1. Overview
Mauro Gianetti adalah seorang mantan pembalap sepeda jalan raya profesional dan kemudian menjadi directeur sportifdirektur olahragaBahasa Prancis asal Swiss. Sepanjang kariernya sebagai pembalap, Gianetti meraih lebih dari 30 kemenangan profesional, termasuk kemenangan di balapan klasik besar seperti Liège-Bastogne-Liège dan Amstel Gold Race pada tahun 1995, serta Japan Cup pada tahun 1996. Ia juga berhasil meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Jalan UCI tahun 1996 dan mewakili Swiss pada Olimpiade Musim Panas 2000.
Setelah pensiun sebagai pembalap, Gianetti beralih peran menjadi direktur olahraga, memimpin berbagai tim seperti Vini Caldirola dan Saunier Duval-Prodir (yang kemudian dikenal dengan berbagai nama seperti Scott American Beef, Saunier Duval-Scott, dan Fuji-Servetto). Masa jabatannya sebagai direktur olahraga ditandai dengan kesuksesan timnya di beberapa balapan, namun juga diwarnai oleh serangkaian skandal doping besar yang melibatkan beberapa pembalapnya, termasuk Riccardo Riccò dan Juan José Cobo, yang memicu kontroversi dan berdampak signifikan pada tim serta citra balap sepeda. Saat ini, Gianetti menjabat sebagai Anggota Dewan Direksi UAE Team Emirates. Ia juga dikenal memiliki hubungan mendalam dengan balap sepeda Jepang, baik sebagai pembalap maupun manajer.
2. Karier sebagai Pembalap
Mauro Gianetti memulai karier profesionalnya sebagai pembalap sepeda pada tahun 1986, menorehkan jejak panjang dalam berbagai balapan, terutama balapan klasik satu hari dan kejuaraan.
2.1. Awal Kehidupan dan Debut Profesional
Mauro Gianetti lahir pada tanggal 16 Maret 1964 di Lugano, Swiss. Ia memiliki tinggi 1.75 m dan berat 62 kg. Gianetti memulai karier profesionalnya pada tahun 1986 bersama tim Cilo-Aufina. Ia kemudian bergabung dengan beberapa tim lain selama kariernya, termasuk Malvor-Bottecchia (1987), Hitachi (1988-1991), Festina (1992-1993), Mapei-CLAS (1994), Team Polti (1995-1996), Française des Jeux (1997-1998), Vini Caldirola (1999-2000), dan Team Coast (2001-2002).
2.2. Kemenangan dan Pencapaian Utama
Gianetti mencapai puncak kariernya sebagai pembalap pada pertengahan 1990-an. Pada tahun 1995, ia meraih dua kemenangan besar dalam balapan klasik, yaitu Liège-Bastogne-Liège dan Amstel Gold Race. Pada tahun yang sama, ia juga menempati posisi ketiga secara keseluruhan dalam UCI Road World Cup. Sebelum itu, pada tahun 1990, Gianetti telah memenangkan Milano-Torino dan Coppa Placci.
Pencapaian penting lainnya termasuk kemenangannya di Japan Cup pada tahun 1996, setelah sebelumnya meraih posisi ketiga pada tahun 1995 dan 1997. Gianetti juga dikenal karena kemampuannya dalam balapan Klasika Primavera, yang berhasil ia menangkan pada tahun 1996. Pada Kejuaraan Dunia Jalan UCI 1996 yang diselenggarakan di Lugano, kota kelahirannya, Gianetti meraih medali perak dalam balapan jalan raya individu, nyaris kalah dalam sprint dari Johan Museeuw. Ia juga mewakili Swiss dalam balapan jalan raya di Olimpiade Musim Panas 2000 di Sydney.
