1. Kehidupan Awal
Viktor Starukhin, yang juga dikenal sebagai Victor Starffin, menghadapi berbagai kesulitan sejak masa kecilnya sebagai seorang imigran tanpa kewarganegaraan di Jepang, yang pada akhirnya membawanya ke dunia bisbol profesional.
1.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Viktor Starukhin lahir pada tahun 1916 di Nizhny Tagil, wilayah Pegunungan Ural di Kekaisaran Rusia. Setelah Revolusi Rusia (1917), keluarganya, yang memiliki ikatan dengan monarki dan menjadi sasaran pemerintah Bolshevik, melarikan diri melintasi Pegunungan Ural dan Siberia menuju Harbin, Manchuria, yang saat itu berada di bawah kendali Jepang. Pada tahun 1925, mereka akhirnya menetap di Asahikawa, Hokkaido, Jepang. Di sana, mereka menjadi "Rusia Putih" tanpa kewarganegaraan.
Pada masa kecilnya, Starukhin sering diintimidasi oleh teman-temannya karena penampilannya yang berbeda. Namun, ia unggul dalam pelajaran dan memiliki kemampuan atletik yang luar biasa. Ia bahkan bisa memenangkan lomba lari 100 meter meskipun teman-teman sekelasnya mendapat keuntungan 20 meter di depan. Sebagian dari kemampuan atletiknya disebabkan oleh ukuran tubuhnya yang besar; pada usia 11 tahun, tingginya sudah mencapai 180 cm. Ia menemukan olahraga bisbol setelah pindah ke Jepang dan menggunakan bakatnya ini sebagai cara untuk menjalin pertemanan dengan teman-teman sekelasnya. Bisbol juga membantunya menjauhkan diri dari masalah keluarga, terutama ayahnya, Konstantin Starukhin, yang mulai banyak minum alkohol.
Pada tahun 1932, ketika Starukhin diundang untuk bergabung dengan tim bisbol Sekolah Menengah Koyo Gakuin di Nishinomiya, keluarganya pindah ke Kobe, Prefektur Hyogo, dan mengelola toko roti dengan bantuan keuangan dari sekolah. Namun, kepindahan Starukhin ke sekolah tersebut gagal karena protes dari sekolah-sekolah lain di prefektur itu, sehingga seluruh keluarga kembali ke Asahikawa. Pada tahun yang sama, ayahnya, Konstantin Starukhin, membunuh seorang rekan kerja istrinya di kafe "Baikal" miliknya, dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara. Meskipun ia menjadi "putra seorang pembunuh", Starukhin, yang sudah terkenal sebagai pelempar di Sekolah Menengah Asahikawa, menerima banyak simpati dari masyarakat. Namun, insiden ini menyebabkan keluarganya mengalami kesulitan ekonomi yang parah, bahkan harus mengandalkan sumbangan dari teman-teman sekelasnya untuk biaya sekolah dan hidup. Kondisi ini juga menjadi salah satu alasan mengapa ia tidak bisa memperoleh kewarganegaraan Jepang.
1.2. Masa Sekolah dan Pengenalan Bisbol
Starukhin masuk Sekolah Menengah Asahikawa (sekarang Sekolah Menengah Atas Asahikawa Higashi Hokkaido) dan bergabung dengan tim bisbol. Kata-kata pertamanya saat bergabung dengan klub adalah, "Bisakah saya benar-benar bermain bisbol bersama semua orang?" Di sekolah menengah, ia menjadi pelempar dengan bola cepat yang kuat dan mencapai final turnamen Hokkaido untuk Kejuaraan Bisbol Sekolah Menengah Jepang selama dua tahun berturut-turut (1933 dan 1934). Namun, ia selalu kalah tipis karena kesalahan rekan setimnya, sehingga gagal mencapai Koshien Musim Panas.

Meskipun Starukhin awalnya ingin melanjutkan pendidikan ke Universitas Waseda, kesulitan ekonomi akibat kasus ayahnya membuat impian tersebut sulit terwujud.
1.3. Debut Profesional dan Karier Awal
Pada musim gugur 1934, Starukhin direkrut oleh Matsutaro Shoriki, pemilik surat kabar Yomiuri Shimbun dan tokoh penting dalam bisbol Jepang, untuk bergabung dengan tim nasional Jepang dalam pertandingan eksibisi melawan tim Amerika Serikat. Saat itu, Kementerian Pendidikan Jepang memiliki peraturan yang menyatakan bahwa pemain bisbol sekolah menengah yang bermain secara profesional akan kehilangan kelayakan untuk masuk pendidikan tinggi, sehingga Starukhin enggan menjadi profesional.

