1. Masa Kecil dan Latar Belakang
Simon Cho memiliki latar belakang imigran yang penuh tantangan, mulai dari kelahirannya di Korea Selatan hingga perjuangan keluarganya di Amerika Serikat untuk mencapai stabilitas finansial dan status hukum.
1.1. Kelahiran, Imigrasi, dan Masa Kanak-kanak
Simon Cho lahir di Seoul, Korea Selatan, pada tanggal 7 Oktober 1991. Pada usia empat tahun, ia bersama orang tuanya pindah ke Amerika Serikat sebagai imigran tidak berdokumen dan menetap di Chicago. Ia hidup sebagai imigran tidak berdokumen hingga usia 11 tahun, menghadapi berbagai kesulitan yang timbul dari status tersebut.
1.2. Proses Perolehan Kartu Hijau dan Kewarganegaraan, serta Kesulitan Keuangan
Selama masa kecilnya di Amerika Serikat, kehidupan Cho dan keluarganya sangat sulit secara finansial. Ia sering bercerita bahwa orang tuanya pergi bekerja sebelum ia bangun dan pulang setelah ia tidur. Ada masa-masa ketika keluarga mereka tidak memiliki akses air atau listrik selama beberapa hari karena tidak mampu membayar tagihan. Aktivitas sehari-hari yang dianggap remeh oleh banyak orang, seperti memiliki surat izin mengemudi, juga sulit bagi ayahnya.
Pada tahun 2001, keluarganya berhasil memperoleh status penduduk tetap (kartu hijau), dan pada tahun 2004, mereka memperoleh kewarganegaraan Amerika Serikat. Karena bakat Simon dalam seluncur cepat yang mulai terlihat, orang tuanya kemudian mengambil keputusan besar dengan menjual bisnis mereka dan menghabiskan seluruh tabungan untuk pindah ke Salt Lake City demi mendukung Simon berlatih seluncur es setelah ia lulus sekolah menengah pertama. Saat ini, Simon Cho tinggal di Rockville, Maryland.
q=Chicago, IL; Salt Lake City, UT; Rockville, MD|position=right
2. Karier Seluncur Es
Perjalanan karier Simon Cho dalam seluncur es dimulai sejak usia dini dan membawanya ke panggung Olimpiade serta Kejuaraan Dunia, meskipun dengan berbagai rintangan.
2.1. Pelatihan Awal dan Seleksi Tim Nasional
Simon Cho mulai berseluncur pada usia tiga tahun. Ia menjadi atlet profesional pada tahun 2008. Dengan tinggi 183 cm (6 kaki 0 inci) dan berat 69 kg (153 pon), ia berlatih di Salt Lake City sebelum pindah kembali ke Upper Marlboro, Maryland, satu tahun sebelum seleksi tim Olimpiade Amerika Serikat. Cho sempat memutuskan untuk berhenti dari seluncur cepat karena tidak mampu membiayai biaya pelatihan yang mencapai sekitar 40.00 K USD per tahun dan karena tidak mendapatkan bantuan dana dari Komite Olimpiade Amerika Serikat dan Federasi Seluncur Es Amerika Serikat.
Namun, ia kembali berseluncur dan pada usia 18 tahun, ia berhasil lolos seleksi untuk tim Olimpiade Amerika Serikat 2010. Peringkat tertingginya adalah posisi ke-8 di nomor 500 m dan ke-15 secara keseluruhan. Apolo Ohno, salah satu mentornya, menyatakan bahwa Cho "pada dasarnya berhasil masuk tim ini dengan berlatih sendiri". Cho juga menyebut Ohno dan Shani Davis sebagai mentor yang membantunya menghadapi tantangan sebagai seorang minoritas dalam olahraga tersebut. Ia terpilih sebagai anggota tim junior nasional AS pada tahun 2006 dan tim nasional AS pada tahun 2009.
2.2. Olimpiade Musim Dingin Vancouver 2010
Pada Olimpiade Musim Dingin 2010 di Vancouver, Simon Cho berkompetisi dalam dua disiplin: 500 m dan estafet 5.00 K m. Ia berhasil meraih medali perunggu dalam kategori estafet 5.00 K m setelah berpartisipasi di babak semifinal.
2.3. Prestasi Kejuaraan Dunia
Simon Cho juga mencatatkan berbagai prestasi di ajang Kejuaraan Dunia Seluncur Es Jarak Pendek.
