1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Maria Johanna Philipsen-Braun lahir pada 22 Juni 1911 di Rotterdam, Belanda. Ia meninggal dunia pada 23 Juni 1982 di Gouda, Belanda, sehari setelah ulang tahunnya yang ke-71. Marie tumbuh besar dalam lingkungan yang sangat mendukung karier renangnya, terutama karena ibunya, Ma Braun, adalah seorang pelatih renang terkemuka di Belanda. Ma Braun terkenal sebagai pelatih tim renang putri Belanda yang sukses, membimbing tim tersebut melalui lima Olimpiade dari tahun 1928 hingga 1958. Pengaruh dan bimbingan ibunya memainkan peran penting dalam membentuk dan mengembangkan bakat renang Marie sejak usia muda.
2. Karier Renang Kompetitif
Karier renang kompetitif Marie Braun dimulai dengan kesuksesan yang cepat di panggung internasional, menorehkan prestasi gemilang di Kejuaraan Eropa dan Olimpiade.
2.1. Prestasi Internasional Awal
Marie Braun menunjukkan dominasinya dalam dunia renang internasional sejak awal kariernya. Ia meraih kesuksesan internasional pertamanya pada Kejuaraan Renang Eropa 1927 yang diselenggarakan di Bologna, Italia. Dalam kejuaraan tersebut, ia berhasil meraih satu medali emas di nomor gaya bebas 400 meter, serta dua medali perak di nomor gaya punggung 100 meter dan gaya bebas estafet 4x100 meter.
Empat tahun kemudian, pada Kejuaraan Renang Eropa 1931 di Paris, Prancis, Braun kembali tampil gemilang dengan menyapu bersih tiga medali emas. Ia memenangkan emas di nomor gaya bebas 400 meter, gaya punggung 100 meter, dan gaya bebas estafet 4x100 meter. Kemenangan-kemenangan ini menegaskan posisinya sebagai salah satu perenang papan atas di Eropa.

2.2. Partisipasi dan Medali Olimpiade
Dengan rekam jejak yang mengesankan di Kejuaraan Eropa, Marie Braun menjadi salah satu atlet yang paling diunggulkan untuk meraih medali di Olimpiade Musim Panas 1928 yang diadakan di tanah airnya sendiri, Amsterdam, Belanda. Di Olimpiade ini, ia berhasil memenuhi ekspektasi dengan memenangkan medali emas di nomor gaya punggung 100 meter, sekaligus menjadi wanita Belanda pertama yang memenangkan acara Olimpiade individu. Selain itu, ia juga meraih medali perak di nomor gaya bebas 400 meter.
Setelah kesuksesan di Amsterdam, Braun menjadi favorit untuk mengulang prestasinya di Olimpiade Los Angeles 1932. Namun, partisipasinya di Olimpiade ini berakhir dengan insiden yang tidak terduga dan mengecewakan, karena ia terpaksa mundur dari final nomor gaya punggung 100 meter dan gaya bebas 400 meter akibat sakit parah yang mendadak.

2.3. Rekor Dunia dan Nasional
Sepanjang karier renang kompetitifnya, Marie Braun tidak hanya mengumpulkan medali tetapi juga menorehkan sejumlah rekor yang mengesankan. Ia berhasil mencetak enam rekor dunia di berbagai nomor renang. Selain itu, ia juga memecahkan 25 rekor nasional Belanda, menunjukkan dominasi dan konsistensinya sebagai perenang terkemuka di negaranya. Rekor-rekor ini menjadi bukti kemampuan luar biasa dan dedikasinya dalam olahraga renang.
3. Insiden Olimpiade Los Angeles 1932
Partisipasi Marie Braun dalam Olimpiade Los Angeles 1932 terganggu oleh sebuah insiden mendadak yang memaksanya menarik diri dari kompetisi. Peristiwa ini memicu dugaan-dugaan serius mengenai penyebab sakitnya.