Namun, Shoriki secara efektif memeras Starukhin. Ayahnya, Konstantin Starukhin, berada di penjara menunggu persidangan atas tuduhan pembunuhan tidak disengaja terhadap rekan kerja istrinya. Konstantin mengklaim bahwa ia membunuh wanita tersebut karena mengira wanita itu adalah mata-mata yang dikirim oleh pemerintah Soviet untuk memantau pengungsi Rusia di Hokkaido. Shoriki mengancam bahwa jika Starukhin menolak bermain secara profesional, ia akan menggunakan koneksinya dengan Yomiuri Shimbun untuk mempublikasikan detail kasus Konstantin Starukhin, yang akan mengakibatkan deportasi ayah dan ibunya kembali ke Rusia, di mana mereka kemungkinan besar akan ditangkap oleh NKVD karena afiliasi politik ayahnya. Dalam situasi yang hampir dipaksakan ini, Starukhin terpaksa meninggalkan sekolah menengah dan bergabung dengan tim. Ia dilaporkan naik kereta api bersama ibunya di malam hari tanpa memberi tahu teman-teman sekelasnya, dan kemudian mengatakan kepada istrinya bahwa "peluit kereta api malam itu terdengar seperti teman-teman saya berteriak menyuruh saya untuk tidak pergi."
Starukhin melakukan debut profesionalnya pada 29 November 1934, dalam pertandingan eksibisi ke-17 melawan tim Major League Baseball Amerika Serikat. Ia bermain satu inning tanpa kebobolan, meskipun pertandingan sudah ditentukan dan tim Amerika enggan menghadapinya karena masalah kontrol lemparannya.
Pada tahun 1935, ketika ia bepergian ke Amerika Utara bersama tim Dai-Nippon Tokyo Yakyu Club (yang kemudian menjadi Tokyo Giants), Starukhin menghadapi kesulitan saat keberangkatan karena campur tangan Toyama Mitsuru dari organisasi ultranasionalis Genyosha. Ia juga mengalami masalah saat masuk ke Amerika Serikat karena tidak memiliki paspor atau visa, dan hanya bisa masuk setelah Shoriki dan Lefty O'Doul melobi pemerintah.
Pada tahun 1936, Starukhin bergabung dengan Tokyo Kyojingun (sekarang Yomiuri Giants). Awalnya, ia memiliki masalah kontrol lemparan dan sering dilempari bola oleh pemain veteran. Namun, ia didorong oleh manajer Fujimoto Sadayoshi dan mengembangkan kontrol lemparannya melalui latihan intensif. Pada 3 Juli 1936, ia berkontribusi pada kemenangan resmi pertama Giants. Pada 3 Juli 1937, ia menjadi pemain asing pertama dalam sejarah Nippon Professional Baseball (NPB) yang melempar no-hitter melawan Korakuen Eagles. Pada musim semi 1937, ia memenangkan 13 pertandingan, dan pada musim gugur, ia memenangkan 15 pertandingan, meraih gelar Raja Kemenangan.
2. Karier Bisbol Utama
Karier bisbol Viktor Starukhin membentang selama hampir dua dekade, ditandai dengan pencapaian luar biasa dan tantangan signifikan, terutama selama dan setelah Perang Dunia II.
2.1. Perang Dunia II dan Perubahan Nama
Pada tahun 1940, seiring meningkatnya xenofobia di Jepang akibat memburuknya hubungan Jepang-Soviet (misalnya, Insiden Nomonhan), Starukhin dipaksa untuk mengubah namanya menjadi Suda Hiroshi (須田 博Suda HiroshiBahasa Jepang). Ia dicurigai sebagai mata-mata oleh militer dan dilarang melihat Sungai Kanda (yang digunakan untuk mengangkut pasokan militer) atau bendera (yang dapat digunakan untuk menentukan arah dan kecepatan angin). Atas saran Akamine Masashi, perwakilan Nagoya Kinshachi, ia mengubah namanya untuk menghindari tekanan militer. Karena statusnya yang tanpa kewarganegaraan, ia tidak wajib militer.
Pada tahun 1941, ia memenangkan pertandingan ke-15 pada 14 Juli melawan Nankai meskipun demam tinggi dan kemudian didiagnosis menderita pleurisy, yang mengancam kariernya. Ia kembali pada akhir April 1942, memenangkan 26 pertandingan. Pada tahun 1943, ia kembali menderita pleurisy tetapi pulih pada bulan Oktober, meraih 10 kemenangan. Pada tahun 1944, ia memenangkan enam pertandingan berturut-turut hingga Juni, tetapi dilarang bermain setelah Juli karena kewarganegaraannya.
