1. Early Life and Background
Shirley Jane Temple lahir pada 23 April 1928, di Santa Monica, California, di Rumah Sakit Santa Monica (sekarang UCLA Santa Monica Medical Center). Ia adalah anak ketiga dari pasangan Gertrude Temple, seorang ibu rumah tangga, dan George Temple, seorang pegawai bank. Keluarga Temple memiliki latar belakang Belanda, Inggris, dan Jerman. Shirley memiliki dua kakak laki-laki, John dan George Jr. Keluarga ini kemudian pindah ke Rockingham Avenue di Brentwood, Los Angeles. Keluarga Temple dikenal sebagai penganut Presbiterian yang taat, dengan tradisi keluarga yang menghargai profesi seperti dokter, pengacara, dan bankir, sehingga karier Shirley di dunia hiburan pada awalnya menimbulkan reaksi yang beragam di kalangan kerabatnya.
1.1. Childhood and Education
Sejak usia sangat muda, Shirley Temple menunjukkan minat yang kuat pada tari dan musik. Ibunya, Gertrude, sangat mendukung bakatnya dan mulai menata rambut Shirley dengan gaya ikal-ikal khasnya yang kemudian dikenal sebagai "Keriting Shirley Temple", yang harus berjumlah tepat 52 ikal setiap kali syuting. Pada bulan September 1931, saat berusia tiga tahun, Shirley didaftarkan ke Meglin's Dance School di Los Angeles. Di sana, ia diperkenalkan pada seni pertunjukan, termasuk pelatihan tari yang intensif.
Shirley adalah anak yang sangat sehat, jarang sakit, dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dengan gizi seimbang, olahraga teratur, dan pola hidup yang disiplin. Ia menunjukkan kecerdasan luar biasa sejak dini; pada usia 6 tahun, hasil tes IQ-nya setara dengan anak usia 10 tahun, dan pada usia 12 tahun, IQ-nya mencapai lebih dari 155, menempatkannya dalam kategori "jenius". Meskipun menjadi bintang cilik, ia tidak bersekolah di sekolah umum pada usia SD, melainkan menerima les privat di studio 20th Century Fox dari guru-guru khusus, mempelajari materi pelajaran yang beberapa tahun di atas usianya.
1.2. Early Activities
Pada Januari 1932, Shirley Temple bergabung dengan Educational Pictures setelah ditemukan oleh direktur casting Charles Lamont saat ia bersembunyi di balik piano di sekolah tarinya. Lamont terkesan dan menawarinya kontrak. Educational Pictures kemudian meluncurkan seri film pendek komedi berdurasi 10 menit berjudul Baby Burlesks, yang menyindir film dan peristiwa terkini dengan menampilkan anak-anak prasekolah dalam setiap peran. Shirley menjadi bintang utama dalam seri ini, meskipun beberapa pemirsa menganggapnya kontroversial karena menampilkan anak-anak dalam peran dewasa.
Pada tahun 1933, Temple muncul dalam Glad Rags to Riches, parodi dari film She Done Him Wrong karya Mae West, di mana Temple berperan sebagai penyanyi salon. Pada tahun yang sama, ia juga tampil dalam Kid 'in' Africa sebagai anak yang terancam di hutan dan dalam Runt Page, sebuah parodi dari film The Front Page. Para pemain cilik dalam film-film ini mengucapkan dialog mereka secara fonetik. Educational mempromosikannya ke film komedi berdurasi 20 menit dalam seri Frolics of Youth bersama Frank Coghlan Jr., di mana Temple memerankan Mary Lou Rogers, adik perempuan dalam keluarga pinggiran kota kontemporer. Untuk mendanai biaya produksi, Temple dan rekan-rekan ciliknya juga menjadi model untuk sereal sarapan dan produk lainnya.
Ia dipinjamkan ke Tower Productions untuk peran kecil dalam film fitur pertama studio tersebut, The Red-Haired Alibi (1932), dan pada tahun 1933 ke Universal Pictures, Paramount Pictures, dan Warner Bros. Pictures untuk berbagai peran, termasuk peran tanpa kredit dalam To the Last Man (1933) yang dibintangi Randolph Scott dan Esther Ralston. Ia juga dikabarkan pernah mengikuti audisi untuk peran utama dalam film komedi Our Gang karya Hal Roach, tetapi tidak jadi dikontrak karena ibunya meminta honor yang setara dengan bintang.
2. Child Stardom
Shirley Temple dengan cepat menjadi salah satu bintang paling dikenal dan dicintai di Hollywood, mengukuhkan dirinya sebagai ikon budaya dan sumber optimisme selama masa-masa sulit Depresi Besar.
