1. Ikhtisar
Nathan Sivin (11 Mei 1931 - 24 Juni 2022), yang juga dikenal sebagai Xiwen (席文XiwenBahasa Tionghoa), adalah seorang sinolog, sejarawan, esais, pendidik, dan penulis Amerika Serikat. Selama kariernya yang panjang sebagai profesor di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan University of Pennsylvania hingga pensiun pada tahun 2006, Sivin menjadi tokoh sentral dalam pengembangan studi ilmiah sejarah sains, pengobatan tradisional Tiongkok, filsafat Tiongkok, dan kepercayaan keagamaan Tiongkok di dunia Barat. Melalui pendekatan interdisipliner yang mendalam, ia tidak hanya mengintegrasikan berbagai bidang pengetahuan tetapi juga secara signifikan memperluas pemahaman tentang ilmu pengetahuan Tiongkok dalam konteks budaya dan filosofisnya yang kaya. Kontribusinya yang luas, kolaborasi dengan sarjana terkemuka seperti Joseph Needham, dan bimbingannya terhadap generasi akademisi berikutnya, menegaskan perannya sebagai jembatan penting antara peradaban Timur dan Barat dalam ranah keilmuan. Ia juga terpilih sebagai anggota American Academy of Arts & Sciences pada tahun 1977 dan menjabat sebagai presiden Franklin Inn Club dari tahun 1996 hingga 1998.
2. Kehidupan
Nathan Sivin menjalani kehidupan yang berdedikasi pada studi dan pengajaran, dengan fokus mendalam pada sejarah ilmu pengetahuan Tiongkok.
2.1. Masa Kecil dan Latar Belakang
Nathan Sivin lahir pada 11 Mei 1931 di Philadelphia, Amerika Serikat. Ia menikah dengan Carole Delmore Sivin, seorang seniman, yang meninggal dunia pada tahun 2020. Selama bertahun-tahun, mereka tinggal di Chestnut Hill, Pennsylvania.
2.2. Pendidikan
Perjalanan pendidikan Nathan Sivin menunjukkan minatnya yang berkembang dari ilmu pasti ke humaniora dan sejarah.
- Dari tahun 1954 hingga 1956, Sivin mengikuti program bahasa Tiongkok selama 18 bulan di U.S. Army Language School.
- Pada tahun 1958, ia meraih gelar Sarjana Sains dalam humaniora dengan minor kimia dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Meskipun awalnya berfokus pada kimia, di MIT ia mulai mengalihkan pusat studinya ke sejarah sains dan filsafat sains.
- Ia melanjutkan studinya di Harvard University, di mana ia memperoleh gelar Magister Seni (A.M.) dalam sejarah sains pada tahun 1960 dan gelar Doktor Filsafat (Ph.D.) dalam sejarah sains pada tahun 1966. Disertasi doktornya adalah studi tentang Taiqing Danjing Yaojue karya Sun Simiao.
- Sivin juga menerima gelar M.A. kehormatan dari University of Pennsylvania.
- Setelah menyelesaikan studi doktoralnya, ia memperluas cakupan keilmuannya dengan mempelajari berbagai disiplin ilmu, termasuk antropologi, sosiologi, astronomi, dan kedokteran.
2.3. Karier
Karier akademik Nathan Sivin ditandai dengan pengajaran di dua institusi terkemuka dan kontribusi signifikan dalam bidang Sinologi.
- Pada tahun 1966, Nathan Sivin memulai kariernya di Massachusetts Institute of Technology (MIT) sebagai asisten profesor humaniora. Ia kemudian diangkat menjadi lektor kepala pada tahun 1969 dan profesor penuh pada tahun 1972. Ia mengajar di MIT hingga tahun 1977.
- Pada tahun 1977, ia pindah ke University of Pennsylvania dan menjabat sebagai profesor budaya Tiongkok dan sejarah sains. Ia mengajar di sana hingga pensiun pada tahun 2006. Salah satu muridnya yang terkenal di University of Pennsylvania adalah Benjamin Elman.