Pada November 1944, meskipun tanpa kewarganegaraan, Starukhin dipindahkan ke kamp penahanan di Karuizawa, Nagano, bersama diplomat dan penduduk asing lainnya. Ia dilaporkan bekerja sebagai tukang sepatu di sana. Pada 9 Agustus 1945, ia diusir ketika Uni Soviet melanggar pakta netralitas dengan Jepang.
2.2. Pasca-Perang dan Perpindahan Tim
Setelah perang, Starukhin sempat bekerja sebagai juru bahasa untuk otoritas pendudukan Amerika (SCAP). Ia kembali ke bisbol profesional pada tahun 1946, tetapi memilih untuk tidak kembali ke Giants. Ia secara kebetulan bertemu kembali dengan mantan manajernya, Fujimoto Sadayoshi, yang saat itu melatih Pacific Baseball Club, dan memutuskan untuk bergabung dengan tim tersebut. Saat itu, Starukhin sangat kelebihan berat badan dan butuh waktu untuk kembali ke bentuk semula.
Pada 13 Oktober 1946, ia melakukan penampilan pertamanya pasca-perang melawan Gold Star, dan pada 20 Oktober, ia meraih kemenangan lengkap pertamanya pasca-perang melawan tim yang sama, sekaligus menjadi pelempar pertama dalam sejarah bisbol profesional Jepang yang mencapai 200 kemenangan sepanjang kariernya. Ia tetap bersama Pacific pada tahun 1947, yang kemudian dikenal sebagai Taiyo Robins.
Pada tahun 1948, ia pindah ke tim lain milik Tamura, Kinsei/Daiei Stars, mengikuti Fujimoto yang menjadi manajer di sana. Ia bermain untuk waralaba ini hingga tahun 1953. Pada tahun 1949, ia memenangkan 27 pertandingan, meraih gelar Raja Kemenangan lagi setelah sembilan tahun. Namun, ia tidak lagi memiliki kecepatan seperti sebelum perang; gaya lemparannya berubah dari mengandalkan bola cepat menjadi lebih banyak menggunakan bola-bola melengkung, menunjukkan gaya yang lebih cerdik dan dramatis. Pada 15 Juni 1952, ia melempar dua home run dalam pertandingan lengkap, tetapi timnya kalah 2-3 karena kurangnya dukungan ofensif.

Pada tahun 1954, ia pindah ke Takahashi Unions (pendahulu Chiba Lotte Marines), atas saran Fujimoto untuk mendapatkan uang kontrak. Saat itu, ia sangat gemuk, bahkan disebut "seperti pegulat sumo". Ia berhasil menurunkan berat badannya dari 120 kg menjadi 97.5 kg melalui latihan intensif. Meskipun timnya mengalami 12 kekalahan beruntun di awal musim, termasuk tiga kekalahan Starukhin, ia meraih kemenangan pertamanya musim itu pada 13 April 1955, melawan Daiei Stars, yang juga merupakan shutout ke-83 dan terakhir dalam kariernya.
2.3. Pencapaian 300 Kemenangan dan Rekor Penting
Pada tahun 1955, musim terakhirnya, Starukhin menjadi pelempar pertama dalam bisbol profesional Jepang yang mencapai 300 kemenangan sepanjang kariernya. Awalnya, kemenangan ke-300-nya diyakini terjadi pada 28 Juli 1955, melawan Kintetsu Pearls di Stadion Kawasaki. Namun, karena aturan NPB mengenai kemenangan pelempar sebelum perang, kemenangan tersebut hanya dianggap sebagai kemenangan ke-298. Kemenangan ke-300 yang sebenarnya diraihnya pada 9 September 1955, melawan mantan timnya, Daiei Stars, di Stadion Nishikyogoku di Kyoto. Ia adalah satu-satunya pelempar di antara enam pelempar dengan 300 kemenangan atau lebih yang mencapai tonggak 100, 200, dan 300 kemenangan dengan tim yang berbeda.

Setelah mencapai 300 kemenangan, Starukhin menyatakan keinginannya untuk mencapai 2.000 strikeout dan 100 shutout sebelum mengakhiri kariernya. Namun, ia tidak pernah berhasil melakukannya. Setelah mencatat rekor 7 kemenangan dan 21 kekalahan pada tahun 1955, ia diputus kontrak oleh Unions, dan tidak ada tim lain yang mau mengontraknya, meskipun ia bersedia bermain tanpa bayaran. Ia pensiun pada tahun 1955 dengan rekor karier 303 kemenangan dan 176 kekalahan.
