingan babak grup melawan Korea Selatan dan menjadi starter dalam pertandingan babak sistem gugur melawan Belgia yang berakhir dengan kekalahan 2-3.
4.2. Tim Nasional Senior
Pada 22 Maret 2009, Motta menerima panggilan pertamanya ke tim nasional senior Italia untuk pertandingan melawan Montenegro dan Republik Irlandia. Namun, ia tetap menjadi pemain cadangan yang tidak digunakan dalam kedua pertandingan tersebut.
Ia akhirnya membuat debutnya bersama tim senior pada 10 Agustus 2010, di bawah pelatih kepala baru Cesare Prandelli, dalam pertandingan persahabatan yang berakhir dengan kekalahan 0-1 melawan Pantai Gading. Ini menjadi satu-satunya penampilan seniornya untuk Italia.
5. Statistik Karier
5.1. Klub
Performa Klub | Liga | Piala Domestik | Kontinental | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Musim | Klub | Liga | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol |
Italia | Liga | Coppa Italia | Eropa | Total | ||||||
2004-05 | Atalanta | Serie A | 19 | 0 | 3 | 0 | 0 | 0 | 22 | 0 |
2005-06 | Udinese | 6 | 1 | 2 | 0 | 1 | 0 | 9 | 1 | |
2006-07 | 16 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 16 | 0 | ||
2007-08 | Torino | 24 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 25 | 1 | |
2008-09 | Udinese | 14 | 0 | 1 | 0 | 5 | 0 | 20 | 0 | |
Roma | 13 | 0 | 0 | 0 | 2 | 0 | 15 | 0 | ||
2009-10 | 16 | 0 | 3 | 0 | 8 | 0 | 27 | 0 | ||
2010-11 | Juventus | 22 | 0 | 2 | 0 | 8 | 0 | 32 | 0 | |
2011-12 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | ||
Catania | 13 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 13 | 0 | ||
2012-13 | Bologna | 19 | 1 | 3 | 0 | 0 | 0 | 22 | 1 | |
2013-14 | Juventus | 2 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 3 | 0 | |
Inggris | Liga | Piala | Eropa | Total | ||||||
2014-15 | Watford | Championship | 9 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 9 | 0 |
2015-16 | Charlton Athletic | Championship | 12 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 12 | 0 |
Spanyol | Liga | Piala | Eropa | Total | ||||||
2016-17 | Almería | Segunda División | 19 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 19 | 0 |
2017-18 | Almería | Segunda División | 27 | 3 | 0 | 0 | 0 | 0 | 27 | 3 |
Siprus | Liga | Piala | Eropa | Total | ||||||
2018-19 | Omonia | First Division | 8 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 8 | 0 |
Indonesia | Liga | Piala | Asia | Total | ||||||
2020-21 | Persija Jakarta | Liga 1 | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 2 | 0 |
2021-22 | Persija Jakarta | Liga 1 | 23 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 23 | 1 |
Total Karier | 334 | 10 | 16 | 0 | 24 | 0 | 374 | 11 |
5.2. Internasional
Italia | ||
---|---|---|
Tahun | Penampilan | Gol |
2010 | 1 | 0 |
Total | 1 | 0 |
6. Prestasi
Marco Motta telah meraih berbagai penghargaan sepanjang kariernya, baik di level klub maupun internasional, serta pengakuan individu.
6.1. Klub
- Roma
- Serie A: Runner-up 2009-10
- Coppa Italia: Runner-up 2009-10
- Juventus
- Serie A: 2013-14
- Supercoppa Italiana: 2013
- Persija Jakarta
- Piala Menpora: 2021
6.2. Internasional
- Italia U-21
- Turnamen Toulon: 2008
6.3. Individu
- Piala Menpora: Tim Terbaik 2021
- Kejuaraan Eropa U-21 UEFA Tim Terbaik: 2009
7. Insiden dan Anekdot Penting
Selama karier profesionalnya, Marco Motta juga terlibat dalam beberapa insiden menarik dan mendapat pengakuan dari tokoh-tokoh penting di dunia sepak bola.
Pada awal kariernya di Udinese, Marco Motta menerima pujian yang signifikan dari Cesare Maldini, seorang bek legendaris Italia dan ayah dari Paolo Maldini, yang juga menjabat sebagai pencari bakat untuk AC Milan. Cesare Maldini memuji Motta sebagai "penerus garis keturunan Paolo Maldini." Motta sendiri menyatakan kegembiraannya atas pujian tersebut, mengatakan bahwa ia sangat senang karena Paolo Maldini adalah idolanya.
Dalam pertandingan Serie A pekan keenam musim 2009-10, saat membela Roma melawan Catania, Motta terlibat dalam insiden yang memicu ketegangan. Permainannya yang agresif dan mendekati pelanggaran membuat penyerang lawan, Takayuki Morimoto, naik pitam. Setelah pertandingan, Morimoto terlihat sangat marah dan bahkan menarik rambut Motta, yang hampir memicu perkelahian massal antara kedua tim.
