1. Early Life and Background
William Carey lahir di sebuah keluarga sederhana di NorthamptonshireBahasa Inggris, Inggris, dan menunjukkan minat awal pada ilmu alam dan bahasa, yang membentuk dasar bagi karya-karyanya di kemudian hari.
1.1. Birth and Family
William Carey, anak tertua dari lima bersaudara, lahir pada 17 Agustus 1761 di dusun Pury EndBahasa Inggris, paroki PaulerspuryBahasa Inggris, NorthamptonshireBahasa Inggris, Inggris. Orang tuanya adalah Edmund CareyBahasa Inggris dan Elizabeth CareyBahasa Inggris, yang berprofesi sebagai penenun. Keluarga Carey adalah anggota Gereja Inggris, dan William dibaptis di gereja tersebut.
1.2. Childhood and Education
Sejak kecil, William Carey adalah anak yang ingin tahu dan sangat tertarik pada ilmu alam, khususnya botani. Ia memiliki bakat alami dalam bahasa dan secara mandiri belajar bahasa Latin. Pada usia 14 tahun, ayahnya magang William kepada seorang tukang sepatu di desa terdekat, PiddingtonBahasa Inggris, NorthamptonshireBahasa Inggris. Meskipun magang sebagai tukang sepatu, Carey terus belajar. Ia mengajar dirinya sendiri bahasa Yunani Kuno dengan bantuan Thomas JonesBahasa Inggris, seorang penenun lokal yang memiliki pendidikan klasik. Setelah kematian majikannya, Clarke NicholsBahasa Inggris, pada tahun 1779, Carey bekerja untuk tukang sepatu setempat, Thomas OldBahasa Inggris. Ia kemudian mengambil alih bisnis Old dan selama waktu itu, ia secara mandiri belajar bahasa Ibrani, bahasa Italia, bahasa Belanda, dan bahasa Prancis, sering kali membaca sambil bekerja membuat sepatu. Carey mengakui asal-usulnya yang sederhana dan menyebut dirinya seorang tukang sepatu.
1.3. Religious Conversion and Early Ministry
Melalui pengaruh John WarrBahasa Inggris, seorang sesama magang yang merupakan seorang DissenterBahasa Inggris (pembangkang dari Gereja Inggris), Carey meninggalkan Gereja Inggris dan bergabung dengan Dissenters lainnya untuk membentuk gereja Kongregasional kecil di HackletonBahasa Inggris. Pada 5 Oktober 1783, William Carey dibaptis oleh John RylandBahasa Inggris dan berkomitmen pada denominasi Baptis. Pada tahun 1785, Carey diangkat sebagai kepala sekolah untuk desa MoultonBahasa Inggris dan juga diundang untuk melayani sebagai pendeta di gereja Baptis setempat. Pada tahun 1789, Carey menjadi pendeta penuh waktu di Harvey Lane Baptist ChurchBahasa Inggris di LeicesterBahasa Inggris.
2. Missionary Calling and Activities in Britain
Carey mengembangkan panggilan misinya di Inggris, yang berpuncak pada penulisan esai berpengaruh dan pendirian masyarakat misi yang akan mengirimnya ke India.
2.1. Theological Influences and Missionary Zeal
Selama pelayanannya di MoultonBahasa Inggris, Carey membaca buku Account of the Life of the Late Rev. David BrainerdBahasa Inggris karya Jonathan Edwards dan jurnal penjelajah James Cook. Bacaan ini memicu keprihatinannya terhadap penyebaran Injil ke seluruh dunia. John EliotBahasa Inggris, misionaris Puritan di New England, dan David BrainerdBahasa Inggris menjadi "pahlawan kanonisasi" dan "penyemangat" bagi Carey. Pada tahun 1781, temannya, Andrew FullerBahasa Inggris, menulis esai berjudul The Gospel Worthy of All AcceptationBahasa Inggris, yang menolak pandangan Calvinis ekstrem yang populer di kalangan Baptis yang berpendapat bahwa Tuhan dapat menyelamatkan bangsa-bangsa tanpa bantuan manusia. Pada pertemuan para pendeta tahun 1786, ketika Carey mengangkat pertanyaan apakah pekerjaan penginjilan Injil ke seluruh dunia adalah tugas setiap orang Kristen, J. R. RylandBahasa Inggris (ayah dari John RylandBahasa Inggris) menegurnya dengan berkata, "Duduklah, anak muda; ketika Tuhan berkenan untuk mempertobatkan orang-orang kafir, Dia akan melakukannya sendiri tanpa bantuanmu dan aku." Namun, Carey tidak patah semangat dan terus bersemangat untuk misi.
