1. Kehidupan
Masayuki Okano memiliki latar belakang kehidupan yang unik, yang membentuk perjalanan karier sepak bolanya.
1.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Okano lahir di Yokohama, Prefektur Kanagawa. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Komabayashi Kota Yokohama dan Sekolah Menengah Pertama Hiyoshidai Nishi Kota Yokohama. Setelah lulus SMP, ia sangat ingin melanjutkan pendidikan sepak bola di Brasil, namun ditentang oleh keluarganya. Atas saran kerabatnya, ia kemudian masuk ke Sekolah Menengah Atas Matsue Nihon University (sekarang Sekolah Menengah Atas Rissho University Shonan), sebuah sekolah berasrama penuh di Matsue.
Ketika Okano masuk, sekolah tersebut bahkan tidak memiliki klub sepak bola. Namun, ia bertekad untuk membangunnya dari nol. Ia berhasil membentuk tim sepak bola yang beranggotakan para "yankee" (berandalan) dan mengubahnya menjadi tim yang kuat, bahkan mencapai peringkat ketiga di Prefektur Shimane. Kisah masa SMA-nya yang luar biasa ini kemudian diadaptasi menjadi drama televisi populer berjudul Gekiatsu!! Yankee Soccer Club pada tahun 2018.
Setelah SMA, Okano melanjutkan ke Universitas Nihon melalui jalur rekomendasi olahraga, meskipun bukan rekomendasi khusus sepak bola. Ia bergabung dengan tim sepak bola universitas yang saat itu berada di divisi dua. Awalnya, ia hanya direkrut sebagai anggota tim yang bertanggung jawab atas pekerjaan serabutan seperti mencuci pakaian dan mengurus asrama klub. Namun, pada tahun pertamanya, ia menarik perhatian pelatih Hiroaki Nagashima dalam kualifikasi Piala Kaisar dan mulai menunjukkan bakatnya.
Sebelumnya, Okano bermain sebagai gelandang yang bertugas mengumpan bola ke lini depan. Namun, suatu hari ia berlatih bersama atlet lari dari tim atletik dan mencatat waktu 10.7 s untuk lari 100 m meskipun hanya mengenakan sepatu basket besar, mengalahkan para atlet lari tersebut. Sejak saat itu, ia mengubah gaya bermainnya untuk memanfaatkan kecepatan luar biasanya. Dalam kualifikasi Piala Kaisar tersebut, ia bahkan berhadapan dengan Zico yang bermain untuk tim pendahulu Kashima Antlers, Sumitomo Metal Soccer Club.
Meskipun pernah "lupa ada pertandingan dan minum sampai pagi" sebelum pertandingan penting melawan Universitas Tsukuba pada kualifikasi Piala Kaisar 1993, Okano berhasil mencetak dua gol, termasuk satu gol solo run melewati lima pemain, melawan tim kuat yang diperkuat oleh Go Oiwa, Shigeyoshi Mochizuki, dan Toshiya Fujita. Penampilannya ini menarik minat enam klub J.League, termasuk Kashima Antlers, Kashiwa Reysol, Gamba Osaka, dan Urawa Red Diamonds. Urawa Reds menunjukkan minat yang paling kuat, bahkan memintanya untuk meninggalkan universitas. Tergerak oleh semangat mereka, Okano memutuskan keluar dari Universitas Nihon pada tahun ketiga dan bergabung dengan Urawa Reds.
1.2. Kehidupan Pribadi
Masayuki Okano memiliki hubungan keluarga yang menarik dengan tokoh-tokoh terkemuka di bidang lain. Kakeknya adalah Teshima Yūkei (手島右卿), seorang kaligrafer terkenal yang diakui sebagai Tokoh Berjasa Budaya di Jepang. Selain itu, pamannya adalah Okada Kōmei (岡田晃弥), yang menjabat sebagai Presiden Sukyo Mahikari, sebuah organisasi spiritual.
2. Karier Sepak Bola
Perjalanan karier Masayuki Okano sebagai pesepak bola profesional membentang selama hampir dua dekade, ditandai dengan kecepatan, energi, dan momen-momen bersejarah.
2.1. Karier Klub
Okano memulai karier profesionalnya di Jepang dan juga sempat bermain di Hong Kong.
2.1.1. Urawa Reds
Okano bergabung dengan Urawa Red Diamonds pada tahun 1994. Di musim pertamanya, ia langsung tampil dalam 35 pertandingan liga dan mencetak 3 gol. Pada tahun 1996, ia mencapai puncak kariernya dengan mencetak 11 gol, yang merupakan rekor tertinggi dalam kariernya. Pada tahun yang sama, ia juga dipercaya untuk mengambil tendangan penalti dan menerima penghargaan J.League Best XI serta J.League Fair Play Award yang baru diperkenalkan.