2.1. Debut and Rise to Fame
Setelah melihat salah satu film Frolics of Youth Temple, penulis lagu Fox Film Corporation, Jay Gorney, melihatnya menari di lobi teater. Mengenalinya dari layar, Gorney mengatur tes layar untuk Temple untuk film Stand Up and Cheer! (1934). Temple mengikuti audisi pada 7 Desember 1933, dan memenangkan peran tersebut. Ia menandatangani kontrak senilai 150 USD per minggu yang dijamin selama dua minggu oleh Fox. Peran tersebut menjadi penampilan terobosan bagi Temple. Pesonanya begitu jelas bagi para eksekutif Fox, dan ia segera dipanggil ke kantor perusahaan setelah menyelesaikan "Baby, Take a Bow", sebuah nomor lagu-dan-tari yang ia tampilkan bersama James Dunn.
Fox Film Corporation, yang kemudian bergabung dengan 20th Century Pictures menjadi 20th Century Fox, berhasil diselamatkan dari kebangkrutan di puncak Depresi Ekonomi tahun 1934 berkat popularitas Temple dan film-film larisnya. Film ketiganya dengan Dunn, Bright Eyes (1934), adalah film yang ditulis khusus untuknya. Film ini menampilkan lagu "On the Good Ship Lollipop", yang menjadi lagu khasnya dan sangat terkenal. Presiden Franklin D. Roosevelt bahkan memuji penampilannya, dengan mengatakan, "Sungguh luar biasa bahwa hanya dengan 15 sen, seorang Amerika dapat pergi ke bioskop dan melihat wajah tersenyum seorang bayi dan melupakan masalahnya."
2.2. Peak Popularity and Cultural Impact
Antara tahun 1935 dan 1938, Shirley Temple menjadi bintang dengan pendapatan box office nomor satu di Hollywood selama empat tahun berturut-turut, sebuah rekor yang tak tertandingi untuk seorang bintang cilik. Ia menjadi simbol kebanggaan nasional dan penyemangat bagi orang-orang yang menghadapi Depresi Besar. Penulis Anne Edwards menggambarkan Temple sebagai "Putri Amerika" yang diperlakukan dengan "hormat dan penuh kekaguman". Popularitasnya begitu besar sehingga surat penggemar yang diterimanya mencapai lebih dari 4.000 surat per minggu, menjadikannya bintang dengan surat penggemar terbanyak pada masanya. Jumlah ini kemudian melonjak hingga lebih dari 10.000 surat per minggu, sehingga Fox mempekerjakan sepuluh sekretaris penuh waktu khusus untuk menangani surat-surat tersebut.
Temple juga menjadi subjek banyak mitos dan rumor yang beredar luas, beberapa di antaranya dipropagandakan oleh departemen pers Fox untuk menjelaskan bakat alaminya tanpa pelatihan formal. Misalnya, Fox mengiklankannya sebagai bakat alami tanpa pelatihan akting atau tari formal, meskipun ia pernah mengikuti pelatihan tari singkat.
2.3. Key Films and Performances
Shirley Temple membintangi banyak film populer selama masa kejayaannya. Biografer John Kasson berpendapat bahwa dalam hampir semua filmnya, ia berperan sebagai penyembuh emosional, memperbaiki keretakan antara kekasih, anggota keluarga yang terasing, cara tradisional dan modern, serta pasukan yang bertikai. Ia seringkali digambarkan tanpa salah satu atau kedua orang tua, membentuk keluarga baru dari mereka yang paling layak mencintai dan melindunginya. Produser senang mengkontraskan perawakannya yang mungil, mata yang berkilau, senyum lesung pipi, dan 56 ikal pirang dengan lawan main pria yang gagah seperti Gary Cooper, John Boles, Victor McLaglen, dan Randolph Scott.
Salah satu kolaborasi yang paling berkesan adalah dengan penari tap Bill "Bojangles" Robinson. Mereka muncul bersama dalam empat film, dimulai dengan The Little Colonel (1935), di mana mereka menampilkan tarian tangga yang terkenal. Ini adalah pasangan tari kulit hitam dan putih pertama dalam sejarah Amerika. Robinson juga menjadi pelatih tari Temple dan koreografer untuk film-filmnya. Adegan Temple berpegangan tangan dengan Robinson yang berkulit Afrika-Amerika harus dipotong sebelum diputar di banyak kota di bagian selatan Amerika Serikat karena sentimen rasial pada waktu itu.
Film-film penting lainnya termasuk Curly Top (1935) dengan lagu "Animal Crackers in My Soup", The Littlest Rebel (1935), Poor Little Rich Girl (1936), Wee Willie Winkie (1937), dan Heidi (1937). Sutradara John Ford memuji Temple sebagai One-take ShirleyShirley Sekali AmbilBahasa Inggris karena kemampuannya menghafal semua dialog dan koreografi sebelum syuting, jarang melakukan kesalahan, dan selalu tepat waktu.