2.2. "An Enquiry into the Obligations of Christians..."
Tiga tahun kemudian, pada tahun 1792, Carey menerbitkan manifesto misinya yang revolusioner, An Enquiry into the Obligations of Christians to Use Means for the Conversion of the HeathensBahasa Inggris (Sebuah Penyelidikan tentang Kewajiban Orang Kristen untuk Menggunakan Sarana bagi Pertobatan Orang-orang Kafir). Buku singkat ini terdiri dari lima bagian:
- Bagian pertama adalah pembenaran teologis untuk kegiatan misionaris, berargumen bahwa perintah Yesus untuk menjadikan murid dari seluruh dunia (Matius 28:18-20) tetap mengikat orang Kristen.
- Bagian kedua menguraikan sejarah kegiatan misionaris, dimulai dari Gereja mula-mula dan berakhir dengan David BrainerdBahasa Inggris dan John Wesley.
- Bagian ketiga berisi 26 halaman tabel yang mencantumkan statistik wilayah, populasi, dan agama untuk setiap negara di dunia. Carey telah menyusun angka-angka ini selama bertahun-tahun sebagai guru sekolah.
- Bagian keempat menjawab keberatan terhadap pengiriman misionaris, seperti kesulitan belajar bahasa atau bahaya terhadap kehidupan.
- Terakhir, bagian kelima menyerukan pembentukan masyarakat misionaris oleh denominasi Baptis dan menjelaskan cara-cara praktis untuk mendukungnya.
Pamflet seminal Carey menguraikan dasar-dasarnya untuk misi: kewajiban Kristen, penggunaan sumber daya yang tersedia secara bijaksana, dan informasi yang akurat. Ia kemudian menyampaikan khotbah pro-misi (yang disebut Deathless SermonBahasa Inggris), menggunakan Yesaya 54:2-3 sebagai teksnya, di mana ia berulang kali menggunakan epigram yang telah menjadi kutipannya yang paling terkenal: "Harapkan hal-hal besar dari Tuhan; coba hal-hal besar untuk Tuhan."
2.3. Founding of the Baptist Missionary Society
Carey akhirnya berhasil mengatasi perlawanan terhadap upaya misionaris, dan Particular Baptist Society for the Propagation of the Gospel Amongst the HeathenBahasa Inggris (kemudian menjadi Baptist Missionary SocietyBahasa Inggris, dan sejak tahun 2000 menjadi BMS World MissionBahasa Inggris) didirikan pada Oktober 1792. Anggota pendirinya termasuk Carey, Andrew FullerBahasa Inggris, John RylandBahasa Inggris, dan John SutcliffBahasa Inggris. Mereka kemudian memusatkan perhatian pada masalah-masalah praktis seperti penggalangan dana, serta memutuskan ke mana mereka akan mengarahkan upaya mereka. Seorang misionaris medis, Dr. John ThomasBahasa Inggris, yang pernah berada di KolkataBahasa Inggris dan saat itu berada di Inggris untuk menggalang dana, mereka sepakat untuk mendukungnya dan bahwa Carey akan menemaninya ke India.
3. Missionary Life in India
Kehidupan William Carey di India ditandai oleh tantangan besar, kerja keras yang tak kenal lelah, dan pencapaian monumental dalam misi, pendidikan, dan reformasi sosial.
3.1. Journey to India and Initial Difficulties
Carey, putra sulungnya FelixBahasa Inggris, serta ThomasBahasa Inggris beserta istri dan putrinya berlayar dari London dengan kapal Inggris pada April 1793. Istri Carey, DorothyBahasa Inggris, awalnya menolak untuk meninggalkan Inggris karena sedang hamil putra keempat mereka dan belum pernah bepergian lebih dari beberapa mil dari rumah. Namun, sebelum mereka berangkat, mereka memintanya lagi untuk ikut, dan dia menyetujuinya, dengan syarat adiknya, KittyBahasa Inggris, akan ikut membantu persalinannya.
