1. Kehidupan Awal dan Karier Pemain Pertama
Okudera memulai karier sepak bolanya dari masa sekolah hingga bergabung dengan Furukawa Electric, di mana ia menunjukkan bakatnya dan meraih beberapa gelar domestik sebelum menarik perhatian klub Eropa.
1.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Yasuhiko Okudera lahir pada 12 Maret 1952, di Kazuno, Prefektur Akita, Jepang. Ia memiliki seorang saudara kembar non-identik perempuan. Saat berusia lima tahun, keluarganya pindah ke Yokohama. Okudera memulai karier sepak bola-nya di Sekolah Menengah Pertama Kota Yokohama Maioka, setelah itu ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Terafukuda (sekarang Sekolah Menengah Atas Teknik Shonan), di mana ia terus mengembangkan bakatnya dalam sepak bola.
1.2. Era Furukawa Electric
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Okudera bergabung dengan klub sepak bola korporat Furukawa Electric pada tahun 1970. Pada tahun 1976, setelah dua bulan berlatih di Palmeiras, Brasil, Okudera mencapai kemajuan pesat dan terpilih untuk tim nasional Jepang (sebelumnya ia telah bermain di tim pemuda). Di tahun yang sama, ia menjadi pencetak gol terbanyak di Turnamen Merdeka dengan 7 gol, dan mengantarkan Furukawa Electric meraih gelar Japan Soccer League serta Piala Kaisar setelah mengalahkan Yanmar Diesel. Dengan 8 gol yang dicetaknya, ia juga menjadi pencetak gol terbanyak timnya di JSL dan masuk dalam Best Eleven liga. Pada Mei 1977, klub juga memenangkan Piala JSL. Pada masa ini, ia telah mencatatkan 100 penampilan dengan 36 gol untuk Furukawa Electric.
2. Karier di Liga Eropa
Karier Okudera di Eropa dimulai dengan kepindahannya yang bersejarah ke 1. FC Köln, berlanjut di Hertha BSC dan Werder Bremen, di mana ia memenangkan gelar Bundesliga, mencapai semifinal Piala Eropa, dan mencetak rekor sebagai pemain Jepang dan Asia.
2.1. Latar Belakang dan Signifikansi Kepindahan ke Jerman
Pada musim panas 1977, saat tim nasional Jepang melakukan pemusatan latihan di Jerman Barat, pelatih tim Jepang, Hiroshi Ninomiya, yang memiliki hubungan dekat dengan pelatih 1. FC Köln, Hennes Weisweiler, mengatur agar Okudera, bersama dengan Akira Nishino dan Kinnosuke Kaneda, berlatih dengan 1. FC Köln. Weisweiler, yang saat itu mencari sayap kiri yang cepat, tertarik pada Okudera. Setelah sesi latihan yang sebenarnya merupakan tes masuk terselubung, Okudera ditawari kontrak tiga hari sebelum kembali ke Jepang. Meskipun awalnya ragu karena kendala bahasa Jerman, ia diyakinkan oleh desakan Weisweiler, mantan pelatih Furukawa Electric, Saburo Kawabuchi, pelatih saat itu Mitsuo Kamata, Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA), dan Hiroshi Ninomiya. Kepindahannya ke Eropa menandai tantangan besar karena pada masa itu, pemain yang bermain di Eropa seringkali kesulitan untuk dipanggil ke tim nasional. Okudera secara resmi bergabung dengan 1. FC Köln pada Juli 1977, menjadikannya pesepak bola Jepang pertama yang bermain secara profesional di Eropa.
2.2. Era 1. FC Köln
Okudera melakukan debutnya di Bundesliga pada 5 Oktober 1977. Musim pertamanya di 1. FC Köln sangat sukses, di mana ia berkontribusi pada kemenangan Bundesliga 1977-78 dan gelar DFB-Pokal 1977-78, menjadikannya pesepak bola Jepang pertama yang memenangkan kedua gelar bergengsi tersebut. Pada 20 Desember 1977, ia mencetak dua gol pertamanya untuk Köln dalam kemenangan 9-0 atas Schwarz-Weiß Essen di perempat final DFB-Pokal. Gol Bundesliga pertamanya terjadi pada 8 April 1978, dalam kemenangan 2-0 atas 1. FC Kaiserslautern.
