1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Aliou Cissé lahir di Ziguinchor, Senegal, pada tanggal 24 Maret 1976. Saat berusia sembilan tahun, ia pindah ke Paris, Prancis, dan tumbuh besar di sana dengan impian untuk bermain bagi Paris Saint-Germain.
2. Karier Bermain
Karier bermain Aliou Cissé mencakup periode di berbagai klub di Prancis dan Inggris, serta peran penting sebagai kapten tim nasional Senegal yang menciptakan sejarah di panggung internasional.
2.1. Karier Klub
Aliou Cissé memulai perjalanan karier profesionalnya di Prancis, sebelum kemudian hijrah ke Liga Utama Inggris, dan kembali lagi ke Prancis.
2.1.1. Karier Klub di Prancis
Cissé memulai karier di klub Lille OSC dari tahun 1994 hingga 1997, mencatatkan 6 penampilan tanpa gol. Setelah itu, ia bergabung dengan Sedan untuk musim 1997-1998, meskipun tidak mencatatkan penampilan.
Dari tahun 1998 hingga 2001, Cissé bermain untuk Paris Saint-Germain, di mana ia tampil sebanyak 43 kali dan mencetak 1 gol. Ia adalah bagian dari tim Paris Saint-Germain yang menjadi juara kedua Divisi 1 Prancis pada musim 1999-2000. Pada musim Liga Champions 2000-2001, Cissé tampil dalam empat pertandingan. Pada musim 2001-2002, ia dipinjamkan ke Montpellier, mencatatkan 17 penampilan dan 1 gol.
Setelah dua tahun di Inggris, Cissé kembali ke Prancis dan bergabung lagi dengan Sedan pada November 2006, setelah menjalani uji coba selama dua minggu. Ia bermain 11 kali pada musim 2006-2007 di Ligue 1 dan 10 kali di Ligue 2 pada musim 2007-2008, mencetak satu gol dalam periode tersebut. Pada September 2008, Cissé menandatangani kontrak dengan klub Ligue 2 lainnya, Nîmes Olympique, dari Sedan. Ia tampil tujuh kali selama musim Ligue 2 2008-2009 sebelum pensiun dari sepak bola klub pada usia 33 tahun.
2.1.2. Karier Klub di Inggris dan Kontroversi Transfer
Penampilan impresif Cissé di Piala Dunia FIFA 2002 menarik perhatian klub-klub Inggris. Ia pindah ke Birmingham City untuk musim Liga Utama Inggris 2002-2003, yang merupakan musim debut klub tersebut di Liga Utama Inggris. Cissé membuat penampilan pertamanya untuk Birmingham City saat melawan Arsenal pada hari pembukaan musim, tetapi langsung diganjar kartu merah. Meskipun kartu merah itu kemudian dibatalkan, ia menerima lima kartu kuning dalam enam pertandingan berikutnya, dan mengumpulkan sepuluh kartu kuning sebelum Tahun Baru. Musimnya berakhir lebih awal setelah ia mengalami cedera pada Februari yang membuatnya absen hingga akhir musim.
Pada Juli 2003, Cissé terlambat kembali mengikuti latihan pra-musim, yang membuat manajer Steve Bruce menempatkannya dalam daftar transfer. Cissé akhirnya berhasil kembali ke tim utama, tetapi hubungannya dengan Bruce terus memburuk. Setelah Natal, Cissé hanya memainkan tiga pertandingan lagi di musim tersebut. Pada akhir musim, ia menandatangani kontrak dengan Portsmouth dengan nilai transfer 300.00 K GBP untuk durasi dua tahun, meskipun ada rumor transfer kuat ke rival Liga Primer, Bolton Wanderers.
Transfer Cissé dari Birmingham City ke Portsmouth pada Agustus 2004 menjadi salah satu dari beberapa transfer yang dicantumkan dalam Laporan Stevens yang dirilis pada Juni 2007, yang mengungkap kekhawatiran adanya korupsi dalam sepak bola Inggris. Mengenai Cissé, laporan tersebut menyatakan: "Agen Willie McKay bertindak untuk Portsmouth dalam transfer Cissé dan [...] penyelidikan belum siap untuk membersihkan transfer ini pada tahap ini."
2.2. Karier Internasional sebagai Pemain
Aliou Cissé memainkan peran krusial sebagai pemain untuk tim nasional Senegal, terutama sebagai kapten tim yang mencatatkan sejarah di Piala Dunia FIFA 2002 dan Piala Afrika. Selama karier internasionalnya, Cissé mencatatkan 37 penampilan tanpa gol untuk tim nasional Senegal antara tahun 1995 hingga 2009.