Dalam perjalanan, mereka tertunda di Isle of WightBahasa Inggris, di mana kapten kapal menerima kabar bahwa ia membahayakan jabatannya jika mengangkut para misionaris ke Calcutta, karena perjalanan mereka yang tidak sah melanggar monopoli perdagangan British East India Company. Kapten memutuskan untuk berlayar tanpa mereka, dan mereka tertunda hingga Juni ketika ThomasBahasa Inggris menemukan seorang kapten Denmark yang bersedia menawarkan mereka tumpangan. Sementara itu, istri Carey, yang saat itu sudah melahirkan, setuju untuk menemaninya asalkan adiknya juga ikut. Mereka mendarat di KolkataBahasa Inggris pada November 1793.
Selama tahun pertama di KolkataBahasa Inggris, para misionaris mencari cara untuk menopang diri mereka sendiri dan tempat untuk mendirikan misi mereka. Mereka juga mulai belajar bahasa Bengali untuk berkomunikasi dengan orang lain. Seorang teman ThomasBahasa Inggris memiliki dua pabrik nila dan membutuhkan manajer, sehingga Carey pindah bersama keluarganya ke barat, ke MidnaporeBahasa Inggris. Selama enam tahun Carey mengelola pabrik nila, ia menyelesaikan revisi pertama Perjanjian Baru bahasa Bengali dan mulai merumuskan prinsip-prinsip di mana komunitas misionarisnya akan dibentuk, termasuk kehidupan komunal, kemandirian finansial, dan pelatihan pendeta pribumi. Putranya, PeterBahasa Inggris, meninggal karena disentri, yang, bersama dengan penyebab stres lainnya, mengakibatkan DorothyBahasa Inggris menderita gangguan saraf yang tidak pernah pulih.
Sementara itu, masyarakat misionaris mulai mengirim lebih banyak misionaris ke India. Yang pertama tiba adalah John FountainBahasa Inggris, yang tiba di MidnaporeBahasa Inggris dan mulai mengajar. Ia diikuti oleh William WardBahasa Inggris, seorang pencetak; Joshua MarshmanBahasa Inggris, seorang guru sekolah; David BrunsdonBahasa Inggris, salah satu siswa Marshman; dan William GrantBahasa Inggris, yang meninggal tiga minggu setelah kedatangannya. Karena East India Company masih memusuhi misionaris, mereka menetap di koloni Denmark di SeramporeBahasa Inggris dan bergabung di sana oleh Carey pada 10 Januari 1800.
3.2. The Serampore Trio and Mission Base
Setelah menetap di SeramporeBahasa Inggris, misi tersebut membeli sebuah rumah yang cukup besar untuk menampung semua keluarga mereka dan sebuah sekolah, yang akan menjadi sarana utama penopang mereka. WardBahasa Inggris mendirikan toko percetakan dengan mesin cetak bekas yang telah diperoleh Carey dan memulai tugas mencetak Alkitab dalam bahasa Bengali. Pada Mei 1799, William WardBahasa Inggris, serta HannahBahasa Inggris dan Joshua MarshmanBahasa Inggris, tiba dari Inggris dan bergabung dengan Carey dalam pekerjaannya. Ketiga pria ini dikenal sebagai "The Serampore TrioBahasa Inggris", yang menjadi salah satu tim misionaris paling terkenal dalam sejarah. Pada Agustus 1800, FountainBahasa Inggris meninggal karena disentri.
3.3. Early Missionary Work and Converts
Pada akhir tahun 1800, misi tersebut memiliki orang yang bertobat pertama, seorang Hindu bernama Krishna PalBahasa Sanskerta. Mereka juga mendapatkan niat baik dari pemerintah Denmark setempat dan Richard WellesleyBahasa Inggris, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal India. Pertobatan orang-orang Hindu ke agama Kristen menimbulkan pertanyaan baru bagi para misionaris mengenai apakah pantas bagi orang yang bertobat untuk mempertahankan kasta mereka. Pada tahun 1802, putri Krishna PalBahasa Sanskerta, seorang ShudraBahasa Sanskerta, menikah dengan seorang BrahminBahasa Sanskerta. Pernikahan ini adalah demonstrasi publik bahwa gereja menolak perbedaan kasta.