- Selain perannya di universitas, Sivin juga aktif dalam komunitas sastra. Ia menjabat sebagai presiden perkumpulan sastra Franklin Inn Club di Philadelphia dari tahun 1996 hingga 1998.
2.4. Kehidupan Pribadi
Nathan Sivin menghabiskan sebagian besar hidupnya di Amerika Serikat. Ia menikah dengan Carole Delmore Sivin, seorang seniman, yang meninggal pada tahun 2020. Mereka tinggal di Philadelphia dan kemudian di Chestnut Hill, Pennsylvania selama bertahun-tahun.
3. Kegiatan Akademik dan Penelitian
Nathan Sivin dikenal karena pendekatan penelitiannya yang luas dan kolaboratif, yang mencakup berbagai aspek peradaban Tiongkok kuno.
3.1. Bidang Penelitian Utama
Bidang penelitian utama Nathan Sivin sangat luas dan mencakup beberapa aspek penting dari sejarah Tiongkok. Ia merupakan pemain kunci dalam pengembangan studi ilmiah di Barat mengenai:
- Sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi di Tiongkok.
- Pengobatan tradisional Tiongkok.
- Filsafat Tiongkok.
- Kepercayaan keagamaan Tiongkok, termasuk mitologi Tiongkok.
3.2. Kegiatan dan Kolaborasi Internasional
Sivin adalah seorang sarjana yang sangat aktif secara internasional, melakukan studi, penelitian, dan kolaborasi di berbagai negara.
- Ia belajar di luar negeri pada banyak kesempatan:
- Dari Oktober 1961 hingga Agustus 1962, ia belajar bahasa dan filsafat Tiongkok di Taipei, Taiwan.
- Dari Agustus 1962 hingga Maret 1963, ia mempelajari sejarah alkimia Tiongkok di Singapura dan memberikan kuliah tamu di sana.
- Dari tahun 1960-an hingga 1980-an, ia sering mengunjungi Kyoto, Jepang, di mana ia menjadi profesor tamu, belajar di Research Institute of Humanistic Studies, dan meneliti astronomi Tiongkok, alkimia, dan kedokteran.
- Dari tahun 1974 hingga 2000, ia melakukan banyak perjalanan ke Cambridge, Britania Raya, untuk mempelajari astronomi Tiongkok, mengunjungi Gonville and Caius College, Needham Research Institute, dan St. John's College.
- Dari akhir tahun 1970-an hingga akhir tahun 1990-an, ia melakukan beberapa perjalanan ke Republik Rakyat Tiongkok.
- Ia juga memberikan kuliah di berbagai institusi internasional:
- Pada September 1979, ia memberikan seminar di École Pratique des Hautes Études di Paris, Prancis.
- Pada tahun 1981, ia memberikan kuliah di Sinologisches Seminar di University of Würzburg, Jerman.
- Secara keseluruhan, Sivin telah memberikan lebih dari 200 kuliah di berbagai lokasi di Eropa, Asia, Australia, dan Amerika Utara.
- Sivin berkolaborasi dengan sarjana-sarjana terkemuka seperti G.E.R. Lloyd, A.C. Graham, dan Joseph Needham. Ia juga dikenal karena membimbing banyak sarjana muda, membantu membentuk generasi berikutnya dalam bidang studi ini.
3.3. Kemampuan Bahasa
Nathan Sivin menguasai beberapa bahasa asing, termasuk Mandarin, Jepang, Jerman, dan Prancis. Kemampuan multibahasanya ini sangat krusial dalam penelitian akademiknya, memungkinkannya untuk mengakses sumber-sumber primer dalam bahasa aslinya dan berinteraksi dengan komunitas ilmiah global.
3.4. Keanggotaan Organisasi Akademik
Sepanjang kariernya, Sivin adalah anggota terpilih dari berbagai perkumpulan dan komite ilmiah, menunjukkan pengakuan luas atas kontribusinya.