Pada tahun 1939, ia membintangi film berwarna pertamanya, The Little Princess. Ia juga sempat dipertimbangkan untuk peran Dorothy dalam film The Wizard of Oz (1939) yang diproduksi MGM, namun negosiasi antara Fox dan MGM gagal. Menurut otobiografinya, alasan pribadi ia tidak jadi bergabung dengan MGM adalah karena produser Arthur Freed melakukan pelecehan seksual saat wawancara. Temple menolak untuk bekerja dengan Freed, yang dikenal sering melakukan "casting couch" (menawarkan peran dengan imbalan seksual). Insiden ini memperkuat citra Shirley sebagai simbol American Innocencekemurnian AmerikaBahasa Inggris.
2.4. Financial Success and Merchandising
Shirley Temple adalah salah satu bintang dengan pendapatan tertinggi di Hollywood pada masanya. Pada tahun 1937, ketika rata-rata pendapatan tahunan orang dewasa Amerika adalah 860 USD, Shirley Temple memperoleh 307.01 K USD dari filmnya. Sebagai perbandingan, Clark Gable menghasilkan 272.00 K USD dan Greta Garbo 270.00 K USD pada tahun yang sama. Selain itu, ia menerima sekitar 4.50 M USD dari lisensi produk, yang setara dengan sekitar 15 kali gajinya dari film.
Citra Shirley Temple dipasarkan secara luas melalui berbagai produk. Boneka Shirley Temple yang diproduksi oleh Ideal Toy Company menjadi mainan terlaris sepanjang tahun 1930-an, menyumbang hampir sepertiga dari total penjualan boneka di Amerika Serikat. Pakaian anak perempuan dan aksesori lainnya yang menampilkan citranya juga sangat populer. Namun, popularitas ini juga menyebabkan munculnya banyak produk palsu yang menggunakan citranya tanpa izin. Temple sendiri mengeluhkan bahwa secara ekonomi tidak masuk akal untuk menuntut setiap pelanggar, meskipun Ideal Toy Company berhasil mengajukan gugatan terhadap Lenora Doll Company yang memproduksi boneka Shirley Temple tanpa izin.
2.5. Myths and Rumors
Pada puncak popularitasnya, Shirley Temple menjadi subjek banyak mitos dan rumor, beberapa di antaranya disebarkan oleh departemen pers Fox. Salah satu rumor yang paling umum, terutama di Eropa, adalah bahwa Temple sebenarnya bukan anak-anak, melainkan seorang kurcaci berusia 30 tahun. Rumor ini begitu merajalela sehingga Vatikan bahkan mengirim Pastor Silvio Massante untuk menyelidiki apakah ia benar-benar seorang anak. Fakta bahwa ia tidak pernah terlihat kehilangan gigi susunya membuat beberapa orang menyimpulkan bahwa ia sudah memiliki semua gigi dewasa. Padahal, Temple secara teratur kehilangan gigi susunya selama masa kontraknya dengan Fox, dan ia mengenakan pelat gigi dan penutup untuk menyembunyikan celah pada giginya saat berakting. Rumor lain mengatakan giginya telah diasah agar terlihat seperti gigi bayi.
Rumor lain yang beredar adalah bahwa rambut khas Temple adalah wig. Pada beberapa kesempatan, penggemar bahkan menarik rambutnya untuk menguji rumor tersebut. Temple kemudian mengatakan bahwa ia berharap ia hanya perlu memakai wig, mengeluhkan proses penataan ikal rambutnya setiap malam yang membosankan dan melelahkan, serta bilasan cuka mingguan yang menyengat matanya. Rumor juga menyebar bahwa warna rambutnya tidak alami pirang. Selama pembuatan film Rebecca of Sunnybrook Farm, berita menyebar bahwa ia akan melakukan adegan panjang tanpa ikal khasnya. Selama produksi, ia juga terkena flu, yang menyebabkan ia absen beberapa hari. Akibatnya, laporan palsu muncul di Inggris bahwa semua rambutnya telah dipotong.
2.6. Transition to Teen Idol
Saat Shirley Temple beranjak dewasa, transisinya dari bintang cilik menjadi idola remaja menghadapi tantangan. Meskipun ia terus membintangi film-film, popularitasnya mulai menurun seiring bertambahnya usia. Pada September 1939, saat kontraknya dengan 20th Century-Fox akan berakhir, ibunya mendaftarkannya ke Westlake School for Girls. Temple mengakui kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sekolah setelah menghabiskan sebagian besar masa mudanya dengan orang dewasa dan tutor privat. Namun, teman sekelasnya, June Lockhart, menggambarkannya sebagai seseorang yang "langsung berintegrasi" dan tampak "senang berada di sana". Temple sering menghadiri pesta dansa sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler, dan menurut Lockhart, "para siswa tidak memperlakukannya secara berbeda meskipun ia memiliki karier film yang sukses." Ia lulus dari sekolah tersebut pada Mei 1945.