3.4. Social Reform Activities
Carey menggunakan pengaruhnya dengan Gubernur Jenderal untuk membantu menghentikan praktik pengorbanan bayi dan SatiBahasa Sanskerta, setelah berkonsultasi dengan para panditBahasa Sanskerta dan menentukan bahwa praktik-praktik tersebut tidak memiliki dasar dalam tulisan-tulisan suci Hindu. Meskipun demikian, praktik SatiBahasa Sanskerta baru secara resmi dihapuskan pada tahun 1829. Ia juga mengadvokasi penghentian perlakuan kasar terhadap perempuan dan pengguguran bayi. Komitmennya terhadap hak asasi manusia dan kesejahteraan kelompok rentan sangat ditekankan melalui kampanye-kampanye ini.
3.5. Personal Life and Family Matters
Kehidupan pribadi Carey di India penuh dengan tantangan. Istri pertamanya, Dorothy CareyBahasa Inggris, menderita gangguan saraf yang parah dan tidak pernah pulih. Kondisinya menjadi beban tambahan bagi misi, dan meskipun beberapa teman dan koleganya mendesak William untuk mengirim DorothyBahasa Inggris ke rumah sakit jiwa, ia menolak karena khawatir akan perlakuan yang mungkin diterimanya dan memilih untuk menjaganya di rumah, meskipun anak-anak mereka terpapar kemarahannya. DorothyBahasa Inggris meninggal pada tahun 1807.
Selain itu, Joshua MarshmanBahasa Inggris terkejut dengan kelalaian Carey terhadap keempat putranya ketika ia pertama kali bertemu mereka pada tahun 1800. Pada usia 4, 7, 12, dan 15 tahun, anak-anak itu tidak sopan, tidak disiplin, dan tidak berpendidikan. Hannah MarshmanBahasa Inggris mencatat bahwa Carey "melihat mereka rusak dan meratapinya, tetapi terlalu lemah lembut untuk mendisiplinkan mereka." HannahBahasa Inggris, suaminya, dan William WardBahasa Inggris akhirnya membantu mendisiplinkan dan mendidik anak-anak Carey.
Pada tahun 1808, Carey menikah lagi dengan Charlotte RhumohrBahasa Denmark, seorang anggota gereja Denmark yang, tidak seperti DorothyBahasa Inggris, setara secara intelektual dengan Carey. Mereka menikah selama 13 tahun sampai CharlotteBahasa Denmark meninggal pada tahun 1821. Setelah itu, putra sulungnya, FelixBahasa Inggris, juga meninggal. Pada tahun 1823, ia menikah untuk ketiga kalinya dengan seorang janda bernama Grace HughesBahasa Inggris.
Sebuah kebakaran di toko percetakan pada 11 Maret 1812 menyebabkan kerugian sebesar 10.00 K GBP dan hilangnya banyak pekerjaan. Di antara kerugian tersebut adalah banyak manuskrip yang tidak tergantikan, termasuk sebagian besar terjemahan Carey dari literatur Sanskerta dan kamus poliglot Sanskerta serta bahasa-bahasa terkait, yang akan menjadi karya filologi seminal jika selesai. Namun, mesin cetak itu sendiri dan pukulan-pukulan diselamatkan, dan misi dapat melanjutkan pencetakan dalam enam bulan.
4. Academic and Literary Work
William Carey membuat kontribusi luar biasa dalam bidang linguistik, penerjemahan, dan pendidikan, yang secara signifikan memengaruhi studi Orientalisme dan sistem pendidikan di India.
4.1. Bible Translation and Linguistic Achievements
Carey mencurahkan upaya dan waktu yang besar untuk mempelajari tidak hanya bahasa Bengali yang umum, tetapi juga banyak bahasa vernakular India lainnya, dan bahasa akar kuno SanskertaBahasa Sanskerta. Ia dikenal atas karyanya yang ekstensif dalam menerjemahkan Alkitab. Sepanjang hidupnya, misi tersebut mencetak dan mendistribusikan Alkitab secara keseluruhan atau sebagian dalam 44 bahasa dan dialek. Ia menerjemahkan seluruh Alkitab ke dalam enam bahasa, termasuk Bengali, OriyaBahasa Oriya, MarathiBahasa Marathi, HindiBahasa Hindi, AssameseBahasa Assam, dan SanskertaBahasa Sanskerta, serta bagian-bagian tertentu dari Alkitab ke dalam 26 bahasa lainnya.
