1. Gambaran Umum
Étienne Geoffroy Saint-Hilaire (Étienne Geoffroy Saint-Hilaireetjɛn ʒɔfʁwa sɛt‿ilɛʁBahasa Prancis; 15 April 1772 - 19 Juni 1844) adalah seorang naturalis Prancis yang terkenal karena mendirikan prinsip "kesatuan komposisi" dalam biologi. Ia adalah seorang kolega dari Jean-Baptiste Lamarck dan berperan penting dalam memperluas serta mempertahankan teori-teori evolusi Lamarck, meskipun dengan pandangan yang lebih bersifat transendental dibandingkan materialistis Lamarck. Geoffroy meyakini adanya kesatuan mendasar dalam desain organisme dan kemungkinan transmutasi spesies seiring waktu. Ia mengumpulkan bukti untuk klaimnya melalui penelitian mendalam dalam anatomi komparatif, paleontologi, dan embriologi. Kontribusinya menjadikannya sebagai pendahulu konsep biologi perkembangan evolusioner (evo-devo) dan pelopor dalam bidang teratologi.
2. Kehidupan dan Awal Karier
Perjalanan hidup Étienne Geoffroy Saint-Hilaire dimulai dari masa mudanya di Prancis, membentuk dasar bagi karier ilmiahnya yang cemerlang melalui pendidikan yang kuat dan pengalaman awal yang signifikan.
2.1. Kelahiran dan Masa Muda
Geoffroy lahir pada 15 April 1772 di Étampes, yang kini berada di Essonne, Prancis. Lingkungan masa kecilnya tidak banyak didokumentasikan, namun ia awalnya menerima pendidikan untuk menjadi seorang biarawan.
2.2. Latar Belakang Akademis dan Pendidikan
Ia menempuh pendidikan di Collège de Navarre di Paris, di mana ia belajar filsafat alam di bawah bimbingan Mathurin Jacques Brisson. Selanjutnya, ia mengikuti perkuliahan Louis-Jean-Marie Daubenton di Collège de France dan Antoine François, comte de Fourcroy di Jardin des Plantes. Guru-guru ini sangat berpengaruh dalam membentuk minat akademisnya pada ilmu alam.
2.3. Awal Karier dan Aktivitas
Pada Maret 1793, melalui dukungan Jacques-Henri Bernardin de Saint-Pierre, Daubenton berhasil mendapatkan posisi sub-penjaga dan asisten demonstrator kabinet sejarah alam bagi Geoffroy, yang kosong setelah pengunduran diri Bernard Germain Étienne de la Ville, Comte de Lacépède. Berdasarkan undang-undang yang disahkan pada Juni 1793, Geoffroy diangkat sebagai salah satu dari dua belas profesor di Muséum National d'Histoire Naturelle yang baru dibentuk, di mana ia memegang jabatan profesor zoologi. Pada tahun yang sama, ia juga sibuk dengan pembentukan kebun binatang di institusi tersebut.
Pada tahun 1794, Geoffroy memulai korespondensi dengan Georges Cuvier. Tak lama setelah Cuvier diangkat sebagai asisten di Muséum d'Histoire Naturelle, Geoffroy menerimanya untuk tinggal di rumahnya. Kedua sahabat ini bersama-sama menulis lima memoar tentang sejarah alam. Salah satu memoar tersebut, mengenai klasifikasi mamalia, mengemukakan gagasan tentang subordinasi karakter yang menjadi dasar sistem zoologi Cuvier. Pada tahun 1795, dalam sebuah makalah berjudul Histoire des Makis, ou singes de Madagaskar, Geoffroy pertama kali mengungkapkan pandangannya tentang kesatuan komposisi organik. Pengaruh pandangan ini terlihat dalam semua tulisannya selanjutnya, di mana ia mengamati bahwa alam hanya menyajikan satu rencana konstruksi, yang prinsipnya sama, namun bervariasi dalam bagian-bagian aksesorinya.
2.4. Partisipasi dalam Ekspedisi Mesir
Pada tahun 1798, Geoffroy terpilih sebagai anggota ekspedisi ilmiah besar Napoleon Bonaparte ke Mesir, sebagai bagian dari seksi sejarah alam dan fisika di Institut d'Égypte. Sebanyak 151 ilmuwan dan seniman berpartisipasi dalam ekspedisi ini, termasuk Dominique-Vivant Denon, Claude Louis Berthollet, dan Jean Baptiste Joseph Fourier. Setelah menyerahnya Aleksandria pada Agustus 1801, ia turut menolak klaim jenderal Inggris atas koleksi ekspedisi, menyatakan bahwa jika tuntutan itu dipaksakan, sejarah akan mencatat bahwa ia juga telah membakar sebuah perpustakaan di Aleksandria.