2.2.1. Piala Dunia FIFA 2002
Cissé menjadi kapten tim nasional Senegal di Piala Dunia FIFA 2002, turnamen di mana Senegal membuat kejutan besar. Pada pertandingan pertama, Senegal meraih kemenangan 1-0 atas juara bertahan Prancis, sebuah hasil yang mengejutkan dunia. Tim ini kemudian bermain imbang 1-1 dengan Denmark dan 3-3 dengan Uruguay, dengan demikian lolos ke babak 16 besar sebagai tim debutan dengan satu kemenangan dan dua hasil imbang.
Di babak 16 besar, Senegal mengalahkan Swedia 2-1 melalui gol emas yang dicetak oleh Henri Camara pada perpanjangan waktu. Ini menjadikan Senegal tim Afrika kedua yang berhasil mencapai perempat final Piala Dunia FIFA setelah Kamerun pada Piala Dunia FIFA 1990. Di perempat final, Senegal menghadapi Turki. Meskipun berjuang keras, Senegal akhirnya kalah 0-1 setelah İlhan Mansız mencetak gol emas pada menit keempat perpanjangan waktu, mengakhiri perjalanan heroik mereka di turnamen tersebut.
2.2.2. Partisipasi Piala Afrika
Sebelum Piala Dunia yang bersejarah, Cissé juga merupakan bagian dari tim Senegal yang menjadi juara kedua di Piala Afrika 2002. Dalam pertandingan final, Senegal berhadapan dengan Kamerun. Pertandingan berakhir 0-0, dan harus ditentukan melalui adu penalti. Sayangnya, Cissé menjadi salah satu pemain yang gagal mengeksekusi penalti dalam adu penalti tersebut, yang menyebabkan Senegal kalah dari Kamerun.
3. Karier Manajerial
Setelah pensiun sebagai pemain, Aliou Cissé beralih ke dunia kepelatihan, di mana ia menorehkan sejarah sebagai manajer tim nasional Senegal.
3.1. Peran Kepelatihan Awal
Aliou Cissé memulai karier kepelatihannya dengan peran sebagai pelatih dan manajer untuk tim nasional Senegal U-23. Ia menjabat sebagai asisten pelatih tim U-23 dari tahun 2012 hingga 2013, sebelum kemudian mengambil alih sebagai pelatih kepala tim tersebut dari tahun 2013 hingga 2015. Pengalaman ini memberinya landasan yang kuat dalam mengelola tim muda dan mengembangkan bakat-bakat Senegal. Selain itu, pada tahun 2012, Cissé sempat menjabat sebagai pelatih sementara tim nasional senior setelah pemecatan Amara Traoré. Ia direkomendasikan sebagai asisten pelatih untuk tim Olimpiade pada Januari 2012, dengan harapan pengalaman internasionalnya dapat memberikan kontribusi besar.
3.2. Manajer Tim Nasional Senegal (2015-2024)
Pada awal Maret 2015, Aliou Cissé secara resmi diangkat sebagai pelatih kepala tim nasional Senegal, menggantikan Alain Giresse setelah Senegal tersingkir lebih awal dari Piala Afrika 2014-2015. Pada usia 42 tahun di Piala Dunia FIFA 2018, ia menjadi manajer termuda di turnamen tersebut dan satu-satunya manajer kulit hitam, sebuah fakta yang mencerminkan keberanian dan representasi di dunia sepak bola internasional. Pada Februari 2019, Federasi Sepak Bola Senegal (FSF) memperpanjang kontrak Cissé dan stafnya hingga Agustus 2021, menunjukkan kepercayaan federasi terhadap kepemimpinannya. Pada tanggal 10 November 2022, kontraknya diperpanjang hingga tahun 2024, sebagai pengakuan atas rekor impresifnya dengan 51 kemenangan, 18 seri, dan 10 kekalahan.
3.2.1. Piala Dunia FIFA 2018
Pada 10 November 2017, Aliou Cissé berhasil membawa tim nasional Senegal lolos ke Piala Dunia FIFA 2018 melalui kemenangan tandang 2-0 melawan Afrika Selatan. Cissé sendiri menghadiri undian grup di Moskow, Rusia, dan menyatakan bahwa Grup H (yang terdiri dari Polandia, Kolombia, dan Jepang) adalah grup yang "seimbang tetapi sulit". Mengenai Jepang, Cissé berkomentar bahwa mereka akan "melakukan apa pun yang mereka bisa" untuk berjuang.