Pada tahun 1801, ia menyelesaikan terjemahan Perjanjian Baru dalam bahasa Bengali. Ia juga menulis tata bahasa untuk bahasa Bengali dan SanskertaBahasa Sanskerta, serta memulai terjemahan Alkitab ke dalam SanskertaBahasa Sanskerta. Ia menerbitkan buku pertama tentang tata bahasa MarathiBahasa Marathi pada tahun 1805. Selama 30 tahun, Carey menjabat sebagai profesor bahasa Bengali, SanskertaBahasa Sanskerta, dan MarathiBahasa Marathi di Fort William CollegeBahasa Inggris. Koleganya di sana termasuk para panditBahasa Sanskerta, yang dapat ia konsultasikan untuk mengoreksi Perjanjian Baru bahasa Bengali-nya. Salah satu koleganya adalah Madan MohanBahasa Hindi, yang mengajarinya SanskertaBahasa Sanskerta.
4.2. Writings and Publications
Selain manifesto misinya yang utama, An Enquiry into the Obligations of Christians to Use Means for the Conversion of the HeathensBahasa Inggris (1792), Carey juga menulis dan menerbitkan karya-karya penting lainnya:
- Dialogues Intended to Facilitate the Acquiring of the Bengalee LanguageBahasa Inggris (1818): Sebuah buku yang membantu orang belajar bahasa Bengali.
- Serampore LettersBahasa Inggris (1892): Kumpulan korespondensi yang tidak diterbitkan antara Carey dan orang lain dengan {{lang|en|John Williams}} dari tahun 1800-1816.
- Hortus BengalensisBahasa Latin (1814): Sebuah buku yang diedit dan diterbitkan oleh Carey.
- Flora IndicaBahasa Latin (1832): Sebuah buku yang diedit dan diterbitkan oleh Carey.
- The Journal and Selected Letters of William CareyBahasa Inggris: Sebuah buku yang mencakup tulisan-tulisan tentang nilai misi, strategi misi, dan dukungan misi.
Carey juga menerjemahkan literatur dan tulisan-tulisan suci dari SanskertaBahasa Sanskerta asli ke dalam bahasa Inggris untuk membuatnya dapat diakses oleh bangsanya sendiri, dimulai dengan klasik Hindu, RamayanaBahasa Sanskerta.
4.3. Establishment of Serampore College
Pada tahun 1818, misi tersebut mendirikan Serampore CollegeBahasa Inggris untuk melatih pendeta pribumi bagi gereja yang berkembang dan untuk menyediakan pendidikan seni dan sains bagi siapa pun tanpa memandang kasta atau negara. Frederick VIBahasa Denmark, Raja Denmark, memberikan piagam kerajaan pada tahun 1827 yang menjadikan perguruan tinggi tersebut institusi pemberi gelar, yang pertama di Asia.

4.4. Interest in Botany and Horticultural Society
Carey memiliki minat yang besar terhadap botani. Pada tahun 1820, ia mendirikan Agri Horticultural Society of IndiaBahasa Inggris di AliporeBahasa Inggris, KolkataBahasa Inggris, yang mendukung antusiasmenya terhadap botani. Ketika William RoxburghBahasa Inggris cuti, Carey dipercayakan untuk mengelola Kebun Raya di KolkataBahasa Inggris. Genus tumbuhan CareyaBahasa Latin dinamai untuk menghormatinya. Ia juga menjadi anggota Linnean Society of LondonBahasa Inggris pada tahun 1823, menunjukkan pengakuan atas kontribusinya sebagai seorang botanis.
5. Thought and Theology
Pandangan teologis William Carey, terutama eskatologinya, sangat memengaruhi semangat misionarisnya dan optimisme terhadap penginjilan global.