Pada 11 April 1979, Okudera mencetak gol bersejarah dalam pertandingan semifinal Piala Eropa melawan Nottingham Forest, di mana ia menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Gol ini menjadikannya pemain Asia pertama yang mencetak gol dalam kompetisi Piala Eropa (sekarang Liga Champions UEFA). Meskipun demikian, 1. FC Köln tersingkir di semifinal setelah kalah 0-1 di leg kedua. Okudera mencatatkan 75 penampilan dan 15 gol untuk 1. FC Köln di Bundesliga.
2.3. Era Hertha BSC dan Werder Bremen
Setelah Hennes Weisweiler meninggalkan 1. FC Köln pada musim 1980-81, Yasuhiko Okudera mendapati dirinya di luar rencana pelatih baru, Karl-Heinz Heddergott, dan kemudian Rinus Michels. Untuk mendapatkan waktu bermain yang lebih banyak, ia pindah ke klub divisi kedua Hertha BSC pada paruh kedua musim 1980-81. Meskipun Hertha BSC gagal promosi ke Bundesliga, penampilannya menarik perhatian Otto Rehhagel, pelatih Werder Bremen, yang baru saja promosi ke Bundesliga. Rehhagel menawari Okudera kontrak, dan ia bergabung dengan Werder Bremen pada musim 1981-82.
Di bawah asuhan Rehhagel, Okudera beralih posisi dari pemain sayap menjadi bek sayap menyerang, meskipun ia juga bermain sebagai gelandang bertahan dan penyerang. Ia menjadi pemain yang konsisten dan diandalkan di Werder Bremen, membantu tim finis kedua di liga sebanyak tiga kali antara musim 1981-82 dan 1985-86. Pada musim 1985-86, Werder Bremen hampir memenangkan Bundesliga, namun kalah dalam pertandingan penentuan melawan Bayern München setelah Michael Kutzop gagal mengeksekusi tendangan penalti, dan kemudian kalah di pertandingan terakhir, sehingga finis kedua berdasarkan selisih gol. Selama sembilan tahun berkarier di Bundesliga, Okudera mencatatkan total 234 penampilan dan 26 gol, rekor penampilan terbanyak untuk pemain Jepang di Bundesliga hingga 2017 dan rekor gol terbanyak hingga 2014. Ia juga mencatatkan rekor 63 penampilan berturut-turut di Bundesliga.
3. Kembali ke Jepang dan Pensiun
Setelah sukses di Eropa, Okudera kembali ke Furukawa Electric sebagai pemain profesional pertama di Jepang, melanjutkan kontribusinya di tim nasional, dan akhirnya pensiun dari lapangan hijau.
3.1. Bergabung Kembali dengan Furukawa Electric
Pada musim panas 1986, Yasuhiko Okudera menolak perpanjangan kontrak dari Werder Bremen karena keinginannya untuk kembali ke Jepang dan berkontribusi pada pengembangan sepak bola di negaranya, sebelum kemampuan fisiknya menurun. Ia kembali ke klub lamanya, Furukawa Electric. Kepulangannya sangat signifikan karena ia menjadi salah satu pemain profesional pertama yang diakui di Japan Soccer League (JSL) melalui kontrak "Pemain Lisensi Khusus" dengan gaji yang luar biasa, sekitar 40.00 M JPY per tahun.
Setelah kembali, Okudera terus menunjukkan performa gemilang. Pada 26 Desember 1986, ia mencetak hat-trick dalam kemenangan 4-3 atas Al Hilal di babak final Kejuaraan Klub Asia 1986-87, membantu Furukawa Electric meraih gelar juara, menjadikannya klub Jepang pertama yang memenangkan kompetisi klub paling bergengsi di Asia.
3.2. Karier Internasional
Yasuhiko Okudera melakukan debutnya untuk tim nasional Jepang pada 12 Juli 1972, dalam pertandingan melawan Khmer. Ia berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Asia 1976 dan kualifikasi Piala Dunia 1978 hingga tahun 1977. Selama bermain di Jerman, ia tidak dipanggil ke tim nasional Jepang dari tahun 1977 hingga 1986.