- Pada tahun 1977, ia terpilih sebagai anggota American Academy of Arts & Sciences.
- Ia juga menjadi anggota berbagai perkumpulan dan komite lain, termasuk American Society for the Study of Religion, Philomathean Society, Académie Internationale d'Histoire des Sciences, dan T'ang Studies Society.
4. Karya Utama dan Prestasi
Nathan Sivin adalah seorang penulis yang produktif, dengan banyak publikasi yang menjadi tonggak penting dalam studi sejarah sains Tiongkok.
4.1. Publikasi Terpilih
Dalam tinjauan statistik yang berasal dari tulisan-tulisan oleh dan tentang Nathan Sivin, OCLC/WorldCat mencakup sekitar 50 karya dalam lebih dari 80 publikasi dalam 7 bahasa dan lebih dari 4.000 kepemilikan perpustakaan. Karya-karya utamanya meliputi:
- 1968. Chinese Alchemy: Preliminary Studies. Harvard Monographs in the History of Science, 1. Cambridge, MA: Harvard University Press. Diterjemahkan ke bahasa Tiongkok, Taipei: National Translation Bureau, 1973.
- 1969. Cosmos and Computation in Early Chinese Mathematical Astronomy. Leiden: E. J. Brill. Versi buku terpisah dari esai tahun 1969.
- 1973. Chinese Science: Explorations of an Ancient Tradition. MIT East Asian Science Series, 2. Disunting bersama Shigeru Nakayama. Termasuk pengantar dan tiga artikel oleh Sivin.
- 1977. Science and Technology in East Asia. Artikel dari Isis, 1913-1975. Dipilih dan disunting oleh Sivin. New York: Science History Publications. Termasuk pengantar dan satu artikel oleh Sivin.
- 1979. Astronomy in Contemporary China. Laporan Perjalanan Delegasi Astronomi Amerika. Oleh sepuluh anggota Delegasi. CSCPRC Reports, 7. Washington, DC: National Academy of Sciences. Termasuk beberapa kontribusi oleh Sivin, termasuk bab tentang sejarah astronomi.
- 1980. Science and Civilisation in China. Vol. 5, Part 4. Chemical Discovery. Oleh Joseph Needham, Lu Gwei-djen, Ho Ping-yu, & N.S. Cambridge, England: At the University Press. Termasuk bagian oleh Sivin tentang latar belakang teoretis alkimia laboratorium.
- 1984. Chūgoku no Kopernikusu (Copernicus in China). Tokyo: Shisakusha. Kumpulan esai terpilih oleh Sivin, diterjemahkan ke bahasa Jepang oleh Shigeru Nakayama & Ushiyama Teruyo.
- 1985. Chūgoku no renkinjutsu to ijutsu (Chinese alchemy and medicine). Idem. Diterjemahkan ke bahasa Jepang oleh Nakayama & Ushiyama.
- 1987. Traditional Medicine in Contemporary China. Science, Medicine and Technology in East Asia, 2. Ann Arbor: University of Michigan, Center for Chinese Studies. Terjemahan sebagian dari Revised Outline of Chinese Medicine (1972) dengan studi pengantar tentang perubahan dalam kedokteran masa kini dan awal.
- 1988. Contemporary Atlas of China. Boston: Houghton Mifflin. Sebagai Editor Konsultan. Diterjemahkan ke bahasa Jerman: Bildatlas China. München: Südwest, 1989.
- 1989. Science and Medicine in Twentieth-Century China: Research and Education. Science, Medicine, and Technology in East Asia, 3. Ann Arbor: Center for Chinese Studies, University of Michigan. Disunting bersama John Z. Bowers dan William J. Hess.
- 1995. Science in Ancient China. Researches and Reflections. Variorum Collected Studies Series. Aldershot, Hants: Variorum.
- 1995. Medicine, Philosophy and Religion in Ancient China. Researches and Reflections. Variorum Collected Studies Series. Idem.