2.3. Hasil Balapan Terperinci
Berikut adalah hasil dan peringkat terperinci Mauro Gianetti dalam berbagai balapan sepeda selama karier profesionalnya:
- 1981
- Peringkat ke-3, Balapan Jalan Raya, Kejuaraan Nasional Jalan Raya Swiss
- 1982
- Peringkat ke-1
Bendera Swiss , Balapan Jalan Raya, Kejuaraan Jalan Raya Junior Nasional
- 1983
- Peringkat ke-2, Gran Premio di Chiasso
- 1984
- Peringkat ke-1, Etape 5b, Settimana Ciclistica Bergamasca
- 1985
- Peringkat ke-2, Circuito Belvedere
- 1986
- Peringkat ke-1, GP Lugano
- Peringkat ke-5, Tour du Nord-Ouest
- 1987
- Peringkat ke-7, Giro dell'Emilia
- Peringkat ke-9, Coppa Placci
- Peringkat ke-10, Giro di Toscana
- 1988
- Peringkat ke-5, Balapan Jalan Raya, Kejuaraan Dunia Jalan UCI
- Peringkat ke-7, Keseluruhan, Tour de Suisse
- Peringkat ke-9, Züri-Metzgete
- Peringkat ke-10, Giro dell'Emilia
- Peringkat ke-10, Coppa Sabatini
- 1989
- Peringkat ke-1, Tour du Nord-Ouest
- Peringkat ke-2, Keseluruhan, Kellogg's Tour of Britain
- Peringkat ke-1, Etape 4
- Peringkat ke-2, Kuurne-Brussels-Kuurne
- Peringkat ke-3, Giro dell'Emilia
- Peringkat ke-5, Amstel Gold Race
- Peringkat ke-5, Trofeo Pantalica
- Peringkat ke-7, Paris-Camembert
- 1990
- Peringkat ke-1, Milano-Torino
- Peringkat ke-1, Coppa Placci
- Peringkat ke-3, Grand Prix de Fourmies
- Peringkat ke-5, Keseluruhan, Settimana Internazionale Coppi e Bartali
- Peringkat ke-8, Giro dell'Emilia
- Peringkat ke-10, Rund um den Henninger Turm
- 1991
- Peringkat ke-4, GP des Amériques
- Peringkat ke-5, Milano-Torino
- Peringkat ke-7, Coppa Sabatini
- Peringkat ke-7, Giro dell'Emilia
- 1992
- Peringkat ke-3, Grand Prix de Fourmies
- Peringkat ke-5, Grand Prix d'Isbergues
- Peringkat ke-7, Trofeo Laigueglia
- 1993
- Peringkat ke-2, Trofeo Melinda
- Peringkat ke-6, Giro del Veneto
- 1994
- Peringkat ke-1, Chur-Arosa
- Peringkat ke-2, Milano-Torino
- Peringkat ke-9, Keseluruhan, Tour de Suisse
- Peringkat ke-9, Giro di Lombardia
- Peringkat ke-9, Giro dell'Emilia
- Peringkat ke-9, Coppa Sabatini
- 1995
- Peringkat ke-1, Liège-Bastogne-Liège
- Peringkat ke-1, Amstel Gold Race
- Peringkat ke-2, Keseluruhan, Escalada a Montjuïc
- Peringkat ke-1, Etape 1b (Uji Waktu Individu)
- Peringkat ke-2, Klasika Primavera
- Peringkat ke-3, Keseluruhan, UCI Road World Cup
- Peringkat ke-3, Japan Cup
- Peringkat ke-3, Subida a Txitxarro
- Peringkat ke-4, Balapan Jalan Raya, Kejuaraan Dunia Jalan UCI
- Peringkat ke-5, Milano-Torino
- Peringkat ke-7, Keseluruhan, Tour of the Basque Country
- 1996
- Peringkat ke-1, Japan Cup
- Peringkat ke-1, Klasika Primavera
- Peringkat ke-1, Chur-Arosa
- Peringkat ke-2,
Medali Perak Balapan Jalan Raya, Kejuaraan Dunia Jalan UCI
- Peringkat ke-2, Keseluruhan, Escalada a Montjuïc