Berikut adalah daftar medalinya:
- Kejuaraan Dunia Seluncur Es Jarak Pendek 2010 di Sofia, Bulgaria:
- Medali perak dalam estafet 5.00 K m.
- Kejuaraan Dunia Seluncur Es Jarak Pendek 2011 di Sheffield, Inggris:
- Medali emas dalam disiplin 500 m.
- Medali perunggu dalam estafet 5.00 K m.
3. Kontroversi Perusakan Peralatan
Karier Simon Cho sempat diwarnai oleh insiden kontroversial yang berujung pada skorsing dan memunculkan perdebatan etika dalam dunia olahraga.
3.1. Kronologi Insiden dan Pengakuan
Pada tanggal 27 Agustus 2013, Simon Cho menerima skorsing dua tahun dari kompetisi setelah ia mengakui telah merusak bilah sepatu seluncur es milik pesaingnya dari Kanada, Olivier Jean. Insiden ini terjadi selama Kejuaraan Tim Dunia Seluncur Es Jarak Pendek 2011. Dalam pengakuannya, Cho menyatakan bahwa ia melakukan tindakan tersebut atas perintah pelatihnya saat itu, Jae-Su Chun.
3.2. Sanksi dan Dampaknya
Sebagai akibat dari pengakuannya, Simon Cho dijatuhi sanksi berupa larangan bertanding selama dua tahun. Skorsing ini berlangsung hingga 4 Oktober 2014, yang berarti Cho kehilangan kesempatan untuk lolos kualifikasi dan berkompetisi di Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia. Insiden ini menjadi titik balik penting dalam karier kompetitifnya, mengakhiri ambisinya di level tertinggi.
4. Aktivitas Setelah Pensiun sebagai Atlet
Setelah insiden dan skorsing yang mengakhiri karier kompetitifnya, Simon Cho beralih peran dan menemukan kesuksesan baru di dunia seluncur es.
4.1. Karier Kepelatihan
Saat ini, Simon Cho menjabat sebagai pelatih kepala di Potomac Speedskating Club, yang berbasis di Wheaton, Maryland. Di bawah kepemimpinannya, klub tersebut telah berkembang menjadi salah satu klub seluncur es terkemuka di Amerika Serikat. Potomac Speedskating Club berhasil meraih gelar juara di Kejuaraan Klub Nasional Seluncur Es Jarak Pendek 2016-2017 pada Maret 2017 dan secara berturut-turut memenangkan kejuaraan tim di Kejuaraan Seluncur Es Jarak Pendek Buffalo pada 21-22 Oktober 2017. Ini menunjukkan transisinya yang sukses dari seorang atlet menjadi pembimbing yang berpengaruh.
4.2. Kehidupan Pribadi dan Minat
Di luar arena seluncur es, Simon Cho menikmati kehidupan pribadinya. Ia suka menonton berbagai jenis olahraga, mendokumentasikan kegiatan, dan menghadiri konser musik. Minat-minat ini mencerminkan sisi lain dari kehidupannya di luar tuntutan ketat dunia olahraga profesional.
5. Warisan dan Penilaian
Warisan Simon Cho sebagai seorang figur publik dan atlet adalah perpaduan kompleks antara bakat luar biasa, prestasi gemilang, dan kontroversi yang memengaruhi persepsi publik terhadapnya.
5.1. Penilaian Menyeluruh
Simon Cho dikenang sebagai atlet seluncur cepat jarak pendek berbakat yang berhasil meraih medali Olimpiade dan Kejuaraan Dunia. Kisah awal hidupnya sebagai imigran tidak berdokumen yang berjuang mengatasi kesulitan finansial untuk mengejar mimpinya di olahraga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Namun, warisannya juga tidak terlepas dari insiden sabotase peralatan yang melibatkan dirinya dan pelatihnya. Peristiwa ini memicu diskusi luas mengenai etika dalam olahraga dan tanggung jawab seorang atlet.
Meskipun kontroversi tersebut mengakhiri karier kompetitifnya, Cho menunjukkan ketangguhan dengan beralih menjadi pelatih yang sukses. Perannya saat ini dalam membina atlet-atlet muda di Potomac Speedskating Club merupakan bukti kemampuannya untuk bangkit dan memberikan kontribusi positif, bahkan setelah menghadapi kesulitan. Secara keseluruhan, Simon Cho adalah sosok yang mewakili kompleksitas perjalanan hidup, dari perjuangan imigran hingga kesuksesan atletik, dan dari kesalahan hingga kesempatan kedua dalam dunia olahraga.