2.5. Kembali ke Prancis dan Aktivitas Akademis
Pada awal Januari 1802, Geoffroy kembali ke Paris. Ia terpilih sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis pada September 1807. Pada Maret tahun berikutnya, Napoleon I dari Prancis, yang telah mengakui jasa nasionalnya dengan menganugerahkan Legion of Honour, memilihnya untuk mengunjungi museum-museum di Portugal dengan tujuan memperoleh koleksi dari sana. Meskipun menghadapi perlawanan besar dari pihak Inggris, ia akhirnya berhasil mempertahankan koleksi-koleksi tersebut sebagai kepemilikan permanen bagi negaranya.
3. Pencapaian dan Teori Ilmiah Utama
Étienne Geoffroy Saint-Hilaire mengembangkan kontribusi ilmiah yang signifikan dan teori-teori yang membentuk pemahaman tentang biologi dan evolusi, menantang pandangan konvensional pada masanya.
3.1. Prinsip Kesatuan Komposisi
Inti dari prinsip "kesatuan komposisi" yang diajukan Geoffroy menyatakan bahwa semua organisme disusun berdasarkan satu cetak biru dasar yang sama, meskipun dengan variasi pada bagian-bagian aksesori. Ia berpendapat bahwa semua hewan terbentuk dari elemen yang sama, dalam jumlah yang sama, dan dengan koneksi yang sama. Bagian-bagian homolog, meskipun berbeda dalam bentuk dan ukuran, harus tetap terkait dalam urutan yang tidak berubah. Pandangan ini mencerminkan keyakinannya bahwa alam hanya menyajikan satu rencana konstruksi yang prinsipnya sama, tetapi bervariasi dalam detailnya.
3.2. Perspektif Evolusioner
Geoffroy adalah seorang deis, yang berarti ia percaya pada Tuhan tetapi juga pada alam semesta yang diatur oleh hukum, tanpa campur tangan supernatural dalam detail keberadaan. Pandangan ini umum pada Abad Pencerahan dan sejalan dengan penolakan terhadap wahyu dan mukjizat, serta tidak menafsirkan Alkitab sebagai firman Tuhan secara harfiah. Pandangan-pandangan ini tidak bertentangan dengan gagasan naturalistiknya tentang perubahan organik.
Sebagai kolega Jean-Baptiste Lamarck, Geoffroy memperluas dan mempertahankan teori evolusi Lamarck. Namun, pandangan ilmiah Geoffroy memiliki nuansa transendental, berbeda dengan pandangan materialistis Lamarck, dan serupa dengan pandangan morfolog Jerman seperti Lorenz Oken. Ia percaya pada kesatuan mendasar dalam desain organisme dan kemungkinan transmutasi spesies seiring waktu.
Teori Geoffroy bukanlah teori nenek moyang bersama, melainkan pengembangan potensi yang ada dalam tipe tertentu. Baginya, lingkungan menyebabkan induksi langsung perubahan organik. Pandangan ini oleh Ernst Mayr disebut 'Geoffroyisme'. Ini berbeda dengan keyakinan Lamarck, di mana perubahan kebiasaanlah yang mengubah hewan. Geoffroy tidak percaya bahwa spesies yang ada saat ini sedang mengalami modifikasi, meskipun ia meyakini bahwa bentuk yang sama tidak dipertahankan sejak awal mula segala sesuatu karena kondisi kehidupan.
Ia mendukung teori evolusi saltasional (perubahan mendadak) yang menyatakan bahwa "monster dapat menjadi leluhur pendiri spesies baru melalui transisi instan dari satu bentuk ke bentuk berikutnya." Pada tahun 1831, ia berspekulasi bahwa burung bisa berasal dari reptil melalui saltasi epigenetik. Geoffroy menulis bahwa tekanan lingkungan dapat menghasilkan transformasi mendadak untuk membentuk spesies baru secara instan. Pada tahun 1864, Albert von Kölliker menghidupkan kembali teori Geoffroy bahwa evolusi berlangsung melalui langkah-langkah besar, dengan nama heterogenesis.
3.3. Anatomi Komparatif dan Metodologi Penelitian
Geoffroy mengumpulkan bukti untuk klaim-klaimnya melalui penelitian mendalam dalam anatomi komparatif, paleontologi, dan embriologi. Ia bersama Georges Cuvier juga turut serta dalam pembentukan anatomi komparatif sebagai bidang ilmu.