Pada September 1986, di usia 34 tahun, ia kembali dipanggil ke tim nasional Jepang untuk Pesta Olahraga Asia 1986. Pada tahun 1987, ia juga bermain di kualifikasi Olimpiade Musim Panas 1988. Pertandingan kualifikasi ini menjadi pertandingan terakhirnya untuk tim nasional Jepang. Sepanjang karier internasionalnya, Okudera mencatatkan 32 penampilan dan mencetak 9 gol untuk Jepang hingga tahun 1987. Salah satu momen krusialnya adalah dalam kualifikasi Olimpiade Seoul melawan Tiongkok; di leg pertama, ia berhasil meredam bintang lawan, membantu Jepang menang 1-0. Namun, di leg kedua, Jepang kalah 0-2 karena kelemahan di sisi pertahanan yang berlawanan dengan posisinya, sehingga gagal lolos ke Olimpiade.
3.3. Pensiun dari Sepak Bola
Yasuhiko Okudera secara resmi pensiun sebagai pemain sepak bola pada tahun 1988, setelah musim 1987-88 Japan Soccer League. Pertandingan perpisahannya adalah pertandingan persahabatan melawan SSC Napoli pada 12 Agustus 1988, di mana ia bermain selama 23 menit. Pada saat itu, ia adalah salah satu bintang terbesar di sepak bola Jepang dan bahkan muncul di acara televisi populer. Pensiunnya menandai akhir dari era penting dalam sepak bola Jepang, yang telah banyak ia bantu dalam transisinya menuju profesionalisme.
4. Aktivitas Pasca-Pensiun
Setelah pensiun sebagai pemain, Okudera aktif berkiprah sebagai pelatih, manajer klub seperti Yokohama FC, dan administrator sepak bola, memberikan kontribusi besar pada profesionalisasi dan modernisasi sepak bola Jepang.
4.1. Karier Kepelatihan dan Manajemen
Setelah pensiun sebagai pemain, Yasuhiko Okudera menjadi komentator sepak bola dan melatih anak-anak di Sekolah Sepak Bola Yasuhiko Okudera. Pada 11 Juni 1991, ia ditunjuk sebagai manajer umum klub East Japan JR Furukawa Soccer Club, yang kemudian dikenal sebagai JEF United Ichihara menjelang berdirinya J1 League. Pada tahun 1996, ia menjabat sebagai manajer tim utama, namun mengundurkan diri setelah satu musim karena hasil yang kurang memuaskan.
Pada tahun 1999, Okudera menjadi manajer umum Yokohama FC, sebuah klub yang didirikan oleh para pendukung Yokohama Flügels yang kecewa setelah klub tersebut dibubarkan. Sejak tahun 2000, ia juga menjabat sebagai presiden klub. Di bawah kepemimpinannya bersama rekan setimnya di 1. FC Köln, Pierre Littbarski (sebagai manajer), Yokohama FC berhasil menanjak dari Japan Football League (liga kasta bawah) dan promosi ke J1 League pada Desember 2006.
Pada 20 Juni 2008, Okudera ditunjuk sebagai Presiden klub Football League Championship Inggris, Plymouth Argyle. Perannya adalah sebagai duta global dan memperkuat profil klub di Asia. Namun, selama masa jabatannya, klub mengalami degradasi dan kesulitan keuangan serius. Okudera digantikan oleh pemimpin Asosiasi Kepercayaan Penggemar, Chris Webb, pada 8 November 2011, yang berperan penting dalam menyelamatkan klub dari likuidasi.
Pada Oktober 2017, setelah pemecatan manajer Yokohama FC, Hitoshi Nakata, Okudera mengambil alih sebagai manajer sementara untuk satu pertandingan.