- Peringkat ke-1, Etape 1a
- Peringkat ke-3, Keseluruhan, Critérium International
- Peringkat ke-1, Etape 2
- Peringkat ke-3, Liège-Bastogne-Liège
- Peringkat ke-3, Giro del Piemonte
- Peringkat ke-3, Giro del Veneto
- Peringkat ke-4, Keseluruhan, Tour of the Basque Country
- Peringkat ke-4, La Flèche Wallonne
- Peringkat ke-5, Keseluruhan, Tour de Romandie
- Peringkat ke-6, Keseluruhan, UCI Road World Cup
- Peringkat ke-6, Subida a Urkiola
- Peringkat ke-8, Giro di Lombardia
- 1997
- Peringkat ke-1, Paris-Camembert
- Peringkat ke-1, Polymultipliée de l'Hautil
- Peringkat ke-2, Trophée des Grimpeurs
- Peringkat ke-3, Japan Cup
- Peringkat ke-3, Rund um den Henninger Turm
- Peringkat ke-5, Amstel Gold Race
- Peringkat ke-6, Keseluruhan, Critérium International
- Peringkat ke-7, Grand Prix de Fourmies
- Peringkat ke-10, Liège-Bastogne-Liège
- 1998
- Peringkat ke-7, Liège-Bastogne-Liège
- 1999
- Peringkat ke-1, Trofeo Melinda
- Peringkat ke-1, Wartenberg Rundfahrt
- Peringkat ke-3, Balapan Jalan Raya, Kejuaraan Nasional Jalan Raya Swiss
- Peringkat ke-6, Giro del Friuli
- Peringkat ke-7, Keseluruhan, Settimana Internazionale Coppi e Bartali
- 2001
- Peringkat ke-1, Keseluruhan, Tour of Japan
- Peringkat ke-1, Etape 3
- Peringkat ke-5, Balapan Jalan Raya, Kejuaraan Nasional Jalan Raya Swiss
- Peringkat ke-5, Sparkassen Giro Bochum
- Peringkat ke-6, Liège-Bastogne-Liège
- Peringkat ke-9, La Flèche Wallonne
- 2002
- Peringkat ke-2, Tour de Berne
- Peringkat ke-4, Balapan Jalan Raya, Kejuaraan Nasional Jalan Raya Swiss
- Peringkat ke-6, Luk-Cup Bühl
- Peringkat ke-6, Grand Prix de Wallonie
- Peringkat ke-1, Keseluruhan, Tour of Japan
- Peringkat ke-1
2.4. Partisipasi dalam Kompetisi Internasional
Gianetti aktif berpartisipasi dalam berbagai kejuaraan sepeda internasional bergengsi. Ia menjadi bagian dari tim nasional Swiss dalam Kejuaraan Dunia Jalan UCI dan juga di ajang Olimpiade.
Tabel di bawah ini merangkum partisipasi dan pencapaiannya dalam Kejuaraan Dunia Jalan UCI:
Tahun | Lokasi | Disiplin | Peringkat |
---|---|---|---|
1988 | Ghent, Belgia | Balapan Jalan Raya Individu Putra | Peringkat ke-5 |
1995 | Duitama, Kolombia | Balapan Jalan Raya Individu Putra | Peringkat ke-4 |
1996 | Lugano, Swiss | Balapan Jalan Raya Individu Putra | Medali Perak |
Pada tahun 2000, Gianetti mewakili Swiss dalam ajang Olimpiade Musim Panas 2000 yang diselenggarakan di Sydney, Australia, berpartisipasi dalam balapan jalan raya putra.
3. Karier sebagai Direktur Olahraga
Setelah mengakhiri kariernya sebagai pembalap profesional, Mauro Gianetti beralih peran ke belakang layar sebagai directeur sportifdirektur olahragaBahasa Prancis, sebuah posisi yang ia pegang selama bertahun-tahun.