Setelah meninggalkan 20th Century-Fox, Shirley menandatangani kontrak dengan MGM. Namun, seperti yang dicatat dalam otobiografinya, pertemuan awalnya dengan produser Arthur Freed berakhir buruk ketika Freed secara tidak pantas menunjukkan alat kelaminnya. Temple menolak untuk melanjutkan kontrak, dan ia hanya membintangi satu film yang relatif tidak sukses untuk MGM, Kathleen, yang dirilis pada tahun 1941. Film-filmnya yang sukses di masa remaja termasuk Since You Went Away (1944), The Bachelor and the Bobby-Soxer (1947) yang dibintangi Cary Grant, dan Fort Apache (1948) yang dibintangi John Wayne dan Henry Fonda. Suaminya saat itu, John Agar, juga muncul dalam Fort Apache. Ia dan calon presiden AS Ronald Reagan sama-sama membintangi That Hagen Girl (1947).
3. Later Acting Career
Setelah masa kejayaannya sebagai bintang cilik, Shirley Temple menghadapi kesulitan dalam bertransisi ke peran dewasa, meskipun ia masih tampil dalam beberapa produksi.
3.1. Retirement and Television Appearances
Shirley Temple tidak secara formal mengumumkan pensiunnya dari film fitur hingga tahun 1950. Namun, ia tidak sepenuhnya meninggalkan dunia hiburan. Dari tahun 1958 hingga 1961, Temple menjadi pembawa acara, narator, dan kadang-kadang aktris dalam seri antologi adaptasi dongeng berjudul Shirley Temple's Storybook. Pada tahun 1958, program berdurasi satu jam ini ditayangkan sebagai serangkaian acara khusus di ABC. Mulai tahun 1959, seri ini mulai tayang setiap Senin malam ketiga, bergantian dengan Cheyenne. Pada tahun 1960, seri ini pindah ke NBC, di mana ia disiarkan dengan judul The Shirley Temple Show hingga 10 September 1961. Kontraknya untuk acara ini mencakup batasan waktu syuting maksimal tiga hari per bulan, memungkinkannya untuk tetap fokus pada perannya sebagai ibu rumah tangga.
Temple juga sempat memiliki seri radio sendiri di CBS berjudul Junior Miss, yang tayang perdana pada 4 Maret 1942, di mana ia memerankan peran utama. Seri ini berakhir pada 26 Agustus 1942.
Pada tahun 1999, ia menjadi pembawa acara penghargaan AFI's 100 Years...100 Stars di CBS. Pada tahun 2001, Temple menjabat sebagai konsultan untuk produksi film ABC-TV dari otobiografinya, Child Star: The Shirley Temple Story. Film ini disutradarai oleh sutradara Australia Nadia Tass dan difilmkan oleh suaminya David Parker, dibintangi oleh Ashley Rose Orr sebagai Temple muda, Emily Anne Hart sebagai Shirley remaja, Connie Britton sebagai Gertrude Temple, Colin Friels sebagai George Temple, dan Hinton Battle sebagai Bill "Bojangles" Robinson. Film ini difilmkan di Port Melbourne, Australia.
4. Diplomatic and Political Career
Setelah karier aktingnya meredup, Shirley Temple beralih ke dunia politik dan diplomasi, di mana ia menunjukkan dedikasi yang tinggi dan mencapai prestasi signifikan dalam pelayanan publik.

4.1. Political Involvement
Shirley Temple Black menjadi aktif dalam Partai Republik California. Pada tahun 1967, ia mencalonkan diri sebagai anggota Kongres dalam pemilihan khusus di California's 11th congressional district setelah delapan kali menjabat anggota Partai Republik J. Arthur Younger meninggal dunia karena leukemia. Ia mencalonkan diri dalam pemilihan pendahuluan terbuka sebagai seorang Republikan konservatif dan menempati posisi kedua dengan 34.521 suara (22.44%), di belakang profesor hukum Republik Pete McCloskey, yang menempati posisi pertama dengan 52.882 suara (34.37%) dan maju ke pemilihan umum bersama Roy A. Archibald dari Partai Demokrat. Dalam pemilihan umum, McCloskey terpilih dengan 63.850 suara (57.2%) berbanding 43.759 suara (39.2%) untuk Archibald. Temple menerima 3.938 suara (3.53%) sebagai calon independen. Meskipun kalah, keterlibatannya menandai awal karier barunya.