5.1. Postmillennial Eschatology
Carey adalah seorang CalvinisBahasa Inggris dan seorang postmillennialisBahasa Inggris. Pandangan postmillennialnya, yang meyakini bahwa Kingdom of GodBahasa Inggris akan berkembang di bumi melalui penginjilan dan reformasi sosial sebelum kedatangan Jesus ChristBahasa Inggris yang kedua, memainkan peran utama dalam semangat misionarisnya. Pandangan ini memberinya perspektif optimis tentang misi dunia dan keyakinan bahwa Injil akan membawa perubahan positif di seluruh dunia. Ia percaya bahwa pemberitaan Injil akan mengantarkan zaman keemasan kepatuhan Injil di antara orang-orang kafir.
6. Legacy and Evaluation
William Carey meninggalkan warisan yang mendalam dalam gerakan misi global, masyarakat India, dan dunia intelektual, meskipun ada pula kritik terhadap pandangannya.
6.1. Status as "Father of Modern Missions"
Carey menghabiskan 41 tahun di India tanpa cuti. Misi yang ia dirikan menghasilkan sekitar 700 orang yang bertobat di sebuah negara dengan jutaan penduduk, tetapi ia telah meletakkan fondasi yang mengesankan dalam penerjemahan Alkitab, pendidikan, dan reformasi sosial. Ia diakui secara luas sebagai "Bapak Misi Modern" dan "antropolog budaya pertama India" karena pengaruhnya yang luas dan pengakuan sebagai pelopor misi Kristen modern secara global.
6.2. Impact on Indian Society and Culture
Pengajaran, terjemahan, tulisan, dan publikasi Carey, serta lembaga pendidikannya dan pengaruhnya dalam reformasi sosial, dikatakan telah "menandai titik balik budaya India dari tren menurun ke tren meningkat." Menurut Vishal MangalwadiBahasa Inggris, Carey melihat India bukan sebagai negara asing yang harus dieksploitasi, tetapi sebagai tanah Bapa surgawinya yang harus dicintai dan diselamatkan. Ia percaya pada pemahaman dan pengendalian alam daripada takut, menenangkan, atau menyembahnya; dalam mengembangkan intelektualitas seseorang daripada membunuhnya seperti yang diajarkan mistisisme. Ia menekankan menikmati sastra dan budaya daripada menghindarinya sebagai mayaBahasa Sanskerta.
Namun, ada pula kritik terhadap pandangannya. Sejarahwan seperti ComaroffsBahasa Inggris, ThorneBahasa Inggris, Van der VeerBahasa Belanda, dan Brian PenningtonBahasa Inggris mencatat bahwa laporan misionaris yang dikirim kembali ke Inggris harus diperiksa dalam konteks dan dengan hati-hati terhadap ideologi evangelis dan kolonialnya. Laporan-laporan Carey dan rekannya, William WardBahasa Inggris, dibentuk oleh latar belakang, faktor pribadi, dan keyakinan agama mereka sendiri. Catatan polemik dan observasi mereka tentang budaya India dan Hinduisme dibentuk dalam terang tujuan misionaris mereka, di tengah komunitas yang menderita kemiskinan ekstrem dan epidemi. PenningtonBahasa Inggris meringkas pandangan Carey dan rekan-rekannya sebagai "Hindu yang dibuat-buat, gila karena haus darah, dan mengabdi pada iblis," yang mencerminkan kecemasan dan ketakutan mereka sendiri. Carey merekomendasikan agar sesama Anglo-IndiaBahasa Inggris mempelajari dan menafsirkan SanskertaBahasa Sanskerta dengan cara yang "kompatibel dengan tujuan kolonial," dengan menyatakan bahwa "untuk mendapatkan perhatian mereka yang tertipu, perlu bagi mereka untuk percaya bahwa pembicara memiliki pengetahuan yang lebih tinggi tentang subjek tersebut. Dalam keadaan ini, pengetahuan SanskertaBahasa Sanskerta sangat berharga." Menurut sejarawan India V. RaoBahasa Inggris, Carey kurang memiliki toleransi, pemahaman, dan rasa hormat terhadap budaya India, dengan ia menggambarkan Musik IndiaBahasa Inggris sebagai "menjijikkan" dan mengingatkan pada praktik-praktik yang "tidak terhormat" bagi Tuhan. Sikap-sikap semacam itu memengaruhi literatur yang ditulis oleh Carey dan rekan-rekannya.