3.1. Penyakit dan Penarikan Diri
Selama Olimpiade Los Angeles 1932, Marie Braun tiba-tiba jatuh sakit parah dan harus dirawat di rumah sakit. Kondisinya sangat serius, ia mengalami demam tinggi mencapai 42 °C, dan harus menjalani perawatan intensif selama tiga minggu di rumah sakit. Penyakit mendadak ini terjadi setelah ia menyelesaikan babak penyisihan gaya bebas 400 meter. Akibat kondisi kesehatannya yang memburuk secara drastis, Braun terpaksa menarik diri dari final gaya punggung 100 meter dan gaya bebas 400 meter, yang seharusnya menjadi puncaknya di Olimpiade tersebut. Penarikan diri ini merupakan pukulan telak bagi Marie Braun dan tim Belanda, mengingat ia adalah salah satu perenang favorit peraih medali.
3.2. Dugaan Cedera Sengaja
Sekembalinya ke Belanda dari Los Angeles, Marie Braun mengadakan konferensi pers di Rotterdam di mana ia menyampaikan dugaan serius mengenai sakitnya. Ia menyatakan bahwa penyakitnya bukan disebabkan oleh gigitan serangga atau keracunan darah seperti yang mungkin awalnya diyakini, melainkan hasil dari upaya yang disengaja untuk melukainya.
Braun menceritakan bahwa pada 9 Agustus, saat ia menonton final gaya bebas 400 meter putra dari area penonton yang dikhususkan bagi peserta Olimpiade asing, ia menyadari dua "pemuda Amerika" yang tampak tidak pada tempatnya dan terus-menerus mengawasinya dengan curiga. Ketika perlombaan berakhir, ia berdiri dan merasakan tusukan tajam di kaki kirinya. Kedua pemuda Amerika yang sebelumnya duduk di depannya segera menghilang dari lokasi. Pada hari berikutnya, kakinya mulai kaku, dan pada tanggal 12 Agustus, hari final gaya punggung, Braun sudah dirawat di rumah sakit.
Ketika ia diperiksa oleh empat dokter di rumah sakit, ia mendengar salah satu dari mereka mengatakan, "Tapi ini bukan infeksi." Para dokter itu kemudian menyadari bahwa Braun dapat memahami bahasa Inggris, dan mereka pergi untuk mendiskusikan kasusnya di tempat lain. Kejadian ini membuat Braun teringat kembali insiden tusukan di stadion renang dan kehadiran dua pemuda Amerika yang mencurigakan. Spekulasi yang beredar saat itu mengaitkan insiden ini dengan praktik perjudian ilegal yang mungkin melibatkan taruhan besar pada hasil final cabang renang. Dugaan ini menjadi bagian kelam dari pengalaman Marie Braun di Olimpiade 1932.
4. Pensiun dan Kehidupan Selanjutnya
Setelah insiden di Olimpiade Los Angeles 1932 dan kondisi kesehatannya yang parah, Marie Braun memutuskan untuk segera pensiun dari dunia renang kompetitif. Penyakit yang ia alami di Los Angeles dan dugaan cedera yang disengaja menjadi faktor utama di balik keputusannya untuk mengakhiri kariernya sebagai atlet elit. Setelah pensiun, informasi mengenai kehidupan selanjutnya tidak banyak didokumentasikan secara publik, selain tanggal dan tempat meninggalnya. Ia menjalani sisa hidupnya jauh dari sorotan kompetisi renang, setelah mengalami puncak dan kemunduran yang dramatis dalam karier atletiknya.
5. Warisan dan Penghargaan
Meskipun karier kompetitif Marie Braun berakhir secara tiba-tiba, warisannya dalam dunia renang tetap tak terbantahkan. Prestasinya yang gemilang, termasuk medali Olimpiade dan rekor dunia, telah meninggalkan dampak yang abadi pada olahraga tersebut.
5.1. Pengukuhan ke dalam International Swimming Hall of Fame
Sebagai pengakuan atas kontribusi dan prestasi luar biasanya dalam olahraga renang, Marie Braun secara resmi dikukuhkan ke dalam International Swimming Hall of Fame pada tahun 1980. Pengukuhan ini merupakan salah satu penghargaan tertinggi yang dapat diterima oleh seorang perenang, yang diberikan kepada atlet yang telah mencapai keunggulan luar biasa dan memberikan dampak signifikan pada perkembangan olahraga renang di seluruh dunia. Pengakuan ini menegaskan posisi Marie Braun sebagai salah satu perenang paling berpengaruh dan berprestasi dalam sejarah Belanda dan dunia.