Ia juga terlibat secara ekstensif dengan Commonwealth Club of California, sebuah forum urusan publik yang berkantor pusat di San Francisco. Ia berbicara di banyak pertemuan selama bertahun-tahun dan menjabat sebagai presiden untuk suatu periode pada tahun 1984.
4.2. Diplomatic Career and Achievements
Karier diplomatik Shirley Temple Black dimulai setelah kegagalannya dalam pemilihan Kongres pada tahun 1967, ketika Henry Kissinger secara tidak sengaja mendengar ia berbicara tentang Afrika Barat Daya di sebuah pesta dan terkejut dengan pengetahuannya. Ia kemudian diangkat sebagai delegasi untuk Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-24 (September - Desember 1969) oleh Presiden Richard M. Nixon, di mana ia bekerja di Misi AS di bawah Duta Besar Charles Yost. Ia bertanggung jawab atas masalah lingkungan, pemuda, dan hak asasi manusia, serta memberikan pengaruh pada resolusi yang meminta tindakan cepat dari Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi. Ia juga mengambil posisi yang bersahabat dengan Republik Rakyat Tiongkok dan sangat mendukung keanggotaan RRT di PBB, mengirimkan petisi resmi kepada pimpinan pemerintah AS, yang kemudian berkontribusi pada keanggotaan RRT di PBB (1971) dan normalisasi hubungan AS-Tiongkok.
Kemudian, ia diangkat sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Ghana (6 Desember 1974 - 13 Juli 1976) oleh Presiden Gerald R. Ford. Di Ghana, ia bekerja 17 jam sehari sebagai kepala 108 staf, dan meskipun beberapa pria Ghana awalnya menentang penunjukannya karena ia seorang wanita, ia berhasil memenangkan pujian mereka dengan kinerjanya. Ia dikenal karena berinteraksi langsung dengan masyarakat Ghana, tidak seperti duta besar sebelumnya. Ia juga diangkat sebagai Kepala Protokol Amerika Serikat perempuan pertama (1 Juli 1976 - 21 Januari 1977). Dalam peran ini, ia bertanggung jawab atas semua upacara di Gedung Putih dan menjamu semua tamu negara di Blair House. Ia juga mendampingi Presiden dalam kunjungan ke luar negeri sebagai tangan kanannya.
Temple berharap setelah kemenangan Ronald Reagan dalam pemilihan presiden 1980 ia akan diberi posisi kabinet atau duta besar lainnya. Reagan memang mengirim Temple sebagai perwakilannya ke Paris sebagai bagian dari perayaan pelantikan Amerika di luar negeri, namun ia tidak diberi jabatan baru selama pemerintahan Reagan. Penulis Anne Edwards berpendapat bahwa ini karena Temple telah mendukung saingan Reagan, George H. W. Bush, dalam pemilihan pendahuluan Republik 1980. Ketika rumor beredar bahwa Reagan berencana untuk menunjuk kembali Temple sebagai kepala protokol setelah pengunduran diri Lenore Annenberg, Temple menyatakan bahwa ia tidak "percaya pada melihat ke belakang".
Ia menjabat sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Cekoslowakia (23 Agustus 1989 - 12 Juli 1992), setelah ditunjuk oleh Presiden George H. W. Bush, dan merupakan wanita pertama dan satu-satunya dalam jabatan ini. Temple menyaksikan dua momen krusial dalam sejarah perjuangan Cekoslowakia melawan komunisme. Ia berada di Praha pada Agustus 1968, sebagai perwakilan Federasi Internasional Masyarakat Sklerosis multipel, dan akan bertemu dengan pemimpin partai Cekoslowakia Alexander Dubček pada hari yang sama ketika pasukan yang didukung Soviet menginvasi negara itu. Temple, yang terdampar di sebuah hotel saat tank-tank bergulir masuk, mencari perlindungan di atap hotel. Ia kemudian melaporkan bahwa dari sana ia melihat seorang wanita tak bersenjata di jalan ditembak mati oleh pasukan Soviet, pemandangan yang tetap bersamanya sepanjang hidupnya. Kemudian, setelah ia menjadi duta besar untuk Cekoslowakia, ia hadir selama Revolusi Beludru, yang mengakhiri komunisme di Cekoslowakia. Temple secara terbuka bersimpati dengan para pembangkang anti-komunis, dan membantu upaya mereka. Ia adalah duta besar ketika Amerika Serikat menjalin hubungan diplomatik formal dengan pemerintah yang baru terpilih yang dipimpin oleh Václav Havel. Ia mengambil langkah yang tidak biasa dengan secara pribadi mendampingi Havel dalam kunjungan resmi pertamanya ke Washington, bepergian dengan pesawat yang sama.