Starukhin memegang rekor NPB untuk 83 shutout sepanjang kariernya. Ia juga memenangkan 42 pertandingan pada tahun 1939, sebuah rekor NPB yang kemudian disamai oleh Kazuhisa Inao pada tahun 1961. Ia mengikuti performa rekornya pada tahun 1939 dengan 38 kemenangan lagi pada tahun 1940. Ia memenangkan gelar Raja Kemenangan sebanyak enam kali dan memimpin liga dalam kemenangan selama lima musim berturut-turut, yang merupakan rekor terlama dalam bisbol profesional Jepang. Ia juga memenangkan dua penghargaan MVP (1939 dan 1940) dan satu penghargaan Best Nine (1940). Kemenangan ke-100-nya diraih dalam 165 pertandingan, menjadikannya yang tercepat dalam sejarah. Pada tahun 1939, ia mencatat empat pukulan walk-off, sebuah rekor yang bertahan hingga tahun 1969. Ia juga meraih Pitcher Triple Crown pada musim gugur 1938.
3. Karakteristik Pemain
Viktor Starukhin dikenal sebagai pelempar yang kuat dengan gaya unik, serta memiliki kemampuan memukul yang patut dicatat.
3.1. Gaya Melempar dan Jenis Lemparan
Starukhin adalah pelempar dengan bola cepat yang kuat, sering dibandingkan dengan Eiji Sawamura. Dengan tinggi 191 cm, ia melempar dari sudut tinggi, membuat bola tampak "turun dari atap lantai dua" dan sulit dipukul oleh pemukul.
Sebagai pelempar, Starukhin menggunakan berbagai jenis lemparan, termasuk drop, shoot, dan sinker. Ia dikenal cerdik dalam berstrategi melawan pemukul, menggunakan bola cepat sebagai andalannya, diiringi shoot dan drop untuk mengubah kecepatan, dan terkadang sinker untuk menghasilkan pukulan tanah. Ia juga terkadang melempar dengan gerakan cepat atau dari samping, dan di masa senjanya, ia melempar "bola avec" yang bergerak seperti forkball atau knuckleball.
3.2. Kemampuan Memukul dan Bakat Lain
Selain sebagai pelempar, Starukhin juga memiliki kemampuan memukul yang sangat baik. Pada tahun 1939, ia mencatat empat pukulan walk-off. Pada tahun 1940, ia mencatat lima pukulan dalam satu pertandingan. Bahkan pada tahun 1955, ia pernah tampil sebagai pemukul pengganti dan menerima intentional walk. Karena kebiasaannya memukul bola pertama, pelempar lawan sering melempar bola di luar zona pukul. Namun, dengan tinggi dan kekuatan lengannya, Starukhin mampu memukul bola-bola tersebut dengan paksa.
4. Kehidupan Pribadi dan Hubungan Keluarga
Kehidupan pribadi Viktor Starukhin di luar lapangan bisbol diwarnai oleh perjuangan sebagai imigran, pencarian identitas, dan hubungan keluarga yang kompleks.
4.1. Hubungan Keluarga
Starukhin dikenal fasih berbahasa Jepang dan sangat menghormati mertuanya, sehingga ia sering disebut "lebih Jepang daripada orang Jepang". Namun, ia merasa terbebani oleh label "orang asing" dan "pengasingan", yang membuatnya merasa teman-temannya tidak pernah sepenuhnya menerima dirinya. Untuk mencari teman dan bahkan pasangan hidup, ia sering mengunjungi gereja Ortodoks "Nikolai-do" di Ochanomizu, tempat berkumpulnya imigran Rusia lainnya. Ia juga dikenal sebagai peminum berat, mampu menghabiskan lebih dari 24 botol bir besar dalam semalam.
- Ayah Konstantin: Konstantin Starukhin, seorang perwira Tentara Kekaisaran Rusia, melarikan diri dari Revolusi Rusia dan sempat bergabung dengan Tentara Putih sebelum menjadi pengungsi di Harbin dan kemudian Jepang. Di Asahikawa, ia menjalankan bisnis wol dan kedai susu. Di Kobe, ia mengelola toko roti. Di Asahikawa, ia membuka kafe "Baikal" dengan kekasihnya, Maria, yang kemudian ia tikam hingga tewas pada tahun 1933. Meskipun awalnya mengakui kejahatan karena cemburu, ia kemudian mengubah kesaksiannya dengan mengklaim bahwa Maria adalah seorang mata-mata. Ia dijatuhi hukuman delapan tahun penjara, dibebaskan pada tahun 1938, dan meninggal di Tokyo pada tahun 1943. Ia dimakamkan di Pemakaman Tama di Tokyo.