6.3. Commemorative Projects and Institutions
Banyak sekolah, perguruan tinggi, dan universitas dinamai untuk menghormatinya, mencerminkan warisan abadinya:
- William Carey Christian SchoolBahasa Inggris (WCCSBahasa Inggris) di SydneyBahasa Inggris, New South WalesBahasa Inggris, Australia.
- William Carey International UniversityBahasa Inggris, didirikan pada tahun 1876 di PasadenaBahasa Inggris, CaliforniaBahasa Inggris, Amerika Serikat.
- Carey Theological CollegeBahasa Inggris di VancouverBahasa Inggris, British ColumbiaBahasa Inggris, Kanada.
- Carey Baptist CollegeBahasa Inggris di AucklandBahasa Inggris, {{lang|en|New Zealand}}.
- Carey Baptist Grammar SchoolBahasa Inggris di MelbourneBahasa Inggris, VictoriaBahasa Inggris, Australia.
- Carey CollegeBahasa Inggris di ColomboBahasa Inggris, {{lang|en|Sri Lanka}}.
- William Carey UniversityBahasa Inggris, didirikan di HattiesburgBahasa Inggris, MississippiBahasa Inggris, Amerika Serikat pada tahun 1892.
- Carey Baptist CollegeBahasa Inggris di PerthBahasa Inggris, Australia.
- Carey MissionBahasa Inggris dan sekolah di perbatasan barat Michigan, didirikan oleh misionaris Baptis untuk suku-suku Isaac McCoyBahasa Inggris pada tahun 1822.
- William Carey AcademyBahasa Inggris di ChittagongBahasa Bengali, {{lang|bn|Bangladesh}}, memiliki tingkat pendidikan dari taman kanak-kanak hingga kelas 12.
- William Carey Memorial SchoolBahasa Inggris: Sebuah sekolah berbahasa Inggris campuran di SeramporeBahasa Inggris, HooghlyBahasa Inggris.
- William Carey International SchoolBahasa Inggris: Sebuah sekolah berbahasa Inggris yang didirikan pada 17 Agustus 2008 di DhakaBahasa Bengali, {{lang|bn|Bangladesh}}.
7. Artefacts and Collections
Berbagai artefak dan koleksi penting yang berkaitan dengan William Carey disimpan di museum dan arsip di seluruh dunia:
- Gereja St JamesBahasa Inggris di PaulerspuryBahasa Inggris, NorthamptonshireBahasa Inggris, tempat Carey dibaptis dan bersekolah saat kecil, memiliki pajangan William Carey.
- Carey Baptist ChurchBahasa Inggris di MoultonBahasa Inggris, NorthamptonshireBahasa Inggris, juga memiliki pajangan artefak yang berkaitan dengan William Carey, serta pondok terdekat tempat ia tinggal.
- Di LeicesterBahasa Inggris, Harvey Lane Baptist ChurchBahasa Inggris, gereja terakhir di Inggris tempat Carey melayani sebelum ia berangkat ke India, dihancurkan oleh api pada tahun 1921. Pondok Carey di dekatnya telah berfungsi sebagai museum Kenangan Carey dari tahun 1915 hingga dihancurkan untuk pembangunan sistem jalan baru pada tahun 1968. Artefak dari museum tersebut diberikan kepada Central Baptist ChurchBahasa Inggris di Charles StreetBahasa Inggris, LeicesterBahasa Inggris, yang kini menampung William Carey MuseumBahasa Inggris.
- Angus Library and ArchiveBahasa Inggris di OxfordBahasa Inggris menyimpan koleksi surat-surat Carey terbesar serta berbagai artefak seperti Alkitabnya dan tanda dari toko tukang sepatunya.
- Ada koleksi besar artefak sejarah termasuk surat-surat, buku-buku, dan artefak lain milik Carey di Center for Study of the Life and Work of William CareyBahasa Inggris di Donnell HallBahasa Inggris di kampus William Carey UniversityBahasa Inggris HattiesburgBahasa Inggris.
8. Death
William Carey meninggal pada 9 Juni 1834, di SeramporeBahasa Inggris, India. Ia tidak pernah kembali ke Inggris setelah keberangkatannya pada tahun 1793. Sofa tempat ia meninggal kini disimpan di Regent's Park CollegeBahasa Inggris, aula Baptis di University of OxfordBahasa Inggris.