3.1. Transisi dan Aktivitas Awal sebagai Manajer
Gianetti memulai kariernya sebagai manajer tim setelah pensiun sebagai pembalap pada tahun 2002. Ia menjabat sebagai manajer untuk tim Vini Caldirola dari tahun 2002 hingga 2003. Pada tahun 2004, ia kemudian beralih menjadi manajer tim Saunier Duval-Prodir, yang kemudian mengalami beberapa kali perubahan nama sponsor sepanjang masa jabatannya, termasuk menjadi Scott American Beef, Saunier Duval-Scott, Fuji-Servetto, dan Geox-TMC. Gianetti memimpin tim ini hingga tahun 2011.
3.2. Peran dan Tim yang Ditangani
Sebagai manajer tim, Gianetti bertanggung jawab atas strategi balapan, manajemen pembalap, dan operasional tim secara keseluruhan. Di bawah kepemimpinannya, tim-tim yang ia tangani meraih beberapa kesuksesan. Misalnya, tim Saunier Duval-Prodir secara rutin berpartisipasi dalam Japan Cup, dan dua pembalapnya berhasil menjuarai balapan tersebut: Riccardo Riccò pada tahun 2006 dan Manuele Mori pada tahun 2007.
Pada Giro d'Italia 2008, Riccardo Riccò menunjukkan performa yang sangat kuat, nyaris meraih kemenangan keseluruhan dan akhirnya finis di posisi kedua. Tim juga tampil mengesankan di Tour de France 2008, di mana Riccò memenangkan dua etape (Etape 6 dan 9). Selain itu, pada Etape 10, tim meraih hasil satu-dua melalui Leonardo Piepoli (posisi pertama) dan Juan José Cobo (posisi kedua). Performa tim ini menempatkan Cobo dan Riccò dalam sepuluh besar klasemen umum hingga Etape 11.
3.3. Kontroversi Doping Selama Masa Jabatannya
Masa jabatan Mauro Gianetti sebagai direktur olahraga sangat erat kaitannya dengan skandal doping yang mengguncang tim yang ia pimpin, khususnya pada tahun 2008.
Pada Tour de France 2008, Riccardo Riccò, yang saat itu menjadi salah satu bintang tim Saunier Duval-Scott, dinyatakan positif menggunakan CERA (Continuous Erythropoietin Receptor Activator), yaitu generasi ketiga EPO. Akibatnya, Riccò dikeluarkan dari balapan. Mengingat seriusnya insiden tersebut, seluruh pembalap tim Saunier Duval-Scott ditarik dari Tour de France, dan seluruh aktivitas tim dihentikan sementara hingga masalah Riccò terselesaikan.
Setelah insiden tersebut, Riccò dan Leonardo Piepoli dipecat dari tim. Piepoli kemudian mengakui penggunaan CERA. Meskipun Riccò awalnya bersikeras bahwa ia tidak bersalah, ia akhirnya mengakui penggunaan zat terlarang tersebut tak lama setelah Tour de France berakhir. Sebagai respons terhadap situasi yang "tidak biasa" ini, sponsor utama, Saunier Duval, segera menarik dukungannya. Tim kemudian dibentuk kembali dengan sponsor yang tersisa, Scott, dan sponsor baru, American Beef, dan mereka baru dapat melanjutkan aktivitas balap pada 28 Agustus.
Insiden doping ini tidak hanya merusak reputasi tim tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang pengawasan dan budaya dalam tim yang dipimpin Gianetti. Selain Riccò dan Piepoli, beberapa pembalap lain juga dikenai sanksi karena pelanggaran doping yang terjadi selama Gianetti menjabat sebagai direktur olahraga, termasuk Juan José Cobo.
4. Aktivitas Pasca-Pensiun dan Kehidupan Pribadi
Setelah pensiun dari peran aktif sebagai pembalap dan manajer tim balap sepeda, Mauro Gianetti tetap memiliki keterlibatan dalam dunia profesional, termasuk di luar arena balap sepeda, dan juga menjalani kehidupan pribadinya.