4.2. Kontribusi terhadap Sepak Bola Jepang
Kembalinya Yasuhiko Okudera ke Jepang sangat mendorong profesionalisasi sepak bola di negaranya, yang selama puluhan tahun terjebak dalam amatirisme korporat. Ia menjadi pemain profesional pertama asli Jepang di liga domestik, di mana sebelumnya hanya pemain asing (biasanya dari Brasil) yang dibayar murni untuk bermain sepak bola oleh perusahaan. Kontraknya sebagai "Pemain Lisensi Khusus" merupakan tonggak sejarah dalam proses transisi ini, membantu mengubah sepak bola dari kegiatan sampingan perusahaan menjadi olahraga profesional yang mandiri.
Peran pionirnya dalam mendirikan Yokohama FC dan membawa klub tersebut dari liga bawah hingga ke J1 League juga merupakan bukti komitmennya terhadap pengembangan sepak bola Jepang. Okudera secara aktif berkontribusi pada modernisasi sepak bola Jepang secara keseluruhan, termasuk perannya sebagai perwakilan Asia dalam undian awal Piala Dunia FIFA 2006 pada 5 Desember 2003, bersama dengan bintang Korea Selatan Cha Bum-kun. Kontribusinya mencerminkan dampak yang signifikan terhadap perkembangan demokrasi dalam olahraga, dengan mempromosikan aksesibilitas dan peluang yang lebih luas bagi pemain dan penggemar, yang sebelumnya dibatasi oleh struktur amatir dan korporat.
4.3. Penghargaan dan Pengakuan
Atas kontribusinya yang luar biasa terhadap sepak bola, Yasuhiko Okudera telah menerima beberapa penghargaan dan pengakuan penting. Ia dilantik ke dalam Japan Football Hall of Fame pada tahun 2012 dan Asian Football Hall of Fame pada tahun 2014. Pada Oktober 2017, ia juga diakui sebagai Legenda Bundesliga. Selain itu, pada tahun 2021, ia masuk dalam IFFHS Asian Men's Team of All Time, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu figur terbesar dalam sejarah sepak bola Asia.
5. Gaya Bermain dan Pengaruh
Okudera dikenal sebagai pemain serbaguna dengan kecepatan dan taktik yang mumpuni, yang membuatnya dijuluki 'Komputer dari Timur' dan menjadikannya figur pionir yang membuka jalan bagi banyak pemain Asia di liga Eropa.
5.1. Karakteristik sebagai Pemain
Yasuhiko Okudera dikenal sebagai pemain serbaguna yang mampu bermain di berbagai posisi. Meskipun awalnya ia berposisi sebagai pemain sayap, di bawah asuhan Otto Rehhagel di Werder Bremen, ia lebih banyak dimainkan sebagai bek sayap menyerang, gelandang bertahan, atau bahkan penyerang. Kekuatan utamanya terletak pada kecepatannya, umpan silang yang akurat, kerja keras yang tinggi, kemampuan mengoper dan menembak yang stabil, serta pemahaman taktik yang luar biasa.
Gaya bermainnya yang cerdas dan konsisten membuatnya dijuluki "Komputer dari Timur" (東洋のコンピューターTōyō no KonpyūtāBahasa Jepang) oleh para penggemar Jerman. Julukan ini mencerminkan kemampuannya dalam membaca permainan dan eksekusi yang tepat, serta keterampilan kaki kirinya yang kuat. Ia dikenal sebagai pemain yang sangat diandalkan oleh pelatihnya dan dicintai oleh para penggemar.
5.2. Peran Pionir dan Dampak
Yasuhiko Okudera adalah figur pionir yang membuka jalan bagi pesepak bola Jepang dan Asia untuk berhasil di liga sepak bola Eropa. Ia adalah pemain Jepang pertama yang bermain di Bundesliga Jerman, yang pada saat itu dianggap sebagai salah satu liga sepak bola terbaik di dunia (peringkat 1 di UEFA dari 1976 hingga 1984). Selama sembilan tahun kariernya di Jerman, ia menjadi pemain reguler di tiga klub berbeda dan mencatatkan prestasi yang signifikan.