- 1996. History of Humanity. Scientific and Cultural Development. Vol. III. From the Seventh Century BC to the Seventh Century AD. Disunting oleh J. Herrmann & E. Zürcher. Paris: UNESCO. Kontribusi terintegrasi tentang sains, kedokteran, dan teknologi.
- 2000. Science and Civilisation in China. Vol. 6, pt. 6. Medicine. Cambridge University Press. Disunting dan dengan pengantar oleh Sivin.
- 2002. The Way and the Word. Science and Medicine in Early Greece and China (bersama Sir Geoffrey Lloyd). Yale University Press.
- 2005. "A Multi-dimensional Approach to Research on Ancient Science". East Asian Science, Technology, and Medicine, no. 23.
- 2008. Granting the Seasons: The Chinese Astronomical Reform of 1280, With a Study of Its Many Dimensions and A Translation of Its Records. Springer.
4.2. Penghargaan dan Pengakuan
Atas kontribusi akademiknya yang luar biasa, Nathan Sivin menerima pengakuan penting:
- Pada tahun 2010, bukunya Granting the Seasons: The Chinese Astronomical Reform of 1280 menjadi penerima pertama Osterbrock Book Prize, yang dianugerahkan oleh American Astronomical Society.
- Meskipun menerima penghargaan di bidang astronomi, Sivin menyatakan kepada komite bahwa ia bukan sejarawan astronomi, melainkan seorang generalis yang telah menyelidiki semua ilmu pengetahuan Tiongkok dan setiap periode sejarah Tiongkok. Ia terkesan bahwa skala besar dan pendanaan mewah dari pemerintah Tiongkok abad ke-13 untuk proyek astronomi sangat luar biasa dibandingkan dengan dukungan terbatas untuk astronomi matematika di Eropa sebelum zaman modern.
4.3. Penelitian yang Sedang Berlangsung
Pada tahun-tahun terakhir hidupnya, Nathan Sivin sedang mengerjakan beberapa proyek penting, termasuk:
- Sebuah biografi tentang ilmuwan polimatik Dinasti Song, Shen Kuo.
- Terjemahan ke bahasa Inggris dari risalah kalender Dinasti Yuan yang diterbitkan pada 1279 M, yang dikenal sebagai Season-Granting (sebuah ciri khas astronomi matematika Tiongkok).
5. Penilaian dan Dampak
Kontribusi Nathan Sivin telah diakui secara luas oleh rekan-rekan sezaman dan memiliki dampak yang signifikan terhadap arah studi sejarah sains Tiongkok.
5.1. Penilaian Akademik
Nathan Sivin sangat dihormati di kalangan akademisi. Sebuah festschrift (publikasi penghormatan) berjudul Star Gazing, Firephasing, And Healing In China: Essays In Honor Of Nathan Sivin diterbitkan di jurnal Asia Major pada tahun 2009. Publikasi ini mencakup esai-esai dari berbagai sarjana terkemuka, termasuk Anthony C. Yu, Roger T. Ames, G.E.R. Lloyd, Michael Nylan, John S. Major, Sarah A. Queen, dan Marta E. Hanson, yang semuanya memberikan penghormatan atas kontribusi Sivin yang mendalam.
5.2. Pengaruh pada Generasi Berikutnya
Nathan Sivin diakui sebagai pemain kunci dalam pengembangan studi ilmiah sejarah Tiongkok di dunia Barat. Melalui pengajaran dan bimbingannya, ia telah memengaruhi banyak sarjana berikutnya, termasuk Benjamin Elman yang merupakan salah satu muridnya di University of Pennsylvania. Pendekatan interdisipliner Sivin dan penekanannya pada konteks budaya dan filosofis ilmu pengetahuan Tiongkok telah membentuk arah penelitian di bidang tersebut, mendorong para sarjana untuk melihat ilmu pengetahuan bukan hanya sebagai kumpulan fakta tetapi sebagai bagian integral dari peradaban yang lebih luas.
6. Kematian
Nathan Sivin meninggal dunia pada 24 Juni 2022.