3.4. Teori dan Konsep Utama
Dalam karyanya yang terkenal, Philosophie anatomique, yang bagian pertamanya diterbitkan pada tahun 1818 dan volume kedua pada tahun 1822, Geoffroy menjelaskan pembentukan monster (anomali kongenital) berdasarkan prinsip pengekangan perkembangan dan daya tarik bagian serupa. Ia juga berpegang pada Johann Wolfgang von Goethe bahwa di alam terdapat hukum kompensasi atau penyeimbangan pertumbuhan, sehingga jika satu organ mengalami perkembangan berlebihan, hal itu terjadi dengan mengorbankan bagian lain. Ia berpendapat bahwa karena alam tidak melakukan lompatan tiba-tiba, bahkan organ yang berlebihan pada spesies tertentu, jika telah memainkan peran penting pada spesies lain dalam famili yang sama, dipertahankan sebagai rudimen, yang membuktikan kekekalan rencana umum penciptaan.
Geoffroy juga mencatat bahwa organisasi struktur dorsal dan ventral pada artropoda berlawanan dengan mamalia. Hipotesis inversi ini awalnya mendapat kritik dan ditolak, namun beberapa embriologi molekuler modern telah menghidupkan kembali gagasan ini.
3.5. Perdebatan dengan Cuvier
Pada tahun 1830, ketika Geoffroy menerapkan pandangannya tentang kesatuan komposisi hewan pada invertebrata, ia menemukan lawan yang gigih pada diri Cuvier, yang dulunya adalah sahabatnya. Perdebatan antara Geoffroy dan Cuvier menjadi salah satu momen paling penting dalam sejarah biologi.
Geoffroy, sebagai seorang sintesis, berpendapat sesuai dengan teorinya tentang kesatuan rencana dalam komposisi organik, bahwa semua hewan terbentuk dari elemen yang sama, dalam jumlah yang sama, dan dengan koneksi yang sama. Bagian-bagian homolog, betapapun berbeda dalam bentuk dan ukuran, harus tetap terkait dalam urutan yang tidak berubah.
Cuvier, sebagai pengamat fakta yang analitis, hanya mengakui prevalensi hukum koeksistensi atau harmoni dalam organ hewan, dan mempertahankan invariabilitas mutlak spesies. Ia menyatakan bahwa spesies telah diciptakan dengan mempertimbangkan keadaan di mana mereka ditempatkan, setiap organ dirancang dengan tujuan fungsi yang harus dipenuhinya. Dalam pandangan Geoffroy, ini berarti Cuvier menempatkan efek sebagai penyebab.

Perdebatan ini menyoroti perbedaan mendasar dalam metodologi dan pandangan ilmiah mereka: Geoffroy yang mencari prinsip-prinsip umum dan kesatuan di balik keanekaragaman, dan Cuvier yang fokus pada kekhususan fungsional dan invariabilitas spesies.
4. Kehidupan Pribadi dan Keluarga
Aspek-aspek kehidupan pribadi Étienne Geoffroy Saint-Hilaire, terutama hubungan keluarganya, menunjukkan bagaimana warisan akademisnya diteruskan.
4.1. Hubungan Keluarga
Étienne Geoffroy Saint-Hilaire memiliki seorang putra bernama Isidore Geoffroy Saint-Hilaire (16 Desember 1805 - 10 November 1861), yang juga menjadi seorang zoolog. Isidore melanjutkan warisan akademis ayahnya dan bahkan menggantikan posisi ayahnya sebagai ketua di museum pada tahun 1841.
5. Kematian
Masa senja Étienne Geoffroy Saint-Hilaire ditandai dengan penurunan kesehatan yang signifikan, yang akhirnya mengakhiri hidupnya.
5.1. Masa Senja dan Kematian
Pada Juli 1840, Geoffroy mengalami kebutaan, dan beberapa bulan kemudian ia menderita serangan kelumpuhan. Sejak saat itu, kekuatannya berangsur-angsur menurun. Ia mengundurkan diri dari jabatannya di museum pada tahun 1841. Étienne Geoffroy Saint-Hilaire meninggal dunia di Paris pada 19 Juni 1844 dan dimakamkan di Divisi 19 Pemakaman Père Lachaise.
6. Warisan dan Evaluasi
Warisan ilmiah Étienne Geoffroy Saint-Hilaire memiliki dampak jangka panjang yang signifikan dalam sains, budaya, dan masyarakat, terutama dalam bidang biologi evolusioner dan perkembangan.