Pada tahun 1999, Okano sempat berlatih bersama Ajax Amsterdam di Belanda saat masih terdaftar sebagai pemain Urawa Reds, sebelum kembali ke Jepang pada bulan Juni. Pada awal musim 2001, Okano kesulitan mendapatkan kepercayaan dari pelatih Milton Queiroz da Paixão ("Citta") dan seringkali tidak masuk dalam daftar pemain cadangan.
Ia kembali ke Urawa Reds pada tahun 2004. Selama periode keduanya di klub, Urawa meraih kesuksesan besar, memenangkan J1 League pada tahun 2006, Piala Kaisar pada tahun 2005 dan 2006, serta Piala Super Jepang pada tahun 2006. Di tingkat Asia, klub juga berhasil menjuarai Liga Champions AFC 2007. Pada final Piala Kaisar 2007 (musim 2006), Okano masuk sebagai pemain pengganti dan memberikan assist untuk gol kemenangan Yuichiro Nagai, membantu Urawa meraih gelar Piala Kaisar berturut-turut. Pada 26 Oktober 2008, dalam pertandingan melawan Albirex Niigata, ia masuk di menit-menit akhir dan mencapai tonggak sejarah 300 penampilan di J1 League, menjadi pemain ke-34 yang melakukannya. Namun, seiring dengan kebijakan klub untuk meremajakan skuad, kontraknya di Urawa Reds berakhir pada 26 November 2008.
2.1.2. Vissel Kobe
Pada September 2001, Okano dipinjamkan ke Vissel Kobe. Ia kemudian resmi pindah secara permanen ke klub tersebut pada Desember 2002. Selama waktunya di Vissel Kobe hingga akhir tahun 2003, ia bermain sebagai gelandang.
2.1.3. TSW Pegasus
Pada Februari 2009, Okano pindah ke klub Liga Divisi Pertama Hong Kong, TSW Pegasus. Ia mencetak gol pertamanya dalam debutnya di liga Hong Kong pada 7 Februari. Ia meninggalkan TSW Pegasus pada Juni 2009 setelah musim liga berakhir.
2.1.4. Gainare Tottori
Pada 31 Juli 2009, Okano kembali ke Jepang dan bergabung dengan klub Japan Football League, Gainare Tottori. Klub ini berhasil menjuarai Japan Football League pada tahun 2010 dan promosi ke J2 League. Ia terus bermain untuk Gainare Tottori hingga akhir musim 2013, setelah itu ia mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola profesional.
2.2. Karier Internasional
Okano memulai karier internasionalnya pada Januari 1995 ketika ia terpilih untuk memperkuat tim nasional sepak bola Jepang dalam ajang Piala Raja Fahd 1995 (sekarang dikenal sebagai Piala Konfederasi FIFA), meskipun ia tidak tampil dalam pertandingan apa pun di turnamen tersebut. Debutnya untuk tim nasional Jepang terjadi pada 20 September 1995, dalam pertandingan persahabatan melawan tim nasional sepak bola Paraguay. Pada 25 Agustus 1996, ia mencetak gol pertamanya untuk Jepang dalam pertandingan persahabatan melawan tim nasional sepak bola Uruguay.
Pada tahun 1996, ia juga berpartisipasi dalam Piala Asia AFC 1996. Namun, momen paling bersejarah dalam karier internasionalnya terjadi selama kualifikasi Piala Dunia 1998. Dalam pertandingan kualifikasi terakhir untuk Piala Dunia FIFA 1998 melawan tim nasional sepak bola Iran di Johor Bahru, Malaysia, ia masuk sebagai pemain pengganti di awal perpanjangan waktu. Meskipun sempat menyia-nyiakan beberapa peluang emas, termasuk satu lawan satu dengan kiper, ia akhirnya mencetak gol emas yang membawa Jepang meraih kemenangan 3-2 dan lolos ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah. Momen ini dikenal sebagai "Kegembiraan Johor Bahru". Atas kontribusinya, pada Januari 1998, Mitsubishi Motors, pemegang saham utama Urawa Reds, menghadiahkan Okano sebuah Mitsubishi Pajero Evolution sesuai dengan jenis mobil yang ia inginkan.