Temple Black juga dikenal karena advokasinya terhadap hak asasi manusia dan lingkungan. Ia menentang pornografi yang merendahkan martabat wanita dan merugikan anak-anak, serta menyerukan pelarangan produksi dan penjualan pornografi anak. Berkat upayanya, "Amandemen Shirley Temple" pada Undang-Undang Upah dan Jam Kerja (Wages and Hours Law) disahkan di Kongres Amerika Serikat, yang melarang produksi dan penjualan pornografi yang menampilkan anak di bawah 16 tahun.
Pada tahun 1987, ia menerima gelar Petugas Dinas Luar Negeri Kehormatan pertama dalam sejarah Amerika Serikat atas kontribusinya yang luar biasa. NASA memuji Temple Black sebagai perintis dalam kemajuan wanita di masyarakat, menyatakan bahwa "kontribusi diplomatiknya memiliki dampak yang lebih besar pada lebih banyak orang di dunia daripada masa bintang ciliknya."
5. Personal Life
Kehidupan pribadi Shirley Temple Black ditandai oleh dua pernikahan dan dedikasinya pada keluarga, serta keberaniannya dalam menghadapi masalah kesehatan.
5.1. Marriages and Children
Pada tahun 1943, Temple yang berusia 15 tahun bertemu dengan John Agar yang berusia 22 tahun, seorang prajurit yang kemudian menjadi aktor. Mereka menikah dua tahun kemudian pada tahun 1945, saat Temple berusia 17 tahun. Dari pernikahan ini, ia melahirkan seorang putri bernama Linda Susan Agar pada tahun 1948. Namun, pernikahan ini tidak bahagia; Agar dilaporkan seorang pecandu alkohol dan memiliki hubungan di luar nikah. Temple menceraikan Agar pada tahun 1950 dengan alasan kekejaman mental. Setelah bercerai, John Agar terus menunjukkan perilaku buruk, termasuk beberapa kali ditangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk.
Pada tahun 1950, saat berlibur di Hawaii, Temple bertemu dengan Charles Alden Black di sebuah pesta koktail. Mereka saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Charles Alden Black adalah seorang perwira Angkatan Laut yang berasal dari keluarga Puritan terkemuka di Massachusetts. Ia tidak menyadari bahwa Temple adalah bintang film terkenal karena ia jarang menonton film. Mereka menikah pada 16 Desember 1950, dan pernikahan ini berlangsung hingga kematian Charles pada 4 Agustus 2005, akibat sindrom mielodisplastik. Mereka memiliki dua anak: seorang putra, Charles Alden Black Jr., dan seorang putri, Lori Black, yang kemudian menjadi pemain bass untuk band rock Melvins. Shirley Temple juga memiliki seorang cucu, Theresa Falaschi, dari putri sulungnya, Linda Susan.
Pernikahan kedua Shirley digambarkan sebagai "pernikahan dongeng" karena kebahagiaan dan kekompakan mereka. Meskipun Shirley berasal dari dunia hiburan, Charles tidak peduli dengan status sosialnya. Setelah menikah, Charles sempat dihapus dari daftar sosialita karena tradisi Puritan yang menganggap rendah profesi aktor. Namun, hal ini tidak mengganggu mereka, dan Shirley memutuskan untuk pensiun dari dunia film pada usia 22 tahun untuk fokus pada kehidupan keluarga. Ia bahkan sempat mengambil kursus desain interior pada tahun 1954, namun berhenti setelah menyadari bahwa kliennya lebih tertarik pada status selebritinya daripada keahliannya.
Keluarga Black dikenal memiliki ikatan yang sangat kuat. Shirley sendiri sering melakukan pekerjaan rumah tangga dan merawat kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, Gertrude dan George, di rumahnya tanpa bantuan pihak luar. Ayahnya, George, yang menderita stroke di usia senja, dirawat dengan penuh kasih sayang oleh Shirley yang menyiapkan makanan cair untuknya setiap hari.
5.2. Health Issues
Shirley Temple Black adalah individu yang sangat sehat dan energik, namun ia pernah mengalami dua penyakit serius. Yang pertama terjadi saat melahirkan putra sulungnya, ketika ia hampir meninggal karena komplikasi akibat kesalahan penanganan oleh dokter bedah yang menderita tumor otak yang tidak terdiagnosis. Ia berhasil pulih setelah perawatan intensif.