- Istri Pertama Elena: Elena adalah seorang imigran Rusia dan penata rambut yang ditemui Starukhin di Nikolai-do. Mereka menikah pada tahun 1938, dan putra mereka, George, lahir pada tahun 1941. Setelah Starukhin ditahan di kamp Karuizawa, Elena mengajukan gugatan cerai pada tahun 1948 dan pindah ke Amerika Serikat bersama Alexander Boloviyov, seorang perwira pendudukan AS yang juga seorang imigran Rusia dan pernah bermain melawan Starukhin di sekolah menengah. Elena meninggalkan putranya.
- Istri Kedua Kunie (Tanya): Kunie Takahashi adalah seorang wanita berdarah campuran Jepang-Rusia, yang nama Rusianya adalah Tanya. Ia bertemu Starukhin di Russian Club di Tokyo pada tahun 1948 dan mereka menikah pada tahun 1950. Kunie merawat George, putra Starukhin dari pernikahan sebelumnya, dan mereka memiliki dua putri. Setelah kematian Starukhin, Kunie bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Ia mengelola salon kecantikan (yang dibuka oleh Starukhin pada tahun 1948), sebuah apotek, dan sebuah restoran Rusia bernama "Leka". Ia sempat belajar lagi untuk menjadi dokter gigi. Namun, ia kehilangan seluruh hartanya setelah kekasihnya yang lebih muda menginvestasikan uangnya dalam pengembangan lapangan golf yang gagal. Ia meninggal pada tahun 1971 pada usia 49 tahun setelah melompat dari apartemennya, menderita penyakit hati akibat peningkatan konsumsi alkohol. Ia dimakamkan di Kuil Sounenji di Omonogawa, Yokote, Akita, yang merupakan kuil keluarga ibunya. Ayah Kunie, Takahashi Yoshio, adalah seorang tokoh menarik yang pernah tinggal di Moskow dan Harbin, memimpin rombongan seni "Volga Entertainment Troupe", dan menjadi penerjemah selama Intervensi Siberia.
- Anak-anak:
- Putra sulungnya, George Starukhin (lahir 1941), sering tampil di majalah dan televisi bersama ayahnya. Setelah kematian ayahnya, ia menjadi talenta televisi dan radio, serta debut sebagai aktor dalam drama televisi Chikyu wa Hikiuketa pada tahun 1960.
- Putri sulungnya, Natasha Starukhin (lahir 1951), adalah mantan pramugari Japan Airlines yang kemudian mendirikan salon tanning pertama di Jepang. Ia kini menjadi ahli gizi holistik, memberikan ceramah, dan tampil di acara televisi bertema kesehatan. Ia mendirikan dan menjabat sebagai direktur Asosiasi Nutrisi Holistik Jepang. Natasha juga telah melakukan lemparan pertama di Stadion Starffin pada tahun 2008 dan 2016. Ia adalah penulis buku Hakkyu ni Eiko to Yume o Nosete: Waga Chichi V. Starukhin Monogatari (Membawa Kemuliaan dan Impian di Bola Putih: Kisah Ayahku V. Starukhin) dan buku-buku tentang diet.
- Kerabat Lain: Aktris Tanaka Mari adalah keponakan dari Kunie Takahashi (istri kedua Starukhin). Takahashi Rena, seorang pemain electone, adalah adik perempuan Kunie.
5. Kematian
Akhir hidup Viktor Starukhin terjadi secara tragis dalam sebuah kecelakaan lalu lintas.
5.1. Kecelakaan Lalu Lintas dan Kronologi Kematian
Pada 12 Januari 1957, sekitar pukul 22:40, Starukhin tewas dalam kecelakaan lalu lintas. Mobil yang dikendarainya, sebuah Chevrolet Special Deluxe tahun 1941, bertabrakan dengan trem di Jalur Tokyu Tamagawa (sekarang digantikan oleh Jalur Tokyu Den-en-toshi) di dekat Stasiun Mishuku di Setagaya, Tokyo. Ia sedang dalam perjalanan untuk menghadiri reuni sekolah menengahnya bersama teman-teman sekelasnya dari Sekolah Menengah Atas Asahikawa Higashi.
Starukhin dilarikan ke Rumah Sakit Nasional Setagaya dengan ambulans tetapi meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Polisi menyatakan bahwa penyebab kecelakaan adalah mengemudi dalam keadaan mabuk dan ngebut. Namun, keadaan pasti insiden tersebut masih diperdebatkan hingga hari ini, dengan spekulasi mulai dari kecelakaan biasa hingga bunuh diri atau mengemudi dalam keadaan mabuk. Kesaksian teman-temannya menyatakan bahwa Starukhin mengemudi ke arah yang berlawanan dari lokasi reuni dan menyuruh teman sekelas yang bersamanya untuk turun dari mobil dan naik trem. Ia juga diketahui telah minum alkohol di acara pembukaan arena boling milik temannya sebelum kecelakaan, meskipun tidak dalam keadaan mabuk berat.