Pada Piala Dunia 1998, ia tampil selama 29 menit sebagai pemain pengganti dalam pertandingan grup melawan tim nasional sepak bola Kroasia. Partisipasinya dalam Copa América 1999 menjadi pertandingan terakhirnya untuk tim nasional Jepang. Secara keseluruhan, ia bermain dalam 25 pertandingan dan mencetak 2 gol untuk Jepang.
3. Gaya Bermain dan Julukan
Masayuki Okano dikenal luas karena kecepatan dan kelincahannya yang luar biasa di lapangan. Kecepatannya sering digambarkan sebagai "kecepatan eksplosif" yang memungkinkannya melewati lawan dengan mudah. Gaya bermainnya yang penuh energi, sering kali dengan rambut panjangnya yang berkibar saat berlari, serta kemampuan teknisnya yang terkadang dianggap kurang halus, membuatnya mendapatkan julukan ikonik "Yajin" (野人YajinBahasa Jepang), yang berarti "Manusia Liar" atau "Orang Buas". Julukan ini sangat melekat padanya dan mencerminkan kepribadiannya yang bersemangat dan tidak kenal lelah di lapangan. Ia juga memiliki julukan lain yaitu "Oka".
4. Statistik Karier
Statistik karier Masayuki Okano mencerminkan kontribusinya yang signifikan baik di level klub maupun internasional.
4.1. Statistik Klub
Klub | Musim | Liga | Piala Nasional | Piala Liga | Asia | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | ||
Urawa Red Diamonds | 1994 | J1 League | 35 | 3 | 2 | 0 | 3 | 0 | - | 40 | 3 | |
1995 | 44 | 5 | - | 3 | 0 | - | 47 | 5 | ||||
1996 | 30 | 11 | 13 | 2 | 3 | 2 | - | 46 | 15 | |||
1997 | 23 | 4 | 0 | 0 | 2 | 1 | - | 25 | 5 | |||
1998 | 34 | 7 | 0 | 0 | 2 | 1 | - | 36 | 8 | |||
1999 | 11 | 0 | 4 | 0 | 0 | 0 | - | 15 | 0 | |||
2000 | J2 League | 26 | 6 | 2 | 0 | 4 | 1 | - | 32 | 7 | ||
2001 | J1 League | 8 | 0 | 1 | 0 | - | - | 9 | 0 | |||
Total | 211 | 36 | 17 | 5 | 22 | 2 | 0 | 0 | 250 | 43 | ||
Vissel Kobe | 2001 | J1 League | 11 | 3 | - | 2 | 0 | - | 13 | 3 | ||
2002 | 24 | 1 | 5 | 0 | 1 | 0 | - | 30 | 1 | |||
2003 | 23 | 0 | 6 | 1 | 2 | 0 | - | 31 | 1 | |||
Total | 58 | 4 | 11 | 1 | 5 | 0 | 0 | 0 | 74 | 5 | ||
Urawa Reds | 2004 | J1 League | 15 | 1 | 8 | 2 | 2 | 0 | - | 25 | 3 | |
2005 | 20 | 1 | 7 | 0 | 4 | 0 | - | 31 | 1 | |||
2006 | 8 | 0 | 6 | 0 | 2 | 0 | - | 16 | 0 | |||
2007 | 11 | 0 | 1 | 0 | 1 | 0 | 6 | 0 | 19 | 0 | ||
2008 | 4 | 0 | 3 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 7 | 0 | ||
Total | 58 | 2 | 25 | 2 | 10 | 0 | 6 | 0 | 98 | 4 | ||
TSW Pegasus | 2008/09 | Divisi Pertama | 9 | 1 | 1 | 0 | 4 | 0 | - | 14 | 1 | |
Gainare Tottori | 2009 | Football League | 7 | 1 | - | 1 | 0 | - | 8 | 1 | ||
2010 | 16 | 0 | - | 0 | 0 | - | 16 | 0 | ||||
2011 | J2 League | 13 | 0 | - | 1 | 0 | - | 14 | 0 | |||
2012 | 20 | 0 | - | 0 | 0 | - | 20 | 0 | ||||
2013 | 10 | 0 | - | 1 | 0 | - | 11 | 0 | ||||
Total | 66 | 1 | 0 | 0 | 3 | 0 | 0 | 0 | 69 | 1 | ||
Total Karier | 402 | 44 | 59 | 5 | 38 | 5 | 6 | 0 | 505 | 54 |
- Catatan: Kolom "Piala Nasional" mencakup Piala Kaisar, Piala FA Hong Kong, dan Perisai Tantangan Hong Kong. Kolom "Piala Liga" mencakup Piala J.League dan Piala Liga Hong Kong.