Pada tahun 1972, pada usia 44 tahun, Temple didiagnosis menderita kanker payudara. Pada saat itu, kanker biasanya dibicarakan dengan bisikan, dan pengungkapan publik Temple merupakan tonggak penting dalam meningkatkan kesadaran kanker payudara dan mengurangi stigma seputar penyakit tersebut. Ia menjadi salah satu wanita terkemuka pertama yang secara terbuka berbicara tentang kanker payudara, menginspirasi banyak orang, termasuk Ibu Negara Betty Ford, untuk melakukan hal yang sama. Temple mendorong wanita untuk tidak takut dan segera memeriksakan diri ke dokter. Ia juga menjadi salah satu penerima pertama operasi lumpektomi (pembuangan benjolan) di Amerika Serikat, sebuah prosedur yang kemudian menjadi umum.
6. Legacy and Honors
Shirley Temple Black meninggalkan dampak abadi pada budaya populer dan diakui atas kontribusinya yang luar biasa di bidang seni dan diplomasi.

6.1. Awards and Honors
Shirley Temple menerima berbagai penghargaan dan pengakuan sepanjang kariernya. Pada 14 Maret 1935, ia meninggalkan jejak tangan dan kakinya di semen basah di halaman depan Grauman's Chinese Theatre di Hollywood. Ia adalah Grand Marshal Rose Parade di Pasadena, California sebanyak tiga kali: pada tahun 1939, 1989, dan 1999, menandai tonggak penting dalam sejarah parade tersebut. Pada 8 Februari 1960, ia menerima bintang di Hollywood Walk of Fame.
Pada tahun 1935, ia dianugerahi Penghargaan Akademi Remaja khusus atas kontribusinya yang luar biasa sebagai pemain remaja dalam film pada tahun 1934. Ia adalah penerima Oscar termuda dalam sejarah, sebuah rekor yang belum terpecahkan hingga saat ini. Pada tahun 1985, Akademi kembali menghormatinya dengan "A Tribute to Shirley Temple," memberinya Oscar berukuran normal selain trofi kecil yang ia terima sebelumnya.
Pada tahun 1970, ia menerima Golden Plate Award dari American Academy of Achievement. Pada Februari 1980, Temple dihormati oleh Freedoms Foundation dari Valley Forge, Pennsylvania. Pada tahun 1975, Temple diangkat sebagai kepala suku kehormatan paramount chief dari suku Oguaa di Ghana. Pada tahun 1998, ia menerima Kennedy Center Honors atas prestasinya di bidang film. Pada tahun 2006, ia menerima Penghargaan Prestasi Seumur Hidup Screen Actors Guild, yang mengakui tidak hanya karier aktingnya tetapi juga kontribusinya pada perdamaian dan hak asasi manusia sebagai diplomat. Saat menerima penghargaan ini, ia diperkenalkan oleh aktris cilik Dakota Fanning, yang menyatakan dirinya sebagai penggemar Shirley Temple generasi keempat.
6.2. Cultural Impact
Nama Shirley Temple diabadikan dalam berbagai aspek budaya populer. Yang paling terkenal adalah minuman mocktail yang dinamai menurut namanya, meskipun Temple sendiri menganggap minuman itu terlalu manis. Minuman ini diciptakan pada tahun 1930-an oleh Brown Derby Restaurant di Hollywood. Pada tahun 1988, Temple bahkan mengajukan gugatan untuk mencegah versi soda botolan menggunakan namanya.
Boneka Shirley Temple yang diproduksi oleh Ideal Toy Company menjadi salah satu mainan terlaris selama beberapa dekade. Pakaian anak perempuan dan aksesori yang terinspirasi dari gaya Temple juga sangat populer. Di Jepang, boneka Shirley Temple sangat populer, dan merek pakaian anak-anak Jepang シャーリーテンプルShirley TempleBahasa Jepang (nama merek: Shirley Temple) didirikan pada tahun 1974, mengambil inspirasi dari namanya. Bahkan ada lagu anak-anak Jepang yang memujinya, dan ia sendiri pernah merekam empat lagu anak-anak Jepang dalam bahasa Jepang pada tahun 1936. Perusahaan makanan ringan Jepang, Fujiya, juga menggunakan wajahnya sebagai inspirasi untuk kemasan permen karamel mereka sejak sebelum perang.

Pengaruhnya meluas ke dunia botani, dengan adanya varietas peoni dan sweet pea yang dinamai 'Shirley Temple'. Ia juga muncul di sampul album The Beatles Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band, menjadi salah satu dari sedikit individu yang muncul dua kali di sampul tersebut (selain anggota band). Dalam film animasi Shrek the Third, karakter Cookie Man menyanyikan "On the Good Ship Lollipop", lagu khas Shirley Temple. Ia juga diparodikan dalam serial TV The Simpsons.