6.1. Dampak pada Komunitas Ilmiah
Geoffroy dianggap sebagai pendahulu konsep biologi perkembangan evolusioner (evo-devo). Pandangannya tentang kesatuan rencana dan homologi sangat memengaruhi ilmuwan-ilmuwan berikutnya. Robert Edmund Grant, seorang teman Geoffroy, berbagi pandangannya tentang kesatuan rencana dan berkorespondensi dengannya saat bekerja pada invertebrata laut pada akhir tahun 1820-an di Edinburgh. Grant, yang dibantu oleh muridnya Charles Darwin pada tahun 1826 dan 1827, berhasil mengidentifikasi pankreas pada moluska. Pada tahun 1864, Albert von Kölliker menghidupkan kembali teori Geoffroy bahwa evolusi berlangsung melalui langkah-langkah besar, di bawah nama heterogenesis. Meskipun hipotesis inversi sumbu dorso-ventralnya awalnya ditolak, beberapa embriologi molekuler modern telah menghidupkan kembali gagasan ini.
6.2. Kontribusi pada Teratologi dan Bidang Lain
Pada tahun 1836, ia menciptakan istilah fokomelia, sebuah kondisi medis yang melibatkan malformasi ekstremitas. Kontribusinya pada teratologi (studi tentang malformasi) sangat penting dalam perkembangan pengetahuan medis. Ia juga dikenal atas penelitiannya tentang fenomena biologis tertentu.
6.3. Pengaruh Kemudian dan Peringatan
Nama Étienne Geoffroy Saint-Hilaire diabadikan dalam nama ilmiah beberapa spesies hewan sebagai bentuk penghormatan atas pencapaiannya. Spesies-spesies ini antara lain:
- Kucing Geoffroy (Leopardus geoffroyi)
- Kura-kura Amerika Selatan Phrynops geoffroanus
- Monyet laba-laba Geoffroy
- Kelelawar Geoffroy
- Tamarin Geoffroy
- Ikan lele Corydoras geoffroy
Selain itu, sebuah jalan di Arondisemen ke-5 Paris, dekat Jardin des Plantes dan Muséum National d'Histoire Naturelle, dinamai sesuai namanya, yaitu Rue Geoffroy Saint-Hilaire.
6.4. Penyebutan dalam Budaya Populer
Pengaruhnya juga meluas ke budaya populer. Penulis Prancis Honoré de Balzac mendedikasikan novelnya Le Père Goriot kepada Saint-Hilaire, "sebagai bentuk penghormatan atas jerih payah dan kejeniusannya."
7. Karya
Étienne Geoffroy Saint-Hilaire menghasilkan beberapa karya tulis penting yang merangkum teori-teori dan hasil penelitiannya.
7.1. Tulisan Utama
Karya-karya utama yang dihasilkan oleh Étienne Geoffroy Saint-Hilaire meliputi:
- Philosophie anatomique (1818-1822): Volume kedua dari karya ini, yang diterbitkan pada tahun 1822, dan memoar-memoar selanjutnya menjelaskan pembentukan monster (anomali) berdasarkan prinsip pengekangan perkembangan dan daya tarik bagian serupa.
- Cours de l'histoire naturelle des mammifères (1829): Sebuah karya yang membahas sejarah alam mamalia.
8. Hal-hal Terkait
Karya Étienne Geoffroy Saint-Hilaire tidak dapat dipisahkan dari konteks ilmiah pada masanya, melibatkan tokoh-tokoh sezaman dan konsep-konsep ilmiah kunci yang ia kembangkan atau debat.
8.1. Tokoh dan Konsep Terkait
- Georges Cuvier: Kolega sekaligus lawan debat utamanya dalam perdebatan ilmiah tentang kesatuan komposisi dan invariabilitas spesies.
- Jean-Baptiste Lamarck: Kolega yang teori evolusinya diperluas dan dipertahankan oleh Geoffroy.
- Lorenz Oken: Morfolog Jerman yang pandangan ilmiahnya serupa dengan Geoffroy.
- Robert Edmund Grant: Ilmuwan yang berbagi pandangan Geoffroy tentang kesatuan rencana dan berkorespondensi dengannya.
- Johann Wolfgang von Goethe: Tokoh yang pandangannya tentang hukum kompensasi pertumbuhan sejalan dengan Geoffroy.
- Albert von Kölliker: Ilmuwan yang menghidupkan kembali teori evolusi saltasional Geoffroy dengan nama heterogenesis.
- René-Just Haüy: Mineralog Prancis yang dibantu Geoffroy untuk dibebaskan dari penjara selama Revolusi Prancis.
- Konsep-konsep ilmiah utama yang terkait dengan karyanya meliputi homologi, evolusi saltasional, heterogenesis, dan hipotesis inversi sumbu dorso-ventral.