4.1. Aktivitas Profesional Lainnya
Selain kariernya yang panjang di balap sepeda, Gianetti juga sempat merambah bidang lain. Ia menjabat sebagai asisten sutradara untuk Dante Lam dan turut membantu dalam proses syuting bagian Milan dari film Taiwan berjudul "To The Fore". Saat ini, Mauro Gianetti menjabat sebagai Anggota Dewan Direksi UAE Team Emirates, sebuah tim balap sepeda profesional terkemuka, menandakan keterlibatannya yang berkelanjutan dalam manajemen tingkat tinggi di olahraga tersebut.
4.2. Hubungan Keluarga
Mauro Gianetti memiliki seorang putra bernama Noé Gianetti. Noé Gianetti juga mengikuti jejak ayahnya di dunia balap sepeda dan pernah menjadi pembalap profesional. Ia juga aktif berkompetisi dalam balapan kategori junior.
5. Penilaian dan Dampak
Karier Mauro Gianetti, baik sebagai pembalap maupun direktur olahraga, meninggalkan dampak yang signifikan dalam dunia balap sepeda, ditandai dengan pencapaian gemilang serta kontroversi yang mencoreng.
5.1. Hubungan Mendalam dengan Balap Sepeda Jepang
Mauro Gianetti memiliki hubungan yang sangat mendalam dan erat dengan balap sepeda Jepang, terutama melalui keterlibatannya dalam Japan Cup dan Tour of Japan.
Sebagai pembalap, ia berhasil meraih kemenangan di Japan Cup pada tahun 1996. Selain itu, ia juga finis di posisi ketiga dalam balapan yang sama pada tahun 1995 dan 1997, menunjukkan konsistensi performanya di tanah Jepang. Pada tahun 2000, Gianetti juga berhasil meraih gelar juara umum di Tour of Japan.
Hubungan ini berlanjut ketika ia menjadi direktur olahraga. Tim yang ia pimpin, Saunier Duval-Prodir (dan nama-nama berikutnya), secara konsisten berpartisipasi dalam Japan Cup setiap tahunnya. Di bawah kepemimpinannya, dua pembalap timnya berhasil menjuarai Japan Cup: Riccardo Riccò pada tahun 2006 dan Manuele Mori pada tahun 2007, lebih lanjut memperkuat ikatan Gianetti dengan balap sepeda Jepang.

5.2. Penilaian Menyeluruh dan Perspektif Historis
Secara keseluruhan, karier Mauro Gianetti mencerminkan seorang individu dengan bakat luar biasa dalam balap sepeda, baik sebagai pembalap maupun sebagai pemimpin tim. Sebagai pembalap, ia dikenang atas kemenangannya yang penting di balapan klasik besar seperti Liège-Bastogne-Liège dan Amstel Gold Race, serta medali perak di Kejuaraan Dunia, yang menempatkannya sebagai salah satu pembalap Swiss terkemuka di masanya. Konsistensinya di berbagai jenis balapan menunjukkan ketahanan dan kemampuan adaptasi yang tinggi.
Namun, rekam jejaknya sebagai direktur olahraga diwarnai oleh tantangan serius, terutama terkait dengan skandal doping yang melibatkan beberapa pembalap kuncinya. Insiden ini, khususnya di Tour de France 2008, menimbulkan pertanyaan signifikan tentang etika dan integritas dalam tim yang ia kelola, dan berdampak negatif pada reputasi balap sepeda secara umum.
Dari perspektif historis, Gianetti merupakan figur yang kompleks. Kontribusinya terhadap balap sepeda jelas terlihat dari pencapaiannya sebagai pembalap dan kesuksesan timnya di beberapa balapan. Namun, perannya dalam periode di mana doping marak menjadi bayangan dalam karier manajerialnya. Ia adalah contoh bagaimana individu dalam olahraga dapat meraih puncak kesuksesan namun juga harus menghadapi konsekuensi dari masalah yang lebih luas di dalam sistem olahraga itu sendiri. Pengalamannya, baik yang positif maupun kontroversial, menjadi bagian tak terpisahkan dari narasi sejarah balap sepeda modern.