Meskipun harapan media Senegal akan terulangnya kejutan tahun 2002 sangat tinggi, Senegal tersingkir di babak penyisihan grup turnamen tersebut. Mereka menjadi tim pertama dalam sejarah Piala Dunia FIFA yang tersingkir karena aturan tiebreaker Fair Play. Mengenai eliminasi ini, Cissé menyatakan, "Ini adalah salah satu aturannya. Kami harus menghormatinya. Tentu saja, kami lebih memilih untuk tersingkir dengan cara lain. Ini hari yang menyedihkan bagi kami, tetapi kami tahu ini adalah peraturan." Senegal bermain imbang dengan Jepang di fase grup, namun akhirnya gagal melaju ke babak gugur.
3.2.2. Kesuksesan Piala Afrika
Aliou Cissé memimpin Senegal di Piala Afrika 2019, membawa tim mencapai final pertama mereka sejak 2002, di mana Cissé sendiri berpartisipasi sebagai kapten tim. Namun, Senegal kalah 0-1 dari Aljazair di final, setelah sebelumnya juga kalah dengan skor yang sama di babak grup. Kekalahan ini membuat Senegal kehilangan trofi Afrika pertama mereka.
Pada 6 Februari 2022, Cissé memimpin Senegal meraih kemenangan di Piala Afrika 2021 (yang diselenggarakan pada tahun 2022 karena penundaan). Di final, mereka mengalahkan Mesir 4-2 melalui adu penalti untuk merebut gelar pertama mereka, sebuah penebusan setelah dua kekalahan final sebelumnya. Kemenangan bersejarah ini tidak hanya mengakhiri penantian panjang Senegal untuk meraih gelar kontinental, tetapi juga menegaskan kemampuan Cissé dalam memimpin tim menuju kejayaan, membawa kebahagiaan dan kebanggaan yang luar biasa bagi seluruh rakyat Senegal.
3.2.3. Piala Dunia FIFA 2022 dan Pemecatan
Pada Piala Dunia FIFA 2022, Aliou Cissé berhasil membawa tim nasional Senegal melaju ke babak gugur untuk pertama kalinya sejak ia sendiri bermain sebagai pemain pada tahun 2002. Pencapaian ini sekali lagi menunjukkan kapasitasnya dalam memimpin tim di turnamen besar.
Namun, pada 2 Oktober 2024, Aliou Cissé diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih Senegal. Keputusan ini diambil setelah tim tersingkir di babak 16 besar Piala Afrika 2023 dan performa yang kurang memuaskan selama kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026. Pemecatan ini mengakhiri masa jabatannya yang hampir satu dekade bersama tim nasional, di mana ia telah membawa banyak momen kejayaan dan kebanggaan bagi sepak bola Senegal.
4. Kehidupan Pribadi
Aliou Cissé mengalami tragedi pribadi yang mendalam pada 26 September 2002, ketika ia kehilangan beberapa anggota keluarganya - jumlahnya bervariasi antara 9, 11, atau 12 orang - dalam bencana kapal feri Le Joola yang terjadi di lepas pantai Gambia. Bencana ini merupakan salah satu kecelakaan maritim terburuk dalam sejarah, dengan lebih dari 1.000 korban jiwa dilaporkan.
Untuk menghormati para korban yang meninggal, Cissé berpartisipasi dalam pertandingan amal antara Senegal dan Nigeria yang berhasil mengumpulkan dana untuk keluarga korban. Klub lamanya, Birmingham City, juga mengumpulkan uang untuk keluarga korban dan memberikan penghormatan kepada Cissé dengan membentangkan bendera Senegal raksasa selama pertandingan melawan Manchester City, menunjukkan solidaritas dan dukungan di tengah masa sulitnya.
5. Statistik
Berikut adalah data statistik untuk karier bermain dan manajerial Aliou Cissé.