Pada 20 Januari 1957, sebuah "pemakaman bisbol" tidak resmi diadakan untuk Starukhin, yang merupakan pemakaman pertama semacam itu dalam bisbol profesional. Upacara tersebut dihadiri oleh Ichika Tadao (ketua panitia pemakaman), Fujimoto Sadayoshi, Suzuki Sotaro, Shigeru Mizuhara, Tetsuharu Kawakami, Shinji Hamasaki, dan Tokuro Konishi, yang berbagi cerita tentang waktu mereka bersama Starukhin.
Starukhin dimakamkan di Pemakaman Tama di Tokyo, di area pemakaman orang asing, di makam yang ia dirikan sendiri untuk ayahnya, Konstantin. Pada peringatan 33 tahun kematiannya pada tahun 1989, sebagian abunya dipindahkan oleh putri sulungnya, Natasha, ke Kuil Sounenji di Omonogawa, Yokote, Prefektur Akita, tempat makam istri keduanya, Tanya (Kunie Takahashi). Starukhin tetap tanpa kewarganegaraan sejak ia mengungsi hingga akhir hayatnya.
6. Warisan dan Evaluasi
Viktor Starukhin meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah bisbol Jepang, diakui atas pencapaiannya yang luar biasa dan perjuangannya sebagai seorang imigran.
6.1. Induksi ke Hall of Fame Bisbol
Pada tahun 1960, Starukhin menjadi orang asing pertama yang dilantik ke dalam Hall of Fame Bisbol Jepang. Ia juga merupakan pemain pertama yang dihormati dalam sebuah pemakaman di mana mantan rekan setimnya berbagi cerita tentang masa-masa bermain bersamanya.
6.2. Monumen dan Penamaan Stadion
Kota Asahikawa telah menamai stadion bisbol kotanya sebagai Stadion Starffin Asahikawa sejak tahun 1984. Ini adalah stadion bisbol pertama di Jepang yang dinamai berdasarkan nama individu.
Sebuah patung perunggu Starukhin juga didirikan di depan stadion untuk mengenang warisannya yang abadi dalam bisbol Jepang.
7. Statistik
Viktor Starukhin memiliki karier yang panjang dan produktif di bisbol profesional Jepang, mencatat sejumlah rekor dan penghargaan penting.
7.1. Statistik Pelempar Tahunan
Berikut adalah statistik pelempar tahunan Viktor Starukhin sepanjang kariernya:
Tahun | Tim | Penampilan | Menang | Kalah | Shutout | No-hitter | Menang (Starter) | Menang (Relief) | Save | Hold | Persentase Menang | Batters Faced | Inning Dilempar | Pukulan Diizinkan | Home Run Diizinkan | Walk | Intentional Walk | Hit By Pitch | Strikeout | Wild Pitch | Balk | Run Diizinkan | Earned Run | ERA | WHIP |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1936 Musim Panas | Kyojin | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | -- | -- | ---- | 14 | 3.0 | 3 | 0 | 1 | -- | 0 | 4 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0.00 | 1.33 |
1936 Musim Gugur | 3 | 1 | 2 | 0 | 0 | 1 | 0 | -- | -- | .333 | 89 | 21.0 | 17 | 0 | 7 | -- | 0 | 19 | 0 | 0 | 10 | 7 | 3.00 | 1.14 | |
1937 Musim Semi | 25 | 13 | 4 | 3 | 0 | 10 | 3 | -- | -- | .765 | 592 | 147.1 | 100 | 1 | 58 | -- | 1 | 92 | 2 | 0 | 34 | 25 | 1.53 | 1.07 | |
1937 Musim Gugur | 26 | 15 | 7 | 4 | 1 | 12 | 3 | -- | -- | .682 | 658 | 164.2 | 115 | 0 | 51 | -- | 2 | 95 | 2 | 0 | 53 | 34 | 1.86 | 1.01 | |