4.2. Statistik Internasional
Tim Nasional | Tahun | Penampilan | Gol |
---|---|---|---|
Jepang | 1995 | 3 | 0 |
1996 | 11 | 1 | |
1997 | 5 | 1 | |
1998 | 5 | 0 | |
1999 | 1 | 0 | |
Total | 25 | 2 |
- Gol dan hasil menunjukkan jumlah gol Jepang terlebih dahulu, kolom skor menunjukkan skor setelah setiap gol Okano.
No. | Tanggal | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil | Kompetisi |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 25 Agustus 1996 | Stadion Nagai, Osaka, Jepang | Uruguay | 5-3 | 5-3 | Persahabatan |
2 | 16 November 1997 | Stadion Larkin, Johor Bahru, Malaysia | Iran | 3-2 | 3-2 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1998 play-off AFC |
5. Penghargaan
Selama kariernya, Masayuki Okano meraih berbagai penghargaan baik di tingkat klub maupun individu, termasuk gelar unik di luar sepak bola.
5.1. Penghargaan Klub
- Urawa Red Diamonds
- Liga Champions AFC: 2007
- J1 League: 2006
- Piala Kaisar: 2005, 2006
- Piala Super Jepang: 2006
- J1 League Stage Kedua: 2004
- Gainare Tottori
- Japan Football League: 2009
5.2. Penghargaan Individu
- J.League Best XI: 1996
- Penghargaan Fair Play J.League: 1996
- Penghargaan Pemain Berjasa J.League: 2014
- Penghargaan Kontribusi Khusus Saitama: 1997
5.3. Penghargaan Lainnya
- DDT Pro-Wrestling
- Ironman Heavymetalweight Championship: (1 kali)
6. Pasca-Pensiun
Setelah mengakhiri kariernya sebagai pemain pada akhir musim 2013, Masayuki Okano tetap aktif di dunia sepak bola dalam berbagai peran manajerial dan representatif.
Pada 25 Desember 2013, ia ditunjuk sebagai manajer umum Gainare Tottori, klub tempat ia pensiun. Pada akhir tahun 2014, ia menerima Penghargaan Pemain Berjasa J.League. Pada 15 Februari 2015, ia menjadi salah satu inisiator "Asosiasi Pendukung Uchima-san", sebuah organisasi yang mengumpulkan dana untuk biaya pengobatan Tomomi Uchima, menantu perempuan pemilik restoran "Hashiya" yang sering membantu para pemain Gainare Tottori.
Pada 27 April 2017, ia diangkat menjadi Perwakilan Direktur dan Manajer Umum Gainare Tottori. Ia memegang posisi ini hingga 23 Desember 2024, ketika ia mengumumkan pengunduran dirinya dari Gainare Tottori. Pada hari yang sama, ia diumumkan akan menjabat sebagai Manajer Divisi Bisnis di Nankatsu SC.
Pada Januari 2025, Okano juga akan kembali ke klub lamanya, Urawa Red Diamonds, sebagai brand ambassador.
7. Warisan dan Dampak
Masayuki Okano meninggalkan jejak yang signifikan dalam sepak bola Jepang, tidak hanya melalui pencapaiannya di lapangan tetapi juga melalui kisah hidupnya yang menginspirasi dan adaptasi medianya.
7.1. Adaptasi Media
Kisah hidup Okano, terutama periode di mana ia membangun tim sepak bola dari nol di sekolah menengah berasrama penuh yang didominasi oleh "yankee", menarik perhatian luas. Pengalamannya ini, di mana ia berhasil mengubah sekelompok siswa yang tidak memiliki pengalaman sepak bola menjadi tim yang kompetitif di tingkat prefektur, dianggap sebagai kisah yang "langka dan luar biasa".
Pada 11 Desember 2017, Okano tampil dalam acara televisi Gekirea-san wo Tsuretekita. (激レアさんを連れてきた。) di TV Asahi, menceritakan pengalamannya tersebut. Kisahnya mendapatkan respons yang luar biasa dari penonton. Berdasarkan kisah nyata ini, sebuah drama televisi berjudul Gekiatsu!! Yankee Soccer Club (激アツ!! ヤンキーサッカー部) diproduksi dan tayang pada September 2018, dengan Ryusei Ryo sebagai pemeran utama yang memerankan Okano. Drama ini semakin memperkuat warisan Okano di luar lapangan sepak bola, menunjukkan bagaimana semangat dan determinasi dapat mengatasi rintangan yang tampaknya mustahil.