Pada tahun 1937, penulis Inggris Graham Greene menulis kritik kontroversial tentang film Wee Willie Winkie, menyiratkan bahwa Shirley Temple, yang saat itu berusia 9 tahun, membangkitkan nafsu pada penonton pria paruh baya. Kritik ini memicu kemarahan publik dan gugatan hukum dari 20th Century Fox, yang akhirnya dimenangkan oleh studio, menyebabkan majalah Greene ditutup. Insiden ini kemudian dikaitkan dengan kecenderungan pedofilia Greene yang terungkap di kemudian hari.
6.3. Tributes and Memorials
Setiap 1 Januari, Shirley Temple berpartisipasi dalam Rose Parade di California sebagai Grand Marshal sebanyak tiga kali: pada edisi ke-50 (1939), ke-100 (1989), dan ke-110 (1999). Ia adalah salah satu dari sedikit individu yang pernah menjabat sebagai Grand Marshal lebih dari sekali, bersama dengan presiden seperti Dwight D. Eisenhower dan Richard Nixon.
Pada 9 Juni 2021, Temple ditampilkan dalam Google Doodle untuk merayakan pembukaan pameran khusus "Love, Shirley Temple" yang menampilkan koleksi memorabilia langka miliknya di Museum Sejarah Santa Monica. Patung kecil Shirley Temple di Fox Studio, yang dibangun setelah ia menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan, menjadi tradisi di mana karyawan akan membungkuk sebagai tanda terima kasih. Meskipun gedung aslinya telah dihancurkan, patung kedua yang lebih besar kini berdiri di halaman studio, dan pusat penitipan anak perusahaan dinamai Shirley Temple Day Care Center.
7. Death
Shirley Temple Black meninggal dunia pada usia 85 tahun pada 10 Februari 2014, di rumahnya di Woodside, California. Penyebab kematiannya, menurut akta kematiannya yang dirilis pada 3 Maret 2014, adalah penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Temple adalah perokok seumur hidup tetapi menghindari menunjukkan kebiasaannya di depan umum karena ia tidak ingin memberikan contoh buruk bagi para penggemarnya. Ia dimakamkan di Alta Mesa Memorial Park.
8. Filmography
Shirley Temple Black memiliki karier yang panjang di dunia film dan televisi. Berikut adalah daftar peran film dan penampilannya yang signifikan:
8.1. Film Layar Lebar
- The Red-Haired Alibi (1933)
- Out All Night (1933)
- To the Last Man (1933)
- Carolina (1934)
- Mandalay (1934) (adegan dipotong)
- As the Earth Turns (1934)
- Stand Up and Cheer! (1934)
- Change of Heart (1934)
- Little Miss Marker (1934)
- Now I'll Tell (1934)
- Baby Take a Bow (1934)
- Now and Forever (1934)
- Bright Eyes (1934)
- The Little Colonel (1935)
- Our Little Girl (1935)
- Curly Top (1935)
- The Littlest Rebel (1935)
- Captain January (1936)
- Poor Little Rich Girl (1936)
- Dimples (1936)
- Stowaway (1936)
- Wee Willie Winkie (1937)
- Heidi (1937)
- Ali Baba Goes to Town (1937) (figuran, tidak dicantumkan)
- Rebecca of Sunnybrook Farm (1938)
- Little Miss Broadway (1938)
- Just Around the Corner (1938)
- The Little Princess (1939)
- Susannah of the Mounties (1939)
- The Blue Bird (1940)
- Young People (1940)
- Kathleen (1941)
- Miss Annie Rooney (1942)
- Since You Went Away (1944)
- I'll Be Seeing You (1944)
- Kiss and Tell (1945)
- Honeymoon (1947)
- The Bachelor and the Bobby-Soxer (1947)
- That Hagen Girl (1947)
- Fort Apache (1948)
- Mr. Belvedere Goes to College (1949)
- Adventure in Baltimore (1949)
- The Story of Seabiscuit (1949)
- A Kiss for Corliss (1949)
8.2. Film Pendek
- Merrily Yours (1932)
- Kid's Last Stand (1932)
- The Kid's Last Fight (1932)
- Glad Rags to Riches (1932)
- Runt Page (1932)
- War Babies (1932)
- The Pie-Covered Wagon (1932)
- New Deal Rhythm (1933)
- Kid in Hollywood (1933)
- Polly Tix in Washington (1933)
- Dora's Dunking Doughnuts (1933)
- Kid 'in' Africa (1933)
- What's to Do? (1933)
- Pardon My Pups (1934)
- Managed Money (1934)
- The Hollywood Gad-About (1934)
- Our Girl Shirley (1942)
- American Creed (1946)
8.3. Penampilan Televisi
- Shirley Temple's Storybook (1958-1961)
- The Red Skelton Show (1963)
- AFI's 100 Years...100 Stars (1999) (Host)
- Child Star: The Shirley Temple Story (2001) (Konsultan)