1938 Musim Semi | 24 | 14 | 3 | 5 | 2 | 12 | 2 | -- | -- | .824 | 639 | 158.2 | 106 | 5 | 57 | -- | 2 | 76 | 1 | 0 | 42 | 36 | 2.04 | 1.03 | |
1938 Musim Gugur | 24 | 19 | 2 | 7 | 1 | 18 | 1 | -- | -- | .905 | 765 | 197.2 | 111 | 0 | 59 | -- | 1 | 146 | 1 | 1 | 32 | 23 | 1.05 | 0.86 | |
1939 | 68 | 42 | 15 | 10 | 1 | 30 | 12 | -- | -- | .737 | 1838 | 458.1 | 316 | 4 | 156 | -- | 11 | 282 | 6 | 0 | 114 | 88 | 1.73 | 1.03 | |
1940 | 55 | 38 | 12 | 16 | 2 | 32 | 6 | -- | -- | .760 | 1688 | 436.0 | 241 | 3 | 145 | -- | 4 | 245 | 5 | 0 | 67 | 47 | 0.97 | 0.89 | |
1941 | 20 | 15 | 3 | 4 | 0 | 14 | 1 | -- | -- | .833 | 587 | 150.0 | 93 | 3 | 45 | -- | 1 | 58 | 2 | 0 | 28 | 20 | 1.20 | 0.92 | |
1942 | 40 | 26 | 8 | 8 | 1 | 24 | 2 | -- | -- | .765 | 1196 | 306.1 | 174 | 3 | 119 | -- | 2 | 110 | 6 | 0 | 50 | 38 | 1.12 | 0.96 | |
1943 | 18 | 10 | 5 | 3 | 0 | 8 | 2 | -- | -- | .667 | 537 | 136.0 | 75 | 2 | 57 | -- | 3 | 71 | 3 | 0 | 22 | 18 | 1.19 | 0.97 | |
1944 | 7 | 6 | 0 | 2 | 1 | 6 | 0 | -- | -- | 1.000 | 254 | 66.0 | 40 | 0 | 23 | -- | 0 | 27 | 2 | 0 | 9 | 5 | 0.68 | 0.95 | |
1946 | Pacific Taiyo | 5 | 1 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | -- | -- | .500 | 138 | 31.2 | 35 | 1 | 16 | -- | 0 | 11 | 0 | 0 | 10 | 7 | 1.99 | 1.61 |
1947 | 20 | 8 | 10 | 1 | 2 | 6 | 2 | -- | -- | .444 | 662 | 162.1 | 142 | 3 | 48 | -- | 2 | 77 | 1 | 0 | 59 | 37 | 2.05 | 1.17 | |
1948 | Kinsei Daiei | 37 | 17 | 13 | 3 | 1 | 14 | 3 | -- | -- | .567 | 1187 | 298.1 | 240 | 6 | 80 | -- | 3 | 138 | 4 | 1 | 90 | 72 | 2.17 | 1.07 |
1949 | 52 | 27 | 17 | 9 | 6 | 24 | 3 | -- | -- | .614 | 1519 | 376.0 | 357 | 24 | 69 | -- | 4 | 163 | 2 | 1 | 130 | 109 | 2.61 | 1.13 | |
1950 | 35 | 11 | 15 | 2 | 3 | 9 | 2 | -- | -- | .423 | 995 | 234.1 | 270 | 21 | 48 | -- | 4 | 86 | 1 | 1 | 115 | 103 | 3.96 | 1.36 | |
1951 | 14 | 6 | 6 | 0 | 2 | 5 | 1 | -- | -- | .500 | 391 | 100.2 | 79 | 5 | 22 | -- | 2 | 47 | 0 | 5 | 39 | 30 | 2.68 | 1.00 | |
1952 | 24 | 8 | 10 | 1 | 1 | 7 | 1 | -- | -- | .444 | 618 | 150.1 | 145 | 9 | 43 | -- | 2 | 44 | 3 | 0 | 63 | 51 | 3.05 | 1.25 | |
1953 | 26 | 11 | 9 | 3 | 2 | 9 | 2 | -- | -- | .550 | 811 | 201.2 | 175 | 11 | 42 | -- | 4 | 61 | 3 | 0 | 67 | 60 | 2.68 | 1.08 | |
1954 | Takahashi Tombow | 29 | 8 | 13 | 1 | 1 | 7 | 1 | -- | -- | .381 | 756 | 178.1 | 191 | 12 | 45 | -- | 3 | 52 | 2 | 0 | 85 | 74 | 3.73 | 1.32 |
1955 | 33 | 7 | 21 | 1 | 4 | 6 | 1 | -- | -- | .250 | 820 | 196.2 | 205 | 9 | 30 | 3 | 4 | 56 | 4 | 0 | 102 | 85 | 3.89 | 1.19 | |
Total: 19 Tahun | 586 | 303 | 176 | 83 | 31 | 247 | 56 | -- | -- | .633 | 16754 | 4175.1 inning | 3230 | 122 | 1221 | 3 | 55 | 1960 | 50 | 9 | 1221 | 969 | 2.09 | 1.07 |
- Angka tebal menunjukkan rekor liga tertinggi pada tahun tersebut.
- Angka tebal pada baris total menunjukkan rekor NPB.
- Pacific berganti nama menjadi Taiyo (Taiyo Robins) pada tahun 1947.
- Kinsei (Kinsei Stars) berganti nama menjadi Daiei (Daiei Stars) pada tahun 1949.