Ia juga menjadi pemain Asia pertama yang mencetak gol di Piala Eropa (sekarang Liga Champions UEFA) pada musim 1978-79. Golnya ini merupakan pencapaian bersejarah; tidak ada pemain Asia lain yang berhasil mencetak gol di kompetisi tersebut hingga 16 tahun kemudian, ketika Rashid Rakhimov dari Tajikistan melakukannya pada musim 1994-95. Okudera juga memegang rekor penampilan terbanyak oleh pemain Asia di kompetisi internasional yang diselenggarakan UEFA (dengan 6 penampilan), sebelum akhirnya dipecahkan oleh Shinji Ono.
Meskipun secara luas diakui sebagai "pemain sepak bola profesional Jepang pertama," terdapat perdebatan mengenai klaim ini. Beberapa media menyebutkan Shigeki Sada (adik dari penyanyi Masashi Sada), yang bermain untuk Dongfang FC di Hong Kong pada tahun 1975, sebagai pemain profesional Jepang pertama. Namun, media lain berpendapat bahwa kontrak Sada tidak sepenuhnya profesional, sehingga Okudera tetap dianggap sebagai yang pertama dalam konteks kontrak yang jelas dan liga profesional yang mapan di Eropa. WOWOW, stasiun televisi Jepang, sering menggambarkannya sebagai "pemain profesional Jepang pertama di Eropa" untuk mengakomodasi perbedaan pandangan ini, menegaskan statusnya sebagai pembuka jalan yang tak terbantahkan di panggung sepak bola global.
6. Prestasi dan Penghargaan
Yasuhiko Okudera telah mengumpulkan berbagai prestasi dan penghargaan signifikan sepanjang kariernya sebagai pemain dan pelatih.
Furukawa Electric
- Japan Soccer League: 1976
- Piala Kaisar: 1976
- Piala Super Jepang: 1977
- Kejuaraan Klub Asia: 1986-87
1. FC Köln
- Bundesliga: 1977-78
- DFB-Pokal: 1977-78; Juara kedua: 1979-80
- Semifinal Piala Eropa: 1978-79
Werder Bremen
- Juara kedua Bundesliga: 1982-83, 1984-85, 1985-86
Jepang
- Juara kedua Pestabola Merdeka: 1976
Individu
- Japan Soccer League Best Eleven: 1976, 1986-87
- Pencetak gol terbanyak Pestabola Merdeka: 1976
- MVP JSL All-Star Game: 1986
- Japan Football Hall of Fame: 2012
- Asian Football Hall of Fame: 2014
- IFFHS Asian Men's Team of All Time: 2021
- Legenda Bundesliga: 2017
7. Statistik
Bagian ini menyajikan data statistik karier Yasuhiko Okudera sebagai pemain di level klub dan tim nasional, serta rekor manajerialnya.
7.1. Statistik Klub
Klub | Musim | Liga | Piala Nasional | Piala Liga | Kontinental | Total | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | |||||||
Furukawa Electric | 1970 | JSL Divisi 1 | 7 | 3 | - | 7 | 3 | ||||||||||
1971 | 9 | 5 | - | 9 | 5 | ||||||||||||
1972 | 8 | 0 | - | 8 | 0 | ||||||||||||
1973 | 18 | 6 | 1 | 19 | 6 | ||||||||||||
1974 | 18 | 5 | - | 18 | 5 | ||||||||||||
1975 | 18 | 9 | - | 2 | 20 | 9 | |||||||||||
1976 | 18 | 8 | 8 | 2 | 28 | 8 | |||||||||||
1977 | 4 | 0 | 2 | - | 6 | 0 | |||||||||||
Total | 100 | 36 | 10 | 0 | 2 | 0 | 0 | 0 | 112 | 36 | |||||||
1. FC Köln | 1977-78 | Bundesliga | 20 | 4 | 4 | 2 | - | 24 | 6 | ||||||||
1978-79 | 24 | 5 | 3 | 1 | - | 2 | 1 | 29 | 7 | ||||||||