5.1. Statistik Pemain
Klub | Musim | Liga | Piala Nasional | Piala Liga | Kontinental | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | ||
Lille | 1994-95 | Divisi 1 | 6 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 7 | 0 |
1995-96 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | ||
1996-97 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | ||
Total | 6 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 7 | 0 | ||
Sedan | 1997-98 | Championnat National | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 |
Paris Saint-Germain | 1998-99 | Divisi 1 | 8 | 0 | 3 | 0 | 5 | 1 | 0 | 0 | 16 | 1 |
1999-2000 | 25 | 1 | 2 | 0 | 1 | 0 | 4 | 0 | 32 | 1 | ||
2000-01 | 10 | 0 | 1 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 12 | 0 | ||
2001-02 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 2 | 0 | 2 | 0 | ||
Total | 43 | 1 | 6 | 0 | 7 | 1 | 6 | 0 | 62 | 2 | ||
Montpellier (pinjaman) | 2001-02 | Divisi 1 | 17 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 17 | 1 |
Birmingham City | 2002-03 | Premier League | 21 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 21 | 0 |
2003-04 | 15 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 15 | 0 | ||
Total | 36 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 36 | 0 | ||
Portsmouth | 2004-05 | Premier League | 20 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 20 | 0 |
2005-06 | 3 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 4 | 0 | ||
Total | 23 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 24 | 0 | ||
Sedan | 2006-07 | Ligue 1 | 11 | 0 | 3 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 14 | 0 |
2007-08 | Ligue 2 | 10 | 1 | 1 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 12 | 0 | |
Total | 21 | 1 | 4 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 26 | 1 | ||
Nîmes | 2008-09 | Ligue 2 | 7 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 8 | 0 |
Total Karier | 153 | 3 | 12 | 0 | 9 | 1 | 6 | 0 | 181 | 4 |
5.2. Statistik Manajerial
Cissé dengan Senegal di Piala Afrika 2023.

Tim | Dari | Hingga | Rekor | Catatan | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Main | Menang | Seri | Kalah | Menang % | ||||
Senegal | 5 Maret 2015 | 2 Oktober 2024 | 136 | 82 | 33 | 21 | 60.29 | |
Total | 136 | 82 | 33 | 21 | 60.29 | - |
6. Prestasi
Aliou Cissé telah meraih berbagai penghargaan individu dan tim, baik sebagai pemain maupun manajer.
6.1. Prestasi Pemain
Paris Saint-Germain
- Juara Kedua Coupe de la Ligue: 1999-2000
- Piala Intertoto UEFA: 2001
Senegal
- Juara Kedua Piala Afrika: 2002
6.2. Prestasi Manajerial
Senegal
- Piala Afrika: 2021
- Juara Kedua Piala Afrika: 2019
6.3. Prestasi Individu
- Pelatih Terbaik Turnamen Piala Afrika: 2021
- Pelatih Terbaik Tahun Ini CAF Awards: 2022
7. Warisan dan Penerimaan
Aliou Cissé telah meninggalkan warisan yang mendalam bagi sepak bola Senegal, baik sebagai pemain maupun sebagai manajer. Sebagai kapten tim Senegal di Piala Dunia FIFA 2002, ia memimpin timnya dalam perjalanan yang mengejutkan hingga perempat final, menciptakan momen kebanggaan nasional yang belum pernah terjadi sebelumnya. Keberhasilan ini, yang diwarnai dengan kemenangan atas juara bertahan Prancis, menginspirasi jutaan orang di Senegal dan menunjukkan potensi besar sepak bola Afrika di kancah global.
Setelah transisi ke dunia manajerial, Cissé melanjutkan warisan kepemimpinannya. Penunjukannya sebagai pelatih kepala tim nasional Senegal pada tahun 2015 membawa harapan baru. Di bawah kepemimpinannya, Senegal meraih gelar Piala Afrika pertama mereka pada tahun 2021, sebuah pencapaian yang mengakhiri penantian panjang dan memicu euforia di seluruh negeri. Kemenangan ini, yang datang setelah dua kekalahan menyakitkan di final, menunjukkan ketahanan, visi, dan kemampuan Cissé untuk belajar dari pengalaman masa lalu. Peran Cissé dalam memulihkan martabat dan ambisi sepak bola Senegal, terutama setelah tragedi pribadi yang ia alami dengan bencana Le Joola, membuatnya menjadi simbol ketabahan dan kekuatan. Ia menjadi sosok yang dihormati dan dicintai, tidak hanya karena prestasi di lapangan tetapi juga karena kemampuannya dalam menyatukan bangsa melalui olahraga. Meskipun ia diberhentikan pada tahun 2024, dampak positif dan penerimaan publik terhadapnya tetap kuat, mencerminkan warisan kepemimpinan yang inspiratif dan transformatif bagi sepak bola Senegal.