- Takahashi (Takahashi Unions) berganti nama menjadi Tombow (Tombow Unions) pada tahun 1955.
7.2. Gelar Individu dan Penghargaan
Viktor Starukhin meraih berbagai gelar dan penghargaan penting selama kariernya:
- Gelar:
- Raja Kemenangan: 6 kali (Musim Gugur 1937 - 1940, 1949) - Rekor terbanyak; 5 musim berturut-turut adalah rekor terpanjang; penghargaan setelah 9 tahun absen adalah yang terlama dalam sejarah penghargaan ini.
- Raja ERA: 1 kali (Musim Gugur 1938).
- Raja Strikeout: 2 kali (Musim Gugur 1938, 1939) - Tidak diakui sebagai gelar resmi pada saat itu.
- Raja Persentase Kemenangan: 2 kali (Musim Gugur 1938, 1940).
- Raja Kemenangan Starter: 5 kali (Musim Gugur 1937 (12 kemenangan starter), Musim Semi 1938 (12 kemenangan starter), Musim Gugur 1938 (18 kemenangan starter), 1939 (30 kemenangan starter), 1940 (32 kemenangan starter)).
- Penghargaan:
- Pemain Paling Berharga (MVP): 2 kali (1939, 1940) - Pertama dalam sejarah yang meraih dua tahun berturut-turut.
- Best Nine: 1 kali (Pelempar: 1940).
- Hall of Fame Bisbol Jepang: 1960 - Pemain pertama yang dilantik.
- Rekor Penting:
- Total kemenangan shutout: 83 - Rekor NPB.
- Kemenangan musim: 42 kemenangan (1939) - Rekor NPB (disamai oleh Kazuhisa Inao pada 1961).
- Kemenangan starter musim: 32 kemenangan (1940) - Rekor NPB (disamai oleh Jiro Noguchi pada 1942 dan Hideo Fujimoto pada 1943).
- 2 tahun berturut-turut 35 kemenangan: 1939-1940 - Satu-satunya dalam sejarah NPB (hanya Kazuhisa Inao yang juga mencatat 35 kemenangan lebih dari sekali).
- Meraih gelar Raja Kemenangan di beberapa tim - Pertama dalam sejarah NPB.
- Kemenangan melawan 15 tim berbeda - Hanya dua pemain yang mencapai ini (Starukhin dan Toshiaki Ogata).
- Total kemenangan: 303 - Peringkat ke-6 NPB sepanjang masa; rekor NPB saat ia pensiun (dipecahkan oleh Takehiko Bessho pada 1960).
- Total pertandingan lengkap: 350 - Peringkat ke-2 NPB sepanjang masa; rekor NPB saat ia pensiun (dipecahkan oleh Masaichi Kaneda pada 1965).
- Total kemenangan starter: 247 - Peringkat ke-6 NPB sepanjang masa; rekor NPB saat ia pensiun.
- Total inning dilempar: 4175.1 inning - Peringkat ke-7 NPB sepanjang masa; rekor NPB saat ia pensiun (dipecahkan oleh Takehiko Bessho pada 1959).
- Kemenangan beruntun musim: 18 (7 Agustus 1940 vs. Kinshachi - 17 November 1940 vs. Hanshin) - Rekor era satu liga.
- Kemenangan beruntun melawan tim yang sama: 17 (vs. Hankyu, 8 Agustus 1940 - 1 Oktober 1943) - Rekor era satu liga.
- Pitcher Triple Crown: 1 kali (Musim Gugur 1938) - Pemain kedua dalam sejarah NPB.
- No-hitter: 1 kali (3 Juli 1937, vs. Eagles di Stadion Suzaki) - Pemain kedua dalam sejarah NPB.
- Partisipasi All-Star Game: 1 kali (1952).
- Rekor Tonggak Sejarah (Semua adalah yang pertama dan tercepat dalam sejarah NPB):
- 100 kemenangan: 1 November 1939 vs. Kinshachi (Korakuen) - Dicapai dalam 165 pertandingan.
- 200 kemenangan: 20 Oktober 1946 vs. Gold Star (Nishinomiya) - Dicapai dalam 313 pertandingan.
- 300 kemenangan: 28 Juli 1955 vs. Kintetsu (Kawasaki) - Dicapai dalam 573 pertandingan (awalnya dianggap 4 September 1955 vs. Daiei di Nishikyogoku).
- Nomor Punggung:
- 18 (1935, 1948)
- 17 (1936-1943, 1946-1947, 1949-1955) - Pada tahun 1944, semua 6 tim menghapus nomor punggung.
- Nama Terdaftar:
- Starukhin (1936 - September 1940, 1946-1955)
- Suda Hiroshi (September 1940 - 1944)