1979-80 | 30 | 6 | 8 | 1 | - | 38 | 7 | ||||||||||
1980-81 | 1 | 0 | 1 | 0 | - | 1 | 1 | 3 | 1 | ||||||||
Total | 75 | 15 | 16 | 4 | 0 | 0 | 3 | 2 | 94 | 21 | |||||||
Hertha BSC | 1980-81 | 2. Bundesliga | 25 | 8 | 4 | 0 | - | 29 | 8 | ||||||||
Werder Bremen | 1981-82 | Bundesliga | 30 | 2 | 4 | 0 | - | 34 | 2 | ||||||||
1982-83 | 34 | 4 | 2 | 0 | - | 6 | 1 | 42 | 5 | ||||||||
1983-84 | 29 | 1 | 4 | 0 | - | 4 | 0 | 37 | 1 | ||||||||
1984-85 | 33 | 3 | 4 | 0 | - | 2 | 0 | 39 | 3 | ||||||||
1985-86 | 33 | 1 | 3 | 0 | - | 2 | 0 | 38 | 1 | ||||||||
Total | 159 | 11 | 17 | 0 | 0 | 0 | 14 | 1 | 190 | 12 | |||||||
Furukawa Electric | 1986-87 | JSL Divisi 1 | 21 | 2 | 0 | 0 | ※ | 21 | 2 | ||||||||
1987-88 | 22 | 1 | 2 | 0 | 3 | 0 | 27 | 1 | |||||||||
Total | 43 | 3 | 2 | 0 | 3 | 0 | 0 | 0 | 48 | 3 | |||||||
Total Karier | 402 | 73 | 49 | 4 | 2 | 0 | 17 | 3 | 473 | 80 |
※Untuk Piala Kaisar 1986, Furukawa Electric mengundurkan diri karena partisipasi di Kejuaraan Klub Asia 1986-87.
7.2. Statistik Tim Nasional
Tim nasional | Tahun | Main | Gol |
---|---|---|---|
Jepang | 1972 | 6 | 1 |
1973 | 0 | 0 | |
1974 | 0 | 0 | |
1975 | 5 | 0 | |
1976 | 8 | 7 | |
1977 | 4 | 0 | |
1978 | 0 | 0 | |
1979 | 0 | 0 | |
1980 | 0 | 0 | |
1981 | 0 | 0 | |
1982 | 0 | 0 | |
1983 | 0 | 0 | |
1984 | 0 | 0 | |
1985 | 0 | 0 | |
1986 | 4 | 0 | |
1987 | 5 | 1 | |
Total | 32 | 9 |
7.3. Statistik Manajerial
Tim | Dari | Sampai | Rekor | |
---|---|---|---|---|
Main | M | S | K | % Menang |
JEF United Ichihara | 1996 | 1996 | 13|0|17|43.33% | |
Yokohama FC | 2017 | 2017 | 0|1|0|0.00% | |
Total | 13|1|17|41.94% |
8. Anecdota dan Kisah
Berbagai anekdot, kemunculan di media populer, dan kisah menarik lainnya melengkapi gambaran kehidupan dan karier Yasuhiko Okudera.
- Pada tahun 1980-an, saat masih bermain di Werder Bremen, Yasuhiko Okudera menandatangani kontrak sebagai penasihat olahraga untuk Prima Ham. Ia bahkan tampil dalam iklan televisi untuk produk "Daging Ham Panggang Matang" bersama istrinya, memanfaatkan fakta bahwa ia bermain di Jerman Barat.
- Okudera menjadi model untuk poster resmi Japan Soccer League (JSL) edisi ke-22 (musim 1986-87) dengan slogan "Era sepak bola pegawai telah berakhir." Slogan ini secara simbolis mengumumkan transisi sepak bola Jepang menuju profesionalisme.
- Yasuhiko Okudera muncul dengan nama aslinya sebagai pelatih tim nasional Jepang dalam manga Captain Tsubasa volume 37, halaman 77. Dalam kisah fiksi tersebut, Tsubasa Ozora menantang Okudera dalam duel satu lawan satu tetapi tidak dapat mengalahkannya, menjadikannya salah satu dari sedikit karakter yang berhasil menghentikan dribbling Tsubasa.
- Pada undian awal Piala Dunia FIFA 2006 yang diadakan di Jerman, Okudera terpilih sebagai asisten pengambil undian. Meskipun Asosiasi Sepak Bola Jepang merekomendasikan Kunishige Kamamoto, Okudera yang terpilih karena hubungannya yang kuat dengan Jerman.